Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764

Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X


2021
TERAPI FARMAKOLOGI COVID-19 PADA KEHAMILAN

Mutia Fatmawati S.
Institut Kesehatan Rajawali
seetofatma@gmail.com

Abstrak
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) masih merupakan masalah utama kesehatan, tidak hanya di
Indonesia melainkan di dunia. Hingga saat artikel ini dibuat, kasus COVID-19 masih terus meningkat
di berbagai belahan dunia. Manifestasi klinis COVID-19 bervariasi, dengan sebagian besar pasien
memiliki gejala saluran pernapasan. Tata laksana yang tepat dan cepat diharapkan dapat
menyelamatkan nyawa pasien, terutama pada populasi rentan seperti kondisi kehamilan. Kajian ini
bertujuan untuk memberi gambaran secara umum tentang pertimbangan terapi farmakologis pada ibu
hamil dengan COVID-19. Jenis review yang digunakan berbentuk literature review terhadap sejumlah
artikel dengan menggunakan database PubMed dan Google Scholar. Hasil kajian menunjukkan
bahwa intervensi farmakologis yang umum diberikan terkait COVID-19 pada kehamilan
diantaranya terapi antivirus (remdesivir, lopinavir/ritonavir), antibiotik, kortikosteroid
(deksametason, betametason), tromboembolik (low molecular weight heparin/LMWH), dan
imunomodulator (plasma konvalesens, tocilizumab, imunoglobulin G, dll).

Kata kunci: COVID-19; farmakologi; kehamilan; SARS-CoV-2; terapi

Abstract
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is still a major health problem, not only in Indonesia but in
the world. Until the time this article was written, COVID-19 cases were still increasing in various
parts of the world. The clinical manifestations of COVID-19 vary, with most patients having
respiratory symptoms. Prompt management is expected to save the patient's life, especially in
vulnerable populations such as pregnancy. This study aims to provide a general description of the
consideration of pharmacological therapy in pregnant woman with COVID-19. The type of review is
in the form of a literature review of several COVID-19 articles using the PubMed and Google Scholar
databases. The results of the study show that pharmacological interventions commonly given related
to COVID-19 in pregnancy include antiviral therapy (remdesivir, lopinavir/ritonavir), antibiotics,
corticosteroids (dexamethasone, betamethasone), thromboembolic (low molecular weight
heparin/LMWH), and immunomodulators (convalescent plasma, tocilizumab, immunoglobulin G,
etc.).

Keyword: COVID-19; pharmacology; pregnancy; SARS-CoV-2; therapy

PENDAHULUAN

49
Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764
Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X
2021
SARS-COV-2 merupakan masalah melalui plasenta pada perkembangan janin
kesehatan masyarakat yang oleh WHO (Briet J., 2020).
telah ditetapkan menjadi pandemik. Kajian tentang infeksi COVID-19
SARS-COV-2 menyebar hanya dalam pada kehamilan masih terbatas dan belum
kurun waktu dua hingga tiga bulan, sejak ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh
diidentifikasi di kota Wuhan, Provinsi WHO secara spesifik untuk penanganan ibu
Hubei, China pada Desember 2019. hamil dengan COVID-19. Berdasarkan data
Menurut data yang dikeluarkan oleh WHO terbatas tersebut dan beberapa contoh kasus
jumlah kasus positif COVID-19 di dunia pada penanganan virus Corona sebelumnya
telah mencapai 1.214.466 jiwa, dengan (SARS-CoV dan MERS-CoV), diyakini
fatality rate 5,6% dilaporkan sebagai kasus bahwa ibu hamil dengan komorbid memiliki
kematian di 211 negara (WHO, 2020). risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit
Proses transmisi antarmanusia berat, morbiditas dan mortalitas
dibandingkan dengan populasi umum
yang cukup tinggi menyebabkan virus ini
(POGI, 2020).
cepat menyebar ke berbagai negara,
Di wilayah tertentu, hingga 15%
termasuk Indonesia (Rothan & Byrareddy,
wanita hamil ditemukan memiliki hasil
2020). Sampai saat ini, penularan SARS-
positif pada tes reaksi rantai polimerase
CoV-2 diyakini melalui droplets yang
untuk SARS-CoV-2 saat masuk rumah
dikeluarkan ketika seseorang yang
sakit (RS) untuk persalinan (Sutton D., et
terinfeksi mengalami bersin atau batuk dan
al. 2020). Sementara itu, ibu hamil
kontak. Droplets tersebut kemudian dapat
tampaknya tidak memiliki risiko
terhirup secara langsung melalui saluran
manifestasi berat COVID-19 yang lebih
pernapasan atau masuk ke saluran napas
besar dibandingkan dengan populasi
melalui tangan yang terpapar virus karena
dewasa umum (Breslin N., 2020). Penyakit
menyentuh permukaan benda yang
ini telah mengakibatkan morbiditas dan
terdapat virus (Li Q, et al., 2020).
mortalitas ibu yang berat, baik di wilayah
Berbagai jenis obat telah
bersumber daya tinggi maupun rendah
digunakan sebagai upaya untuk
(Knight M., et al. 2020; Hantoushzadeh S.,
menyelamatkan nyawa pasien, khususnya
et al. 2020).
mereka dengan tingkat keparahan tinggi.
Meski sebagian besar data
Tata laksana yang tepat dan cepat
multisenter menyatakan bahwa
diharapkan dapat menyelamatkan nyawa
kebanyakan kasus COVID-19 pada
pasien, tidak terkecuali pada kondisi rentan
kehamilan berupa ringan dan sedang,
seperti pada kehamilan yang memerlukan
namun pada kondisi sedang dan kritis
perhatian khusus dalam pemilihan terapi
dapat menyebabkan perawatan di intensive
farmakologi, karena melibatkan
care unit (ICU) dan mengalami kematian.
keselamatan ibu dan janin sekaligus.
Dari 13 pasien kritis COVID-19 yang
Ibu hamil yang terpapar SARS-
dirawat di ICU dengan ventilator di 10
CoV-2 dapat terjadi baik pada trimester
rumah sakit di New York, 2 (15%)
pertama, kedua, maupun ketiga. Pada
diantaranya mengalami kematian dan 11
tahap awal kehamilan, infeksi SARS-CoV-
sisanya (85%) dapat keluar dari ruang ICU
2 mungkin berpotensi dapat
(Blitz MJ., et al. 2020).
mempengaruhi organogenesis dan
Pandemi COVID-19 telah memicu
perkembangan janin, walaupun sejauh ini
kontroversi seputar penggunaan intervensi
transmisi SARS-CoV-2 secara vertikal
farmakologis tertentu pada kehamilan.
dari ibu kepada janin belum terbukti.
Akibatnya, banyak asosiasi profesional
Namun, semakin dini terjadinya kasus
kesehatan mengeluarkan pernyataan
infeksi, maka risiko abortus semakin besar,
praktik dan pedoman mengenai
sebab kondisi ibu yang menurun dapat
penggunaan obat-obatan pada kehamilan
mempengaruhi aliran nutrisi dan oksigen
dengan COVID-19.
50
Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764
Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X
2021
Tujuan dari tinjauan ini adalah Tingkat komplikasi trombotik yang
mencoba merangkum bukti-bukti tinggi telah dilaporkan pada pasien dengan
terpublikasi dan memberikan gambaran COVID-19 bergejala berat dan kritis
terkini mengenai pertimbangan terapi (Middeldorp S., et al. 2020). Kejadian ini
farmakologis COVID-19 pada kehamilan. merupakan hasil dari setidaknya dua
Sebagai catatan penting, dengan mekanisme: trombosis mikrovaskular paru
mempertimbangkan cepatnya tambahan (imunotrombosis) dan tromboemboli vena
informasi terkait terapi COVID-19, sangat (VTE) terkait RS (D’Souza R., et al. 2020).
mungkin terdapat perubahan informasi Karena kehamilan adalah keadaan
dari apa yang disampaikan dalam artikel protrombotik, kemungkinan risiko trombosis
pada wanita hamil dengan COVID-19 telah
ini. Oleh sebab itu, pembaca diharapkan
menjadi perhatian utama. Namun, tidak
terus memperbaharui perkembangan terapi
terdapat cukup data yang menyatakan ibu
dengan membaca panduan terapi terkini hamil dengan peningkatan risiko komplikasi
maupun revisinya, dan berbagai hasil trombotik berkaitan dengan COVID-19
penelitian (original article) terbaru. (Knight M., et al. 2020; Pierce-Williams
RAM., et al. 2020).
METODE Low molecular weight heparin
Jenis review yang digunakan dalam artikel (LMWH) adalah obat pilihan untuk
ini berbentuk literature review terhadap tromboprofilaksis pada ibu hamil dengan
sejumlah artikel mengenai terapi COVID-19. Kegunaannya hanya untuk
farmakologi COVID-19 pada kehamilan pengobatan VTE, dan LMWH mungkin
menggunakan database PubMed, Google memiliki sedikit atau bahkan tidak ada efek
Scholar dengan kriteria artikel yang terhadap imunotrombosis. Terapi tambahan
ditinjau dalam kurun waktu 10 tahun lain perlu dipertimbangkan, seperti
terakhir. Pengumpulan artikel dilakukan antisitokin dan antivirus (D’Souza R., et al.
pada bulan Februari-Juli 2021 2020).
menggunakan kata kunci ‘COVID-19’, American Society of Hematology,
‘coronavirus’,‘pharmacology treatment’, Society of Critical Care Medicine
dan ‘pregnancy’. merekomendasikan terapi profilaksis
tromboemboli vena secara rutin pada pasien
HASIL yang dirawat di RS dengan COVID-19
Hingga saat ini, belum terdapat kecuali ada kontraindikasi (misalnya,
vaksin yang disetujui untuk pencegahan perdarahan, trombositopenia berat). Semua
COVID-19 pada kehamilan karena ibu hamil dengan COVID-19, harus
keterbatasan uji klinis. Diperlukan lebih dilakukan penilaian kemungkinan terjadinya
banyak uji klinis untuk pemanfaatan vaksin VTE (RCOG, 2021).
COVID-19 pada ibu hamil. Pemberian profilaksis VTE
Untuk pasien dengan usia kehamilan antepartum untuk yang tidak berat atau kritis
28 minggu, pengobatan utama adalah terapi dan akan segera melahirkan dapat diberikan
suprotif dan antivirus. Minggu kehamilan unfractioned heparin 5000 unit secara
harus diperpanjang sebanyak mungkin, jika subkutan setiap 12 jam. Semua ibu hamil
kondisi ibu dan janin stabil. Bagi mereka yang dirawat di RS dan terkonfirmasi
dengan usia kehamilan >28 minggu, kondisi COVID-19 diberikan tromboprofilaksis
janin perlu dipantau ketat, dan deksametason selama 10 hari setelah keluar dari RS
harus digunakan untuk pematangan paru (RCOG, 2021).
janin. Kehamilan dapat dihentikan jika
infeksi cenderung tidak terkendali atau
dengan indikasi obstetrik (Yu N., et al. Terapi Farmakologis pada Kehamilan
2020). 1. Kortikosteroid
Kortikosteroid terbukti mengurangi
Profilaksis Tromboemboli Vena risiko kematian perinatal, sindrom

51
Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764
Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X
2021
gangguan pernapasan, perdarahan antivirus yang diberikan pada ibu hamil
intraventrikular, kebutuhan akan bantuan dengan COVID-19. Di Hongkong dan
pernapasan, dan Neonatal Intensive Care Tiongkok, kombinasi lopinavir/ritonavir
Unit (NICU) (Roberts D., et al. 2017). dengan ribavirin pada 41 pasien memiliki
Kortikosteroid dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap adverse event
peningkatan risiko kematian dalam dibandingkan dengan terapi tunggal
tinjauan sistematis dari 30 penelitian ribavirin, seperti Acute Respiratory
tentang penggunaannya sebagai tambahan Disease Syndrome (ARDS) dan risiko
terapi influenza (Lansbury L., et al. 2019). kematian lebih rendah (2,5% dibanding
Namun, penelitian ini hanya mencakup 28,8%) (Zhao, X., et al. 2020).
satu uji RCT dan kepastian bukti yang
tersedia studi observasional dianggap 2.1 Remdesivir
rendah, karena potensi bias yang terjadi. Beberapa kasus menunjukkan bahwa
Sejauh ini, tidak ada bukti adanya remdesivir efektif dan aman untuk terapi
komplikasi ibu akibat penggunaan COVID-19 pada kehamilan dengan gejala
kortkosteroid untuk pematangan paru berat (Naqvi M., et al. 2020; Igbinosa I., et
janin. Namun, risiko dan manfaat harus al. 2020). Beberapa studi menunjukkan
dipertimbangkan secara hati-hati pada ibu 68% pasien membaik dan 13% memburuk
hamil dengan penyakit kritis, mengingat dan meninggal setelah pengobatan dengan
kurangnya bukti yang kuat, beberapa remdesivir (Grein J., et al. 2020).
merekomendasikan penggunaannya Remdesivir adalah prodrug nukleotida
setelah usia kehamilan 34 minggu (ACOG, dari analog adenosin. Pada studi in vitro,
2020; RCOG, 2021). Remdesivir mengikat RNA polimerase virus
Pada ibu hamil yang memenuhi dan menghambat replikasi virus melalui
kriteria untuk penggunaan glukokortikoid penghentian prematur pada transkripsi RNA
untuk terapi COVID-19 dan berisiko lebih (Wang M., et al. 2020).
tinggi untuk kelahiran preterm dalam 7 hari, Dari 86 pasien ibu hamil dan pasca
direkomendasikan memulai terapi dengan persalinan yang dirawat di RS dengan
dosis biasa deksametason (empat dosis 6 mg gejala berat yang menggunakan
yang diberikan secara intramuskuler 12 jam remdesivir, dapat ditoleransi dengan baik,
terpisah) atau betametason (dua dosis 12 mg dengan kejadian efek samping serius yang
yang diberikan secara intramuskular 24 jam rendah (Burwick RM., et al. 2020).
terpisah) untuk menginduksi pematangan Remdesivir mengikat RNA-dependent
paru janin, diikuti prednisolon (40 mg/hari RNA polymerase virus, menghambat
secara oral) atau hidrokortison (80 mg replikasi virus melalui terminasi dini
intravena dua kali sehari) untuk transkripsi RNA. Beberapa data
menyelesaikan pemberian steroid. Hal ini pendahuluan dari studi RCT multinasional
untuk menghindari paparan deksametason (Adaptive COVID-19 Treatment Trial
atau betametason yang berkepanjangan [ACTT]) menunjukkan bahwa pasien yang
terhadap janin, yang melalui sawar plasenta mendapat remdesivir memiliki waktu pulih
dalam bentuk aktif secara metabolik dan lebih pendek dibandingkan yang mendapat
mungkin memiliki efek buruk (misalnya, plasebo. Namun data uji klinis untuk menilai
peningkatan risiko kelahiran prematur, efektifitas remdesivir pada pasien bergejala
gangguan perkembangan saraf jangka ringan dan sedang masih sangat terbatas.
panjang) (RCOG, 2021). Obat ini telah digunakan tanpa adanya
laporan toksisitas janin pada wanita hamil
2. Terapi Anti Viral dengan Ebola dan infeksi virus Margburg
Sejumlah antivirus telah terbukti (NIH, 2021).
aman dan efektif pada kehamilan. Remdesivir diprioritaskan pada pasien
Berdasarkan studi klinis di beberapa yang dirawat di RS dengan COVID-19 yang
negara Asia, terdapat berbagai jenis membutuhkan oksigen tambahan tetapi yang

52
Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764
Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X
2021
tidak menggunakan oksigen aliran tinggi, untuk terapi penyakit autoimun, seperti
ventilasi noninvasif, ventilasi mekanis, atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) dan
oksigenasi membran ekstrakriloreal Rheumatoid Arthritis (RA).
(ECMO). Penggunaan direkomendasikan Hidroksiklorokuin memiliki keuntungan
selama 5 hari atau sampai keluar RS. Jika dengan efek toksisitas berat yang lebih
pasien yang menggunakan oksigen ringan dan interaksi obat yang lebih sedikit
tambahan saat menerima remdesivir dibandingkan klorokuin. HCQ termasuk
berkembang hingga membutuhkan oksigen aman dalam kehamilan, sudah dibuktikan
aliran tinggi, ventilasi mekanis melalui terapi SLE dan penyakit rematik
noninvasif/invasif, atau ECMO, maka pada kehamilan (POGI, 2020).
pemberian remdesivir harus dihentikan HCQ bekerja dengan mengganggu
(NIH, 2021). glikosilasi reseptor seluler SARS-CoV-2
Keamanan dan efikasi kombinasi terapi dan telah menunjukkan aktivitas melawan
remdesivir dengan kortikosteroid belum virus SARS-CoV-2 dalam uji laboratorium
dikaji lebih mendalam. Namun, ada (Liu J., et al. 2020; Yao X., et al. 2020).
beberapa alasan teoritis yang menyatakan Namun, sejumlah uji coba acak
bahwa terapi kombinasi bermanfaat pada menunjukkan tidak adanya manfaat
beberapa pasien dengan gejala berat (NIH, penggunaan HCQ dibandingkan terapi
2021). rutin untuk tujuan profilaksis pasca
2.2 Lopinavir/Ritonavir paparan (Boulware DR., et al. 2020) atau
Lopinavir/Ritonavir adalah terapi pada pasien non-rawat (Mitja O., et al.
kombinasi antiprotease dan merupakan 2020; Skipper CP., et al. 2020) dan yang
rejimen obat yang disukai karena diketahui dirawat di RS (Cavalcanti AB., et al.
relatif aman dalam kehamilan. Obat ini 2020).
adalah inhibitor SARS-CoV in vitro, dan Direkomendasikan untuk tidak
memiliki ikatan kuat terhadap SARS-CoV- menggunakan klorokuin dosis tinggi (600
2. Dosis yang dianjurkan adalah dua kapsul mg dua kali sehari selama 10 hari) untuk
Lopinavir /Ritonavir (200 mg/50 mg/kapsul) pengobatan COVID-19 dan tidak
secara oral bersama dengan nebulisasi menggunakan hidroksiklorokuin dan
inhalasi interferon-α (5 juta IU dalam 2 mL azitromisin secara bersamaan, kecuali dalam
air steril untuk injeksi) dua kali sehari. Tidak uji klinis (NIH, 2021).
ada bukti teratogenesitas karena transfer Beberapa penelitian menunjukkan
plasentanya rendah (POGI, 2020). kejadian aritmia pada pasien COVID-19
Kombinasi lopinavir/ritonavir, yang mendapat terapi HCQ atau klorokuin,
interferon beta-1b dan ribavirin ditemukan sering pada kombinasi dengan azitromisin
lebih unggul daripada lopinavir/ritonavir dan obat lain yang memperpanjang interval
saja dalam mengurangi gejala dan QTC, karena itu FDA merekomendasikan
memperpendek durasi pelepasan virus dan untuk tidak menggunakan HCQ/klorokuin
masa rawat di RS pada pasien COVID-19 untuk terapi COVID-19 di luar RS atau uji
bergejala ringan-sedang (Hung IF., et al. klinis (NIH, 2021).
2020), meskipun manfaat klinis secara Beberapa bukti ilmiah
keseluruhan masih belum jelas (Beigel menunjukkan bahwa klorokuin dan
JH., et al. 2020). hidroksiklorokuin aman bagi ibu hamil dan
janin serta layak dipertimbangkan untuk
terapi COVID-19 pada kehamilan (Zhao,
3. Klorokuin dan Hidroksiklorokuin X., et al. 2020; Whitehead CL., et al.
Klorokuin dan hidroksiklorokuin telah 2020). Namun, efek samping dosis tinggi
dievaluasi untuk pengobatan COVID-19 klorokuin relevan dengan kejadian
dalam uji klinis acak kecil, seri kasus, dan hipotensi sistolik yang memperburuk
studi observasi. Hydroxychloroquine (HCQ) perubahan hemodinamik (Dashraath P., et
adalah analog chloroquine yang digunakan al. 2020).

53
Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764
Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X
2021
Tocilizumab merupakan antibodi
4. Antibiotik monoklonal yang menghambat aktivitas
Kerusakan paru-paru yang luas oleh proinflamasi interleukin-6 dan dapat
virus secara substansial meningkatkan risiko berperan dalam mengurangi pelepasan
pneumonia bakteri sekunder. Antibiotik sitokin yang terkait dengan kerusakan
diindikasikan hanya jika ada bukti infeksi organ pada kasus COVID-19 (Rilinger J.,
bakteri sekunder. Namun, antibiotik harus et al. 2020).
diberikan tanpa penundaan jika sepsis
bakteri dicurigai. Seftriakson intravena 6. Lain--lain
dapat diberikan di awal sambil menunggu Sementara mekanisme kerja antivirus
hasil kultur dan sensitivitas (Liang H & dan imunomodulator tertentu tampak jelas,
Acharya G, 2020). Selain mengobati infeksi beberapa obat lain justru cukup bervariasi.
bakteri, antibiotik makrolida azitromisin Interferon rekombinan α1b dan α2b
juga memiliki efek inumomodulator dan merangsang respon imun selama infeksi
antiinflamasi. virus. Angiotensin-converting enzyme
inhibitor/Angiotensin receptor blocker
5. Imunomodulator dapat mencegah masuknya virus, karena
5.1 Plasma Konvalesens ACE adalah ko-reseptor untuk masuknya
Sampai saat ini belum cukup data SARS-CoV-2 kedalam sel manusia
untuk merekomendasikan penggunaan atau
(Vaduganathan M., et al. 2020).
tidak dari terapi ini untuk tatalaksana
Oksida nitrat inhalasi dosis tinggi
COVID-19 (POGI, 2020).
(160-200 ppm) menunjukkan aktivitas
antimikroba terhadap bakteri dan virus
5.2 Inhibitor Interleukin-1 dan
(termasuk SARS-CoV) dan digunakan
Interleukin-6
Sampai saat ini belum cukup data sebagai pengobatan tambahan untuk
untuk merekomendasikan penggunaan sindrom gangguan pernapasan akut dan
Interleukin-1 inhibitor (seperti anakinra) hipertensi pulmonal. Berbagai kasus berat
dan Interleukin-6 inhibitor (seperti COVID-19 pada kehamilan yang diobati
sarilumab, siltuximab, tocilizumab) untuk dengan oksida nitrat dosis tinggi
tatalaksana COVID-19. Sehingga menunjukkan peningkatan hipoksemia dan
pemakaian rutin untuk COVID-19 pada takipnea tanpa efek neonatal yang
kehamilan tidak dianjurkan, melainkan merugikan (Safaee Fakhr B., et al. 2020).
hanya untuk uji klinis. Dari beberapa obat
ini, hanya Tocilizumab yang digunakan PEMBAHASAN
sebagai obat off-label untuk ibu hamil Pemberian obat pada wanita hamil
dengan gejala berat atau kritis dengan dengan COVID-19 bergejala ringan
kecurigaan adanya sindrom aktivasi sitokin sebaiknya memperhatikan obat yang
(cytokine storm) (POGI, 2020). bersifat non-teratogenik. Pasien dengan
kebutuhan oksigen tinggi pada awal
5.3 Antibodi Monoklonal kehamilan, perlu dimonitor terhadap
Penggunaan antibodi monoklonal kondisi hipoksemia untuk menjamin
dapat dipertimbangkan, terutama pada keselamatan ibu dan bayi. Untuk pasien
mereka yang memiliki faktor risiko bergejala berat selama awal kehamilan,
tambahan untuk penyakit berat. Belum prioritas pertama adalah untuk
terdapat data khusus tentang penggunaan memastikan keselamatan ibu. Keputusan
antibodi monoklonal pada ibu hamil penghentian kehamilan dini harus
dengan COVID-19, namun agen mempertimbangkan beberapa faktor
imunoglobulin G lainnya telah terbukti risiko, seperti viral load, generasi
aman pada kehamilan. penularan, kisaran lesi paru oleh CT Scan

54
Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764
Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X
2021
(lebih dari 2 lobus), usia ibu, dan penyakit bukti efektivitas (walaupun belum baik)
komorbid lain (Briet J., 2020). atau diduga efektif, perlu dioptimalkan
Antivirus yang banyak diberikan untuk menyelamatkan nyawa pasien.
pada ibu hamil dengan COVID-19 antara
lain hidroksiklorokuin, remdesivir, KESIMPULAN DAN SARAN
lopinavir, ritonavir, dan ribavirin. Belum Sejauh ini, intervensi farmakologis
ada penelitian spesifik bagaimana yang umum diberikan terkait COVID-19
antivirus tersebut digunakan pada ibu pada kehamilan diantaranya terapi
hamil dengan COVID-19. Selama ini antivirus (remdesivir, lopinavir/ritonavir),
penggunaannya berdasarkan pada antibiotik, kortikosteroid (deksametason,
pendekatan aktivitasnya pada infeksi virus betametason), tromboembolik (low
lain, misalnya hidroksiklorokuin untuk molecular weight heparin/LMWH), dan
malaria, remdesivir untuk ebola, lopinavir imunomodulator (plasma konvalesens,
dan ritonavir untuk HIV, dan ribavirin tocilizumab, imunoglobulin G, dll).
untuk hepatitis. Hidroksiklorokuin
memiliki aktivitas menghambat ikatan DAFTAR PUSTAKA
antara SARS-CoV-2 dengan reseptor ACOG. Practice Advisory: Novel
ACE2, transport protein virus ke nukleus, Coronavirus 2019 (COVID-19).
serta sintesis protein virus dan replikasi American College of Obstetric and
virus. Remdesivir berperan untuk Gynaecology. 2020.
menonaktifkan enzim protease virus, Beigel JH, Tomashek KM, Dodd LE, et al.
ribavirin berperan sebagai analog guanosin Remdesivir for the Treatment of
untuk merusak RNA dan DNA virus. Covid-19–Final Report. N Engl J
Berdasarkan uji klinik di Amerika Med 2020; 383: 1813–1826.
Serikat dan Cina, penggunaan Remdesivir Blitz MJ, Rochelson B, Minkoff H, et al.
pada wanita hamil dengan COVID-19 Maternal mortality among women
(ringan dan sedang) terbukti aman with coronavirus disease 2019
digunakan (Dashraath P., 2020). admitted to the intensive care unit.
Lopinavir/ritonavir dan ribavirin lebih Am J ObstetGynecol 2020:1-4e5.
aman diberikan pada ibu hamil dengan Boulware DR, Pullen MF, Bangdiwala, et
kombinasi dengan risiko adverse event al. A Randomized Trial of
lebih rendah dibandingkan terapi Hydroxychloroquine as
pemberian tunggal (Zhao, X., et al. 2020). Postexposure Prophylaxis for
Obat yang paling umum sebagai Covid-19.NEngl J Med 2020; 383:
terapi penanganan COVID-19 pada ibu 517–525.
hamil adalah hidroksiklorokuin, Breslin N, Baptiste C, Gyamfi-Bannerman
lopinavir/ritonavir, remdesivir, dan C, et al. COVID-19 infection
tocilizumab (Sanders JM., et al. 2020). among asymptomatic and
Meskipun banyak dari obat-obat symptomatic pregnant women: two
tersebut dianggap aman untuk digunakan weeks of confirmed presentations
selama kehamilan (Smith DD., et al. 2020; to an affiliated pair of New York
Malhame I., et al. 2020), tetapi sebagian City hospitals. Am J Obstet
besar uji klinis mengecualikan wanita yang Gynecol MFM 2020;2:100118.
sedang hamil karena kekhawatiran dari Briet J, McAuliffe FM, Baalman JH. Is
efek lain yang dihasilkan obat. Sehingga, termination of early pregnancy
pemberian obat-obat tersebut perlu kehati- indicated in woman with COVID-
hatian. 19. Correspondence/European
Dalam kondisi menunggu hasil Journal of Obstetrics &
penelitian dengan desain penelitian yang Gynecology ang Reproductive
baik, penggunaan obat yang memiliki Biology. 2020; 251:266284.

55
Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764
Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X
2021
Burwick RM, Yawetz S, Stephenson KE, et al. Igbinosa I, Miller S, Bianco K, et al. Use
Compassionate use of remdesivir in of remdesivir for pregnant patients
pregnant women with severe covid-19. with severe novel coronavirus
Clin Infect Dis. 2020;Published online disease 2019. Am.J.Obstet.
ahead of print. Gynecol. 2020.
Cavalcanti AB, Zampieri FG, Rosa RG, et Dashraath P, Wong JLJ, Lim XK., et al.
al. Hydroxychloroquine with or Coronavirus disease 2019
without Azithromycin in Mild-to- (COVID-19) pandemic and
Moderate Covid-19. N Engl J Med pregnancy. American Journal of
2020; 383:2041–2052. Obstetric and Gynecologic. 2020.
Chen C, Huang J, Cheng Z, et al. Favipiravir
versus arbidol for COVID-19: A
Special Report: 521-529.
randomized clinical trial. 2020. Hung IF, Lung KC, Tso EY, et al. Triple
Chen N, Zhou M, Dong X, et al. combination of interferon beta-1b,
Epidemiological and clinical lopinavir-ritonavir, and ribavirin in
characteristics of 99 cases of 2019 the treatment of patients admitted
novel coronavirus pneumonia in to hospital with COVID-19: an
Wuhan, China: a descriptive study. open-label, randomised, phase 2
Lancet. 2020;395(10223):507–13. trial. Lancet 2020; 395:1695–1704.
Chu C, Cheng V, Hung I, et al. Role of Knight M, Bunch K, Vousden N, et al.
lopinavir/ ritonavir in the treatment of Characteristics and outcomes of
SARS: Initial virological and clinical
pregnant women admitted to
findings. Thorax. 2004;59(3):252–6.
hospital with confirmed SARS-
COVID-19 Treatment Guidelines Panel.
CoV-2 infection in UK: national
Coronavirus Disease 2019
population based cohort study. Br
(COVID-19) Treatment
Med J 2020; 369: m2107.
Guidelines. National Institutes of Li Q, Guan X, Wu P, et al. Early transmission
Health. 2021. dynamics in Wuhan, China, of novel
D’Souza R, Malhame I, Teshler L, et al. A coronavirus infected pneumonia. N
critical review of the Engl J Med. 2020; 382:1199–207.
pathophysiology of thrombotic Liang H, Acharya G. Novel corona virus
complications and clinical practice disease (COVID-19) in pregnancy:
recommendations for What clinical recommendations to
thromboprophylaxis in pregnant follow? Acta Obstet Gynecol Scand.
patients with COVID-19. Acta 2020;99:439–442.
Obstet Gynecol Scand 2020; 99: Liu J, Cao R, Xu M, et al.
1110–1120. Hydroxychloroquine, a less toxic
Dashraath P, Wong JLJ, Lim MXK, et al. derivative of chloroquine, is
Coronavirus disease 2019 effective in inhibiting SARS-CoV-
(COVID-19) pandemic and 2 infection in vitro. Cell Discov
pregnancy. Am. J. Obstet. Gynecol. 2020; 6:16.
2020, 222 (6), 521-531. Malhame I, D’Souza R, Cheng MP. The
Grein J, Ohmagari N, Shin D, et al. Moral Imperative to Include
Compassionate use of remdesivir Pregnant Women in Clinical Trials
for patients with severe Covid-19. of Interventions for COVID-19.
N Engl J Med. 2020;382(24):2327– Ann Intern Med 2020;173:836–
36. 837.
Hantoushzadeh S, Shamshirsaz AA, Mitja O, Corbacho-Monne M, Ubals M, et
Aleyasin A, et al. Maternal death al. Hydroxychloroquine for Early
due to COVID-19. Am J Obstet Treatment of Adults with Mild
Gynecol 2020; 223:109.e1–16. Covid-19: A Randomized-

56
Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764
Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X
2021
Controlled Trial. Clin Infect Dis pregnancy-Version 13 [19
2020. February 2021] London, UK.
Middeldorp S, Coppens M, van Haaps TF, RCOG 2021.
et al. Incidence of venous Safaee Fakhr B, Wiegand SB, Pinciroli R,
thromboembolism in hospitalized et al. High concentrations of nitric
patients with COVID-19. J Thromb oxide inhalation therapy in
Haemost 2020; 18: 1995–2002. pregnant patients with severe
Naqvi M, Zakowski P, Glucksman L, et al. coronavirus disease 2019 (COVID-
Tocilizumab and remdesivir in a 19). Obstet Gynecol 2020;
pregnant patient with coronavirus 136:1109–1113.
disease 2019 (COVID-19). Obstet. Sutton D, Fuchs K, D’Alton M, Goffman
Gynecol. 2020. D. Universal Screening for SARS-
Lansbury L, Rodrigo C, Leonardi-Bee J, et CoV-2 in Women Admitted for
al. Corticosteroids as adjunctive Delivery. N Engl J Med 2020; 382:
therapy in the treatment of 2163–2164.
influenza. Cochrane Database Syst Sanders JM, Monogue ML, Jodlowski TZ,
Rev 2019; 2: Cd010406. Cutrell JB. Pharmacologic
Pierce-Williams RAM, Burd J, Felder L, et Treatments for Coronavirus
al. Clinical course of severe and Disease 2019 (COVID-19): A
critical COVID-19 in hospitalized Review. JAMA 2020;323:1824–
pregnancies: a US cohort study. Am 1836.
J Obstet Gynecol MFM 2020; 2: Skipper CP, Pastick KA, Engen NW, et al.
100134. Hydroxychloroquine in
POGI. Rekomendasi Penanganan Infeksi Nonhospitalized Adults With Early
Virus Corona (COVID-19) pada COVID-19: A Randomized Trial.
Maternal (Hamil, Bersalin, dan Nifas). Ann Intern Med 2020; 173: 623–
2020. 631.
Rilinger J, Kern WV, Duerschmied D, et Smith DD, Pippen JL, Adesomo AA, et al.
al. A prospective, randomised, Exclusion of Pregnant Women
double blind placebo-controlled from Clinical Trials during the
trial to evaluate the efficacy and Coronavirus Disease 2019
safety of tocilizumab in patients Pandemic: A Review of
with severe COVID-19 pneumonia International Registries. Am J
(TOC-COVID): A structured Perinatol 2020; 37:792–799.
summary of a study protocol for a Vaduganathan M, Vardeny O, Michel T, et
randomised controlled trial. Trials al. Renin-Angiotensin-Aldosterone
2020; 21:470. System Inhibitors in Patients with
Roberts D, Brown J, Medley N, Dalziel Covid-19. N Engl J Med 2020; 382:
SR. Antenatal corticosteroids for 1653–1659.
accelerating fetal lung maturation Wang M, Cao R, Zhang L, et al. Remdesivir
for women at risk of preterm birth. and chloroquine effectively inhibit the
Cochrane Database Syst Rev recently emerged novel coronavirus
2017;3:CD004454. (2019-nCoV) in vitro. Cell Res.
Rothan HA, Byrareddy SN. The 2020;30(3):269–71.
epidemiology and pathogenesis of Wang Y, Zhang D, Du G., et al.
coronavirus disease (COVID-19) Remdesiver in adults with severe
outbreak J Autoimmun. COVID-19: A randomised, double-
2020;109:102433. blind, placebo-controlled,
Royal College of Obstetricians & multicentre trial. Lancet 2020.
Gynaecologists. Coronavirus
(COVID-19) infection in
57
Jurnal Kesehatan Rajawali Issn :2085-7764
Volume 11, No 1 Maret Eissn :2776-558X
2021
Whitehead CL, Walker SP. Consider
pregnancy in COVID-19
therapeutic drug and vaccine trials.
Lancet. 2020, 395, e92.
WHO. Novel Coronavirus (2019-NcoV)
Situation report–12. World; 2020.
Yao X, Ye F, Zhang M, et al. In Vitro
Antiviral Activity and Projection of
Optimized Dosing Design of
Hydroxychloroquine for the
Treatment of Severe Acute
Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Clin Infect Dis 2020;71:732–739.
Yu N, Li W, Kang Q, et al. Clinical
features and obstetric and neonatal
outcomes of pregnant patients with
COVID-19 in Wuhan, China: a
retrospective, single-centre,
descriptive study. Lancet. 2020,
20(5): 559-564.
Zhao, X., Jiang, Y., et al. Analysis of the
suspectibility to COVID-19 in
pregnancy and recommendations
on potential drug screening.
European Journal of Clinical
Microbiology & Infectious
Disease. 2020;1-12.

58

Anda mungkin juga menyukai