Pandemi COVID-19 saat ini telah ditetapkan menjadi bencana nasional. Tidak ada
yang dapat menduga kapan kondisi ini akan berakhir. Tantangan lain yang timbul secara
golbal adalah terbatasnya jumlah alat pelindung diri (APD) yang membantu untuk mecegah
penularan terutama bagi petugas yang bekerja dirumah sakit. Lockdown yang akan
diterapkan membawa resiko terbatsnya asupan. Hal tersebut memunculkan kebutuhan untuk
kita bijak memilih dan melakukan upaya perlindungan bagi diri kita.
Upaya utama bagi semua orang yang ada dilingkungan rumah sakit untuk memutuskan
rantai penularan infeksi adalah dengan menerapkan prinsip KEBERSIHAN TANGAN
sesuai dengan 5INDIKASI dan 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN (termasuk dalam
rangkaian langkah-langkah penggunaan dan selama pemakiana APD
Menjaga kebersihan tangan merupakan perlindungan utama (tidak memerlukan APD) bila
berada di :
Area pasien seperti koridor, ruang tunggu, ruang publik
Area administrasi (dirawat jalan, rawat inap yang tidak kontak dengan pasien dalam
pengawasan (PPD).
Selanjutnya bagi kita yang berada pada jenis pekerjaan dan lokasi yang perlu
menggunakan APD sesuai indikasi, berikut adalah daftar penggunaan APD bagi petugas di
Rumah sakit Metta Medika Sibolga.
PENGGUNAAN APD
DI RS METTA MEDIKA SIBOLGA
NO PROFESI APD
1 Tenaga kesehatan IGD (dokter Cover all jumpsuit
dan perawat) Masker bedah
Face shield
Google/ kacamata (ketika ada risiko percikan
cairan tubuh)
Sarung tangan non steril
2 Tenaga kesehatan IGD Isolasi Cover all jumpsuit
(dokter dan perawat) Apron disposible
Masker N-95 (Masker bedah 2 lapis)
Face shield
Google/ kacamata (ketika ada risiko percikan
cairan tubuh)
Sarung tangan non steril
Sepatu boot
3 Petugas Admisi di registrasi, Masker kain
kasir, perifikator, tim skrining, Face shield
security, house keeping
4 Tenaga kesehatan yang Cover all jumpsuit
melakukan tindakan yang Penutup kepala (jika tidak menggunakan
menimbulkan aerosol seperti cover all jumpsuit)
intubasi, ekstubasi, nebulizer) Sepatu tertutup
Masker N95 (masker bedah 2 lapis)
Google/ kacamata (ketika ada risiko percikan
cairan tubuh)
Face shield
Sarung tangan
Sepatu boot
5 Tenaga kesehatan yang Apron
melakukan tindakan Masker bedah
pemasangan NGT, Suctioning, Face shield
RJP Sarung tangan
6 Petugas poli gigi dan THT Masker bedah 2 lapis (jika perlu gunakan
Masker N-95)
Face shield
Sarung tangan
7 Petugas poli Anak, Obgyn, Apron/Gaun
Penyakit Dalam, Saraf, Bedah Masker bedah dan kain
Face shield
Sarung tangan (jika melakukan tindakan)
8 Perawat ruangan rawat inap Masker bedah
biasa Face shield
Sarung tangan (jika melakukan tindakan)
9 Petugas farmasi Masker kain
Face shield
10 Petugas Laboratorium Masker bedah
Face shield
Jas laboratorium
Sarung tangan medis
11 Petugas radiologi (radiografer) Masker bedah
Face shield
Jas radiografer
Sarung tangan medis
12 Petugas Radilogi (Radiografer) Cover all jumpsuit
menangani PDP Apron disposible
Masker N-95 (Masker bedah 2 lapis)
Face shield
Google/ kacamata (ketika ada risiko percikan
cairan tubuh)
Sarung tangan non steril
Sepatu boot
13 Petugas disinfektan pada Cover all jumpsuit
lingkungan area yang terpapar Face shield
PDP Masker bedah
Google/ kacamata
Sarung tangan
Sepatu boot
14 Tim transfer dan supir Cover all jumpsuit
ambulance Apron disposible
Masker bedah
Face shield
Google/ kacamata
Sarung tangan
Sepatu boot
15 Petugas cleaning service Apron/clemek
ruangan biasa Masker kain
Face shield
Sarung tangan rumah tangga
Sepatu boot
Pasien dengan gejala gangguan pernapasan diberikan masker bedah untuk mencegah
penularan lebih lanjut.
Bila PDP harus didampingi keluarganya (anak, usia lanjut, retardasi mental), maka keluarga
yang merawat harus pasien harus menggunakan APD yang terdiri atas penutup kepala,
masker bedah, dan apron.
Referensi : WHO. Rational use of personal protective equipment for coronavirus disease
2019 (COVID19), 27 Feb 2020.