Abstrak
Latar Belakang: Kebijakan pembatasan sosial berskala besar merupakan upaya untuk mencegah
penularan Covid-19. Kebijakan tersebut membatasi ibu hamil untuk tidak melakukan kunjungan ke
klinik atau Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan. Kurangnya kunjungan ibu hamil ke tempat
pelayanan kesehatan mebuat deteksi risiko yang terjadi pada ibu hamil menjadi berkurang. Hal ini
juga berpengaru pada jumlah rujukan yang akan di lakukan. Beberapa studi melaporkan terjadinya
peningkatan jumlah kehamilan di masa pandemi Covid-19, penurunan yang terjadi pada deteksi risiko
tinggi kehamilan dan rujukan risiko tinggi kehamilan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kejadian komplikasi pada wanita
hamil sebelum dan sesudah masa Covid-19 di Wilayah Kota Manado.
Metode: Desain deskriptif komparatif digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini, menggunakan
data sekunder yang bersumber dari Laporan Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan tahun 2019 dan 2020.
Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis data
menggunakan uji beda non-parametric Wilcoxon sign signed rank test, dengan tingkat kepercayaan
95% dan alpha ≤0.05.
Hasil: Penelitian ini menunjukan hasil bahwa adanya perbedaan terhadap tingkat kehamilan pada
tahun 2019 dan 2020 dengan nilai p ≤ 0,05. Untuk deteksi risiko tinggi kehamilan menunjukan
terjadinya penurunan deteksi risiko tinggi kehamilan pada 2020 dimana nilai p ≥ 0,05. Penelitian juga
menunjukan adanya penurunan jumlah rujukan risiko tinggi kehamilan di tahun 2020 dimana nilai p ≥
0,05.
Kesimpulan: Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dampak COVID-19
mempengaruhi status kesehatan ibu hamil.
Abstract
Background: The large-scale social restriction policy is an effort to prevent the transmission of
Covid-19. And this was proven effective in reducing the disease transmission including the
transmission to the pregnant women, thereby limiting themselves not to be exposed to the outside
environment especially when making visits to clinics or health centers for examinations. The lack of
visits of pregnant women to health services has reduced the risk detection for pregnant women. This
also affects the number of referrals that will be made. Several studies have reported an increase in the
number of pregnancies during the Covid-19 pandemic and a decrease in the detection of high-risk
pregnancies and referrals to high-risk pregnancies.
Purpose: This study aimed to determine the difference between the incidence of complications in
pregnant women before and after the Covid-19 period in Manado.
Method: A comparative descriptive design was used to achieve the objectives of this study by using
secondary data sources taken from the 2019 and 2020 Maternal Health Office Health Reports. The
data was collected using observation sheets developed by the researcher. The data was analyzed using
a non-parametric Wilcoxon sign signed rank test, with a confidence level of 95% and alpha ≤0.05.
Results: This study indicated that there were differences in pregnancy rates in 2019 and 2020 with a p
value ≤ 0.05. The detection of high-risk pregnancies showed a decrease in the detection of high-risk
pregnancies in 2020 where the p value ≥ 0.05. This study also showed a decrease in the number of
high-risk pregnancy referrals in 2020 where the p value ≥ 0.05.
Conclusion: From this study it can be concluded that the COVID-19 affected the health status of
pregnant women.
Keywords: Covid-19, High Risk Detection, and Pregnancy Referral
C. Hasil Penelitian
Tabel 5.1 Distribusi Tingkat Kehamilan
Tabel 5.4 Perbedaan Tingkat Kehamilan 2019 dan Setelah di kakukan uji analisis wilkoxon di
2020 temukan data tidak berdistribusi normal dimana
nilai p ≥ 0,05. Hasil analisis menunjukan bahwa
nilai Z = -1,706 dan nilai p= 0,088 yang nolai p >
0,05 sehingga Ha ditolak dan Ho di terima
dimana tidak terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap deteksi risiko oleh nakes sebelum dan
sesudah pandemi Covid-19.Selain itu nilai r=
0,42 dimana terdapat pengaruh sedang pada
deteksi risiko tinggi kehamilan. Hal ini di
Hasil analisis di atas menunjukan bahwa
tunjukan dengan nilai negative ranks yang
terdapat perbedaan antara jumlah tingkat
menunjukan bahwa adanya 6 Puskesmas yang
kehamilan (2019) dan jumlah tingkat kehamilan
mengalami penurunan deteksi risiko oleh nakes
(2020). Dimana nilai Z = -1,968 dan nilai p=
(negative ranks=5.83) di Kota Manado dari tahun
0,049 yang menunjukan hasil α ≤ 0,05 sehingga
2019-2020. Nilai daripositive ranks juga
Ha di terima. Hasil ini menunjukan effect size
menunjukan bahwa terdapat 10 puskesmas yang
yang sedang (r= 0,49). Hal ini di tunjukan dengan
mengalami peningkatan deteksi risiko oleh nakes
nilai negative ranks yang menunjukan adanya 2
(positive ranks=10.10). Dengan demikian dapat
puskesmas yang mengalami penurunan tingkat
di simpulkan bahwa pandemi Covid-19 tidak
kehamilan (negative ranks=12,75) di Kota
memberikan dampak yang signifikan pada deteksi
Manado dari tahun 2019-2020. Nilai positive
risiko tinggi kehamilan di Wilayah Kota Manado.
ranks juga menunjukan bahwa terdapat 13
Tabel 5.6 Rujukan Risiko Tinggi Kehamilan 2019
puskesmas yang mengalami peningkatan jumlah
dan 2020
ibu hamil (positive ranks=7,27) dan nilai ties
menunjukan ada 1 puskesmas yang jumlah ibu
hamil tingkat kehamilannya tidak meningkat atau
menurun di tahun 2019 dan 2020.
puskesmas yang memiliki jumlah yang sama dari
tahun 2019 ke tahun 2020.
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan
oleh peneliti di temukan bahwa, munculnya
pandemi Covid-19 mempengaruhi status
kesehatan ibu hamil di Wilayah Kota Manado.
Dimana pada penelitian ini di temukan adanya
Tabel di atas juga menjelaskan nilai Z= 1,782 peningkatan tingkat kehamilan di tahun 2020
dan nilai p= 0,075 yang mana p > 0,05 sehingga namun, tidak mengalami peningkatan yang
Ha ditolak dan Ho diterima dimana tidak ada signifikan dengan hasil penelitian menunjukan
perbedaan yang signifikan pada jumlah rujukan adanya dampak sedang pada tingkat kehamilan di
risiko tinggi pada maternaldi tahun 2019 dan masa pandemi Covid-19 dengan nilai (r = 0,49).
2020. Nilai effect sizemenunjukan r= 0,44 yang Hasil penelitian ini juga menunjukan nilai P =
menunjukan terdapat pengaruh sedang pada 0,49 dimana nilai P ≤ 0,05. Penelitian ini di
rujukan risiko tinggi kehamilan. Hal tersebut bisa dukung oleh teori dari Widiastuti, & Arini, (2021)
di lihat dri hasil negative ranks yang menunjukan dalam penelitiannya mengatakan adanya
peningkatan jumlah rujukan risiko tinggi pada Berskala Besar (PSBB). Kebijakan ini secara
maternal dari tahun 2019-2020 (negative ranks tidak langsung berdampak pada semua aspek
6.67). Positive ranks menunjukan terdapat 10 kehidupan salah satunya adalah dalam pelayanan
puskesmas yang mengalami peningkatan jumlah KB. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah
ruukan risiko tinggi kehamilan dari tahun 2019- diantaranya terjadi peningkatan angka kehamilan
2020 (positive raks 7.10) dan nilai ties yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy) dan
menunjukan terdapat 3 puskesmas yang memiliki baby boom atau peningkatan angka kelahiran.
jumlah rujukan risiko tinggi kehamilan yang Penelitian tentang tingkat kehamilan ini
sama di tahun 2019 dan tahun 2020. Sehingga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
dapat di simpulkan bahwa pandemi Covid-19 Kugelman, dkk (2020) dalam penelitiannya di
tidak memberikan dampak yang signifikan temukan bahwa selama periode Covid-19 ibu
terhadapa rujukan risiko tinggi kehamilan di hamil yang mengunjungi UGD obsterti di Haifa,
E. Simpulan F. Saran
1) Terjadi perubahan status kesehatan ibu 1. Pengembangan ilmu keperawatan
hamil selama masa pandemi Covid-19 Penelitian ini diharapkan bisa digunakan
(2020) di 16 puskesmas yang berada di sebagai sumber informasi untuk penelitian terkait
wilayah Kota Manado. Terdapat dengan dampak pandemi covid-19 terhadap status
peningkatan pada jumlah kehamilan di kesehatan ibu hamil. Data Kesehatan Keluarga
tahun 2020, sedangkan terjadi penurunan dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Manado tahun
jumlah deteksi risiko oleh nakes dan 2019-2020 bisa digunakan untuk melihat
rujukan risiko tinggi pada maternal. hubungan deteksi risko oleh masyarakat terhadap
Namun tidak terdapat penurunan yang jumlah rujukan resiko tinggi pada
signifikan. neonatal.Penelitian ini diharapkan dapat
2) Upayah pencegahan penularan Covid-19, memberikan sumber informasi mengenai dampak
maka pemerintah mengeluarkan aturan pandemi Covid-19 terhadap status kesehatan ibu
berupa PSBB demi mencegah penularan hamil, khususnya di Kota Manado.
Covid-19, penutupan fasilitas kesehatan 2. Pengembangan praktik keperawatan
juga di lakukan guna untuk memutus
a) Bagi masyarakat
rantai penyebaran Covid-19 serta
Diharapkan kepada masyarakat agar tetap
perubahan perilaku pada ibu hamil yang
mematuhi protokol kesehatan yang telah di
mana takut melakukan pemeriksaan ke
anjurkan oleh pemerintah guna mencegah
Puskesmas atau Rumah Sakit karena
terjadinya penyebaran Covid-19 terutama
takut terinfeksi Covid-19. Beberapa hal
pada kelompok yang rentan terkena Covid-19
tersebut mempengaruhi pelayanan
seperti ibu hamil. Diharapkan juga kepada
kesehatan ibu hamilyang mana mulai
ibu hamil agar tetap melakukan pemeriksaan
kesehatan secara teratur sesuai dengan Dashraath, P., Wong, J. L. J., Lim, M. X. K.,
anjuran dari (WHO) dan tetap mematuhi Lim, L. M., Li, S., Biswas, A., ... & Su, L. L.
protokol yang ada. Sehingga dapat (2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-
19) pandemic and pregnancy. American
mengurangi terjadinya komplikasi kehamilan
journal of obstetrics and gynecology, 222(6),
di masa pandemi Covid-19.
521-531.
b) Bagi peneliti selanjutnya
Du, M., Yang, J., Han, N., Liu, M., & Liu, J.
Diharapkan dari penelitian ini bisa menjadi
(2021). Association between the COVID-19
penunjang dasar dan menjadi panduan serta
pandemic and the risk for adverse pregnancy
sumber informasi bagi peneliti dalam outcomes: a cohort study. BMJ open, 11(2),
melakukan penelitian selanjutnya, serda dapat e047900.
menjadi sumber bacaan untuk menambah Ellington, S., Strid, P., Tong, V. T.,
wawasan bagi peneliti yang ingin melakukan Woodworth, K., Galang, R. R., Zambrano, L.
penelitian tentang dampak Covid-19 terhadap D., ... & Gilboa, S. M. (2020).