Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN ANALISIS KESESUAIAN APD TAHUN 2019 MASA COVID -19

DI LINGKUNGAN PUSKESMAS

I. LATAR BELAKANG
Petugas kesehatan adalah salah satu kelompok yang rentan tertular penyakit
Coronacirus Disease 2019 ( COVID – 19 ) Hingga 30 April 2020 terdapat 30 orang
tenaga kesehatan yang positif COVID-19 di Puskesmas Singkawang Tengah, Semua
adalah petugas puskesmas Singkawang Tengah. Penggunaan ALAT Pelindung Diri
( APD ) menjadi sangat penting bagi petugas puskesmas untuk mencegah dan
mengurangi resiko terpapar COVID-19.
Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19 ) merupakan penyakit menular yang
diketahui pertama kali berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir
Desember tahun 2019 dan hingga 30 April 2020 sudah menjangkiti 213 negara
( World Health Organization, 2020 ). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19
antara lain : gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Masa inkubasi virus rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumoni, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal, hingga kematian ( Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, 2020 )
Laporan resmi World Health Organization ( 2020 ) hingga 30 April 2020
menyatakan bahwa lebih dari 3 juta jiwa terjangkit COCID-19 dengan angka
kematian mencapai 217 ribu jiwa. Tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan
COVID-19 sebagai pandemi karena tingkat penyebaran yang tinggi terhadap virus
ini. Pandemi merupakan wabah penyakit yang menjangkiti banyak negara di dunia.
Sedangkan Indonesia menetapkan nasional pada tanggal 13 maret 2020
Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 pertama sebanyak 2 kasus
pada tanggal 2 Maret 2020. Menurut data gugus tugas percepatan penanganan
COVID -19 Indonesia, jumlah kasus hingga tanggal 30 April 2020 adalah sebanyak
10 ribu lebih kasus denganjumlah kematian 792 jiwa ( 7,8 % ). Kasus tersebut
tersebar di 34 pro[insi dan 310 kabupaten / Kota. Propinsi dengan jumlah kasus
konfirmasi positif terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur ( Gugus
Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19 Indonesia ).
Teknik/ enginering dan penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) yang tepat. APD
bertindak sebagai penghalang antara bahan infeksius ( misalnya virus dan bakteri )
dengan kulit, mulut, hidung, atau mata ( selaput lendir ) tenaga kesehatan dan pesien (
Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan RI. 2020 ).APD membantu memastikan
bahwa seseorang aman dari bahaya fisik yang mungkn dihadapi di lingkungan kerja.
Penggunaan APD dibutuhkan untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan
dengan aman ( John L Hick & Craig D. Thorne, 2009 )
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tenaga kesehatan dalam menggunakan
APD saat bertugas. Berdasarkan hasil dari pengamatan K3 faktor – faktor yang
mempengaruhi pekerja dalam menggunakan APD saat bertugas adalah adalah
pengetahuan, sikap, ketersediaan APD , didukung rekan kerja, serta pengawasan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan K3, bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara Persediaan APD dengan penggunaan APD oleh tenaga kesehatan di
puskesmas singkawang tengah.Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan
prilaku pengguna APD pada petugas di puskesmas. Selain itu, bahwa sebagian besar
pekerja menyatakan akan bekerja tanpa menggunakan APD jika tidak ada dukungan
atau perhatian dari pimpinan. Penggunaan APD sangatlah penting bagi petugas
puskesmas untuk mencegah dan mengurangi risiko terpapar COVID-19 dari
masyarakat, baik yang sudah terkonfirmasi maupun yang belum.

FREKWENSI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket
AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.LAB Masker √ 100% Sesuai
ST √
Sepatu Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.GIGI Masker √ 100% Sesuai
ST √
Septau Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Infeksi Masker √ 100% sesuai
ST √
Septau Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Loket Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung face shill
Kepala karena sudah
Coveral/ Gaun ada pembatas
Kaca Mata Google/ antara
Pelindung Mata petugas dan
Apron pasien
Face shil / Pelindung
Wajah

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket

Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )


R.Skrining Masker √ 100% Sesuai
ST √
Septau Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung Kepala √
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ Pelindung √
Mata
Apron √
Face shil / Pelindung Wajah √
Hasil dari analisa didapatkan 100% pekerja di puskesmas telah menggunakan APD sesuai
Ruang kerja dan kebutuhan masing-masing. Pekerja yang ada di Puskesmas Singkawang
tengah I telah memahami pentingnya penggunaan APD saat bekerja, apalagi dimasa pandemic
COVID -19 dimana kemungkinan tersebarnya VIRUS – 19 sangat besar sekali.Persediaan
APD sangat mencukupi, sehingga petugas puskesmas bisa bekerja tanpa harus tidak
menggunakan APD.

Singkawang 21 November 2019

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISIS KESESUAIAN APD TAHUN 2019 MASA COVID -19

DI LINGKUNGAN PUSKESMAS

I. LATAR BELAKANG
Petugas kesehatan adalah salah satu kelompok yang rentan tertular penyakit
Coronacirus Disease 2019 ( COVID – 19 ) Hingga 30 April 2020 terdapat 30 orang
tenaga kesehatan yang positif COVID-19 di Puskesmas Singkawang Tengah, Semua
adalah petugas puskesmas Singkawang Tengah. Penggunaan ALAT Pelindung Diri
( APD ) menjadi sangat penting bagi petugas puskesmas untuk mencegah dan
mengurangi resiko terpapar COVID-19.
Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19 ) merupakan penyakit menular yang
diketahui pertama kali berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir
Desember tahun 2019 dan hingga 30 April 2020 sudah menjangkiti 213 negara
( World Health Organization, 2020 ). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19
antara lain : gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Masa inkubasi virus rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumoni, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal, hingga kematian ( Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, 2020 )
Laporan resmi World Health Organization ( 2020 ) hingga 30 April 2020
menyatakan bahwa lebih dari 3 juta jiwa terjangkit COCID-19 dengan angka
kematian mencapai 217 ribu jiwa. Tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan
COVID-19 sebagai pandemi karena tingkat penyebaran yang tinggi terhadap virus
ini. Pandemi merupakan wabah penyakit yang menjangkiti banyak negara di dunia.
Sedangkan Indonesia menetapkan nasional pada tanggal 13 maret 2020
Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 pertama sebanyak 2 kasus
pada tanggal 2 Maret 2020. Menurut data gugus tugas percepatan penanganan
COVID -19 Indonesia, jumlah kasus hingga tanggal 30 April 2020 adalah sebanyak
10 ribu lebih kasus denganjumlah kematian 792 jiwa ( 7,8 % ). Kasus tersebut
tersebar di 34 pro[insi dan 310 kabupaten / Kota. Propinsi dengan jumlah kasus
konfirmasi positif terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur ( Gugus
Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19 Indonesia ).
Teknik/ enginering dan penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) yang tepat. APD
bertindak sebagai penghalang antara bahan infeksius ( misalnya virus dan bakteri )
dengan kulit, mulut, hidung, atau mata ( selaput lendir ) tenaga kesehatan dan pesien (
Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan RI. 2020 ).APD membantu memastikan
bahwa seseorang aman dari bahaya fisik yang mungkn dihadapi di lingkungan kerja.
Penggunaan APD dibutuhkan untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan
dengan aman ( John L Hick & Craig D. Thorne, 2009 )
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tenaga kesehatan dalam menggunakan
APD saat bertugas. Berdasarkan hasil dari pengamatan K3 faktor – faktor yang
mempengaruhi pekerja dalam menggunakan APD saat bertugas adalah adalah
pengetahuan, sikap, ketersediaan APD , didukung rekan kerja, serta pengawasan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan K3, bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara Persediaan APD dengan penggunaan APD oleh tenaga kesehatan di
puskesmas singkawang tengah.Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan
prilaku pengguna APD pada petugas di puskesmas. Selain itu, bahwa sebagian besar
pekerja menyatakan akan bekerja tanpa menggunakan APD jika tidak ada dukungan
atau perhatian dari pimpinan. Penggunaan APD sangatlah penting bagi petugas
puskesmas untuk mencegah dan mengurangi risiko terpapar COVID-19 dari
masyarakat, baik yang sudah terkonfirmasi maupun yang belum.

RUA PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


NGA
N Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Tin Masker √ 100% Sesuai
dakan ST √
Septau Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung Kepala √
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung Wajah √

RUANGA PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


N
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.P.Umum MASKER √ 100% sesuai
ST √
Septau Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Kasir Masker √ 100% sesuai
ST √
Sepatu Pelindung/ Sepatu kerja √
Nurse Cup/Pelindung Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/ Pelindung
Mata
Apron
Face shil / Pelindung Wajah √

RUANGA PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


N
Jenis APD Ya ( % Tidak( % ) Kadang-kadang
) (%)
R.Farmasi Masker √ 100% sesuai
ST √
Sepatu Pelindung/Sepatu Kerja √
Nurse Cup/Pelindung Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/ Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung Wajah √

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang
(%)
R.IMS Masker √ 100% sesuai
ST √
Septau Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung Kepala √
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ Pelindung √
Mata
Apron √
Face shil / Pelindung Wajah √
RUANGA PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket
N
Jenis APD Ya Tidak( % ) Kadang-kadang
(%) (%)

R.Remaja MASKER √ 100% Sesuai


ST √
Sepatu Pelindung/Sepatu Kerja √
Nurse Cup/Pelindung Kepala √
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/ Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung Wajah √

PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket

RUANGAN Kadang-kadang
Tidak(
Jenis APD Ya ( % ) (%)
%)
R.Entri Masker √
100% Sesuai
ST
Sepatu Pelindung/Sepatu Kerja √
Nurse Cup/Pelindung Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/ Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung Wajah

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN


Ket
Kadang-kadang ( % )
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % )
Petugas Masker √
Kesling ST √ 100% sesuai
Sepatu Pelindung/Sepatu Kerja √
Nurse Cup/Pelindung Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/ Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Kadang-kadang
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) (%)

Petugas Masker √ 100% Sesuai


Kebersih ST √
an Sepatu Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung Kepala √
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ Pelindung Mata √
Apron
Face shil / Pelindung Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % Kadang-kadang
) (%)

K3 Masker √
ST √ 100% Sesuai
Sepatu Pelindung/Sepatu Kerja √
Nurse Cup/Pelindung Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/ Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung Wajah
RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket
AN
Jenis APD Ya ( % Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
)
R.LAB Masker √ 100% sesuai.
ST √
Sepatu Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
(%)
R.GIGI Masker √ 100% Sesuai
ST √
Septau Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Infeksi Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung √ face shill
Kepala karena sudah
Coveral/ Gaun √ ada pembatas
Kaca Mata Google/ √ antara
Pelindung Mata petugas dan
Apron √ pasien
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Loket Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung face shill
Kepala karena sudah
Coveral/ Gaun ada pembatas
Kaca Mata Google/ antara
Pelindung Mata petugas dan
Apron pasien
Face shil / Pelindung
Wajah
RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket

Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )


R.Skrining Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung Kepala √ face shill
Coveral/ Gaun √ karena sudah
Kaca Mata Google/ Pelindung √ ada pembatas
Mata antara
Apron √ petugas dan
Face shil / Pelindung Wajah √ pasien

Hasil dari analisa didapatkan 100% pekerja di puskesmas telah menggunakan


APD sesuai Ruang kerja dan kebutuhan masing-masing. Pekerja yang ada di Puskesmas
Singkawang tengah I telah memahami pentingnya penggunaan APD saat bekerja, apalagi
dimasa pandemic COVID -19 dimana kemungkinan tersebarnya VIRUS – 19 sangat
besar sekali.Persediaan APD sangat mencukupi, sehingga petugas puskesmas bisa bekerja
tanpa harus tidak menggunakan APD.

Singkawang, 21 November 2019

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISIS KESESUAIAN APD DENGAN FAKTOR RISIKO

TAHUN 2020 MASA COVID -19 DI LINGKUNGAN PUSKESMAS

I. LATAR BELAKANG
Petugas kesehatan adalah salah satu kelompok yang rentan tertular penyakit
Coronacirus Disease 2019 ( COVID – 19 ) Hingga 30 April 2020 terdapat 30 orang tenaga
kesehatan yang positif COVID-19 di Puskesmas Singkawang Tengah, Semua adalah
petugas puskesmas Singkawang Tengah. Penggunaan ALAT Pelindung Diri ( APD )
menjadi sangat penting bagi petugas puskesmas untuk mencegah dan mengurangi resiko
terpapar COVID-19.
Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19 ) merupakan penyakit menular yang
diketahui pertama kali berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember
tahun 2019 dan hingga 30 April 2020 sudah menjangkiti 213 negara ( World Health
Organization, 2020 ). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain : gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi virus
rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang
berat dapat menyebabkan pneumoni, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, hingga
kematian ( Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2020 )
Laporan resmi World Health Organization ( 2020 ) hingga 30 April 2020
menyatakan bahwa lebih dari 3 juta jiwa terjangkit COCID-19 dengan angka kematian
mencapai 217 ribu jiwa. Tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi karena tingkat penyebaran yang tinggi terhadap virus ini. Pandemi merupakan
wabah penyakit yang menjangkiti banyak negara di dunia. Sedangkan Indonesia
menetapkan nasional pada tanggal 13 maret 2020.
Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 pertama sebanyak 2 kasus pada
tanggal 2 Maret 2020. Menurut data gugus tugas percepatan penanganan COVID -19
Indonesia, jumlah kasus hingga tanggal 30 April 2020 adalah sebanyak 10 ribu lebih kasus
denganjumlah kematian 792 jiwa ( 7,8 % ). Kasus tersebut tersebar di 34 pro[insi dan 310
kabupaten / Kota. Propinsi dengan jumlah kasus konfirmasi positif terbanyak adalah DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur ( Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19
Indonesia ).
Teknik/ enginering dan penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) yang tepat. APD
bertindak sebagai penghalang antara bahan infeksius ( misalnya virus dan bakteri ) dengan
kulit, mulut, hidung, atau mata ( selaput lendir ) tenaga kesehatan dan pesien ( Direktorat
Jendral Pelayanan Kesehatan RI. 2020 ).APD membantu memastikan bahwa seseorang
aman dari bahaya fisik yang mungkn dihadapi di lingkungan kerja. Penggunaan APD
dibutuhkan untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan dengan aman ( John L Hick
& Craig D. Thorne, 2009 )
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tenaga kesehatan dalam menggunakan
APD saat bertugas. Berdasarkan hasil dari pengamatan K3 faktor – faktor yang
mempengaruhi pekerja dalam menggunakan APD saat bertugas adalah adalah
pengetahuan, sikap, ketersediaan APD , didukung rekan kerja, serta pengawasan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan K3, bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara Persediaan APD dengan penggunaan APD oleh tenaga kesehatan di puskesmas
singkawang tengah.Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan prilaku pengguna APD
pada petugas di puskesmas. Selain itu, bahwa sebagian besar pekerja menyatakan akan
bekerja tanpa menggunakan APD jika tidak ada dukungan atau perhatian dari pimpinan.
Penggunaan APD sangatlah penting bagi petugas puskesmas untuk mencegah dan
mengurangi risiko terpapar COVID-19 dari masyarakat, baik yang sudah terkonfirmasi
maupun yang belum.

FREKWENSI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket
AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.LAB Masker √ 100% sesuai.
ST √
Sepatu Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.GIGI Masker √ 100% Sesuai
ST √
Septau Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Infeksi Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung √ face shill
Kepala karena sudah
Coveral/ Gaun √ ada pembatas
Kaca Mata Google/ √ antara
Pelindung Mata petugas dan
Apron √ pasien
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Loket Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung face shill
Kepala karena sudah
Coveral/ Gaun ada pembatas
Kaca Mata Google/ antara
Pelindung Mata petugas dan
Apron pasien
Face shil / Pelindung
Wajah

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket

Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )


R.Skrining Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan face
Nurse Cup/Pelindung Kepala √ shill karena sudah
Coveral/ Gaun √ ada pembatas antara
Kaca Mata Google/ Pelindung √ petugas dan pasien
Mata
Apron √
Face shil / Pelindung Wajah √
RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket

Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )


R.Tindakan Masker √ 100% Sesuai
ST √
Septau Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung Kepala √
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung Wajah √

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket

Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )


R.P.Umum MASKER √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung √ face shill karena
Kepala sudah ada
Coveral/ Gaun √ pembatas antara
Kaca Mata Google/ √ petugas dan
Pelindung Mata pasien
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Kasir Masker √ 100% sesuai
ST √
Sepatu Pelindung/ Sepatu √
kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket

Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )


R.Farmasi Masker √ 100% sesuai
ST √
Sepatu √
Pelindung/Sepatu
Kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang
(%)
R.IMS Masker √ 100% sesuai
ST √
Septau Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )

R.Remaja MASKER √ 100% Sesuai


ST √
Sepatu Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung √
Wajah

PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


RUANG
AN Kadang-kadang ( % )
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % )
R.Entri Masker √
100% Sesuai
ST
Sepatu Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN


AN Kadang-kadang ( % ) Ket
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % )
Petugas Masker √
Kesling ST √ 100% sesuai
Sepatu Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Kadang-kadang ( % )
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % )
Petugas Masker √ 100% Sesuai
Kebersih ST √
an Sepatu Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
K3 Masker √
ST √ 100% Sesuai
Sepatu Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung
Wajah

Hasil dari analisa didapatkan 100% pekerja di puskesmas telah menggunakan APD sesuai
Ruang kerja dan kebutuhan masing-masing. Pekerja yang ada di Puskesmas Singkawang
tengah I telah memahami pentingnya penggunaan APD saat bekerja, apalagi dimasa pandemic
COVID -19 dimana kemungkinan tersebarnya VIRUS – 19 sangat besar sekali. Persediaan
APD sangat mencukupi, sehingga petugas puskesmas bisa bekerja tanpa harus tidak
menggunakan APD.

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM

LAPORAN ANALISIS KESESUAIAN APD DENGAN FAKTOR RISIKO


TAHUN 2021 MASA COVID -19

I. LATAR BELAKANG
Petugas kesehatan adalah salah satu kelompok yang rentan tertular penyakit
Coronacirus Disease 2019 ( COVID – 19 ) Hingga 30 April 2020 terdapat 30 orang tenaga
kesehatan yang positif COVID-19 di Puskesmas Singkawang Tengah, Semua adalah
petugas puskesmas Singkawang Tengah. Penggunaan ALAT Pelindung Diri ( APD )
menjadi sangat penting bagi petugas puskesmas untuk mencegah dan mengurangi resiko
terpapar COVID-19.
Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19 ) merupakan penyakit menular yang
diketahui pertama kali berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember
tahun 2019 dan hingga 30 April 2020 sudah menjangkiti 213 negara ( World Health
Organization, 2020 ). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain : gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi virus
rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang
berat dapat menyebabkan pneumoni, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, hingga
kematian ( Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2020 )
Laporan resmi World Health Organization ( 2020 ) hingga 30 April 2020
menyatakan bahwa lebih dari 3 juta jiwa terjangkit COCID-19 dengan angka kematian
mencapai 217 ribu jiwa. Tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi karena tingkat penyebaran yang tinggi terhadap virus ini. Pandemi merupakan
wabah penyakit yang menjangkiti banyak negara di dunia. Sedangkan Indonesia
menetapkan nasional pada tanggal 13 maret 2020.
Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 pertama sebanyak 2 kasus pada
tanggal 2 Maret 2020. Menurut data gugus tugas percepatan penanganan COVID -19
Indonesia, jumlah kasus hingga tanggal 30 April 2020 adalah sebanyak 10 ribu lebih kasus
denganjumlah kematian 792 jiwa ( 7,8 % ). Kasus tersebut tersebar di 34 pro[insi dan 310
kabupaten / Kota. Propinsi dengan jumlah kasus konfirmasi positif terbanyak adalah DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur ( Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19
Indonesia ).
Teknik/ enginering dan penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) yang tepat. APD
bertindak sebagai penghalang antara bahan infeksius ( misalnya virus dan bakteri ) dengan
kulit, mulut, hidung, atau mata ( selaput lendir ) tenaga kesehatan dan pesien ( Direktorat
Jendral Pelayanan Kesehatan RI. 2020 ).APD membantu memastikan bahwa seseorang
aman dari bahaya fisik yang mungkn dihadapi di lingkungan kerja. Penggunaan APD
dibutuhkan untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan dengan aman ( John L Hick
& Craig D. Thorne, 2009 )
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tenaga kesehatan dalam menggunakan
APD saat bertugas. Berdasarkan hasil dari pengamatan K3 faktor – faktor yang
mempengaruhi pekerja dalam menggunakan APD saat bertugas adalah adalah
pengetahuan, sikap, ketersediaan APD , didukung rekan kerja, serta pengawasan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan K3, bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara Persediaan APD dengan penggunaan APD oleh tenaga kesehatan di puskesmas
singkawang tengah.Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan prilaku pengguna APD
pada petugas di puskesmas. Selain itu, bahwa sebagian besar pekerja menyatakan akan
bekerja tanpa menggunakan APD jika tidak ada dukungan atau perhatian dari pimpinan.
Penggunaan APD sangatlah penting bagi petugas puskesmas untuk mencegah dan
mengurangi risiko terpapar COVID-19 dari masyarakat, baik yang sudah terkonfirmasi
maupun yang belum.

FREKWENSI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN
RUANG
Ket
AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.LAB Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Sepatu Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung √ face shill
Kepala karena sudah
Coveral/ Gaun √ ada pembatas
Kaca Mata Google/ √ antara
Pelindung Mata petugas dan
Apron √ pasien
Face shil / Pelindung √
Wajah

PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN


RUANG
Ket
AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.GIGI Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung √ face shill
Kepala karena sudah
Coveral/ Gaun √ ada pembatas
Kaca Mata Google/ √ antara
Pelindung Mata petugas dan
Apron √ pasien
Face shil / Pelindung √
Wajah

PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN


RUANG
Ket
AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Infeksi Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung √ face shill
Kepala karena sudah
Coveral/ Gaun √ ada pembatas
Kaca Mata Google/ √ antara
Pelindung Mata petugas dan
Apron √ pasien
Face shil / Pelindung √
Wajah

PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN


RUANG
Ket
AN
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Loket Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung face shill
Kepala karena sudah
Coveral/ Gaun ada pembatas
Kaca Mata Google/ antara
Pelindung Mata petugas dan
Apron pasien
Face shil / Pelindung
Wajah

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Skrining Masker √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan face
Nurse Cup/Pelindung Kepala √ shill karena sudah
Coveral/ Gaun √ ada pembatas antara
Kaca Mata Google/ Pelindung √ petugas dan pasien
Mata
Apron √
Face shil / Pelindung Wajah √

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Tindakan Masker √ 100% Sesuai
ST √
Septau Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung Kepala √
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung Wajah √

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.P.Umum MASKER √ 100% sesuai.
ST √ Petugas tidak
Septau Pelindung √ menggunakan
Nurse Cup/Pelindung √ face shill karena
Kepala sudah ada
Coveral/ Gaun √ pembatas antara
Kaca Mata Google/ √ petugas dan
Pelindung Mata pasien
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Kasir Masker √ 100% sesuai
ST √
Sepatu Pelindung/ Sepatu √
kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANGAN PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Farmasi Masker √ 100% sesuai
ST √
Sepatu √
Pelindung/Sepatu
Kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang
(%)
R.IMS Masker √ 100% sesuai
ST √
Septau Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron √
Face shil / Pelindung √
Wajah

RUANGA PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


N Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )
R.Remaja MASKER √ 100% Sesuai
ST √
Sepatu Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung √
Wajah

PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


RUANG
AN Kadang-kadang ( % )
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % )
R.Entri Masker √
100% Sesuai
ST
Sepatu Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN


AN Kadang-kadang ( % ) Ket
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % )
Petugas Masker √
Kesling ST √ 100% sesuai
Sepatu Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN
Kadang-kadang ( % )
Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % )
Petugas Masker √ 100% Sesuai
Kebersih ST √
an Sepatu Pelindung √
Nurse Cup/Pelindung √
Kepala
Coveral/ Gaun √
Kaca Mata Google/ √
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung
Wajah

RUANG PERALATAN APD YANG DI GUNAKAN Ket


AN Jenis APD Ya ( % ) Tidak( % ) Kadang-kadang ( % )

K3 Masker √
100% Sesuai
ST √

Sepatu Pelindung/Sepatu √
Kerja
Nurse Cup/Pelindung
Kepala
Coveral/ Gaun
Kaca Mata Google/
Pelindung Mata
Apron
Face shil / Pelindung
Wajah
Hasil dari analisa didapatkan 100% pekerja di puskesmas telah menggunakan APD sesuai
Ruang kerja dan kebutuhan masing-masing. Pekerja yang ada di Puskesmas Singkawang
tengah I telah memahami pentingnya penggunaan APD saat bekerja, apalagi dimasa pandemic
COVID -19 dimana kemungkinan tersebarnya VIRUS – 19 sangat besar sekali. Persediaan
APD sangat mencukupi, sehingga petugas puskesmas bisa bekerja tanpa harus tidak
menggunakan APD.

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA LAS ERIA
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.
B. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.
Koordinator K3
INDIKATO ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT
R
1. Tidak - Masih ada pekerja yang merokok - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
merokok di disaat bekerja ( terutama dilarang merokok di tempat kerja
Dian Riwayani.SKM
tempat kerja pekerja yang laki- laki ). - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
- Tempat kerja terasa sesak karena rokok bagi kesehatan
adanya asap rokok - Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
untuk mengawasai dan menegur pekerja
yang merokok saat bekerja
2 Melakukan - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Olah Raga raga,dikarenakan jam kerja yang melakukan olah raga di rumah minimal
secara teratur telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat kerja
( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan - Pekerja selalu menggunakan APD - Harus terus di bina, diawasi dan
Tempat saat bekerja dipertahankan
Sampah - Tempat sampah tersedia
5 Makanan - Pekerja sebelum bekerja sudah - Memberikan pembinaan untuk selalu
makan / sarapan di rumah. Untuk memperhatikan makanan yang sehat untuk
makan siang pekerja pulang di konsumsi sehari –hari. Dan menganjurkan
kerumah masing –masing bagi untuk membeli makanan di tempat-tempat
yang rumahnya dekat atau makanan yang bersih.
membeli makanan di rumah
makan terdekat

LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK


LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA 369
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

B. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.
N INDIKAT ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT
O OR
1. Tidak - Masih ada pekerja yang merokok - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
merokok di disaat bekerja ( terutama dilarang merokok di tempat kerja
tempat pekerja yang laki- laki ). - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
kerja - Tempat kerja terasa sesak karena rokok bagi kesehatan
adanya asap rokok - Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
untuk mengawasai dan menegur pekerja yang
merokok saat bekerja
2 Melakukan - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Olah Raga raga,dikarenakan jam kerja yang melakukan olah raga di rumah minimal
secara telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
teratur Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat kerja ( air
galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan - Pekerja masih ada yang tidak - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Tempat menggunakan APD saat bekerja tempat kerja untuk menyediakan APD sesuai
Sampah - Lingkungan pekerja masih terlihat kebutuhan pekerja.
kotor, sampah dimana- mana - Harus disediakan tempat sampah.
- Memberikan pembinaan ke pekerja dan
pimpinan tempat kerja untuk selalu
membersihan lingkungan kerja setelah selaesai
bekerja secara bergotong royong.

5 Makanan - Rata – rata pekerja membawa - Memberikan pembinaan untuk selalu


makanan sendri dari rumah masing memperhatikan makanan yang sehat untuk di
- masing konsumsi sehari –hari. Serta memperhatikan
jenis makanan yang sehat dan bergizi bagi
pekerja

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM

LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK


LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA KOIN MAS
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

B. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.
INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT
1. Tidak merokok di - Masih ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja dilarang merokok di tempat kerja
( terutama pekerja yang - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
laki- laki ). rokok bagi kesehatan
- Tempat kerja terasa sesak - Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
karena adanya asap rokok untuk mengawasai dan menegur pekerja
yang merokok saat bekerja
2 Melakukan Olah - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur raga,dikarenakan jam kerja melakukan olah raga di rumah minimal
yang telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat
kerja ( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja masih ada yang - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Sampah tidak menggunakan APD tempat kerja untuk menyediakan APD
saat bekerja sesuai kebutuhan pekerja.
- Lingkungan pekerja masih - Harus disediakan tempat sampah.
terlihat kotor, sampah - Memberikan pembinaan ke pekerja dan
dimana- mana pimpinan tempat kerja untuk selalu
membersihan lingkungan kerja setelah
selaesai bekerja secara bergotong royong.

5 Makanan - Rata – rata pekerja - Memberikan pembinaan untuk selalu


membawa makanan sendri memperhatikan makanan yang sehat untuk
dari rumah masing - masing di konsumsi sehari –hari. Serta
memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA ROTI AIRA
TAHUN 2021

C. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

D. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.
INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT
1. Tidak merokok di - Tidak ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja. dilarang merokok di tempat kerja
- Tempat kerja terasa panas - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
karena kurangnya vebtilasi rokok bagi kesehatan
- Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
untuk mengawasi dan menegur pekerja yang
merokok saat bekerja
- Menyediakan Kipas Angin dan membuka
pintu agar ruangan tidak terlalu panas dan
pengap.
2 Melakukan Olah - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur raga,dikarenakan jam kerja melakukan olah raga di rumah minimal
yang telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat
kerja ( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja masih ada yang - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Sampah tidak menggunakan APD tempat kerja untuk menyediakan APD
saat bekerja sesuai kebutuhan pekerja.
- Lingkungan pekerja masih - Harus disediakan tempat sampah.
terlihat kotor, sampah - Memberikan pembinaan ke pekerja dan
dimana- mana pimpinan tempat kerja untuk selalu
membersihan lingkungan kerja setelah
selaesai bekerja secara bergotong royong.
5 Makanan - Semua pekerja tinggal di - Memberikan pembinaan untuk selalu
tempat kerja, makanan telah memperhatikan makanan yang sehat untuk
disediakan olah pimpinan di konsumsi sehari –hari. Serta
tempat kerja memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Pekerja selalu mencuci - Harus selalu di perhatikan
tangan sebelum dan
sesuadah makan sesuatu

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA GREB
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

B. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.
INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT
1. Tidak merokok di - Masih ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja dilarang merokok di tempat kerja
( terutama pekerja yang laki- - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
laki ). rokok bagi kesehatan
- Bekerja sama dengan promkes untuk
memberikan penyuluhan mengenai rokok
2 Melakukan Olah - Tidak semua pekerja - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur melakukan aktifitas Olah melakukan olah raga di rumah minimal
Raga setiap hari seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih di - Harus terus di pertahan kan .
rumah masing - masing
4 APD - Pekerja selalu menggunakan - Harus terus di bina, diawasi dan
APD saat bekerja dipertahankan
5 Makanan - Pekerja sudah makan - Memberikan pembinaan untuk selalu
sebelum bekerja memperhatikan makanan yang sehat untuk
di konsumsi sehari –hari. Dan menganjurkan
untuk membeli makanan di tempat-tempat
makanan yang bersih.
Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA PUSKESMAS
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

B. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.

INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Tidak merokok di - Tidak ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja. dilarang merokok di tempat kerja
- Ada ruangan yang masih - Memberikan pembinaan dan mengawasi
terlihat kotor setiap ruangan untuk selalu menjaga
kebersihan.

2 Melakukan Olah - Olah raga dilakukan - Selalu memberikan semangat agar selalu
Raga secara teratur seminggu sekali setiap hari berolah raga.
jum,at
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja Masing-
masing ruangan tersedia air
galon.
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja menggunakan APD - Selalu mengawasi penggunaan APD di
Sampah saat bekerja sesuai setiap ruangan - ruangan
kebutuhan masih - masing - Memberikan pembinaan ke pekerja untuk
pekerja selalu membersihan lingkungan kerja
setelah selesai bekerja secara bergotong
royong.
- Tempat sampah tersedia di setiap ruangan
5 Makanan - Pekerja puskesmas jam - Memberikan pembinaan untuk selalu
istirahat membeli makanan memperhatikan makanan yang sehat untuk
sesuai selera masing - di konsumsi sehari –hari. Serta
masing memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tersedia tempat cuci tangan - Harus di pertahankan
di setiap ruangan

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA POLRES
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

B. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.
INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT
1. Tidak merokok di - Hampir semua pekerja - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok ( terutama yang dilarang merokok di tempat kerja
laki-laki ). - Memberikan pembinaan dan mengawasi
setiap ruangan untuk selalu menjaga
kebersihan.
2 Melakukan Olah - Olah raga dilakukan - Selalu memberikan semangat agar selalu
Raga secara teratur seminggu sekali setiap hari berolah raga.
jum,at
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja Masing-
masing ruangan tersedia air
galon.
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja menggunakan APD - Selalu mengawasi penggunaan APD di
Sampah saat bekerja sesuai setiap ruangan - ruangan
kebutuhan masih - masing - Memberikan pembinaan ke pekerja untuk
pekerja selalu membersihan lingkungan kerja
setelah selesai bekerja secara bergotong
royong.
- Tempat sampah tersedia di setiap ruangan
5 Makanan - Pekerja puskesmas jam - Memberikan pembinaan untuk selalu
istirahat membeli makanan memperhatikan makanan yang sehat untuk
sesuai selera masing - di konsumsi sehari –hari. Serta
masing memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tersedia tempat cuci tangan - Harus di pertahankan
di setiap ruangan
5 Makanan - Pekerja puskesmas jam - Memberikan pembinaan untuk selalu
istirahat membeli makanan memperhatikan makanan yang sehat untuk
sesuai selera masing - di konsumsi sehari –hari. Serta
masing memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tersedia tempat cuci tangan - Harus di pertahankan
di setiap ruangan

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA ALILA
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

B. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.
INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT
1. Tidak merokok di - Tidak ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja. dilarang merokok di tempat kerja
Tempat kerja tidak panas, - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
ventilasi udara bagus rokok bagi kesehatan
- Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
untuk mengawasi dan menegur pekerja yang
merokok saat bekerja
2 Melakukan Olah - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur raga,dikarenakan jam kerja melakukan olah raga di rumah minimal
yang telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat
kerja ( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja tidak menggunakan - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Sampah APD saat bekerja tempat kerja untuk menyediakan APD
- Lingkungan pekerja masih sesuai kebutuhan pekerja.
terlihat kotor, dan licin - Harus disediakan tempat sampah.
terutama dapur tempat - Memberikan pembinaan ke pekerja dan
memasak makanan. pimpinan tempat kerja untuk selalu
membersihan lingkungan kerja setelah
selesai bekerja secara bergotong royong.
Terutama jangan sampai lantainya licin,
untuk mencegah jangan sampai ada pekerja
yang terjatuh.
5 Makanan - Pekerja mendapatkan makan - Memberikan pembinaan untuk selalu
dari tempat kerja sesuai sip memperhatikan makanan yang sehat untuk
kerja nya di konsumsi sehari –hari. Serta
memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tersedia tempat cuci tangan - Harus di pertahankan

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA DINAS PERHUBUNGAN
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

B. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.
INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT
1. Tidak merokok di - Masih ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja dilarang merokok di tempat kerja
( terutama pekerja yang - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
laki- laki ). rokok bagi kesehatan
- Tempat kerja terasa sesak - Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
karena adanya asap rokok untuk mengawasI dan menegur pekerja yang
merokok saat bekerja
2 Melakukan Olah - Olah Raga setiap hari jum,at - Di pertahan kan
Raga secara teratur
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat
kerja ( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja yang turun ke - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Sampah palangan masih ada yang tempat kerja untuk menyediakan APD
tidak menggunakan APD sesuai kebutuhan pekerja.
saat bekerja - Memberikan pembinaan ke pekerja dan
pimpinan tempat kerja untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan kerja dan
selalu memperhatikan keselamatan pekerja.
5 Makanan - Pekerja makan di rumah - Memberikan pembinaan untuk selalu
masing –masing / membeli memperhatikan makanan yang sehat untuk
makanan di rumah-rumah di konsumsi sehari –hari. Serta
makan memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tersedia tempat cuci tangan - Harus di pertahankan

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
LAPORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA TAHU AL-FATIH
TAHUN 2021

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

B. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.
INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT
1. Tidak merokok di - Tidak ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja. dilarang merokok di tempat kerja
- Lantai terlihat kotor - Memberikan pembinaan untuk memperbaiki
lantai, supaya terlihat bersih.

2 Melakukan Olah - Pekerja tidak pernah - Selalu memberikan semangat agar selalu
Raga secara teratur melaksanakan Olah Raga berolah raga minimal seminggu sekali di
rumah masing- masing
3 Air bersih - Tersedianya air bersih - Harus terus di pertahan kan .
4 APD dan Tempat - Pekerja tidak menggunakan - Memberikan pembinaan untuk
Sampah APD saat bekerja. menggunakan APD terutama masker dan
- Lingkungan sekitar tutup kepala di saat bekerja.
kotor,sampah berserakan. - Memberikan pembinaan ke pekerja untuk
- Air limbah produksi tahu selalu membersihan lingkungan kerja
tercium bau. setelah selesai bekerja secara bergotong
royong.
- Memperbaikan saluran limbah
- Menyediakan tempat sampah
5 Makanan - Pekerja makan dirumah - Memberikan pembinaan untuk selalu
masing-masing memperhatikan makanan yang sehat untuk
di konsumsi sehari –hari. Serta
memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tersedia air bersih untuk - Harus di pertahankan
mencuci tangan

Koordinator K3

Dian Riwayani.SKM
ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA LAS ERIA
TAHUN 2020

INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Tidak merokok di - Masih ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja dilarang merokok di tempat kerja
( terutama pekerja yang laki- - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
laki ). rokok bagi kesehatan
- Tempat kerja terasa sesak - Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
karena adanya asap rokok untuk mengawasai dan menegur pekerja
yang merokok saat bekerja
2 Melakukan Olah - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur raga,dikarenakan jam kerja melakukan olah raga di rumah minimal
yang telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat
kerja ( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja selalu menggunakan - Harus terus di bina, diawasi dan
Sampah APD saat bekerja dipertahankan
- Tempat sampah tersedia
5 Makanan - Pekerja sebelum bekerja - Memberikan pembinaan untuk selalu
sudah makan / sarapan di memperhatikan makanan yang sehat untuk
rumah. Untuk makan siang di konsumsi sehari –hari. Dan menganjurkan
pekerja pulang kerumah untuk membeli makanan di tempat-tempat
masing –masing bagi yang makanan yang bersih.
rumahnya dekat atau
membeli makanan di rumah
makan terdekat

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Penanggung Jawab UKK

U.Berry Syafari.SKM Dian Riwayani. SKM


NIP. 19760213 200012 1 001 NIP. 19680826 198803 2 004
ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA 369
TAHUN 2020

INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Tidak merokok di - Masih ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja dilarang merokok di tempat kerja
( terutama pekerja yang - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
laki- laki ). rokok bagi kesehatan
- Tempat kerja terasa sesak - Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
karena adanya asap rokok untuk mengawasai dan menegur pekerja
yang merokok saat bekerja
2 Melakukan Olah - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur raga,dikarenakan jam kerja melakukan olah raga di rumah minimal
yang telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat
kerja ( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja masih ada yang - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Sampah tidak menggunakan APD tempat kerja untuk menyediakan APD
saat bekerja sesuai kebutuhan pekerja.
- Lingkungan pekerja masih - Harus disediakan tempat sampah.
terlihat kotor, sampah - Memberikan pembinaan ke pekerja dan
dimana- mana pimpinan tempat kerja untuk selalu
membersihan lingkungan kerja setelah
selaesai bekerja secara bergotong royong.
5 Makanan - Rata – rata pekerja - Memberikan pembinaan untuk selalu
membawa makanan sendri memperhatikan makanan yang sehat untuk
dari rumah masing - masing di konsumsi sehari –hari. Serta
memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Penanggung Jawab UKK

U.Berry Syafari.SKM Dian Riwayani. SKM


NIP. 19760213 200012 1 001 NIP. 19680826 198803 2 004
ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA KOIN MAS
TAHUN 2020

INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Tidak merokok di - Masih ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja dilarang merokok di tempat kerja
( terutama pekerja yang - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
laki- laki ). rokok bagi kesehatan
- Tempat kerja terasa sesak - Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
karena adanya asap rokok untuk mengawasai dan menegur pekerja
yang merokok saat bekerja
2 Melakukan Olah - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur raga,dikarenakan jam kerja melakukan olah raga di rumah minimal
yang telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat
kerja ( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja masih ada yang - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Sampah tidak menggunakan APD tempat kerja untuk menyediakan APD
saat bekerja sesuai kebutuhan pekerja.
- Lingkungan pekerja masih - Harus disediakan tempat sampah.
terlihat kotor, sampah - Memberikan pembinaan ke pekerja dan
dimana- mana pimpinan tempat kerja untuk selalu
membersihan lingkungan kerja setelah
selaesai bekerja secara bergotong royong.
5 Makanan - Rata – rata pekerja - Memberikan pembinaan untuk selalu
membawa makanan sendri memperhatikan makanan yang sehat untuk
dari rumah masing - masing di konsumsi sehari –hari. Serta
memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Pekerja selalu mencuci -
tangan sebelum dan
sesuadah makan sesuatu

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Penanggung Jawab UKK

U.Berry Syafari.SKM Dian Riwayani. SKM


NIP. 19760213 200012 1 001 NIP. 19680826 198803 2 004
ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA AIRA
TAHUN 2020

INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Tidak merokok di - Tidak ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja. dilarang merokok di tempat kerja
- Tempat kerja terasa panas - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
karena kurangnya vebtilasi rokok bagi kesehatan
- Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
untuk mengawasi dan menegur pekerja yang
merokok saat bekerja
- Menyediakan Kipas Angin dan membuka
pintu agar ruangan tidak terlalu panas dan
pengap.
2 Melakukan Olah - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur raga,dikarenakan jam kerja melakukan olah raga di rumah minimal
yang telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat
kerja ( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja masih ada yang - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Sampah tidak menggunakan APD tempat kerja untuk menyediakan APD
saat bekerja sesuai kebutuhan pekerja.
- Lingkungan pekerja masih - Harus disediakan tempat sampah.
terlihat kotor, sampah - Memberikan pembinaan ke pekerja dan
dimana- mana pimpinan tempat kerja untuk selalu
membersihan lingkungan kerja setelah
selaesai bekerja secara bergotong royong.
5 Makanan - Semua pekerja tinggal di - Memberikan pembinaan untuk selalu
tempat kerja, makanan telah memperhatikan makanan yang sehat untuk
disediakan olah pimpinan di konsumsi sehari –hari. Serta
tempat kerja memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Pekerja selalu mencuci - Harus selalu di perhatikan
tangan sebelum dan
sesuadah makan sesuatu

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Penanggung Jawab UKK

U.Berry Syafari.SKM Dian Riwayani. SKM


NIP. 19760213 200012 1 001 NIP. 19680826 198803 2 004
ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA ALILA
TAHUN 2020

INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Tidak merokok di - Tidak ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja. dilarang merokok di tempat kerja
Tempat kerja tidak panas, - Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
ventilasi udara bagus rokok bagi kesehatan
- Bekerja sama dengan pimpinan tempat kerja
untuk mengawasi dan menegur pekerja yang
merokok saat bekerja
2 Melakukan Olah - Tidak ada waktu untuk olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur raga,dikarenakan jam kerja melakukan olah raga di rumah minimal
yang telah ditentukan. seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja di tempat
kerja ( air galon )
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja tidak menggunakan - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Sampah APD saat bekerja tempat kerja untuk menyediakan APD
- Lingkungan pekerja masih sesuai kebutuhan pekerja.
terlihat kotor, dan licin - Harus disediakan tempat sampah.
terutama dapur tempat - Memberikan pembinaan ke pekerja dan
memasak makanan. pimpinan tempat kerja untuk selalu
membersihan lingkungan kerja setelah
selesai bekerja secara bergotong royong.
Terutama jangan sampai lantainya licin,
untuk mencegah jangan sampai ada pekerja
yang terjatuh.
5 Makanan - Pekerja mendapatkan makan - Memberikan pembinaan untuk selalu
dari tempat kerja sesuai sip memperhatikan makanan yang sehat untuk
kerja nya di konsumsi sehari –hari. Serta
memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tersedia tempat cuci tangan - Harus di pertahankan

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Penanggung Jawab UKK

U.Berry Syafari.SKM Dian Riwayani. SKM


NIP. 19760213 200012 1 001 NIP. 19680826 198803 2 004
ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA PUSKESMAS
TAHUN 2020

INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Tidak merokok di - Tidak ada pekerja yang - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok disaat bekerja. dilarang merokok di tempat kerja
- Ada ruangan yang masih - Memberikan pembinaan dan mengawasi
terlihat kotor setiap ruangan untuk selalu menjaga
kebersihan.

2 Melakukan Olah - Olah raga dilakukan - Selalu memberikan semangat agar selalu
Raga secara teratur seminggu sekali setiap hari berolah raga.
jum,at
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja Masing-
masing ruangan tersedia air
galon.
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja menggunakan APD - Selalu mengawasi penggunaan APD di
Sampah saat bekerja sesuai setiap ruangan - ruangan
kebutuhan masih - masing - Memberikan pembinaan ke pekerja untuk
pekerja selalu membersihan lingkungan kerja
setelah selesai bekerja secara bergotong
royong.
- Tempat sampah tersedia di setiap ruangan
5 Makanan - Pekerja puskesmas jam - Memberikan pembinaan untuk selalu
istirahat membeli makanan memperhatikan makanan yang sehat untuk
sesuai selera masing - di konsumsi sehari –hari. Serta
masing memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tersedia tempat cuci tangan - Harus di pertahankan
di setiap ruangan

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Penanggung Jawab UKK

U.Berry Syafari.SKM Dian Riwayani. SKM


NIP. 19760213 200012 1 001 NIP. 19680826 198803 2 004
ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA POLRES
TAHUN 2020

INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Tidak merokok di - Hampir semua pekerja - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja merokok ( terutama yang dilarang merokok di tempat kerja
laki-laki ). - Memberikan pembinaan dan mengawasi
setiap ruangan untuk selalu menjaga
kebersihan.
2 Melakukan Olah - Olah raga dilakukan - Selalu memberikan semangat agar selalu
Raga secara teratur seminggu sekali setiap hari berolah raga.
jum,at
3 Air bersih - Tersedianya air bersih untuk - Harus terus di pertahan kan .
minum pekerja Masing-
masing ruangan tersedia air
galon.
- WC Terjaga kebersihan nya
4 APD dan Tempat - Pekerja menggunakan APD - Selalu mengawasi penggunaan APD di
Sampah saat bekerja sesuai setiap ruangan - ruangan
kebutuhan masih - masing - Memberikan pembinaan ke pekerja untuk
pekerja selalu membersihan lingkungan kerja
setelah selesai bekerja secara bergotong
royong.
- Tempat sampah tersedia di setiap ruangan
5 Makanan - Pekerja puskesmas jam - Memberikan pembinaan untuk selalu
istirahat membeli makanan memperhatikan makanan yang sehat untuk
sesuai selera masing - di konsumsi sehari –hari. Serta
masing memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tersedia tempat cuci tangan - Harus di pertahankan
di setiap ruangan

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Penanggung Jawab UKK

U.Berry Syafari.SKM Dian Riwayani. SKM


NIP. 19760213 200012 1 001 NIP. 19680826 198803 2 004
ANALISA DAN RENCANA TINDAK
LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA
TAHUN 2020

INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Pembinaan Kesja - Pencapaian pemahaman - Bekerja sama dengan pimpinan pemilik
pekerja terhadap PHBS tempat kerja untuk memperhatikan jam
masih kurang istirahat pekerja.
- Tidak ada waktu untuk - Bekerja sama saling gotong royong untuk
membersihkan lingkungan membersihakan lingkungan kerja setelah
kerja dikarenakan jam selesai bekerja.
istirahat yang cukup singkat. - Menyediakan tempat-tempat sampah.
- Tidak ada tambahan dari - Menyiapkan poster dilarang merokok di
pimpinan / pemilik tempat tempat kerja
kerja untuk menambah - Rekomendasi /saran untuk menyediakan
honor Pekerja APD sesuai kebutuhan pekerja.
- Asap rokok dimana-mana
- Masih ada pekerja yang
tidak menggunakan APD
saat bekerja.

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Singkawang Tengah I Penanggung Jawab UKM

R. HENDRI APRIYANTO, SKM., MPH SRI KARTINI, A.Md.Keb


NIP. 19770417 200003 1 002 NIP. 19770421 200502 2 002
LAP

ORAN ANALISA DAN RENCANA TINDAK


LANJUT HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN KERJA UPAYA PRILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS ) DI TEMPAT KERJA TAHU AL-FATIH
TAHUN 2021

C. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setin ggi-tinginya. Dengan perkataan lain masyarakat diharapkan mmampu berperan
sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya sendiri, serta bereran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. Oleh karena itu perlu adanya gerakan yang mendukung pengembangan
dan pembangunan kesehatan masyarakatnya secara mandiri serta berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang menunjang tercaainya tujuan kesehatan secara terpadu dan
menyeluruh.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) merupakan uaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, atau pengertian
lain dari PHBS adalah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seserang atau keluarga dapat
menolong dri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Oleh karena itu PHBS dinilai sangat penting dilaksanakan di setap rumah tangga
karena merupakan tolak ukur keberhasilan program promotif dan prefentif serta
pelayanan kesehatan dasar dan pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang berhubungan dengan masalah kesehatan.

D. RUANG LINGKUP
Dalam laporan PHBS ini hanya dikhususkan untuk di wilayah Puskesmas
Singkawang Tengah dan data yang ada merupakan hasil data yang dilakukan oleh
petugas K3.

NO INDIKATOR ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT


1. Tidak merokok di - Banyak asap rokok - Di pasang poster – poster bahaya rokok,
tempat kerja - Tempat kerja panas dilarang merokok di tempat kerja
- Memberikan pembinaan ke pekerja bahaya
rokok bagi kesehatan
- Selalu membrikan pembinaan dan
pengawasan bagi pekerja secara berkala.
- Harus selalu tersedia kipas angin
2 Melakukan Olah - Pekerja tidak pernah Olah - Memberikan pembinaan pada pekerja untuk
Raga secara teratur Raga melakukan olah raga di rumah minimal
seminggu sekali disaat hari libur kerja.
Sehingga pekerja tetap sehat dan segar.
3 Air bersih - Air bersih tidak ada - Memberikan pembinaan untuk menyediakan
air bersih ( galon )
4 APD dan - Ada Pekerja tidak - Memberikan penjelasan ke pada pimpinan
Lingkungan Kerja menggunakan APD saat tempat kerja untuk menyediakan APD
bekerja sesuai kebutuhan pekerja dan menggunakan
- Sampah rambut di buang di APD ( masker ) saat bekerja.
tepi sungai samping tempat - Harus disediakan tempat sampah.
kerja - Harus menyediakan tempat pembuangan
silet atau pisau cukur.
- Memberikan pembinaan ke pekerja dan
pimpinan tempat kerja untuk selalu
membersihan lingkungan kerja alat kerja
selesai bekerja setiap hari. Terutama jangan
sampai rambut dan silet / pisau cukur di
buang sembarangan.
- Bekerjasama dengan dinas kebersihan untuk
membersihan sampah rambut yang ada di
samping sungai.
- Memberikan rekomendasi/saran ke
pimpinan pekerja untuk mentaati peratural
dalam menjaga kebersihan di lingkungan
sekitar tempat kerja, tidak membuang
rambut di sembarang tempat.
5 Makanan - Pekerja makan di rumah - Memberikan pembinaan untuk selalu
memperhatikan makanan yang sehat untuk
di konsumsi sehari –hari. Serta
memperhatikan jenis makanan yang sehat
dan bergizi bagi pekerja
6 Cuci Tangan - Tidak terlihat perilaku cuci - Memberikan pembinaan untuk selalu
tangan setelah melaksanakan mencuci tangan setelah bekerja
pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai