Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KECEMASAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN POSYANDU BALITA

DI MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEPUTIH


SURABAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2021

Joana Afrini, Wiliam Arisandi SKM. M. Kes, Nana Novariana SKM. M. Kes

ABSTRAK

Persentase kunjungan posyandu di Indonesia sebesar 43% di wilayah non posyandu, sedangkan di wilayah
perkantoran Puskesmas Seputih Surabaya Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah diketahui
Jumlah anak yang berkunjung ke posyandu tahun 2020 adalah (60,2%). Namun, layanan Posyandu tidak berjalan
dengan baik selama masa epidemi, hal ini disebabkan karena stres, takut membawa anak atau balitanya ke
kegiatan posyandu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak stres COVID-19 di seluruh dunia
pada Anak yang berkunjung ke Posyandu di Kecamatan Seputih, Surabaya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian multi bagian dengan analisis cross sectional, dengan menggunakan metode
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu dengan anak usia 12-59 bulan dan berada di wilayah
kantor Puskesmas Seputih Surabaya dengan jumlah 218 orang dengan sampel sebanyak 69 orang. Pengumpulan
data menggunakan chi square.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu balita di Posyandu Kantor Puskesmas Seputih Surabaya
mengalami depresi ringan yaitu 42 orang (60,9%), dan tidak bekerja sebanyak 41 orang (59,4%). . Prihatin neo-
hippies dan pemanasan global mereka, saya akan memberitahu ya. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah
memperkuat kunjungan ke Posyandu untuk memantau tumbuh kembang anak, sekaligus mematuhi kebijakan
kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid 19.

Kata Kunci: Kecemasan, Covid 19, Posyandu Balita.

THE EFFECT OF MOTHER'S ANXIETY ON VISITING POSYANDU TO BETWEEN IN THE TIME OF


THE COVID-19 PANDEMIC IN THE WORK AREA OF THE SEPUTIH PUSKESMAS SURABAYA,
CENTRAL LAMPUNG REGENCY, 2021.

ABSTRACT

The percentage of visits to posyandu in Indonesia is 43% in non-posyandu areas, while in the office area of
Surabaya Seputih Health Center in Seputih Surabaya District, Central Lampung Regency, it is known The
number of children visiting posyandu in 2020 is (60.2%). However, Posyandu services did not work well during
the outbreak, this was due to stress, fear of taking their children or young children to posyandu activities. The
aim of this study was to determine the impact of the global COVID-19 stress on Children Visiting Posyandu in
the Seputih Surabaya District.
This type of research is a multi-part research with cross-sectional analysis, using cross-sectional methods. The
population in this study was mothers with children aged 12-59 months and in the office area of Seputih Surabaya
Health Center with a total of 218 people with the sample. of 69 people. Data collection using chi square.
The results showed that the majority of mothers of children under 5 years of age in Posyandu in the Office of
Puskesmas Seputih Surabaya experienced mild depression, which was 42 people (60.9%), and not working,
which was for 41 people (59.4%). Concerned neo-hippies and their global warming, i'll tell ya. The
recommendations in this study are to strengthen the visit to Posyandu to monitor the growth and development of
children, while also complying with health policy. to prevent the spread of Covid 19.

Keywords: Anxiety, Covid 19, Toddler Posyandu.

PENDAHULUAN kejadian tersebut juga dapat mempengaruhi


pelayanan posyandu termasuk tindakan
Penyakit meningokokus 2019 (COVID- tumbuh kembang dan imunisasi (Kemenkes
19) telah ditetapkan oleh Pemerintah RI, 2020).
Indonesia sebagai pandemi, dan upaya telah Persentase kunjungan ke posyandu di
dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Indonesia sebesar 43% di wilayah non-
corona serta membatasi pengendalian posyandu, sedangkan di wilayah perkantoran
pelayanan publik. Dilaporkan bahwa Puskesmas Seputih Surabaya Kecamatan
Seputih Surabaya Kabupaten Lampung mengikuti aturan kesehatan. Mengikuti
Tengah diketahui kunjungan anak-anak ke prosedur kesehatan yang ada, operasional
posyandu pada tahun 2020 berkurang. posyandu akan aman bagi bayi, balita, TNI,
hingga (60,2%). Sedangkan pada tahun 2019 dan tenaga kesehatan.
sebanyak (64%) meskipun target Kunjungan Dengan pembatasan operasional selama
Anak ke Posyandu di Puskesmas Seputih wabah (New Normal) pekerjaan posyandu di
Surabaya adalah 80% (Data Puskesmas banyak daerah telah dimulai kembali, tetapi
Seputih Surabaya) Kesehatan, 2020). tetap penggunaannya harus mematuhi aturan
Penyelesaian Posyandu di Kecamatan kesehatan. Salah satunya adalah Posyandu di
Seputih Surabaya dilakukan oleh tenaga kawasan Kesehatan Seputih Surabaya.
terlatih dan dalam pekerjaannya dibantu oleh Center yang kini aktif untuk pemanfaatan
tenaga kesehatan. Namun, sejak Maret 2020 posyandu. Penggunaan posyandu harus
hingga Mei 2020 ia terpaksa mengundurkan benar-benar sesuai dengan prosedur
diri untuk menekan penyebaran virus Covid- kesehatan yang telah ditetapkan, seperti
19. Ini adalah jenis penyakit baru yang bisa Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak yang
menyebar ke paru-paru. Dengan penyebaran dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan
yang sangat mudah, hal itu juga dapat Republik Indonesia Tahun 2020 yaitu:
mempengaruhi urusan publik, salah satunya pelaksanaan posyandu sesuai peraturan
adalah posyandu. Menurut hasil wawancara pemerintah daerah, mewajibkan petugas
dengan ibu-ibu anak tentang keadaan kesehatan, polisi, anak-anak dan orang tua
kecemasannya terhadap penyebaran Covid- untuk sehat, memakai masker untuk
19 dimana-mana, tidak semua ibu mau instruksi, pengukuran suhu polisi, area
membawa anaknya ke posyandu, layanan di ruangan yang berventilasi baik,
Sesuai dengan Kebijakan Direktur untuk memastikan bahwa pusat mencegah
Kesehatan Masyarakat Nomor Telepon 1529 infeksi, dan menyediakan CTPSLanjutan
Tahun 2010 tentang Pedoman Penting khasiat dengan mematuhi peraturan
Peningkatan Keamanan Daerah dan kesehatan guna mengurangi risiko penularan
Keluarga, Kegiatan Posyandu merupakan covid-19.
salah satu proses untuk melengkapi Namun pelayanan Posyandu tidak
masyarakat sekitar dan masyarakat sekitar. berjalan dengan baik saat wabah, hal ini
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan disebabkan karena stres, takut membawa
Republik Indonesia perlu mencari solusi anak atau balitanya ke kegiatan posyandu.
agar Posyandu dapat tetap berjalan selama Jika keadaan ini terus berlanjut, maka daya
COVID-19 mewabah. Salah satu solusinya tahan tubuh nasional akan menurun, dan
adalah Pedoman Posyandu yang dikeluarkan masalah gizi anak akan meningkat, baik gizi
oleh Kementerian Republik Indonesia untuk buruk maupun gizi buruk. Di tengah
memastikan Posyandu berjalan dengan merebaknya penyebaran Covid-19, pihaknya
mematuhi kebijakan kesehatan.. berharap dapat memenuhi persyaratan
Berdasarkan Pedoman Pelayanan regulasi untuk mengatur pelayanan
Kesehatan Anak Pada Masa Tanggap kesehatan dan memastikan pencegahan yang
Darurat Covid-19 oleh Departemen efektif. (Kementerian Kesehatan, 2020).
Kesehatan RI Tahun 2020Secara khusus, Beberapa efek samping yang terjadi bila
pelayanan kesehatan untuk anak di bawah tidak menggunakan layanan posyandu
usia lima tahun di posyandu melalui menyebabkan peningkatan rendah akibat
peraturan ketat seperti: penggunaan pengasuhan dan perkembangan anak yang
posyandu sesuai dengan undang-undang tidak tepat. Karena dengan posyandu selalu
federal, mengharuskan orang untuk petugas pantau berat badan anak setiap bulan. Selain
kesehatan, administrator, anak-anak dan disfungsi ibu ke posyandu yaitu tertundanya
orang tua yang sehat. Kader mengukur suhu pemberian pelayanan lain seperti imunisasi
tubuhuntuk menjadi sukses dengan sederhana dan dosis tinggi serta
pendistribusian vitamin A yang tidak mengaku takut membawa anaknya ke
berjalan dengan baik khususnya posyandu posyandu atau puskesmas sejak Februari
(Kemenkes, 2020) lalu. Depresi juga didengar oleh semua
Dalam sebuah penelitian oleh American orang dalam keluarga. Ibu-ibu dan keluarga
Psychiatric Association (APA) terhadap frustasi saat mengantri di posyandu, karena
lebih dari 1.000 orang tua dari anak-anak di ramai.
bawah usia 5 tahun, 48% responden Karena itu, Secara historis, para ilmuwan
khawatir bahwa mereka akan membawa tertarik untuk meneliti “Pengaruh
penyakit tersebut.Untuk anak-anak mereka, Kecemasan Ibu Terhadap Kunjungan
sekitar 40% khawatir akan menyebabkan Posyandu Balita Masa Pandemi Covid-19 di
penyakit. penyakit serius, dan 62% khawatir Wilayah Kerja Puskesmas Seputih Surabaya
tentang keluarga atau anak-anak mereka. Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2021”
orang tuanya terinfeksi. Lebih dari sepertiga
responden, 36% dari COVID-19, memiliki METODE PENELITIAN
dampak signifikan pada suasana hati mereka
dan 59% responden memiliki dampak Tergantung pada masalah dan tujuan
signifikan pada kehidupan mereka (Anna, yang ingin dicapai, jenis penelitian ini lebih
2020). ) banyak penelitian dengan evaluasi.
Kekhawatiran orang tua saat Covid-19 Penelitian ini diselesaikan dengan
merajalela mungkin karena kurangnya menggunakan model cross-sectional. Survei
kesadaran orang tua akan perlindungan dilakukan pada tanggal 5 Agustus - 18
Covid-19, terutama saat menghadiri Agustus dalam waktu kurang dari 3 kali
posyandu. Alasan lainnya adalah kurangnya kunjungan Posyandu di Puskesmas Seputih
kesadaran akan posyandu yang tersedia saat Surabaya yang berlokasi di Posyandu
Covid-19 ada di mana-mana. Stres ini Mawar Putih, Desa Kenanga Sari, Posyandu
dipengaruhi oleh ancaman Covid-19 VII Merpati Gaya Baru, dan Posyandu Sri
terhadap kehidupan ibu dan anak, hubungan, Indah di Desa Srikaton. Populasi dalam
dan kesepian akibat tingginya prevalensi penelitian ini adalah ibu dengan anak usia
Covid-19. (Lebel dkk, 2020). 12-59 bulan dan berdomisili di wilayah
Hasil penelitian yang baik (Reni Puspita kantor Puskesmas Seputih Surabaya.
Sari, 2020) menunjukkan bahwa ada BJumlah sampel penelitian adalah 69
hubungan antara tingkat stres dengan responden. VPerbedaan kemandirian adalah
kunjungan tindak lanjut ke posyandu saat tingkat stres, perbedaan kebutuhan untuk
terjadi epidemi dan dapat dikesampingkan. bertemu anak-anak. APenilaian non
sehingga tingkat stres mempengaruhi diskriminatif dalam penelitian ini adalah
penerimaan untuk memenuhi posyandu. untuk mengetahui efikasi diri responden
Hal ini sesuai dengan penelitian (Alvara, yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, dan usia
2020) bahwa selama masa wabah publik balita. Surabaya. Analisis diferensial
dapat terjadi banyak stres dan dengan stres digunakan untuk mendeskripsikan hubungan
itu mempengaruhi budaya yang berhubungan antara dampak stres COVID-19 sepanjang
dengan kesehatan. . Yakni, cuci tangan pakai masa dengan kunjungan anak ke posyandu
sabun, pakai masker, dan menjauh. Namun di Kecamatan Seputih Surabaya, Kabupaten
ada juga perilaku depresif yaitu masyarakat Lampung Tengah pada tahun 2021.
takut berobat ke pelayanan kesehatan, takut Menggunakan uji skala chi-square test
berobat, takut keluar rumah terutama HASIL DAN PEMBAHASAN
posyandu. Ini karena Anda khawatir jika
Analisis Univariat
Anda telah terinfeksi COVID-19 oleh
1. Karakteristik Responden
petugas kesehatan atau pengunjung lain.
Identifikasi karakteristik responden yang
Hasil penelitian (Artharti Eka Suryandari,
merupakan ibu dari anak yang berkunjung
2020) menunjukkan bahwa sebagian ibu
ke posyandu. Meliputi: usia, pendidikan,
pekerjaan dengan analisis non-diskriminatif balita
untuk menggambarkan distribusi frekuensi
sebagai berikut:

Tabel 1.
Karakteristik Responden

Berdasarkan Tabel 2. ditemukan stres


Covid-19 di mana-mana pada 69 ibu balita
di Posyandu Kantor RS Seputih Surabaya,
sebagian besar 42 ibu dengan kecemasan
ringan (60,9%), dan 3 ibu tidak cemas. -
cemas (4,3%), 6 orang cemas ringan
(11,6%) dan depresi beratnya 16 orang
(23,2%).

3. Kunjungan Posyandu
Statistik kunjungan ke posyandu ibu
balita di wilayah kantor posyandu
Puskesmas Seputih Surabaya dapat dilihat
Sumber : Data Primer, 2021 pada teks berikut:
Berdasarkan Tabel 1. Didapatkan bahwa Tabel 3.
dari 69 responden yang diteliti sebagian Konjungan Posyandu pada ibu balita
besar berusia 20-35 tahun sebanyak 59 Analisis Bivariat
orang (85,5%), lulusan SLTA sebanyak 33
orang (47,8%), bekerja dengan tarif IRT
sebanyak 44 klien (63,8%).

2. Kecemasan Pandemi Covid-19


Uraian tentang kepedulian Covid-19 Berdasarkan Tabel 3. Didapatkan
terhadap penyakit menular pada ibu balita di posyandu mengunjungi 69 ibu balita di
posyandu wilayah Puskesmas Seputih Posyandu Kantor Puskesmas Seputih
Surabaya dapat dilihat pada teks berikut ini: Surabaya, sebagian besar lemah, 41 (59,4%)
Tabel 2. di antaranya selama masa kerja 28 orang
Kecemasan pandemi covid-19 pada ibu (40,6%).

Tabel 4.
Pengaruh Kecemasan Pandemi Covid-19 terhadap Kunjungan Balita Ke Posyandu di
Kecamatan Seputih Surabaya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 69 kategori sedang sebanyak 38%.Depresi
responden yang diteliti, 2 responden adalah perasaan umum yang dapat
(66,7%) tidak cemas dan berobat ke dokter didengar setiap orang ketika menghadapi
spesialis, 6 responden (75,0%) sedikit cemas suatu peristiwa traumatis, terutama pada
dan pergi Responden posyandu situasi saat ini, banyak responden yang
berpengalaman, 18 responden (42,9%) mengalami sedikit stres, dapat
mengalami ringan kecemasan dan bertemu dipengaruhi oleh banyak faktor,
dengan responden aktif posyandu, dan 2 termasuk pekerjaan kader posyandu
responden (12,5%) mengalami kecemasan dalam memberikan informasi. tentang
berat dan sering berkunjung ke posyandu. Covid-19 dan tenaga kesehatan yang
Hasil uji chi square didapatkan nilai p selalu memperhatikan prosedur
sebesar 0,012 (nilai Exact Sig. (2-sided) kesehatan yang akan dilakukan.
Pearson Chi Square), artinya lebih kecil dari
nilai alpha (0,012 < 0,05). Sehingga dapat 2. Kunjungan Posyandu
disimpulkan data tersebut termasuk tingkat Berdasarkan Pasal 4.4 diketahui
kepercayaan 95%, diyakini dampak dari bahwa posyandu mengunjungi 69 ibu
Pandemi Covid-19 mengkhawatirkan anak- balita di Posyandu Kantor Puskesmas
anak berkunjung ke Posyandu di Kecamatan Seputih Surabaya sebagian besar
Seputih, Surabaya. menganggur yaitu 41 orang (59,4%),
selama masa aktif 28 orang ( 40,6%).
Pembahasan Menurut Niven (2013) bahwa kepatuhan
1. Kecemasan adalah dimana seseorang berperilaku
Menurut Tabel 4.3 sesuai dengan haknya.
Ditemukan stres Covid-19 menular pada Hasil penelitian ini berdasarkan
69 ibu balita di Posyandu, Puskesmas penelitian Sari (2020) yang
Kecamatan Seputih, Surabaya, sebagian menunjukkan bahwa bahwa mayoritas
besar mengalami depresi ringan, 42 responden tidak mengikuti posyandu
orang (60,9%), dan 3 non- orang cemas memenuhi 60%.
(4,3%), agak cemas 6 orang (11,6%) dan Menurut para ilmuwan, respon
16 orang sangat cemas (23,2%). kunjungan ke posyandu pada masa
Kekecewaan para petani di Posyandu epidemi didukung oleh berbagai faktor
saat mewabah adalah mereka tertular seperti kebangkitan polisi, informasi
Covid-19 dari petugas kesehatan atau tentang proses, sehat dan juga perlunya
orang lain yang berkunjung ke perawatan tumbuh kembang anak oleh
posyandu. Kekesalan yang terdengar petugas kesehatan.
wajar karena hingga saat ini angka
Covid-19 belum juga teratasi. 3. Pengaruh Kecemasan Pandemi
Hasil penelitian ini berdasarkan Covid-19 terhadap Kunjungan Balita
penelitian Sari (2020) yang Ke Posyandu
menunjukkan bahwa bahwa sebagian Hasil uji chi square didapatkan nilai
besar responden mengalami stres dalam p sebesar 0,012 yang berarti lebih kecil
dari nilai alpha (0,012 < 0,05). Sehingga berperilaku sesuai dengan hukum.
dapat disimpulkan data tersebut Menurut hasil wawancara dengan
termasuk tingkat kepercayaan 95%, petugas kesehatan yang berkunjung ke
diyakini dampak dari Pandemi Covid-19 posyandu, permasalahan pada saat
mengkhawatirkan anak-anak berkunjung wabah disebabkan oleh berbagai faktor
ke Posyandu di Kecamatan Seputih, seperti kurangnya informasi dari pihak
Surabaya. kepolisian kepada ibu-ibu anak, tidak
Menurut buku pedoman kesehatan, adanya informasi kesehatan dan masih
kurang dari lima pelayanan kesehatan perlunya pemantauan tumbuh kembang
epidemik (Kementerian Kesehatan, anak oleh petugas kesehatan. .
2020) prosedur kesehatan yang perlu Dari hasil tabel silang antara tingkat
dilakukan berdasarkan pemanfaatan stres dengan kunjungan tindak lanjut ke
posyandu antara lain; 1) Penggunaan posyandu dapat diketahui bahwa dampak
Posyandu harus mendapat persetujuan kecemasan Pandemi Covid-19 pada anak
dari pemerintah setempat, 2) Dihimbau berkunjung ke Posyandu di Kecamatan
kepada petugas kesehatan, pelajar dan Seputih Surabaya, hal ini berdasarkan
anak serta orang tua/wali, dan tidak ada hasil survei publik yang dilakukan oleh
gejala batuk, pilek, demam. Pihak Alvara Survey (2020) yang
kepolisian turut memantau hal tersebut menyimpulkan bahwa saat ini
dengan mengukur suhu tubuh yang Mengalami stres dan kecemasan dan
diperbolehkan hingga 37,5°C. Seluruh dengan stres dapat mempengaruhi
peserta dalam penggunaan posyandu perilaku masyarakat, terutama kesehatan
menggunakan masker, 3) Melaporkan terkait budaya, banyak perilaku
energi pelayanan untuk kepentingan kesehatan. yang meningkat seperti
masyarakat (sehari sebelum pelayanan), memakai masker, mencuci tangan,
Kesedihan yang terdengar wajar mengerahkan tenaga, tetapi juga
karena hingga saat ini angka Covid-19 beberapa sifat
belum teratasi, namun pemanfaatan Kekhawatiran orang tua saat Covid-
posyandu di kawasan Seputih Surabaya 19 merajalela mungkin karena kurangnya
sudah berjalan dengan baik karena kesadaran orang tua akan perlindungan
keberhasilan posyandu di Seputih Covid-19, terutama saat menghadiri
Surabaya berdasarkan pedoman posyandu. Alasan lainnya adalah
pemerintah yang dituangkan dalam kurangnya kesadaran akan posyandu
Pedoman Pelayanan Kesehatan. anak yang tersedia saat Covid-19 ada di mana-
dilepas oleh Kementerian Kesehatan RI, mana. Stres ini dipengaruhi oleh
untuk menjaga ibu dan anak aman dari ancaman Covid-19 terhadap kehidupan
Covid-19. Tingkat stres pada peserta ibu dan anak, hubungan, dan kesepian
posyandu Puskesmas Seputih Surabaya akibat tingginya prevalensi Covid-19.
biasanya mengalami kecemasan ringan (Lebel dkk, 2020).
hingga 42 orang (60,9%), stres Hasil penelitian yang dilakukan
merupakan pendapat umum bahwa (Sari, 2020) menunjukkan bahwa ada
semua orang dapat mendengar ketika hubungan antara tingkat stres dengan
menghadapi situasi berbahaya kunjungan tindak lanjut posyandu saat
(Stonerock, 2015). ) terjadi wabah dan dapat ditentukan Ha
Praktik kunjungan ke posyandu dari yang diterima sehingga tingkat stres
hasil penelitian ditemukan bahwa mempengaruhi penerimaan. untuk
mayoritas responden tidak terlibat dalam mengunjungi posyandu.
pemanfaatan posyandu ketika sudah Hal ini sejalan dengan penelitian
meluas, menurut Niven (2013) (Alvara, 2020) bahwa pada saat terjadi
Kepatuhan adalah dimana seseorang wabah pada populasi akan banyak stres
dan dengan stres mempengaruhi budaya Penelitian ini dilakukan di kelurahan
yang berhubungan dengan kesehatan. yang berbeda sehingga jarak antara satu
Yakni, cuci tangan pakai sabun, pakai kelurahan dengan kelurahan lainnya
masker, dan menjauh. Namun ada juga tidak berdekatan.
perilaku depresif yaitu masyarakat takut 2. Keterbatasan dalam Pengumpulan Data
berobat ke pelayanan kesehatan, takut Dalam proses pengumpulan data dengan
berobat, takut keluar rumah terutama menggunakan kuesioner, terkadang
posyandu. Ini karena Anda khawatir jika responden tidak memberikan jawaban
Anda telah terinfeksi COVID-19 oleh yang pasti karena berbagai faktor,
petugas kesehatan atau pengunjung lain. seperti kewajaran responden dalam
Hasil penelitian (Suryandari, 2020) menjawab pertanyaan. Pengumpulan
menunjukkan bahwa beberapa ibu data jika terjadi wabah yang meluas
mengaku takut membawa anaknya ke mengakibatkan beberapa ibu menolak
posyandu atau puskesmas sejak Februari untuk merespon, sehingga contoh
lalu. Depresi juga didengar oleh semua penelitian terbatas.
orang dalam keluarga. Ibu-ibu dan
keluarga frustasi saat mengantri di PENUTUP
posyandu, karena ramai. Kesimpulan
Menurut peneliti stres ibu dapat Berdasarkan hasil penelitian dan
dipengaruhi oleh karakteristik ibu seperti pembahasan di atas, maka kesimpulan dari
usia ibu, dalam penelitian ini mayoritas penelitian ini adalah:
ibu berusia 20-35 tahun, dimana pada 1. Ibu balita di Posyandu Puskesmas
usia tersebut ibu sudah siap secara fisik Seputih Surabaya paling banyak
dan mental untuk menjadi seorang ibu, mengalami depresi ringan yaitu 42 orang
dan memiliki kemampuan untuk (60,9%), dan tidak khawatir, hamil 3
memecahkan masalah. Karena orang (4,3%), depresi ringan 6 orang
karakteristik belajar juga mempengaruhi (11,6%) dan kecemasan berat 16 orang
stres,Hal ini dikarenakan tingkat (23,2%).
pendidikan dapat mempengaruhi ibu 2. Ibu balita di Posyandu Kantor Puskesmas
dalam berpikir dan bertindak, ibu dengan Seputih Surabaya sebagian besar
pendidikan tinggi akan lebih mudah menganggur sebanyak 41 orang (59,4%),
berpikir agar lebih mudah dalam sedangkan penduduk aktif sebanyak 28
memecahkan masalah dan memecahkan orang (40,6%).
masalah. Dengan kata lain, orang yang 3. Ada dampak kekhawatiran Pandemi
berpendidikan tinggi tidak akan Covid-19 terhadap anak-anak yang
mengalami stres. Selain pendidikan, berkunjung ke Posyandu di Kecamatan
pekerjaan juga mempengaruhi tingkat Seputih, Surabaya.
stres ibu. Ibu bekerja memungkinkan ibu
untuk menerima informasi dan
pengetahuan tentang 19 ID dari orang
lain karena ibu bekerja lebih mungkin Saran
untuk bertemu orang lain daripada ibu 1. Bagi Masyarakat/ibu balita
bekerja lebih mungkin untuk terlibat Kegiatan mengunjungi Posyandu untuk
dalam pengambilan keputusan sehingga memantau tumbuh kembang anak usia
ibu dapat mengelola stres. dini, seperti dengan berkunjung sesuai
jadwal Posyandu, dengan tetap mematuhi
Keterbatasan Penelitian kebijakan kesehatan untuk mencegah
Selama penelitian ini, ilmuwan mendengar penyebaran Covid 19
beberapa keterbatasan. 2. Tentang Puskesmas, khususnya tenaga
1. Keterbatasan Lokasi Penelitian kesehatan yang sering bekerja di
posyandu, untuk membahas lebih lanjut IASC. (2020). Tanda Peringatan Gangguan
tentang ididid dan cara pencegahannya Jiwa dan Pikiran Psikologis
tidak hanya di lingkungan puskesmas Penularan Covid-19. Notasi
tetapi tetap berada di posyandu dan Kesehatan Mental dan Persepsi
mengimbau masyarakat untuk mematuhi Depresi pada Covid-19, 1-20.
undang-undang kesehatan masyarakat
dengan memberikan informasi dan Ismail. (2010). Posyandu dan Desa Siaga.
edukasi secara tidak langsung, yang Yogyakarta: Nuha Medica.
adalah melalui penyebaran publikasi dan
Johan, YR (2014). Asuhan Kebidanan
pemberian informasi tentang posyandu
Komunitas. Jakarta: Salemba
dan membuat perkembangan baru untuk
Medika.
menarik ibu-ibu membawa anaknya ke
posyandu seperti mengumpulkan ibu-ibu Menteri Kesehatan. (2020). Petunjuk
posyandu, meningkatkan pelayanan anak Pelayanan Kesehatan Anak Selama
yang dilakukan oleh kader bantuan dari Tanggap Darurat Covid-19 Jakarta:
ibu-ibu pkk, dan membagikan balon Kementerian Kesehatan Republik
untuk anak kecil yang datang ke Indonesia.
posyandu.
Menteri Kesehatan. (2020). Petunjuk
Membantu Pemberian Vaksin
DAFTAR PUSTAKA Selama Pandemi Covid-19. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik
Anna L, K. (2020). Terlalu banyak stres
Indonesia
karena meningkatnya cakupan
Corona.https://lifestyle.kompas.com/ Menteri Kesehatan. (2017). Informasi
read/2020/03/26/112749520/level- Kesehatan dan Informasi Kesehatan
anxiety-hasil-wabah-virus-corona- Indonesia.
meningkat.
Lebel C, dan. Al. (2020). Meningkatnya
Grup, IS (2020). Pemberitahuan Kesehatan gejala stres dan kecemasan pada ibu
Mental dan Aktivitas Tubuh hamil saat covid-19 ada di mana-
Manusia. mana. psikiatri, 32-33.
Fatimah, S. (2019). Pentingnya Meilani. (2017). Komunitas Kebidanan.
Menggunakan Layanan Kesehatan Yogyakarta: Fitramarya.
dalam Layanan Kesehatan HIGELA.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 121- Niven. (2015). Psikologi Pendidikan dan
131. Kesehatan. Jakarta: EGC.

Fauziah, F. (2007). Ketidakpuasan Medis Notoadmodjo. (2018). Penelitian Kesehatan.


Lama. Jakarta: Universitas Jakarta: Rineka Cipta.
Indonesia.
Notoatmodjo, S. (2014). Perilaku Kesehatan
Fitri. (2015). Memahami Anak Membaca Perilaku. Jakarta: Mulai. Rinka
dan Menganalisis Depresi. Cipta.
http://www.wordpress.com
Nurrislaminingsih, R. (2020). Program
Hawari. (2016). Pendekatan Holistik untuk Pendampingan Idid-19 Dinas
Gangguan Mental Skizofrenia. Penerangan. Jurnal Sains dan
Jakarta: FKUI. Informasi, jilid 4.
Nursalam. (2015). Kebijakan dan Penerapan
Asuhan Keperawatan, Prosedur
Skripsi, dan Perlengkapan
Keperawatan. Jakarta.
Permenkes. (2016). Administrasi Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
Standar Pelayanan Minimal di
Bidang Kesehatan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Purnamasari, Ib. (2020). Tingkat
pengetahuan dan perilaku
masyarakat di Kabupaten Wonosobo
tentang Covid-19. Penelitian
Kesehatan, 33-42.
RI, Kementerian Kesehatan. (2020).
Kebijakan Kesehatan.
RI, Kementerian Kesehatan.. (2016).
Petunjuk Umum Penyelenggaraan
Posyandu.
Sari, Reni P. (2020). Stress Testing dengan
Ikuti Posyandu Kunjungi Pandemi
Covid-19. paragraf 4.
Savitri, R. (2013). Stres Cara mengatasi
penyebabnya. Jakarta: Perpustakaan
Obor Nrov.
Semiun, Y. (2013). Penyakit kejiwaan.
Yogyakarta: Penerbit Konsius.
Stuart, W. (2017). Buku Panduan
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Sutejo. (2019). Kesehatan mental.
Yogyakarta: PT Pustaka Baru.
Tirtahardja, U. (2005). Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Riri Eka Cipta.
Hub, A; Tuhan. (2017). Pengukuran dan
Evaluasi Pengetahuan dan Hak Asasi
Manusia dan Perilaku. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai