Anda di halaman 1dari 12

PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU PADA MASA PANDEMI COVID-19

SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN HAK BALITA DAN IBU HAMIL SESUAI


DENGAN REKOMENDASI KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA DI DESA BONGKOK KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN
TEGAL

oleh

Anggi Fina Amrina, Bilal Faiz Ramadhan, Nizal Khoirul Amar, Indah Asmaul Fauzi,
Sarah Levi A.P.T.
Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Fakultas Teknik

Email
Anggifina550@student.unnes.ac.id, bilalmarimo@students.unnes.ac.id,
nizalamar1507@students.unnes.ac.id, indahfauzi26@students.unnes.ac.id,
leviaapt@students.unnes.ac.id.

KKN UNNES BMC 2020


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang Pelaksanaan Posyandu Pada Masa Pandemi Covid-
19 sebagai upaya Pemenuhan Hak Balita dan Ibu Hamil sesuai dengan Rekomendasi
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di Desa Bongkok Kecamatan Kramat Kabupaten
Tegal yang bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelaksanaan posyandu dalam pandemi
covid-19 di desa Bongkok, (2) mendeskripsikan upaya pemenuhan hak balita dan ibu hamil
sesuai dengan rekomendassi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kajian ini
menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi.
Responden dalam penelitian ini adalah para kader posyandu, tenaga medis dan para anggota
posyandu. Hasil penelitian ini menunjukan pelaksanaan posyandu di Desa Bongkok sesuai
dengan protokol kesehatan. Namun, kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi
protokol kesehatan seperti tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak. Respon
masyarakat sangat mengharapkan agar posyandu tetap diadakan di tengah pandemi COVID-
19 dengan mematuhi protokol kesehatan agar orang tua dapat memantau perkembangan
balita dan ibu hamil.

Kata Kunci : Kegiatan Posyandu, Pandemi Covid-19, Hak Balita, Ibu Hamil dan
Rekomendasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

PENDAHULUAN dalam penyelanggraan pembangunan


kesehatan guna memberdayakan
Indonesia merupakan salah satu
masyarakat dan memberikan kemudahan
negara yang sangat memperhatikan
kepada masyarakat dalam memperoleh
kesehatan masyarakat. Dalam hal ini maka
pelayanan kesehatan dasar untuk
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
menurunkan Angka Kematian Ibu dan
mewajibkan adanya Posyandu yang
Bayi ( Departemen Kesehatan RI. 2006).
diadakan disetiap Desa dan Dusun.
Dengan demikian Posyandu merupakan
Posyandu sudah dikenal sejak lama
kegiatan kesehatan dasar yang
sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar
diselenggarakan oleh masyarakat dan
bagi ibu hamil, orang tua dan balita. Kini,
untuk masyarakat yang dibantu oleh
Posyandu dituntut untuk mampu
petugas kesehatan (Cessnasari. 2005).
menyediakan informasi kesehatan secara
lengkap sehingga menjadi sentra kegiatan Berdasarkan hal tersebut, tujuan
kesehatan masyarakat. Posyandu didirikannya Posyandu adalah untuk
merupakan salah satu bentuk Upaya menurunkan angka kematian bayi dan
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) anak balita, angka kelahiran agar terwujud
yang dikelola dan diselenggarakan dari, keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Pos
oleh, untuk, dan bersama masyarakat pelayanan terpadu (Posyandu) ini
merupakan wadah titik temu antara yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan
pelayanan professional dari petugas diperioritaskan pada lima program dan
kesehatan dan peran serta masyarakat mendapat bantuan dari petugas kesehatan
dalam menanggulangi masalah kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak
masyarakat, terutama dalam upaya kompeten memberikannya.
penurunan angka kematian bayi dan angka
Namun, akhir-akhir ini beberapa
kelahiran. Maka penulis tertarik untuk
posyandu terpaksa harus dihentikan agar
melakukan penelitian pelaksanaan
meminimalkan penyebaran virus Covid-
posyandu dalam pandemi covid-19 di desa
19. Virus Covid-19 adalah virus jenis baru
Bongkok yang bertujuan untuk: (1)
dari coronavirus (kelompok virus yang
mendeskripsikan pelaksanaan posyandu
menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi
dalam pandemi covid-19 di desa Bongkok,
virus Corona bisa menyebabkan infeksi
(2) mendeskripsikan upaya pemenuhan
pernapasan ringan sampai sedang, seperti
hak balita dan ibu hamil sesuai dengan
flu, atau infeksi sistem pernapasan dan
rekomendassi Kementrian Kesehatan
paru-paru, seperti pneumonia. Covid-19
Republik Indonesia.
awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Penelitian ini diharapkan dapat Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini
memberikan manfaat bagi pemerintah juga bisa menular dari manusia ke
desa, puskesmas, kecamatan, lintas sektor manusia. Dengan penularannya yang
dan dinas terkait dalam meningkatkan sangat mudah maka hal tersebut juga
pelaksanaan posyandu dan dapat menghambat kegiatan umum salah satunya
bermanfaat bagi pengembangan ilmu Posyandu.
Kebijakan Publik, Pelayanan Publik, dan
Berdasarkan Keputusan Mentri
pengembangan ilmu lainnya.
Kesehatan Nomor 1529 tahun 2010
Program pelaksanaan Posyandu di tentang Pedoman Umum Pengembangan
Desa Bongkok dilaksanakan oleh kader Desa dan Keluarga Siaga Aktif bahwa
yang telah dilatih di bidang kesehatan dan keaktifan posyandu merupakan salah satu
Keluarga berencana. Anggota Posyandu kriteria untuk mencapai Desa dan
berasal dari anggota PKK, tokoh Kelurahan yang siaga aktif. Maka
masyarakat dan para kader masyarakat. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Kader kesehatan merupakan perwujutan harus memiliki solusi agar tetap
peran serta aktif masyarakat dalam dilaksanakan posyandu dimasa pandemi
pelayanan terpadu, dengan adanya kader covid-19. Salah satu solusi dalam
permasalahan ini yaitu adanya Petunjuk imunisasi ditengah pandemi covid-19
Teknis Posyandu rekomendasi Kementrian tidak lagi dijadikan alasan adanya anak
Republik Indonesia agar tetap berjalannya yang tidak di imunisasi.
Posyandu dengan mematuhi protokol
Berdasarkan uraian diatas, penulis
kesehatan.
tertarik untuk membuat artikel dengan
Menyikapi hal tersebut maka judul “Pelaksanaan Posyandu Pada Masa
Mentri Kesehatan mengeluarkan petunjuk Pandemi Covid-19 sebagai upaya
teknis pelayanan imunisasi pada masa Pemenuhan Hak Balita dan Ibu Hamil
pandemi covid-19 pada tanggal 24 Maret sesuai dengan Rekomendasi Kementrian
2020 yang menjadi acuan bagi petugas Kesehatan Republik Indonesia di Desa
kesehatan di lapangan, sehingga keragu- Bongkok Kecamatan Kramat Kabupaten
raguan petugas dan masyarakat akibat Tegal”.
tidak adanya pedoman dalam pelayanan

METODE Mendeskripsikan kendala pelayanan


dalam pelaksanaan Kegiatan Posyandu di
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Desa Bongkok, Kecamatan Kramat
kualitatif. Pendekatan ini dipilih untuk
Kabupaten Tegal. Teknik yang digunakan
memperoleh gambaran detail dan
dalam proses pengumpulan data dilakukan
mendalam mengenai informasi atau suatu
dengan Observasi, Indepth Interview
gejala sosial tertentu yang bersifat
(Wawancara Mendalam), Focus Group
fenomenologis. Penelitian ini termasuk
Discussion, dan Studi Dokumentasi.
dalam kategori penelitian deskriptif,
Teknik Analisis Data Data Reduction
Penelitian deskriptif tersebut dimaksud
(Reduksi Data), Data Display (Penyajian
untuk memotret situasi yang apa adanya
Data), Conclusion Drawing/Verification
atau riilnya. Penelitian tersebut berusaha
(Penarikan Kesimpulan/Verifikasi).
(1) mendeskripsikan potret keadaan dan
Responden dalam penelitian ini adalah
situasi pada bagaimana pelayanan pada
para kader posyandu, ibu hamil, dan balita
implementasi Kegiatan Posyandu pada
di desa Bongkok, anggota posyandu,
masa Pandemi Covid-19, (2) Menilai
tenaga Kesehatan.
apakah hak balita dan ibu hamil sudah
terpenuhi dalam kegiatan Posyandu di HASIL DAN PEMBAHASAN
masa Pandemi Covid-19, dan (3)
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Posyandu di Desa Bongkok Kementrian Kesehatan Republic
Indonesia
Desa Bongkok memiliki 5
Posyandu yang terbagi di beberapa dusun. Mencuci Tangan / Memakai
Pembagian dusun tersebut terjadi Hand Sanitizer

dikarenakan suatu upaya untuk


memudahkan masyarakat desa Bongkok Pengecekan Suhu Badan

menerima pelayanan Posyandu sebagai


pemenuhan hak balita dan ibu hamil sesuai
Pendaftaran
dengan rekomendasi Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Adapun
pembagian wilayah posyandu tersebut, Penimbangan
yaitu :

Tabel 1. Pembagian Wilayah Posyandu Pencatatan


di Desa Bongkok

No. Nama Wilayah Tempat


Pelayanan Kesehatan
Posyandu
1. Posyandu I RW 01 Rumah
Ibu Reni Penyuluhan
2. Posyandu II RW II Rumah
Ibu i’i
Gambar 1. Susunan
3. Posyandu RW III Rumah Pelaksanaan Posyandu Desa
Bongkok
III Ibu Ida
4. Posyandu RW IV Rumah
IV Ibu Prosedur Pelaksanaan
Anah
Berdasarkan data baik yang diperoleh dari
5. Posyandu V RW V Rumah
Observasi ataupun dari wawancara dapat
Ibu
disimpulkan bahwa Posyandu yang
Jalekha
dilakukan di Desa Bongkok telah
(Sumber : PKK Desa Bongkok)
memenuhi Protokol Kesehatan sesuai
Alur Pelaksanaan Posyandu di Desa arahan Petunjuk Teknis Pelayanan
Bongkok Sesuai Rekomendasi Imunisasi pada Masa Pandemi Covid-19
yang direkomendasikan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Terkait hal 4. Penimba 1. Pelaksanaan Kader
tersebut alur pelaksanaan posyandu dapat ngan penimbangan Posya
dideskripsikan sebagai berikut : bayi yang ndu
masih dibawah
Tabel 2. Pelaksanaan Posyandu Desa
1 tahun
Bongkok
menggunakan
N Pelaksa Keterangan Pelak timbangan
o. naan sana gantung
1. Mencuci Melakukan Orang (sarung
Tangan kegiatan cuci tua, timbang) atau
tangan 6 Balita timbangan
langkah , dan meja
dengan sabun Ibu 2. Pelaksanaan
dan didampingi Hamil penimbangan
kader bayi yang
posyandu sudah diatas 1
2. Pengece 1. Pengecekan Kader tahun
kan suhu tubuh Posya menggunakan
Suhu dilakukan oleh ndu timbangan
Tubuh kader gantung
2. Jika suhu (celana
tubuh lebih timbang) atau
dari 37˚C maka timbangan
orang terkait di berdiri
sarankan untuk 3.
pulang Penimbangan
3. Pendafta 1. Mengisi dan Orang ibu hamil
ran menanda tua, menggunakan
tangani buku Balita timbangan
daftar hadir , Ibu berdiri
2. hamil 5. Pencatat 1. Pencatatan Kader
Menyerahkan an berat badan Posya
buku KIA penimbangan ndu
di KMS(Kartu
Menuju Sehat)
yang ada di
Buku KIA dan
pencatatan di
buku rekapan
Posyandu. Gambar 2. Tempat Cuci Tangan
6. Pelayan 1. Imunisasi Kader
an (dicatat di buku Posya
Kesehat KIA) ndu
an 2. Pemeriksaan
Kesehatan
untuk ibu
Hamil (dicatat
Gambar 3. Alat Ukur Suhu Tubuh
di buku KIA)
3. PMT
(pemberian
makanan
tambahan) Gambar 4. Pendaftaran

4. Vitamin A
(dicatat di buku
KIA)
7. Penyulu Penyuluhan Bidan
han Desa,
Tamu
, Gambar 5. Penimbangan
Kader
Posya
ndu

Sumber ; Observasi pada Posyandu Desa


Bongkok
Gambar 6. Pengukuran Tinggi badan
dan lingkar kepala
juga beberapa yang tidak memakai masker.
sehingga dalam hal ini perlu adanya
kesadaran dari masyarakat untuk lebih
baik lagi dalam menyikapi penyebaran
Gambar 7. Pelayanan Kesehatan oleh
virus covid-19
bidan

Terkait hal tersebut maka pemenuhan hak


Berdasarkan data Observasi dan
balita dan ibu hamil sesuai dengan
Wawancara yang dilakukan dengan orang
Peraturan Mentri Kesehatan Republik
tua balita terdapat perbedaan dalam
Indonesia nomor 25 tahun 2014 Tentang
pengisian terkait kelengkapan dalam
Upaya Kesehatan Anak dimana adanya
mematuhi protokol kesehatan baik itu dari
pelayanan Kesehatan tingkat desa atau
fasilitas posyandu maupun dari
dusun yang dilakukan satu bulan sekali
pengunjung posyandu.
dapat tetap dilaksanakan dengan mengacu
Beberapa orang tua yang memiliki pada buku petunjuk teknis yang menjadi
pendapat kurangnya kelengkapan dalam solusi tetap terlaksanya posyandu dengan
penerapan protokol Kesehatan tanda kutip disesuaikan dengan Protokol
dikarenakan beberapa dari pengunjung Kesehatan guna meminimalisir
tidak memakai masker, Adapun untuk penyebaran virus Covid-19.
fasilitas dari posyandu yang sudah
memenuhi kriteria Petunjuk Teknis
Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi
Covid-19 Rekomendasi Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

Maka bisa disimpulkan bahwa


pelaksanaan posyandu yang mematuhi Gambar 8. Wawancara dengan orang
tua balita
protokol Kesehatan sudah diterapkan di
Posyandu Desa Bongkok dengan fasilitas
diantaranya tempat cuci tangan /
penyediaan Hand Sanitizer, alat pengukur
suhu tubuh, Face Shield dan APD, namun
kurangnya kesadaran pengunjung Gambar 9. Observasi ke Posyandu
posyandu yang sangat susah untuk diatur
jarak sekitar 1 - 1,5 M satu sama lain dan
Menurut peneliti berdasarkan program
posyandu yang telah dilaksanakan di Desa
Bongkok sudah tergolong lengkap dan
sesuai Rekomendasi Kementrian
Gambar 10. Koordinasi dengan Petugas Kesehatan Republik Indonesia karena
Kesehatan dan Kader Posyandu dalam pelaksanaanya terdapat fasilitas
penunjang penerapan protokol Kesehatan
Kendala Pelaksanaan Posyandu Desa
yang meliputi tempat cuci tangan atau
Bongkok pada Masa Pandemi Covid-19
hand sanitizer, alat ukur suhu tubuh, face
Tempat Pelaksanaan shield, dan APD yang digunakan oleh
Hasil dari observasi penilitian bidan atau petugas Kesehatan.
menunjukan bahwa, hampir disetiap
Menurut Buku Petunjuk Teknis Pelayanan
pelaksanaan kegiatan Posyandu
Imunisasi Pada Masa Pandemi Covid-19
masyarakat desa Bongkok terutama orang
(2020) Rekomendasi Kementrian
tua, balita, dan ibu hamil masih belum bisa
Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan
menerapkan protokol kesehatan dengan
Posyandu di masa pandemi Covid-19
baik. Seperti menjaga jaga jarak 1-1,5M
dimana Posyandu harus sesuai dengan hal-
disetiap antrean, hal tersebut terjadi karena
hal berikut :
tempat pelaksanaan yang kurang memadai
1. Menggunakan ruang/tempat
dalam segi luas dan kurang terfasilitasi
pelayanan yang cukup besar
seperti kursi untuk antrean.
dengan sirkulasi udara yang baik
Peserta Kegiatan Posyandu 2. Jika ruang pelayanan terdapat
Berdasarkan hasil observasi kipas angin maka kipas angin harus
penilitan menunjukan bahwa peserta diletakan di belakang kader atau
kegiatan Posyandu masih belum bisa petugas Kesehatan sehingga arus
mematuhi protokol Kesehatan dengan baik udara lancer
seperti tidak menggunakan masker dan 3. Ruang pelayanan imunisasi tidak
tidak menghiraukan jaga jarak. berdekatan
4. Ruangan Bersih
Kajian Pelaksanaan Posyandu Di Desa
5. Terdapat tempat cuci tangan dan
Bongkok Yang Sesuai Protokol
disediakannya sabun
Kesehatan Di Masa Pandemic Covid-19
6. Atur jarak pelayanan sekitar 1-2
meter
7. Ruang pelayanan imunisasi hanya penimbangan, pencatatan, pelayanan
untuk melayani bayi dan anak sehat kesehatan dan penyuluhan. Dalam
8. Jalan masuk dan jalan keluar yang pelaksanaan pengunjung sangat banyak
terpisah sehingga sulit dikondisikan, oleh karena
9. Adanya tempat duduk untuk itu penambahan kader posyandu perlu
menunggu giliran agar tetap ada dilakukan. Respon masyarakat sangat
jarak baik petugas, orang tua, dan mengharapkan agar posyandu tetap
balita diadakan di tengah pandemi COVID-19
Posyandu yang dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan agar
Sesuai dengan Buku Petunjuk orang tua dapat memantau perkembangan
Teknis Pelayanan Imunisasi Pada balita dan ibu hamil.
Masa Pandemi Covid-19
SARAN
merupakan usaha tercapainya
pemenuhan hak balita dan ibu Diharapkan para kader posyandu agar

hamil yang harus didapatkan satu pelaksanaan posyandu lebih

bulan satu kali guna mengurangi memperhatikan protokol kesehatan sesuai

angka kematian pada bayi dan dengan petunjuk teknis pelayanan

balita yang merupakan tujuan dari imunisasi pada masa pandemi COVID-19.

diterapkannya posyandu. Untuk pemerintah desa dan dinas


kesehatan diharapkan dapat
memaksimalkan fasilitas sarana dan
PENUTUP
prasarana yang menunjang pelaksanaan
KESIMPULAN posyandu seperti menyediakan APD (Alat
Pelindung Diri), menyediakan masker,
Berdasarkan hasil wawancara dan
face shile dan termogun. Untuk lintas
observasi pelaksanaan posyandu di Desa
sektor lebih maksimal lagi dalam
Bongkok sesuai dengan protokol
memberikan dukungan pelaksanaan
kesehatan. Namun, kurangnya kesadaran
posyandu. Untuk masyarakat perlu
masyarakat untuk mematuhi protokol
ditingkatkan lagi antusias dan
kesehatan seperti tidak memakai masker
partisipasinya dalam mengunjungi
dan tidak menjaga jarak. Pelaksanaan
posyandu.
posyandu sudah sesuai dengan prosedur
pelayanan program pokok dan memenuhi
sistem 5 langkah yaitu: pendaftaran,
DAFTAR PUSTAKA Wa Ode Asma Isra, dkk. 2004. (Jurnal
Evaluasi Pelaksanaan Revitalisasi
Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan
Posyandu dalam Penurunan
Desa. 2011. Pedoman Umum
Prevalensi Balita Gizi Buruk di
Pengelolaan Posyandu. Blitar:
Kota Baubau Provinsi Sulawesi
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Tenggara), Politeknik Kesehatan
Kabupaten Blitar.
Kementrian Kesehatan Kendari,
Sekretariat Jenderal MPR RI, 2015. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Undang-Undang Dasar Negara Universitas Diponegoro.
Republik Indonesia Tahun 1945,
Undang-undang Republik Indonesia pasal
Jakarta : MPR RI.
1 nomor 25 tahun 2009 tentang
Menteri Pemberdayaan Perempuan. 2012. Pelayanan Publik.
Undang-undang Republik
Lukman, sampara. 2000. Manajemen
Indonesia Nomor 23 tahun 2002
Kualitas Pelayanan. Jakarta : STIA
tentang Perlindungan Anak, Blitar
LAN Press.
: Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana. Badudu, J.S. & Zain, S.M. 2001. Kamus
Bahasa Indonesia. Jakarta :
Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Pustaka Sinar Harapan.
Anak. 2011. Buku Panduan Kader
Posyandu Menuju Keluarga Sadar Sinambela, L.J. 2006. Reformasi
Gizi. Jakarta: Kementerian Pelayanan Publik, Teori,
Kesehatan Republik Indonesia. Kebijakan dan Implementasi.
Bandung : Bumi Aksara.
Nita Astriani Nainggolan, Sumardi dan
Jasfar Jas. 2014. “(Efektivitas Barata, Atep. 2004. Dasar- dasar
pelaksanaan kegiatan Posyandu Pelayanan Prima. Jakarta : Elex
Harum Sari RT.01/ RW.05 Media.
Kelurahan Tangkerang Selatan
Komputindo.
Kecamatan Bukit Raya
Pekanbaru)”, Jurnal Program Studi Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan.

Pendidikan luar sekolah FKIP Jakarta : PT. Raja Grafindo

Universitas Riau, Pekanbaru. Persada. Ratminto & Atik Septi


Winarsih. 2006. Manajemen
Pelayanan. Jakarta: Pustaka
Pelajar.

Ridwan, Juniarso dan Sodik Sudrajat,


achmad. 2009. Hukum
Administrasi Negara dan
Kebijakan Pelayanan Publik.
Bandung: Nuansa.

Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good


Governance melalui Pelayanan
Publik. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.

Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi


Penelitian Kualitatif. Bandung :
Rosdakarya.

Kementrian Kesehatan.2020.PETUNJUK
TEKNIS PELAYANAN IMUNISASI PADA
MASA PANDEMI COVID-
19.Jakarta.Kementrian Kesehatan
Republik Indoneisa

Anda mungkin juga menyukai