Anda di halaman 1dari 59

PERILAKU

HIDUP BERSIH
DAN SEHAT

DIAN RIWAYANI, AMD, AN,


SKM
APA ITU PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
 PHBS adalah semua perilaku Kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong
dirinya sendiri dibidang Kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan Kesehatan dimasyarakat.
 PHBS jumlahnya bisa ratusan, Misalnya;
1. Gizi :
a. Beraneka ragam makanan
b. Minum tablet tambah darah

c. Mengkonsumsi garam beryodium


d. Memberi bayi dan balita kapsul vitamin A

2. Kesehatan Lingkungan :
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Membersihkan lingkungan
 Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan
Apa itu PHBS di Rumah Tangga ?

 Upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar TAHU, MAU dan
MAMPU melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
Gerakan Kesehatan di masyarakat.

Ada 10 PHBS di Rumah Tangga, yaitu;

1. Persalinan ditolong oleh tenaga 6. Menggunakan jamban sehat


Kesehatan 7. Memberantas jentik di rumah sekali
2. Memberi bayi ASI eksklusif seminggu
3. Menimbang balita tiap bulan 8. Makan buah dan sayuran setiap hari
4. Menggunakan air bersih 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan 10. Tidak merokok di dalam rumah
sabun
Bagi Rumah Tangga

Manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS

1. Setiap anggota keluarga menjadi


1. Masyarakat mampu mengupayakan
sehat dan tidak mudah sakit
lingkungan sehat
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas
2. Masyarakat mampu mencegah dan
3. Anggota keluarga giat bekerja
menanggulangi masalah-masalah
4. Pengeluaran biaya rumah tangga
Kesehatan
dapat ditujukan untuk memenuhi
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan
gizi keluarga, Pendidikan dan
Kesehatan yang ada
modal usaha untuk menambah
4. Masyarakat mampu mengembangkan
pendapatan keluarga
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti Posyandu, Tabungan ibu
bersalin, Arisan jamban, Ambulans desa,
dll

Bagi
Masyarakat
MENCUCI TANGAN DENGAN AIR BERSIH DAN SABUN
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air
bersih dan sabun

 Air yang bersih banyak mengandung kuman dan bakteri


penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke
tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat masuk kedalam
tubuh yang bisa menimbulkan penyakit

 Sabun dapat membersihkan kotoran dan kuman masih


tertinggal di tangan
Kapan saja
Sesudah memegang uang
harus mencuci
tangan ?

Sesudah memegang binatang

Sesudah membasuh bayi atau anak

Sesudah
berkebun
Manfaat mencuci tangan

⁂ Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan

⁂ Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri,


Thypus, Kecacingan, Penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA), Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

⁂ Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman


MENGGUNAKAN
JAMBAN SEHAT
‼ Menjaga lingkungan bersih, sehat,
dan tidak berbau
‼ Tidak mencemari sumber air yang
DEFINISI
ada di sekitarnya
JAMBAN ‼ Tidak mengundang datangnya lalat
atau serangga yang dapat menjadi
penularan penyakit

Suatu ruangan yang mempunyai fasilitas


pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas MENGAPA HARUS
tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
MENGGUNAKAN
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air JAMBAN ?
untuk membersihkan
Syarat jambat sehat Cara memelihara jamban sehat
1. Tidak mencemari sumber air minum 1. Lantai jamban hendaknya selalu bersih

(jarak antara sumber air minum dengan dan tidak ada genangan air

lubang penampungan minimal 10 meter) 2. Bersihkan jamban secara teratur sehingga


ruang jamban dalam keadaan bersih
2. Tidak berbau
3. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh
terlihat
serangga dan tikus
4. Tidak ada serangga dan tikus yang
4. Tidak mencemari tanah disekitarnya berkeliaran
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan 5. Tersedia alat pembersihan (sabun, sikat
6. Di lengkapi atap dan dinding dan air bersih)
7. Penerangan dan ventilasi cukup 6. Bila ada kerusakan segera perbaiki

8. Lantai kedap air dan luas ruangan


memadai
9. Tersedia air, sabun dan alat pembersih
MEMBERANTAS
JENTIK-JENTIK
DIRUMAH SEKALI
SEMINGGU
APA YANG
DILAKUKAN
AGAR RUMAH
BEBAS
JENTIK ???
Mafaat rumah bebas jentik
۞ Populasi nyamuk menjadi terkendali
۞ Terhindar dari berbagai penyakit
۞ Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat
MAKAN SAYUR DAN BUAH SETIAP HARI
Mengapa kita harus makan sayur dan buah setiap hari ?

 Mengandung vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan


pemeliharaan tubuh
 Mengandung serat yang tinggi
Manfaat vitamin yang ada di sayur dan buah

① Vitamin A untuk memelihara Kesehatan mata


② Vitamin D untuk Kesehatan tulang
③ Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda
④ Vitamin K untuk pembekuan darah
⑤ Vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
⑥ Vitamin B untuk mencegah penyakit beri-beri
⑦ Vitamin B12 untuk meningkatkan nafsu makan
Manfaat makanan berserat

҉Mencegah diabetes

҉Melancarkan buang air besar

҉Menurunkan berat badan

҉Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)

҉Membuat awet muda


Berapa banyak sayur dan buah dalam sehari yang harus kita makan

١ Sayuran harus dimakan 2 porsi setiap hari dengan ukuran 1 porsi =1 mangkuk sayuran segar
atau ⅕ mangkuk sayuran matang. Sebaiknya sayuran dimakan segar atau di kukus karena jika
direbus cenderung dapat melarutkan vitamin dan mineral

۲ Buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari


Bagaimana peran keluarga untuk menanamkan kebiasaan makan
sayur dan buah ?

ᴥ Memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayur dan buah

ᴥ Menyediakan sayur dan buah setiap hari di rumah dengan harga terjangkau

ᴥ Perkenalkan sejak dini kepada anak-anak kebiasan makan sayur dan buah pagi,
siang dan malam

ᴥ Manfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan tentang pentingnya


makan sayur dan buah
MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK SETIAP HARI
Definisi aktivitas fisik

Melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran


tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan Kesehatan fisik, mental,
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar
sepanjang hari
TIDAK MEROKOK DIDALAM
RUMAH
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam 1 batang rokok yang diisap
akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya
yang paling berbahaya adalah
‫ ٭‬Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung serta aliran
darah
‫ ٭‬Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
‫ ٭‬Carbon Monoksida menyebabkan berkurangnya kemampuan
darah membawa oksigen sehingga sel-sel tubuh akan mati
Cara berhenti merokok

 Seketika
Cara ini bagi perokok berat mungkin perlu bantuan tenaga Kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan
karena rokok mengandung zat adiktif
 Menunda
Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan selama 7 hari
berturut-turut
 Mengurangi
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama
sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan
TERIMA KASIH
• Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari
macam-macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna
melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja. Termasuk dalam
memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu
penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam tubuh
(dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Proses tubuh dalam
pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan
menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang
yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-
hari yang cukup tinggi (Adrianto Dan Ningrum, 2010).
• Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap,
sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut
tidak selalu dapat terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak
mendapatkan pangan dan gizi dalam jumlah yang cukup. Mereka
menderita lapar pangan dan gizi, mereka menderita gizi kurang.
Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang
dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan
itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi
akan timbul konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-
kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena faktor gizi (Aziza, Dkk.
2015).
• Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber
daya manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan
dan angka kematian tetapi juga menurunkan produktifitas,
menghambat pertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan
kebodohan dan keterbelakangan. Berbagai masalah yang timbul
akibat gizi buruk antara lain tingginya angka
• Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan (kondisi tubuh) sebagai
hasil penyerapan zat-zat gizi yang esensial dan ditentukan oleh derajat
kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari
pangan yang dampak fisiknya dapat diukur. Terdapat tiga konsep
pengertian status gizi (Satriono, 1999).
• Keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara gizi disatu pihak dan
pengeluaran organisme di lain pihak.
• Proses dari organisme dalam menggunakan bahan makanan melalui proses
pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pembuangan
untuk pemeliharaan hidup, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan produksi energi.
• Tanda-tanda atau penampilan yang diakibatkan oleh “nutriture” yang terlihat pada
variabel tertentu. Oleh karena itu dalam mengacu tentang keadaan gizi seseorang
perlu disebutkan.
• Perlu dipahami bahwa antara status gizi dan indikator status gizi terdapat suatu
perbedaan, yaitu bahwa indikator memberikan refleksi tidak hanya status gizi tersebut
tetapi juga pengaruh non gizi, oleh karenanya indikator walaupun sensitif tetapi tidak
selalu spesifik
• Status gizi merupakan salah satu unsur dalam menentukan kondisi
fisik atau kualitas fisik seseorang atau kelompok masyarakat tertentu.
Pada dasarnya bekerja adalah aktivitas fisik yang selalu memerlukan
enegi yang bersumber dari asupan gizi. Makin banyak aktivitas fisik
makin banyak pula kebutuhan energi. Individu dengan status gizi baik
menyimpan cadangan energi lebih baik dan relative lebih lama
bertahan dalam bekerja disbanding individu dengan status gizi kurang.
Dengan demikian, dapat dirumuskan asumsi bahwa semakin baik
status gizi seseorang, semakin bertahan di dalam mencegah
timbulnya kelelehan kerja. Penentuan status gizi meliputi:
• Gejala klinik
• Pemeriksaan antropometrik
• Pemeriksaan biokimia.
• Status gizi merupakan salah satu unsur dalam menentukan kondisi fisik atau
kualitas fisik seseorang atau kelompok masyarakat tertentu. Pada dasarnya
bekerja adalah aktivitas fisik yang selalu memerlukan enegi yang bersumber
dari asupan gizi. Makin banyak aktivitas fisik makin banyak pula kebutuhan
energi. Individu dengan status gizi baik menyimpan cadangan energi lebih baik
dan relative lebih lama bertahan dalam bekerja disbanding individu dengan
status gizi kurang. Dengan demikian, dapat dirumuskan asumsi bahwa semakin
baik status gizi seseorang, semakin bertahan di dalam mencegah timbulnya
kelelehan kerja.
• Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang menurut Reni Wijayanti, 2007 yaitu:
• 1). Faktor Ekonomi
• Penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari. Hendaklah
dikesampingkan anggapan bahwa makanan yang memenuhi persyaratan gizi hanya mungkin disajikan
dikeluarga yang berpenghasilan tinggi, memungkinkan keluarga yang berpenghasilan terbataspun mampu
menghidangkan makanan yang cukup memenuhi syarat gizi bagi anggota keluarganya.
• 2). Faktor pengetahuan tentang gizi
• Pengetahuan tentang kadar zat gizi dalam berbagai bahan makanan dapat membantu keluarga memilih
makanan bergizi,murah dan dapat menjadi selera untuk semua anggota keluarga.
• 3). Faktor prasangka buruk terhadap jenis makanan tertentu
• Adanya orang berpikiran salah dengan menganggap bila makan sayuran banyak mengandung vitamin dan
mineral akan menurunkan harkat keluarga.
• 4). Faktor fadhisme
• Yaitu kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu. Hal ini akan mengakibatkan kurang
bervariasinya makanan yang akhirnya tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.
• 5). Faktor-faktor lingkungan kerja
• Ini menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap keadaan gizi
tenaga kerja yang berlebihan maka penggunaan cadangan energipun
akan bertambah besar. Dalam penelitian ini, untuk menilai status gizi
salah satu bentuk penilaiannya dengan indeks anthropometri tubuh
menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT).
• Tabel 1. Kategori IMT untuk Indonesia, adalah sebagai berikut:
• Masalahnya hanya terletak pada kekurangan gizi, khususnya energi. Bagi orang dewasa
yang bekerja dengan energi yang melebihi dari kewajaran (membanting tulang demi
untuk memperoleh pendapatan yang lebih) umumnya ia menggunakan cadangan energi
dalam tubuhnya, akibat penggunaan tersebut dan tidak adanya penggantian energi dan
energi cadangan sehubungan dengan kurangnya pemasukan zat makanan ke dalam
tubuhnya, tentulah dari pekerja/orang dewasa yang bersangkutan tidak dapat
diharapkan adanya produktivitas kerja yang dikehendaki. Pada masa sekarang para
pengusaha telah memikirkan akan masalah yang dihadapi oleh para karyawannya. Oleh
karena itu, bagi para karyawan yang bekerja melebihi ketentuan waktu kerja atau
menjalankan pekerjaan yang dianggap berat, selalu disediakan jaminan makan (biasanya
berupa makanan yang bergizi) dan makanan tambahan (extra voiding). Pembatasan
waktu kerja, pemberian jaminan makan setiap hari kerja, merupakan suatu
kebijaksanaan pengusaha utnuk mempertahankan produktivitas kerja yang dikehendaki
perusahaan dari para karyawannya
• Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh
tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis
pekerjaannya dengan tujuan untuk meningkat daya kerja dan
kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya dengan tingkat gizi
seseorang (Suma‟mur, 1996).
• Menurut Reni Wijayanti (2007), gizi kerja yang baik akan meningkat
derajat kesehatan tenaga kerja yang tinggi dan akan mempengaruhi
produktivitas perusahaan dan produktivitas nasional. Sedangkan gizi
kerja yang buruk akan menyebabkan:
• Daya tahan tubuh menurun dan sering menderita sakit dengan akibat
absensi yang tinggi.
• Daya kerja fisik turun sehingga prestasi rendah.
• Dengan absensi tinggi ditambah lagi dengan prestasi kerja rendah
maka akan menyebabkan produktivitas rendah pula.
• Ada beberapa jenis atau unsur zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Unsur-unsur tersebut adalah karbohidrat, protein,
lemak, mineral, dan air. Enam unsur tersebut dapat dikelompokkan
lagi menjadi tiga golongan besar, yaitu
• Unsur gizi pemberi energi, yaitu : karbohidrat, protein, dan lemak.
• Unsur gizi pembangun sel-sel jaringan tubuh, yaitu : protein, mineral,
dan air.
• Unsur gizi pengatur fungsi faal tubuh, yaitu : mineral, vitamin, dan air.
• Pengetahuan mengenai cara menyusun menu seimbang yang
didasarkan “Empat Sehat Lima Sempurna” sangat diperlukan karena
dapat menjamin kesehatan dan gizi yang b
• Kardjati 1985 diacu dalam Yusra 1998). Hampir semua negara yang
mengikuti Kongres Gizi Internasional menyadari perlunya disusun
Nutritional Guidelines sebagai tindak lanjut dari Kongres Gizi
Internasional di Roma, Itali pada tahun 1992. Oleh karena itu,
Indonesia membuat pedoman umum gizi seimbang (PUGS) yang
bertujuan untuk mencegah timbulnya berbagai masalah gizi (Rai 1997
diacu dalam Yusra 1998).
• Pada dasarnya kelahiran PUGS merupakan suatu proses dinamisasi
dan penjabaran secara operasional dari slogan ”Empat Sehat Lima
Sempurna”. Dalam PUGS terkandung 13 pesan dasar tentang perilaku
makan yang diharapkan dapat mencegah permasalahan gizi. Adapun
isi dari 13 pesan tersebut antara lain :
• Makanlah aneka ragam makanan
• Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
• Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
• Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
• Gunakan garam beriodium
• Makanlah makanan sumber zat besi
• Biasakan makan pagi
• Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
• Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
• Hindari minum minuman beralkohol
• Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
• Bacalah label pada makanan yang dikemas
• (Depkes 2005).
• Makanlah aneka ragam makanan
• Makanan yang beraneka ragam, yaitu makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun,
dan pengatur. Makanan sumber zat tenaga antara lain : beras, jagung, gandum, ubi kayu,
ubi jalar, kentang, sagu, roti, dan mie. Makanan sumber zat pembangun merupakan
makanan yang berasal dari pangan nabati dan hewani. Pangan nabati, seperti kacang-
kacangan, tempe, tahu dan pangan hewani, seperti telur, ikan, ayam, daging, susu serta
hasil olahannya, sedangkan makanan sumber zat pengatur, yaitu seluruh sayursayuran dan
buah-buahan (Depkes, 2005). Makanlah makanan yang beragam dalam setiap kali makan
sehari-hari. Setiap kali hidangan makan dianjurkan minimal terdapat satu jenis pangan
sumber zat tenaga, satu jenis pangan sumber pembangun, dan satu jenis pangan sumber
zat pengatur (Depkes 2005). Makan makanan yang beragam dapat memelihara kesehatan
karena kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur yang dibutuhkan
tubuh terpenuhi. Oleh karena itu, perlu mengkonsumsi aneka ragam jenis bahan makanan
untuk mencapai konsumsi zat gizi secara lengkap dan seimbang (Depkes 2005).
• Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
• Energi dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan aktivitas. Energi
didapatkan dari makanan yang dikonsumsi. Makanan yang dapat
memenuhi kebutuhan energi, yaitu makanan sumber karbohidrat,
protein, dan lemak (Depkes 2005). Menurut hasil analisis estimasi
energi basal metabolisme (EBM) berdasarkan berat badan Oxford
Equation yang dilakukan pada populasi ASIA, angka kecukupan energi
(AKE) bagi orang dewasa khususnya umur 19-29 tahun yang berjenis
kelamin wanita adalah 1900 Kal. Sementara
• angka kecukupan energi (AKE) pria pada kelompok umur 19-29 tahun
adalah 2550 Kal (Hardinsyah & Tambunan 2004). Berat badan dapat
dijadikan indikator kecukupan energi seseorang. Apabila seseorang
memiliki berat badan yang normal, maka kecukupan asupan
energinya sudah terpenuhi. Asupan energi yang berlebihan akan
menimbulkan dampak kegemukan. Namun, apabila konsumsi
energinya kurang, maka akan dapat menurunkan produktivitas kerja
seseorang serta dalam waktu yang lama akan menimbulkan
kekurangan gizi dan penurunan berat badan (Depkes 2005).
• Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
• Karbohidrat terdiri dari karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
Karbohidrat sederhana, seperti gula. Konsumsi gula dibatasi sampai 5% atau
sekitar 3-4 sendok makan dari jumlah kecukupan energi per hari, sedangkan
karbohidrat kompleks, yaitu padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian
(singkong, ubi jalar, kentang), dan makanan lain, seperti tepung, sagu, dan pisang
(Depkes 2005). Karbohidrat kompleks sangat baik dikonsumsi untuk tujuan
pengendalian kadar glukosa darah (Whitney et al 1998 diacu dalam Hardinsyah &
Tambunan 2004). Makanan sumber energi utama yang biasa dikonsumsi orang
Indonesia adalah nasi, jagung, ubi atau sagu. Makanan sumber energi ini tidak
mengadung zat gizi yang lengkap. Oleh karena itu, dianjurkan untuk
mengkonsumsi pangan sumber karbohidrat hanya 50-60% dari kebutuhan energi
(Depkes 2005).
• Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
• Sebagian besar lemak (99%) dalam tubuh, yaitu trigliserida (Hardinsyah & Tambunan 2004). Lemak dan
minyak merupakan sumber energi tertinggi dibanding bahan pangan lainnya. Setiap 1 gram lemak
menghasilkan 9 Kal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menyumbang 4 Kal (Depkes 2005). Oleh
karena itu, proporsi konsumsi energi dari lemak dan minyak yang dianjurkan adalah 20% dari total
konsumsi energi dan tidak melebihi 30% (Simopoulus et al 2000 diacu dalam Hardinsyah & Tambunan
2004). Apabila mengkonsumsi lemak dalam jumlah yang berlebihan maka akan mengakibatkan
kebutuhan zat gizi lain tidak terpenuhi. Komposisi konsumsi lemak yang dianjurkan, yaitu 2:1 antara
makanan sumber lemak nabati dan makanan sumber lemak lemak nabati (Depkes 2005). Lemak dan
minyak yang terdapat dalam makanan selain befungsi untuk meningkatkan jumlah energi juga dapat
membantu penyerapan vitamin larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K serta menambah cita rasa
makanan. Lemak terdiri dari tiga kelompok, mulai dari yang paling mudah dicerna hingga sulit dicerna,
yaitu lemak yang mengandung asam lemat tak jenuh ganda, lemak yang mengandung asam lemak tak
jenuh tunggal, dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh (Depkes 2005). Jenis lemak atau
minyak yang banyak mengandung lemak jenuh, yaitu lemak/gajih, minyak kelapa, mentega, minyak inti
sawit, dan coklat (Duyff 1998 diacu dalam Hardinsyah & Tambunan 2004).
• Gunakan garam beriodium
• Iodium berfungsi dalam produksi hormon tiroid. Hormon ini sangat
dibutuhkan dalam perkembangan dan pertumbuhan saraf otot pusat,
pertumbuhan tulang, perkembangan fungsi otak dan sebagian besar
metabolisme sel tubuh, pengaturan suhu tubuh, sintesa protein,
reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan neuromuskular
(Kartono & Soekarti 2004). Kekurangan iodium akan menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak,
tekanan darah rendah, dan gondok. Kecukupan iodium menurut
FAO/WHO (2001) untuk kelompok umur diatas 12 tahun, pria dan
wanita adalah
• 150 µg/hari (Kartono & Soekarti 2004). Anjuran pemenuhan kebutuhan
garam iodium, yaitu tidak boleh lebih dari 6 gram per hari atau satu
sendok teh setiap hari. Hal tersebut dikarenakan di dalam garam
beriodium mengandung natrium. Apabila konsumsi garam berlebihan,
maka akan dapat memicu timbulnya penyakit, seperti tekanan darah
tinggi, stroke, dan lainnya (Depkes 2005). Pangan sumber iodium
adalah ikan dan kerang yang mengandung iodium tinggi, dan pangan
nabati tinggi iodium, seperti rumput laut (Kartono & Soekarti 2004).
Menurut Kodyat (1998) diacu dalam Emilia (1998) penambahan garam
pada makanan sebaiknya dilakukan setelah makanan dimasak karena
kandungan iodium mudah rusak atau hilang saat makanan dimasak.
• Makanlah makanan sumber zat besi
• Zat besi merupakan salah satu unsur yang berfungsi dalam
pembentukan sel darah merah. Zat besi terdapat dalam makanan.
Oleh karena itu, zat besi dapat diperoleh dari makanan sehari-hari
(Depkes 2005). Apabila konsumsi pangan sumber zat besi rendah,
maka dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan penyakit
anemia gizi atau penyakit kurang darah. Anemia dapat menurunkan
daya tahan tubuh, kemampuan kognitif, dan lainnya (Depkes 2005).

Anda mungkin juga menyukai