COVID-19
Mata Kuliah : Advokasi dan promosi kesehatan
Dosen Pengampuh : Artha Yuni Sucitra., S.M., M.Kes
OLEH:
KELOMPOK 3
NUR AMALIA MUNA (K202101003)
MASYITHA (K202101020)
HASNIAWATI (K201901038)
ULFIANA (K202101017)
VELA DEVISTA (K202101030)
ALYA ALFANI (K202101006)
AGUNG ASNUR (202101028)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi (Zulkili, 2003)
Posyandu sangat berperan dalam peningkatan kesehatan dimasyarakat
khususnya ibu dan balita. Manfaat dari posyandu adalah meningkatkan kemitraan dan
pemberdayaan masyarakat untuk kesinambungan kegiatan posyandu (Ridwan, 2007)
Salah satu tujuan posyandu adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi,
balita, ibu hamil dan pasangan usia subur. Pemantauan pertumbuhan merupakan
kegiatan utama posyandu.
Kegiatan posyandu dilaksanakan setiap sebulan sekali pada minggu ke 3 yang
kegiatannya dilakukan disalah satu rumah warga, dalam pelaksanaan kegiatan
posyandu yaitu berbeda dengan pada waktu normal dan non normal. Pada masa
pandemi yang terjadi sekarang keikutsertaan masyarakat berkurang dikarenakan
banyak masyarakat yang cemas akan perkumpulan. Namun, akhir-akhir ini beberapa
posyandu terpaksa harus dihentikan agar meminimalkan penyebaran virus covid-19.
Virus covid-19 adalah virus jenis baru dari coronavirus (kelompok virus yang
menginfeksi sistem pernafasan). Covid-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke manusia.
Dengan penularannya yang sangat mudah maka hal tersebut juga menghambat
kegiatan umum salah satunya posyandu.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 4 Tahun 2019, Standar Teknis
Pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan
yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan
Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan urusan Pemerintah Wajib yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Posyandu sebagai sarana belajar masyarakat
seyogyanya sudah menjadi kegiatan rutin dimasyarakat. Namun demikian, kondisi
sosial masyarakat selama masa pandemi Covid-19 ini cukup berpengaruh terhadap
palayanan kesehatan khususnya posyandu sebab seluruh konsentrasi pelayanan
kesehatan bayi dan balita tertuju pada Covid-19, oleh karena itu pembina posyandu
dalam hal ini puskesmas tetap harus mendorong posyandu untuk aktif dalam
memberikan pelayanan kesehatan bayi dan balita dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan masyarakat. Posyandu ini merupakan wadah titik temu antara
pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam
menangani masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka
kematian bayi dan angka kematian balita.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja kegiatan yang dilakukan saat posyandu di masa pandemic
2. Bagaimana kepatuhan kunjungan posyandu di masa pandemic Covid-19
3. Apa saja Sasaran Promosi Kesehatan dan Pihak pendukung posyandu pada
Balita
4. Bagaimana posyandu balita di masa pandemic Covid-19
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan saat posyandu di masa pandemic
2. Untuk mengetahui kepatuhan posyandu di masa pandemic Covid-19
3. Untuk mengetahui Sasaran Promosi Kesehatan dan Pihak pendukung
posyandu pada Balita
4. Untuk mengetahui posyandu balita di masa pandemic Covid-19
BAB II
PEMBAHASAN
a. Sasaran primer Sasaran primer kesehatan adalah ibu dan balita sebagai individu
yang sehat serta keluarga, (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.
b. Sasaran Sekunder Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka
informal (misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka
formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain),
organisasi kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat turut serta
dalam upaya mendorong keberlangsungan posyandu bagi kebutuhan ibu dan balita
tetap mendapatkan pelayanan Kesehatan di masa pandemic. Selain itu ikut andil
dalam menyebarluaskan informasi tentang posyandu yang aman di kunjungi
selama masa pandemic dengan peraturan protocol Kesehatan yang ketat sehingga
ibu dan balita yakin bahwa pergi ke posyandu dalam kondisi tidak terpapar virus.
c. Sasaran Tersier Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa
peraturan perundangundangan di bidang kesehatan dan bidang lain yang berkaitan
serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya. Mereka
diharapkan turut serta dalam upaya meningkatkan pelayanan posyandu pada ibu
dan balita di masa pandemic dengan cara:
a. Memberlakukan kebijakan/peraturan perundangundangan yang tidak
merugikan kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung penerapan protocol
Kesehatan yang ketat di masyarakat.
b. Membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain) yang dapat
mengurangi penyebaran virus dan tetap berjalannya pelayanan Kesehatan
posyandu pada ibu dan anak.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pandemi Covid-19 tidak terasa sudah kita alami lebih dari satu tahun lebih.
Kepanikan psikologis, fisik, dan ekonomi di awal masa pandemi membuat kader
posyandu, ibu balita, balita dan ibu hamil di Indonesia terkena
dampaknya.Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian
Kesehatan (Kemenkes), angka stunting nasional mengalami penurunan dari 37,2
% pada 2013 menjadi 30,8 % pada 2018. Sementara itu, berdasarkan Survei Status
Gizi Balita Indonesia (SSGBI) yang dilakukan Kemenkes pada 2019, prevalensi
angka stunting mengalami penurunan lagi menjadi 27,7 %. Demi menekan angka
tersebut, pemerintah pusat maupun daerah memantau tumbuh kembang anak
melalui peran serta masyarakat dalam program pos pelayanan terpadu (Posyandu).
Sayangnya, sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, program ini lebih sulit
diadakan karena dapat membuat kerumunan.
Menurut buku panduan pelayanan kesehatan balita di masa pandemic
(Kemenkes, 2020) protocol kesehatan yang harus dipatuhi pada saat pelaksanaan
posyandu antara lain:
B. SARAN
Diharapkan kepada kader Posyandu dalam pelaksanaan Posyandu
menerapkan pelayanan sistem 5 meja dan lebih gencar dalam melakukan
sosialisasi tentang Posyandu terkait manfaat, tujuan, dan tumbuh kembang anak
agar semua masyarakat dapat memanfaatkan program Posyandu dengan maksimal
Berdasarkan pembahasan hasil dan kesimpulan maka peneliti Merekomendasikan
beberapa saran yang terkait dengan bahwa implementasi Pencegahan dan
pengendalian covid-19 dalam pelaksanaan program posyandu Bayi balita di
Puskesmas yaitu sebagai berikut:
1. Diharapkan pelaksana program bekerja sama dengan tokoh masyarakat Dalam
meningkatkan motivasi kader dalam pelaksanaan program.
2. Diharapkan pelaksana program untuk mengevaluasi pencapaian dan Kendala
pelaksanaan program agar dapat disusun ulang rencana Kegiatan dengan
anggaran dan perlengkapan alat perlindungan diri yang Lebih memadai.
Diharapkan adanya penetapan sanksi tertentu terhadap pelaku Pelanggaran
kebijakan
DAFTAR PUSTAKA
Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang
https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-rutin-membawa-balita-ke-posyandu-untuk-
menjaga-tumbuh-kembangnya