BAB I
PENDAHULUAN
Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang
baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk
penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker,
stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup
yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang
kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung
mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut
dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi
1
2
interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian
pada lanjut usia yaitu 79% Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap
sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55 - 60
tahun.
1.2 TUJUAN
kabupaten Cirebon.
3
pesanggrahan
evaluasi
1.3 MANFAAT
1. Bagi Masyarakat
masyarakat.
2. Bagi Puskesmas
3. Bagi Mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah
bersangkutan.(3)
menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga. Jika kebiasan yang baik telah
5
6
namun bermanfaat juga bagi ibu. Ibu yang menyusui 20 persen terhindar
bersih. Jika kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau
sebaiknya air yang digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air
dan ketika akan mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah
sebagainya.
Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat
dalam rumah.
keluarga.
kesehatan.
darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat
2.3 Etiologi
dan jenis kelamin oleh Kaplan dalam buku Ilmu Penyakit Dalam, oleh
1) Pria usia < 45 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada
2) Pria usia > 46 tahun dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya di atas
145/95 mmHg.
3) Pada wanita tekanan darah di atas atau sama dengan 160/95 mmHg
dinyatakan hipertensi.
and Treatment of High Blood Pressure, dalam buku Ilmu Penyakit Dalam, oleh
hipertensi labil.
2.4 Patofisiologi
tahanan perifer. Curah jantung pada pasien hipertensi umumnya normal. Kelainan
darah sehingga menyebabkan dinding pembuluh darah semakin tebal dan ronggan
mengalirnya darah.
Perubahan struktur inilah yang dianggap sebagai salah satu faktor utama
berat karena naiknya tahanan perifer yang lama kelamaan akan menyebabkan
11
ventrikel kiri maka sirkulasi darah dalam otot jantung tidak mencukupi lagi
Hal ini dapat diperberat oleh adanya sklerosis koroner dan jika hal ini
berlangsung lama akan terjadi decompensasi cordis di samping ini juga akan
darah.
hipertensi. Secara dini dari penyakit hipertensi ringan pasien sakit kepala karena
vasokontriksi atau epitaksis dari perdarahan kapiler basial. Pada hipertensi ringan
Sedang pada sekelompok yang lain sudah memberikan gejala-gejala yang sangat
terasa mengganggu. Demikian pula hipertensi yang sedang dan berat, ada pasien
yang tidak mengeluh apa-apa dan ada pasien yang sudah memberikan keluhan
yang begitu berat sehingga tidak dapat bekerja dengan baik karena sangat
terganggu.
berikut : pusing, sakit kepala, vertigo, sukar tidur, mata berkunang-kunang, kaku
hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan
yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis. Oleh
12
karena itu, setiap pasien hipertensi harus diperiksa secara keseluruhan yang
1. Riwayat penyakit
riwayat dan gejala penyakit yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner,
gagal jantung dan lain-lain. Apakah ada riwayat penyakit dalam keluarga,
obat-obat bebas, hasil dan efek samping terapi hipertensi sebelumnya bila ada,
2. Pemeriksaan fisik
darah dua kali atau lebih dengan jarak dua menit, kemudian diperiksa ulang
dalam hal ini juga dilakukan pengukuran berat badan untuk membandingkan
antara berat badan dan tinggi pasien. Karena obesitas dan hipertensi
3. Pemeriksaan laboratorium
aldosteron.
13
pada ginjal.
4. Pemeriksaan radiologi
5. Pemeriksaan echokardiografi
dari fungsi ekskresi ginjal dan ureter serta bentuk dan besarnya ginjal.
6. Komplikasi
gejala ini umumnya tambah berat dalam waktu 12 – 48 jam dan dapat
kebutaan.
mengembangkan vena.
a. Glomerulus
kelok, odem retina, dan odem macula, pendarahan di sekitar papil saraf
6) Prognosa
BAB III
Desa : Pesanggrahan
RW : 04 dan 05
2. Berdasarkan Demografi
No Umur Jumlah % Ket
1 0-1 th 8 0,8
2 1-3 th 32 3,3
3 3-5 th 31 3,12
4 5-10 th 70 7,0
5 10-15 th 76 7,6
6 15-20 th 68 6,8
7 20-25 th 88 8,9
17
3. Jenis Kontrasepsi
No Jenis Jumlah % Ket
Kontrasepsi
1 IUD 14 9,6
2 Pil 37 25,5
3 Suntik 83 57,2
4 Implant 8 5,5
19
5 Lain-lain 3 2,0
Total 145 100
5. Sumber Informasi KB
No Informasi Jumlah % Ket
1 Petugas 145
kesehatan
2 Orang lain -
3 Media -
elektronik
4 Media masa -
Total 145
6. Kondisi kesehatan KB
No Kondisi Jumlah % Ket
1 Sehat 145
2 Sakit -
Total 145
20
2. Pemeriksaan kehamilan
No Pemeriksaan Jumlah % ket
1 Ya 9
2 Tidak -
Total 9
3. Tempat pemeriksaan
No tempat Jumlah % Ket
1 Bidan 9
2 Dokter -
3 Dukun -
terlatih
4 Lain-lain -
Total 9
22
Masalah Rencana
NO Sasaran Sumber Tempat Tanggal/waktu Keterangan
Kesehatan Kegiatan
1. Penyuluhan
Lansia Mahasiswa/i
rutin 6 Desa Jumat, 18 Mei
1. Hipertensi Masyarakat DIII
bulan sekali Pesanggrahan 2018
RW 03 & 04 Keperawatan
2. Tensi gratis
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4. Penanganan sampah
4.2 Saran
maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi setiap ibu rumah tangga yang ada di Desa Pesanggrahan bias
terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat Desa
Pesanggarahan.
DAFTAR PUSTAKA