BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku Hidup Bersih Sehat Tatanan Rumah Tangga PHBS adalah semua
perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu
menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari
gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan
Tujuan umum dari PHBS adalah meningkatnya rumah tangga sehat di desa,
PHBS serta berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat (Depkes RI, 2007).
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi rumah tangga adalah
setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, anak tumbuh
sehat dan cerdas, produktivitas kerja anggota keluarga meningkat, dan dengan
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya
pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga.
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat antara lain
tabungan bersalin (Tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa
1. Sasaran Primer Sasaran primer adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang
3. Sasaran tersier
Sasaran tersier adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu
e. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga
Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai permasalahan kesehatan di
kesehatan yaitu:
11
kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan
keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat
diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.
aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya
kesehatan lainnya.
Menurut PP Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
Dalam Bab I pasal 1 ayat 2 PP tersebut, pengertian ASI Eksklusif yakni ASI yang
Pemberian ASI secara mutlak, penting dilakukan, mengingat manfaat yang akan
diperoleh si bayi. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) hal ini untuk
menghindari alergi dan menjamin kesehatan bayi secara optimal. Karena di usia
ini, bayi belum memiliki enzim pencernaan sempurna untuk mencerna makanan
atau minuman lain. Selain itu, ASI jauh lebih sempurna dibandingkan susu
bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi
Balita, perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk
memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari
yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami
kekurangan gizi, sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang
dan pengawasan kualitas, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari
penyakit. Air adalah sangat peting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia
akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci
13
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun
dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran
Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher angsa
dan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir.
yakni melalui berbagai macam jalan atau cara. Beberapa penyakit yang dapat
disebarkan oleh tinja manusia antara lain: tipus, disentri, kolera, bermacam-
maksudnya pembuangan kotoran harus disuatu tempat tertentu atau jamban yang
dll.
1. Mengganti air vas bunga, tempat minim burung atau tempat lainnya yang
9. Menggunakan kelambu.
h. Makan dengan menu gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari)
Menurut Depkes RI, 2006 menu seimbang adalah makanan yang beraneka
ragam yang memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS). Pola menu 4 sehat 5 sempurna adalah pola menu seimbang
yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh (Almatsier,2005).
porsi buah atau sebaliknya setiap hari, tidak harus mahal, yang penting memiliki
kecukupan gizi. Semua jenis sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran
yang berwarna (hijau tua, kuning, oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk,
kacang panjang, selada hijau atau daun singkong. Begitu pula dengan buah,
semua bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna (merah, kuning) seperti
mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel lebih banyak mengandung vitamin
Anggota rumah tangga umur 10 tahun keatas melakukan aktivitas fisik 30 menit
setiap hari misalnya jalan, lari, senam dan sebagainya. Aktifitas fisik dilakukan
secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari , sehingga dapat menyehatkan
jantung, paru-paru alat tubuh lainnya. Lakukan aktifitas fisik sebelum makan atau
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan
berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO). Perokok aktif
adalah orang yang mengkonsumsi rokok. Perokok pasif adalah orang yang bukan
perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu
ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Rumah adalah tempat
berlindung, termasuk dari asap rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan
Sampah merupakan barang sudah tidak terpakai yang sering kita hasilkan
setiap hari. Mulai dari sampah plastik, organik, logam dan sebagainya. Jika
rumah, di dalam rumah dan sebagainya akan berdampak buruk bagi kesehatan.
a. Sampah basah
b. Sampah kering
c. Sampah lembut
d. Sampah besar
2.1.2 PHBS Pilar Ke 5 Dari Tatanan Rumah Tangga Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS)
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial
dan ekonomis yang tertuang dalam Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 36
18
tahun2009 tentang Kesehatan. Salah satu faktor yang dianggap penting dalam
Saluran Pernapasan Akut) yang merupakan penyakit menular masih menjadi masalah
Kebiasaan dalam cuci tangan menggunakan air saja tidak dapat melindungi
setiap individu dari bakteri dan virus yang terdapat di tangan. Terlebih jika mencuci
tangan tidak dibawah air mengalir. Apalagi kebiasaan menggunakan dan berbagi
wadah cuci tangan hal itu sama saja saling berbagi kuman dan tetap membiarkan
kuman menempel pada tangan. Kebiasaan itu harus ditinggalkan dan dirubah menjadi
yang lebih baik dengan standar prosedur melakukan cuci tangan menggunakan
Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan melalui
tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan
sabun. Tangan manusia seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan
menyebabkan patogen berpindah dari satu orang atau dari ke orang lain melalui
sabun yaitu; (1). Infeksi saluran pernapasan karena mencuci tangan dengan sabun
permukaan telapak tangan, dan dapat menghilangkan kuman penyakit lainnya, (2).
19
Diare karena kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fecal-
penyakit tersebut,(3). Infeksi cacing, mata dan penyakit kulit, dimana penelitian telah
membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran pernapasan, penggunaan sabun
dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit, infeksi mata seperti
trakoma, dan cacingan khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis. Jika jumlah
Hasil studi WHO (2007) membuktikan bahwa angka kejadian diare dapat
menurun sebesar 32% dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar
(jamban, pengolahan sampah rumah tangga, pengolahan limbah cair domestik); 45%
dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun; dan 39% dengan perilaku pengelolaan
air minum yang higienis dirumah tangga. Intervensi dengan mengintegrasikan ketiga
menurunkan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung hingga
50%. Sebagian besar kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fecal-
oral, yang masuk ke dalam mulut antara lain melalui jari-jari tangan. Tangan yang
bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh
lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci
dengan sabun) dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang
pekerjaan. Makan dan minum sangat membutuhkan kerja dari tangan. Jika tangan
bersifat kotor, maka tubuh sangat berisiko terhadap masuknya mikroorganisme. Cuci
menempel di tangan. Cuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih
dan sabun. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat
membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun maka kotoran
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan cara mudah dan tidak perlu biaya
mahal. Karena itu, membiasakan CTPS sama dengan mengajarkan anak-anak dan
seluruh keluarga hidup sehat sejak dini. Dengan demikian, pola hidup bersih dan
sehat (PHBS) tertanam kuat pada diri pribadi anak-anak dan anggota keluarga
lainnya. Kedua tangan kita adalah salah satu jalur utama masuknya kuman penyakit
ke dalam tubuh. Sebab tangan adalah anggota tubuh yang paling sering berhubungan
langsung dengan mulut dan hidung. Penyakit-penyakit yang umumnya timbul karena
tangan yang berkuman antara lain : Diare, Kolera, ISPA, Cacingan, flu, dan Hepatitis
A.
Kebiasaan cuci tangan sebelum makan memakai air dan sabun mempunyai
dengan mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan
21
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna
parasit lainnya pada kedua tangan. Oleh karenanya, mencuci tangan dengan
menggunakan air dan sabun dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan telur
cacing yang menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-jari kedua tangan.
a. Kebiasaan atau prilaku higiens dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS),
penyakit Diare, Thypus Perut, Kecacingan, Flu Burung, dan bahkan Flu
b. Perilaku cuci tangan terlebih cuci tangan pakai sabun masih merupakan
c. Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan merupakan prilaku yang
Perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai sabun dan menggunakan air
bersih yang mengalir akan dapat menurunkan kejadian diare sampai 45%.
22
tangan pakai sabun di masyarakat masih rendah, dapat dilihat dari data
sebagai berikut:
a. Ditemukan baru 12% masyarakat yang cuci tangan pakai sabun setelah
Lima waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan,
a. Sebelum makan
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
seperlunya
tangan
d. Penting juga untuk memahami dan melakukan cara enam langkah cuci
a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit.