Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

ADVOKASI DAN PROMOSI KESEHATAN

“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”

Oleh

Kelompok 2:

Putri Nanda Aprilia K202101009

Aisyah Nurfatihana K202101023

Putri Ferdayanti K202101012

Ria Alna Sari K202101025

Cici Natasya K202101015

Nur Asri K202101011

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehinggah
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersikap membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik dan
kami akan terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak, akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.

Penulis

Kendari, 03 Juli 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas
dari penyakit. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat dilaksanakan
di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan
dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan
yang di lakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif
dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat.
Secara umum, Program perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi,
informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocacy),
bina suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri terutama pada tatanannya masing-masing
(Depkes RI, 2002).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya
banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang gizi: makan beraneka ragam
makanan, minum tablet tambah darah, mengkonsumsi garam beryodium,
memberi bayi dan balita kapsul vitamin.
Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan
untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.
Anak usia sekolah dasar juga sangat rentan mengalami masalah
kesehatan karena pola makan yang tidak sehat. Makanan yang dijual
disekolah maupun dilingkungan sekolah belum semua memenuhi standar
kesehatan dan keamanan, dan anak sekolah cenderung lebih menyukai
makanan yang tidak sehat baik karena pengetahuan yang belum memadai
atau karena mudah terpengaruh oleh iklan. Sehingga semakin banyak terjadi
kegemukan atau kelebihan berat badan akibat konsumsi makanan yang
tinggi kalori.
Menurut WHO (World Health Organization), setiap tahunnya
sekitar 2,2 juta orang di negara-negara berkembang terutama anak-anak
meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangya
air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk. Departemen
Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan
Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara
pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang bersifat
holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor,
dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan. Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi
Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian
khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat serta pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk kongkritnya
yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati
seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut
adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya
untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang
sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan PHBS ?
2. Apa tujuan dan manfaat di lakukannya PHBS ?
3. Siapa saja sasaran dan pihak pendukung yang akan dilibatkan dalam
kegiatan promosi kesehatan PHBS ?
4. Apa saja media advokasi dan promosi kesehatan PHBS ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang di maksud PHBS
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat PHBS
3. Untuk mengetahui sasaran dan pihak pendukung yang akan dilibatkan
dalam kegiatan promosi kesehatan PHBS
4. Untuk mengetahui media advokasi dan promosi kesehatan PHBS
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan
masyarakat (enpowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu
masyarakat mengenali dan mengetahui masalah sendiri, dalam tatanan
rumah tangga agar dapat menerapkan cara cara hidup sehat dalam rangka
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya
banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam
makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium,
memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin
• Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada
tempatnya membersihkan lingkungan
Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua
perilaku kesehatan. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang
kritis, karena pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah
kesehatan. Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah
juga berada pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga
mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan
yang baik, termasuk kebiasaan berprilaku hidup bersih dan sehat. Pada
umumnya, anak-anak seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin
menyampaikan apa yang di terima dan diketahuinya dari orang lain.
Berdasarkan hasil riset masih cukup banyak penduduk yang belum
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, walaupun ada
kecenderungan perbaikan berdasarkan analisis kecenderungan secara
rerata.
Oleh sebab itu perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan
dalam setiap lini kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. Seperti
halnya PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-
tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku tersebut
merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan
seseorang untuk berperilaku sehat.
• Perilaku Hidup dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup dan Sehat (PHBS) adalah pemerintah yang


diluncurkan pada tahun 2006 yang bertujuan untuk mengubah perilaku
masyarakat tidak sehat menjadi sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dapat melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari
tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan
PBHS yang dapat menjadi simpul – simpul untuk memulai proses
penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat, yaitu :

- PHBS di rumah tangga


- PHBS di Sekolah
- PHBS di tempat Kerja
- PHBS di Sarana Institusi kesehatan
- PHBS di tempat umum

B. Tujuan dan Manfaat PHBS


Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas
kesehatan melalui proses penyadaran yang menjadi awal dari kontribusi
individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari
yang bersih dan sehat. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
bagi masyarakat antara lain masyarakat mampu mengupayakan lingkungan
sehat, masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan, masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada,
masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,
tabungan bersalin (Tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air,
ambulans desa dan lain-lain (Dinkes DIY, 2008) Manfaat PHBS secara
umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan
hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS
masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan
kualitas hidup. PHBS memiliki tujuan yaitu meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan
sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

C. Sasaran dan Pihak Pendukung PHBS


1. Sasaran
Sasaran Pembinaan PHBS :
a. Sasaran Primer ; Karena di masing masing tatanan dijumpai
masyarakat (yaitu masyarakat tatanan yang bersangkutan), maka di
masing masing tatanan juga terdapat berbagai peran. Dengan
demikian di masing masing tatanan dapat dijumpai 3 (tiga)
kelompok besar sasaran pembinaan PHBS, yaitu sasaran primer,
sasaran sekunder dan sasaran tersier. Sasaran primer berupa sasaran
langsung, yaitu individu anggota masyarakat, kelompok-kelompok
dalam masyarakat dan masyarakat secara keseluruhan, yang
diharapkan untuk mempraktekkan PHBS.
b. Sasaran Sekunder adalah mereka yang memiliki pengaruh terhadap
sasaran primer dalam pengambilan keputusannya untuk
mempraktekkan PHBS. Termasuk di sini adalah para pemuka
masyarakat atau tokoh masyarakat, yang umumnya menjadi panutan
sasaran primer. Terdapat berbagai jenis tokoh masyarakat, seperti
misalnya tokoh atau pemuka adat, tokoh atau pemuka agama, tokoh
politik, tokoh pertanian, tokoh pendidikan, tokoh bisnis, tokoh
pemuda, tokoh remaja, tokoh wanita, tokoh kesehatan dan lain-lain.
Pemuka atau tokoh adalah seseorang yang memiliki kelebihan di
antara orang orang lain dalam suatu kelompok atau dalam
masyarakat. Ia akan menjadi panutan bagi kelompoknya atau bagi
masyarakat karena ia merupakan figur yang menonjol.
c. Sasaran Tersier adalah mereka yang berada dalam posisi
pengambilan keputusan formal, sehingga dapat memberikan
dukungan, baik berupa kebijakan/peraturan dan atau sumber daya
dalam proses pembinaan PHBS terhadap sasaran primer. Mereka
sering juga disebut sebagai tokoh masyarakat formal, yakni orang
yang memiliki posisi menentukan dalam struktur formal di
masyarakatnya (disebut juga penentu kebijakan). Dengan posisinya
itu, mereka juga memiliki kemampuan untuk mengubah sistem nilai
dan norma masyarakat melalui pemberlakuan kebijakan/ peraturan,
di samping menyediakan sarana yang diperlukan.
2. Pihak pendukung
PHBS di institusi kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan
dan kemampuam dari para pengambil keputusan dilingkungan
pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas sektor terkait.

D. Media Advokasi Dan Promosi Kesehatan


a. Membuat poster/ lealfelt mengenai PHBS
Poster PHBS ini cocok menjadi Media Penyuluhan
Kesehatan agar masyarakat memahami dan mampu menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat sehingga mengurangi resiko
penyakit-penyakit yang muncul karenanya.
b. Melalukan promosi kesehatan menggunakan media social
Promosi kesehatan berbasis media social pada kaum
millennial merupakaninovasi yang bagus untuk di kembangkan di
masyarakat. Umumnya kaummillennial pada saat ini sering
mengakses media social dalam kehidupannya.Media yang diakses
oleh kaum millennial berupa Facebook, Instagram,
Youtube,Twitter, Blog dan lainnya. Media sosial melalui internet
memiliki potensi besaruntuk melakukan promosi kesehatan dan
intervensi kesehatan lainnya, dan lebihmudah untuk menyentuh
sasaran pada setiap levelnya.Bukti menunjukkan pemanfaatan
media sosial efektif dalam melakukan upaya promosi kesehatan
dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan memberi dukungan
kepada masyarakat untuk berperilaku sehat, namun tidak dapat
dipungkiri, dibalik kesuksesan media tersebut terdapat beberapa
kelemahan.
c. melakukan penyuluhan
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga peserta tidak saja sadar, tahu dan mengerti,
tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan. Pada dasarnya media penyuluhan
itu dapat dibagi dua yaitu media cetak dan media audio visual
(elektronik), dimana media cetak terdiri dari koran, majalah, brosur
dan leaflet, sedangkan media audio visual atau elektronik terdiri dari
radio, televisi dan projektor.
d. membentuk organisasi gerakan masyarakat sehat
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan
dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga
diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan
dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.
Contohnya seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan
air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan
pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur
dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sesuatu yang bertujuan
untuk mengubah perilaku masyarakat tidak sehat menjadi sehat. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) melibatkan 5 tatanan PBHS.

Tujuan dan manfaat PHBS, bertujuannya untuk meningkatkan kualitas


kesehatan melalui proses penyadaran individu dengan berkontribusi dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat. Sedangkan
manfaatnya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup
bersih dan sehat.

Sasaran PHBS melibatkan sasaran primer yaitu sasaran langsung individu


anggota masyarakat, sekunder para pemuka masyarakat/tokoh masyarakat, dan
tersier para tokoh masyarakat formal. Pihak pendukung yaitu pemerintah daerah,
institut kesehatan, dan lintas sektor terkait.

Media advokasi meliputi poster atau peamflet PHBS, Promkes


menggunakan media sosial, penyuluhan, dan bentuk organisasi gerakan masyarakat
sehat.

B. Saran

Diharapkan advokasi dan promkes dapat melibatkan organisasi, lembaga


maupun perusahaan swasta sehingga penyebaran informasi terhadap masyarakat
terjadi secara massal, efisien dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Annisa, I. (2018,129).Makalah PHBS. Retrieved from blogspot: https://


irmaanisaa.blogspot.com/2018/12/makalah-phbs.html

Pratiwi, P. E. (2018, October 10). PHBS. Retrieved from Repository UNEJ:


http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/73499/112110101018Prit
a%20Eka%20Pratiwi-1-78.pdf?sequence=1&isAllowed=y

RI, K. (2016, Januari 01). PHBS. Retrieved from KEMENKES RI:


https://promkes.kemkes.go.id/phbs

UNG. (2021, Januari 12). Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat DI
SDN 3 BULANGO TIMUR Desa Toluwaya Kecamatan Bulango Timur Kabupaten
Bone Bolango. Retrieved from Repository UNG:https://repository.
ung.ac.id/get/singa/1/2124/PENYULUHAN-PERILAKU-HIDUPBERSIH-DAN-
SEHATDI-SDN-3-BULANGO-TIMUR-DESA-TOLUWAYA-KECAMATAN-
BULANGO-TIMURKABUPATEN-BONE-BOLANGO.pdf.

Anda mungkin juga menyukai