Anda di halaman 1dari 11

STEP 1

STEP 2

1. Dinding menggaung : Bekas kerokan atau dekok/cekungan


2. Jaringan granulasi : Jaringan fibrosa yang terbentuk dari bekuan darah

STEP 3

1. Mengapa pada PF didapatkan ulkus multiple, tepi tidak teratur, dinding menggaung, nyeri, dasar
ulkus granulasi (+), eksudat (+) dengan cairan berwarna kuning?
2. Apa hubungan keluhan pasien dengan PSK?
3. Apa saja kelainan genital yang ditandai dengan luka?
4. Bagaimana pathogenesis dari scenario?
5. Apa Diagnosis dan Dx dari scenario?
6. Apa etiologi dan factor resiko dari skenario?
7. Apa pemeriksaan penunjang untuk kasus di scenario?
8. Apa tatalaksana dari scenario?
9. Apa manifestasi klinis dari scenario?
10. Apa komplikasi dari scenario?

STEP 5

1. Mengapa pada PF didapatkan ulkus multiple, tepi tidak teratur, dinding menggaung, nyeri, dasar
ulkus granulasi (+), eksudat (+) dengan cairan berwarna kuning?
 ULKUS:
Karena adanya haemophilus ducreyi yang menempel di epitel karena trauma atau ablasi, akan
resisten terhadap sel fagosit atau variasi antigen protein, atau antibody monoclonal. Lalu
muncul Ig G dan Ig M.
Faktor: Ada produk toksik (HDCTG, sitotoksin hemolisin), enzim degradasi extrasel
 CAIRAN EKSUDAT:
Proses inflamasi merusak dinding kapiler, protein dan leukosit merembes ke dinding intrase.
Pada dermis pembuluh kapiler lebih banyak.
 NYERI :
Toksin menghambat mitosis, sel membesar dan tidak bisa membelah diri ke ukuran normal
sehingga sel mati dan nekrosis. Bertambah banyak lesinya, histamin keluar menyebabkan nyeri.
Letak ulkus ada yang menyerang di dermis (lebih banyak neuron) dan epidermis. HP produksi
IL6, dan produksi CD 4 menyebabkan ulkus lebih dalam.
 DINDING MENGGAUNG :

Mekanisme produksi sitokin inflamasi dan toksin HDcederapustul


eritematouspecahsoft canchroiddinding menggaung dan terlihat cekung.

Bagaimana pada ulkus yang permukaannya bersih dan tidak nyeri?


2. Apa hubungan keluhan pasien dengan PSK?
Hubungan seksual merupakan cara penularan dari HD, ada mikrolesi data sexual
intercoursebakteri masuk ke tubuh, HD habitatnya di genital yang lembab.
Perilaku yang mempermudah penularan :
a. Hubungan tdk aman
b. Ganti2 pasangan
c. Memakai handuk yang dipakai oleh penderita
PSK kemungkinan mempunyai IMS, penularan dapat melalui genito genital, orogenital,
anogenital. PSK menularkan penyakit yang sebelumnya dideritanya.
Penyakit menular seksual menular melalui gesekan yang menjadi luka, berhubungan sekitar
2 minggu yll karena inkubasi HD 14 hari baru menimbulkan gejala. Karena respon imun pada
masing-masing host berbeda.

NO ORGANISME LAIN MASA INKUBASI


1. Ulkus durum 10-90 hari
2. HSV 2-10 hari
3. HIV 14 hari

HD 3-7 hari masa inkubasinya, bisa memanjang pada pengidap HIV, kenapa?
3. Apa saja kelainan genital yang ditandai dengan luka?
Ada 2 kategori:
1. Herpes genital : luka dan vesikel kecil multiple dangkal berkelompok dan nyeri
2. Non Herpes genital : Sifilis (lesi khas tunggal tidak nyeri dasar bersih), Limfogranuloma
venereum (papul, vesikel dan ulkus yang tidak nyeri)
4. Bagaimana pathogenesis dari scenario?
HD masuk dari mukosamelawan sist imun tubuh polisakarida layer menghalangi
neutrophil dan makrofag, VLD 1,2,3 untuk melekat pd sel fibroblast, LOS untuk adhesi hasilkan
inflamatori cytokine IL6 hasilkan CD4 IL 8 merangsang PMN dan makrofag menyerang bakteri dg
hasilkan superoxide (dari oxidative metabolic) HD hasilkan cooper enzimubah ke hydrogen
dan oksigen peroksida. Toksin HDCTG merangsang pemberhentian siklus sel pada mitosis
sehingga sel membesarSel nekrosis

Sitotoksin hemolisisMelisiskan makrofag dan Cytokinmenurunkan sist imun. HD


mengikat zync melalui zync bindingreplikasiPapul eritempustulsoft canchroid dapat
muncul deg HIV karena meningkatkan koinfeksi, ada reseptor yang membantu HIV masuk ke
tubuh.

Inflamasi akutdilatasi kapiler karena mediator inflamasi Peningkatan sirkulasi


Peningkatan permeabilitas pem darahKe tempat inflamasi
Peningkatan p hidrostatiscairan menumpuk dijaringancairan eksudat kuniing karena nanah
karena penumpukan leukosit
Stasis SDMEritem

Leukosit PMN di epitel LPS A1, A2 mengikat antibody monoclonal 3F11 bisa melawan
host, dan terjadi respon sel karena limfosit T. Toksin (toksisitolethal) menyababkan ulkus.
5. Apa Diagnosis dan Dd dari scenario?
Diagnosis:
Ulkus mole (HD) karena lesi nyeri, tepi menggaung tepi tidak teratur. Pf full of fish. Autoinokulasi
disertai supurasi kelenjar bening regional. Dipastikan bukan sifilis atau HS, diagnosis
berdasarkan temuan klinis Haemophilus ducreyi
Dd:
1. Sifilis : treponema pallidum, tidak nyeri, tepi rata tidak menggaung
Kondiloma lata atau sifilis stadium 2 : lesi sembuh tapi ada merah merah
Guma atau sifilis stadium 3 : mati rasa. Gambaran kelainan kulit berupa infiltrate batas tegas
2. HSV 1 dan 2 (urolabial dan urogenital) ada vesikel multipel dasar eritem
3. Limfogranuloma venereum : lesi tdk spesifik dapat hilang dan sembuh sendiri, tanda radang
ada pembesaran kelenjar getah bening
4. Granuloma inguinal : Lesi ulkus dengan granuloma ada radang aktif
Dicari pathogenesis, gambar, penyebab, gejala masing2 Dd
6. Apa etiologi dan factor resiko dari skenario?
Dx Ulkus mole disebabkan oleh HD yang merupakan bakteri gram neegatif mereduksi
nitrat menjadi nitrit. Sifatnya merupakan bakteri anaerob fakultatif dan menghasilkan toksin
HdCDT menginvasi ke limfatik yang menyebabkan limfadenitis terutama di inguinal. Masa
inkubasi 1-14 hari, hari ke 7 biasanya sudah ada manifestasi klinis. Predileksi pada pria di
frenulum penis, sulcus coronarius, preputium, glans penis. Pada wanita di klitoris, servix, anus.
Predileksi extragenitalia pada lidah, jari tangan, pubis, bibir. Faktor resiko yaitu berhubungan sex
secara bebas, PSK mempunyai banyak penyakit IMS karena pasangannya banyak.
HD basil gram negative hidp di tempat lembab kaya CO2, pewarnaan gram terlihat
seperti rel kereta/kawanan ikan. Dapat mereduksi nitrat jadi nitrit, tes oksidase (+), katalase (-),
menghasilkan alkali fosfatase. Faktor resiko adalah
 Higien yang buruk
 Hubungan sex bebas gonta ganti pasangan
 Orang dengan imunosupresi,
 Bayi yang dilahirkan dari ibu menderita IMS
 Penggunaan handuk dan peralatan makan yang sama dengan penderita
 Pada laki-laki yang tidak sirkumsisi mudah terluka saat berhubungan sex sehingga
mikroorganisme masuk
 Pekerjaan sopir truk lintas kota/provinsi butuh objek pelampiasan sexual makanya jajan
PSK.
7. Apa pemeriksaan penunjang untuk kasus di scenario?
 KULTUR :
Mencari HD (Haemophilus ducreyi)
 SEROLOGI :
Tes fiksasi komplemenkalau terjadi presipitat dan aglutinasi meunjukkan hasil positif
 ELISA :
Memiliki sensitivitas dan spesifitas tinggi
 BIOPSI :
Gambaran histopatologis ditemukan jaringan nekrosis. Isolasi HD
 PEWARNAN GRAM :
Basil kecil gram negative ada school fish
 PCR :
Bisa digunakan tetapi tidak untuk Dx
8. Apa tatalaksana dari scenario?
Farmakologi:
Pilihan terapi yang ada pilih salah satu (terapi sistemik)
 Ciprofloxacin 2x500 mg 3 hari, kalau gaada Eritromycin 4x500 mg 7 hari
 Azytromycin 1 gr dosis tunggal single dose
 Ceftriaxon 250 mg IM single dose

Terapi lokal : kompres, rendam, irigasi larutan Na fisiologi untuk mengurangi debris.

Aspirasi jarum pda bubo ukuran 5 cm atau lebih untuk mencegah pecahnya bubo.

9. Apa manifestasi klinis dari scenario?


Masa inkubasi 3-14 hariberkembang jadi ulkus multiple tepi bergaung dasar ulkus dilapisi
dasar nekrotik mudah berdarah saat diangkatpustul.
Perempuan : kissing lesion lesi berhadapat. Menyerang di labia minor, keluhan dysuria, nyeri
saat defekasi, lesi servix, perineum, anus
Laki-laki : ada bubo inguinal mudah pecah. Menyerang di preputium, frenulum (mudah lembab
dan luka saat sex)

 Dwarf conchroid : lesi kecil, mirip HSV


 Giant conchroid : ulkus soliter, besar
 Folicular conchroid : pada perempuan berhubungan dgn folikel rambut
 Transien conchroid : ulkus dangkal cepat sembul, pembesaran buboinguinal atau
limfadenitis meluas
 Ulkus mole gangrenosum : Destruksi luas pada area genital
 Mixed conchroid : Ulkus mole diikuti ulkus sifilis (2 penyakit)
 Ulkus mole elevatum : Terbentuk papul berulserasi granulomatosa
 Serpigineus canchroid : ulkus multiple atau bergabung dan menyebar
Diberi gambar masing-masing ulkus!

Karakteristik ulkus mole nyeri, dangkal, ada eritem d sekitar ulkus, dasar ada neksrosis kuning
mudah berdarah. Pada perempuan manifestasi dysuria, nyeri saat defekasi, duh vagina, ulkus
tidak senyeri laki-laki
10. Apa komplikasi dari scenario?
 Adenitis inguinal atau bubo inflamatorik pada 50% kasus, bubo akan pecah
menimbulkan sinus dan menjadi ulkus canchroid
 Ulkus mixtum atau infeksi campuran sifilis, gejala sama seperti ulkus mole tepi indurasi
 Ulkus canchroid : awalnya ulkus mole setelah 10-15 hari
 Abses : kalua tidak diobati jadi pecah membentuk ulkus
 Fimosis dan parafimosis
 Fistula urethra bisa menyebabkan striktur urethra
 Infeksi organisme fincent

STEP 7

1. Mengapa pada PF didapatkan ulkus multiple, tepi tidak teratur, dinding menggaung, nyeri, dasar
ulkus granulasi (+), eksudat (+) dengan cairan berwarna kuning?
 ULKUS
bisa di pengaruhi suhu kelembabpan nutrisi dari pasien  bakteri tumbuh pesat 3-7 hari bisa
jadi papula eritembisa karena gesekan/ kena bendapecah nekrosisulserasiulkus

 Pustul
infeksi genital setempatakibat streptobacillus haemophilus
ducreitoksinsilotealpenetrasi epidemidis inkubasi 1-14 haripapulmakula
eritempustul

 NYERI :
Toksin menghambat mitosis, sel membesar dan tidak bisa membelah diri ke ukuran normal
sehingga sel mati dan nekrosis. Bertambah banyak lesinya, histamin keluar menyebabkan nyeri.
Letak ulkus ada yang menyerang di dermis (lebih banyak neuron) dan epidermis. HP produksi
IL6, dan produksi CD 4 menyebabkan ulkus lebih dalam.

2. Apa hubungan keluhan pasien dengan PSK?


Hubungan seksual merupakan cara penularan dari HD, ada mikrolesi data sexual
intercoursebakteri masuk ke tubuh, HD habitatnya di genital yang lembab.
Perilaku yang mempermudah penularan :
d. Hubungan tdk aman
e. Ganti2 pasangan
f. Memakai handuk yang dipakai oleh penderita
PSK kemungkinan mempunyai IMS, penularan dapat melalui genito genital, orogenital,
anogenital. PSK menularkan penyakit yang sebelumnya dideritanya.
Penyakit menular seksual menular melalui gesekan yang menjadi luka, berhubungan sekitar
2 minggu yll karena inkubasi HD 14 hari baru menimbulkan gejala. Karena respon imun pada
masing-masing host berbeda.

3. Apa saja kelainan genital yang ditandai dengan luka?

4. Bagaimana pathogenesis dari scenario?


Masa inkubasi ulkus mole pendek, berkisar antara 3 sampai 7 hari, jarang sampai 14 hari, tanpa
gejala prodromal. Masa inkubasi bisa memanjang pada pengidap HIV.Diawali dengan papul
inflamasi yang cepat berkernbang menjadi ulkus nyeri dalam 1-2 hari.Tidak dijurnpai gejala
sistemik.Ulkus multipel, dangkal, tidak terdapat indurasi, sangat nyeri.Bagian tepi bergaung,
rapuh, tidak rata, kulit atau mukosa sekeliling ulkus eritematosa.Dasar ulkus dilapisi oleh
eksudat nekrotik kuning keabu-abuan dan mudah berdarah jika lapisan tersebut diangkat.Tidak
terdapat stadium vesikel. Tempat masuk kuman merupakan daerah yang sering atau rnudah
mengalami abrasi, erosi

atau ekskoriasi akibat trauma, atau iritasi yang berkaitan dengan higiene perorangan yang
kurang baik. Ulkus dapat menyebar ke perineum, anus, skrotum, tungkai atas, atau abdomen
bagian bawah sebagai akibat inokulasi sendiri.Ulkus mole dapat terjadi di dalam uretra dan
menimbulkan keluhan dan gejala seperti pada uretritis non-gonore.Ulkus pada pasien laki-laki
berlokasi di preputium, frenulum, dan sulkus koronarius, sedangkan pada pasien perempuan
terdapat di introitus, vestibulum dan labia minora. Pada laki-laki yang tidak disirkumsisi,
sebagian besar infeksi akan mengenai preputium atau jaringan yang diliputinya. Selain lembab
dan basah, daerah ini paling mudah terluka pada waktu melakukan aktivitas seksual.Pasien
perempuan kadang-kadang tidak menyadari dirinya telah terinfeksi, keluhan pada perempuan
seringkali tidak berhubungan dengan ulkus, misalnya disuria, nyeri saat defekasi, dispareunia
atau duh vagina.Ulkus tidak senyeri pada laki-laki.Lesi intra vagina jarang ditemukan dan
biasanya tidak begitu nyeri.Dapat pula terjadi lesi pada serviks, perineum, anorektum atau
orofarings.Ulkus multipel kadang-kadang membentuk kissing lesions, yaitu lesi yang timbul pada
pennukaan yang saling berhadapan.Pada 50% pasien dapat dijumpai bubo inguinal dan
umumnya unilateral.Bubo seringkali berfluktuasi dan mudah pecah.

Pada pria umumnya mengenai preputium, meatus uretra eksternus, sulcus coronarius, frenulum
penis dan phalus.Pria yang tidak disunat berisiko tinggi terinfeksi Haemophilus Ducreyi.Pada
wanita sering mengenai fourchette, sekitar meatus uretra, dan labia minora, klitoris,
vestibuli.Ulkus mole tidak memberikan gejala prodromal sebelum timbul ulkus maupun gejala
sistemik.Pada penderita pria keluhan utama berhubungan dengan ulkus dan adenopati inguinal
yang menyertainya.Lesi awal berupa papul kecil dengan eritema ringan. Bagian sentral papul
akan berpustulasi dan cepat mengalami erosi, dan dalam 48 jam akan membentuk ulkus yang
diliputi eksudat nekrotik kuning keabuan. Ulkus ini bersifat multipel, sangat nyeri bila terkena
pakaian atau urin, tepi tidak rata atau bergaung, berbatas tegas dikelilingi eritema ringan.Dasar
ulkus kotor, rapuh, mudah berdarah dan nekrotik.Diameter ulkus berkisar antara 2-3 cm. Ulkus
dapat menyebar ke perineum, anus, skrotum, paha atau abdomen bagian bawah karena
autoinokulasi.

5. Apa Diagnosis dan Dx dari scenario?

Diagnosis
ULKUS MOLE
Ulkus mole atau Chancroid atau soft chancre adalah IMS yang disebabkan oleh 
Haemophilusducreyi, dengan masa inkubasi 4-10 hari. Pada wanita sukar ditentukan masa
inkubasinya karena sering ditemukan kasus asimtomatis
Karakteristik:
-             Ulkus multipel, nyeri pada > 50% kasus, tepitidak rata, indurasi (-).
-             Dasar ulkus kotor, mudah berdarah dan nekrotik, kulit sekitar ulkus kemerahan
-             Terdapat limfadenopati inguinal uni/bilateral yang terasa nyeri pada 50%
-             Dapat terjadi autoinokulasi
-             Lokasilesi: sering pada daerah vulva, serviks, prepuce, sulkus koronarius, dan anal; oral
pada oral sexual contac; bagian tubuh lain (jarang) karena auto inokulasi

Diagnosis banding:
1. Sifilis adalah IMS yang disebabkan oleh Treponema palidum. Sifilis memiliki
banyak gejala klinis dan gejalanya menyerupai penyakit infeksi lain, oleh karena
itu sering juga disebut “great impostor”.

Etiologi
- Treponema pallidum memilik bentuk spiral yang ramping dengan lebar kirakira 0,2 μm dan panjang
5-15 μm. Basil gram negatif. Organisme ini aktif bergerak, berotasi dengan cepat di sekitar
endoflagelnya. Mempunyai sifat pertumbuhan yang mikroaerofilik, baik hidup di lingkungan dengan
kadar oksigen 1-4%.
- hubungan seksual,
- dari ibuke fetusnya,
- transfusi darah dan
- juga dapat melalui kontak terhadap luka yang infeksius

Gejala KLinis

- Sifilis Primer
Masa inkubasi adalah sekitar 1 minggu sampai 3 bulan setelah paparan.
Tanda klinis yang pertama muncul adalah tukak,
dapat terjadi dimana saja di daerah genitalia eksterna. Lesi awal biasanya papul
yang mengalami erosi, teraba keras karena terdapat undurasi. Permukaan dapat
tertutup krusta dan terjadi ulserasi. Ukuran bervariasi 1-2 cm. Bagian yang
mengelilingi lesi meninggi dan keras. Bila tidak disertai infeksi bakteri lain, maka
akan berbentuk khas dan hampir tidak ada rasa nyeri.
- Sifilis Sekunder
Biasanya timbul setelah enam sampai delapan minggu sejak sifilis primer dan
sejumlah sepertiga kasus masih disertai sifilis primer. Gejala umumnya tidak
berat, berupa anoreksia, turunnya berat badan, malaise, nyeri kepala, demam yang
tidak tinggi, atralgia.

2. Herpes genitalis adalah infeksi pada genital yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV)
dengan gejala khas berupa vesikel yang berkelompok dengan dasar eritema dan bersifat rekurens.

Etiologi :
Terdapat dua serologis yang berbeda pada HSV : HSV-1 dan HSV-2. Infeksi
HSV-1 menular melalui infeksi primer pada saluran pernafasan. HSV-2 menyerang bagian genital.
terdapat pula HSV-1 pada genitalia dan infeksi HSV-2 pada rongga mulut (seks oral).

Gejala – gejala berupa demam ringan, malese, rasa terbakar di mulut atau genitalia. Sewaktu aktif,
muncul kelompok-kelompok vesikel nyeri di bibir, wajah, kulit, hidung, mukosa mulut, dan genitalia

6. Apa etiologi dan factor resiko dari skenario?


 Haymophilus Ducreyi : basil gram negative, Halus, pendek-pendek, tidak berwarna,
Berspora, bagian ujungnya agak membundar, tersusun memanjang seperti rantai/ rel kereta
api
 Hubungan sex bebas gonta ganti pasangan
 Bayi yang dilahirkan dari ibu menderita IMS
 Penggunaan handuk dan peralatan makan yang sama dengan penderita
7. Apa pemeriksaan penunjang untuk kasus di scenario?
a. kultur H.ducreyidari lesi atau aspirasi kelenjar getah bening.
Media yang paling banyak digunakan untuk kultur H. ducreyi adalah agar
gonococcal yang diperkaya dan agar coklat Mueller – Hinton. kultur H.ducreyi
sulit dilakukan dan sensitivitas berkisar antara 60-80%.
b. Tes polymerase chain reactions (PCR) memberikan hasil yang cepat, spesifik dan
sensitivitas yang lebih baik dibandingkan kultur, namun mahal se- hingga hanya
digunakan pada riset.
c. Pewarnaan gram. Pemeriksaan langsung bahan ulkus, yang diambil dari dasar
ulkus yang bergaung, dengan pewamaan Gram menunjukkan basil kecil Gram-
negatif yang berderet berpasangan seperti rel kereta api atau sekumpulan ikan
yang berbaris.
Sensitivitas <50%
Sensitivitas dan spesifisitas cara ini kurang dari 50%.

Tes fiksasi komplemen adalah tes medis imunologi yang dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya antibodi spesifik atau antigen spesifik dalam serum pasien, biasanya
banyak digunakan untuk mendiagnosis infeksi, terutama mikroba yang tidak mudah
dideteksi dengan metode kultur.

8. Apa tatalaksana dari scenario?

Terapi ulkus mole


1. Terapi sistemik
Obat pilihan tergantung dari beberapa faktor seperti ketersediaan fasilitas
kultur, hasil tes resistensi, ketersediaan obat, harga relatif obat. Regimen yang optimal
untuk pengobatan ulkus mole harus dapat menyembuhkan semua penderita dengan
ulkus genital dan bubo disertai eradikasi cepat H.ducreyi.
Berikut adalah beberapa regimen yang masih efektif:
- Ceftriaxone 250 mg intramuskular dosis tunggal
- Erythromycin 4 x 500 mg/ hari selama 7 hari
- Amoxicillin 500 mg + asam klavulanat 125 mg 3x/ hari selama 7 hari
- Ciprofloxacine 2 x 500 mg/ hari selama 3 hari

2. Terapi lokal
Terapi dengan kompres, irigasi atau rendam dalam larutan NaCl fisiologis untuk
menghilangkan debris nekrotik dan mempercepat penyembuhan ulkus. Antiseptik
lokal merupakan kontraindikasi karena dapat mengganggu pemeriksaan untuk
diagnosis dini sifilis dengan mikroskop lapang gelap. Aspirasi dianjurkan untuk bubo
berukuran 5cm atau lebih dengan fluktuasi di bagian tengahnya untuk mencegah
pecahnya bubo.
9. Apa manifestasi klinis dari scenario?

 Papul yang cepat berkembang menjadi ulkus yang nyeri dalam 1-2 hari
 Ulkus:
 Multiple
 Dangkal
 Nyeri
 bagian tepi bergaung
 Rapuh
 Tidak rata
 Terdapat eritem disekeliling ulkus
 Dasar ulkus dilapisi oleh eksudat nekrotik kuning keabu-abuan dan mudah berdarah
bila lapisan tersebut diangkat
 kissing lession (lesi yang timbul pada permukaan yang saling bersentuhan)
 Tanpa stadium vesikel

Beberapa varian ulkus mole meliputi:


a. Dwarf chancroid: lesi kecil, dangkal, dapat menyerupai herpes genitalis, relative tidak
nyeri.
b. Giant chancroid: ulkus soliter dan besar, granulomatosa, di lokasi bubo inguinal yang
pecah, meluas melampai tepinya.
c. Follicular chancroid: terutama dijumpai pada perempuan berkaitan dengan folikel
rambut di daerah labia mayora dan pubis, berawal sebagai pustul folikularis, kemudian
membentuk ulkus klasik tempat tersebut.
d. Transient chancroid: ulkus sangat dangkal, yang segera sembuh, diikuti oleh bubo
inguinal yang khas
e. Phagedenic chancroid (ulcus molle gangrenosum): ulkus nekrotik akibat infeksi sekunder
oleh fusospirocheta. Ulkus menyebabkan destruksi luas genitalia.
f. Serpigenous cahncroid: beberapa ulkus bergabung, menyebar akibat perluasan ulkus
dan inokulasi sendiri.
g. Papularchancroid ( ulcus molle elevatum ): papul berulserasi granulomatosa, dapat
menyerupai donovanosis atau kondilomalatum.
h. Mixed chancroid: ulkus mole yang nyeri tanpa indurasi terdapat sekaligus bersama ulkus
sifilis dengan indurasi dan tanpa nyeri, dengan masa inkubasi 10-90 hari.

10. Apa komplikasi dari scenario?

1. Adenitis inguinal (bubo inflamatorik)

Komplikasi pada 50% kasus. Bila tidak diobati bubo akan pecah dan menimbulkan sinus

yang kemudian menjadi ulkus chancroid.


2. Ulkus mikstum (mixed chancre)

Infeksi campuran dengan sifilis. Gambaran awal seperti ulkus mole lama kelamaan nyeri

berkurang dan lebih indurasi.

3. Infeksi campuran

Infeksi penyerta dengan Borrelia vincenti sehingga ulkus makin destruktif

4. Fistula

Fistula uretra terjadi jika ulkus di glans penis ditandai dengan nyeri saat miksi dan lama

kelamaan menyebabkan striktur uretra. Pada wanita dapat terjadi fistula rectovagina.

Anda mungkin juga menyukai