Anda di halaman 1dari 29

Penyakit chancroid

(ulkus mole)
Nama Kelompok

Dini Alfa Aulia (1322A0021)


Lulu Awalia (1322A0023)
Shinta Halimatu S (1322A0017)
DEFINISI

– Ulkus genital akut yang


dapat berinokulasi sendiri
(autoinoclation) yang di
sebabkan oleh bakteri
hemophilusducreyi
disertai supurasi kelenjar
getah bening regional.
EPIDEMIOLOGI

– Ulkus mole paling banyak di temukan di negara-


negara yg berkembang seperti di afrika (Malawi)
– Rata-rata ulkus mole juga banyak di derita oleh
orang-orang yang terkena HIV

ETIOPATOGENESIS

– H.ducreyi : bakteri gram negatif,


tidak berkapsul, anaerob fakultatif
– Penularan melalui hubungan
seksual dengan penderita
Organisme masuk melalui
abrasimikro
PMN dan makrofag menyerang
bakteri
Ketidakmampuan menyingkirkan
bakteri

Terbentuk papul pustul ulkus


GAMBARAN KLINIS

– Masa inkubasi : 3 – 7 hari


– Memanjang pada HIV
– Tidak ada gejala sistemik
– Berawal dari papul inflamasi menjadi ulkus (1-2
hari)
– Kissing lesions : lesi di bagian permukaan saling
behadapan (ulkus multiple)
– Predileksi dan penyebaran pria ;
preputium, frenulum, sulkus koronarius.
Anus, skrotum, tungkai atas, bagian
bawah abdomen dan uretra
– Predileksi dan penyebaran wanita ;
introitus, vestibulum dan labia minor.
Serviks, perineum, anorektum, orofaring
– Ulkus multiple, dangkal, tidak ada indurasi, nyeri
hebat.
– Tepi bergaung, tidak rata, rapuh,sekitar lesi eritema
– Dasar ulkus dilapisi eksudat nekrotik kuning keabu-
abuan
– Mudah berdarah jika lapisan tersebut di angkat.
– Tidak ada stadium vesikel
– Pada 50% pasien terdapat bubo inguinal umumnya
VARIAN ULKUS MOLE

– Dwarft chancroid : lesi kecil, dangkal, dapat menyerupai


herpes genetalis, relatif tidak nyeri
– Giant chancroid : ulkus soliter dan besar, granulomatosa
di lokasi bubo inguinal yang pecah, meluas melalui tepi.
– Folikular chancroid : di folikel rambut pada labia mayor
dan pubis, dari pustul folikel menjadi ulkus.
– Transient chancroid : ulkus dangkal, bubo inguinal khas,
sembuh sendiri.
– Phaedegenik chancroid : akibat infeksi sekunder fusospirocheta,
menyebabkan destruksi luas genetalia.
– Serpigenus chancroid : gabungan ulkus yang menyebar akibat
perluasan ulkus inokulasi.
– Papular chancroid : papul berulserasi granulomatosa, menyerupai
donovanosis atau kondilomalatum.
– Mixed chancroid : ulkus mole nyeri tanpa indurasi dengan ulkus
sifilis tanpa nyeri dengan indurasi (masa inkubasi 10-90 hari)
Dwarft chancroid
Transient chancroid
Giant chancroid

Folikular chancroid
Komplikasi

– Adenitis inguinal (bubo inflamatori): sering terjadi, timbul


beberapa hari sampai 3 minggu, unilateral, KGB membesar,
nyeri, bergabung.
– Fimosis atau parafimosis : akibat terbentuk jaringan parut
pada lesi di preputium.
– Fisura uretra : ulkus destruktif di glands penis, nyeri miksi,
menyebabkan striktur uretra.
– Fistel rekto vagina.
Pemeriksaan penunjang

– Pemeriksaan bahan ulkus : bahan dari


dasar ulkus, pewaranaan gram, + basil
kecil gram negatif berderat seperti rel
kereta atau sekumpulan ikan yang
berbaris
– Polymerase chain reaktion (PCR)
Diagnosis

– Diagnosis definitif :Ditemukan


hemiphilus ducreyi pada kultur atau PCR.
– Berdasarkan temuan klinis dan
menyingkirkan kemungkinan herpes dan
sifilis.
ULKUS MOLE
DIAGNOSIS BANDING
Tabel . Perbedaan ulkus durum (sifilis) & ulkus mole


Ulkus Durum Ulkus Mole

Etiologi T. Pallidum H. Ducreyi


Masa inkubasi 10 – 90 hari 1 – 14 hari

Jumlah lesi Soliter Multipel

Bentuk Bulat, bulat lonjong Bulat atau lonjong, bentuk cawan

Tepi lesi Tepi rata, tanda radang (-) Tidak rata / ≠ teratur, tanda radang (+)

Dinding Tegak lurus Bergaung

Dasar Bersih, merah Jaringan granulasi yg mudah berdarah

Isi Serum Jaringan nekrotik, pus

Perabaan / konsistensi Indurasi (+) Indurasi (-)

Nyeri atau tidak Indolen / tidak nyeri Dolen / nyeri

Pembesaran KGB Tanda supurasi (-) Tanda supurasi (+)


ULCUS MOLE
Penyebab : Haemophilus ducreyi

SIVISLIS
Penyebab : Treponema palidum
ULKUS MOLE HERPES GENETALIS
Etiologi Hemophilus ducreyi Herpes simplex
Gejala sistemik - +
Stadium vesikel - +
Bubo inguinal + -
ULKUS MOLE LIMFOGRANULOMA VENERUM (LGV)
Etiologi Hemophilus ducreyi Clamydia trachomatis ser. L1, L2, L3
Keluhan sistemik Tidak ada Ada (gejala konstitusi; malaise, nyeri kepala,
atralgia, anoreksia, nausea, demam)

Nyeri Ulkus + -
Bubo inguinal Unilateral Bilateral

ULCUS MOLE LIMFOGRANULOMA VENERUM
Penyebab : Haemophilus ducreyi Penyebab : Chfamydia trechomatis
Diagnosa banding
TATALAKSANA

– Ciprofloksasin 2 x 500 mg/hari PO (3 hari)


– Eritromisin 4 x 500 mg/hari PO (7 hari)
– Azitromisin 1 gram PO
– Seftriakson 250 mg IV
– Rendam dalam larutan salin (membersihkan
debris)
– Pada bubo : aspirasi jarum

Rp. 9.230 Rp.35.690
Rp 114.000

Rp. 17.000
TATALAKSANA (FITZ PATRICK’S)
PROGNOSIS

– Prognosis baik : sembuh dalam 3 hari dan ulkus


membaik 1 – 2 minggu pengobatan, dengan
pengobatan antibiotik
– Prognosis buruk : pengidap HIV, kepatuhan
pengoatan, resisten hemophilus ducreyi.
Kesimpulan

– Ulkus mole adalah penyakit menular seksual dalam bentuk ulkus genitalia disamping
sifilis dan herpes genitalia. Prostitusi merupakan media penularan penyakit ini. Secara
epidemiologi insiden ulkus mole banyak terjadi di negara- negara berkembang dan
menular melalui kontak kulit serta mukosa pada saat melakukan aktifitas seksual. Pria
lebih banyak daripada wanita terkena dengan perbandingan. Karakteristik penyakit ini
adalah ulkus yang nyeri dan pembentukan bubo. ulkus yang muncul sifatnya multipel,
mudah berdarah, dan mengandung pus. ulkus mole disebabkan oleh bakteri gram
negatif baemophilus ducreyi.
– Diagnosis ditegakkan melalui gambaran klinis dan pemeriksaan kultur laboratorium.
bakteri ini membutuhkan keterampilan khusus ketika dikultur karena tanpa metode
dan media yang tepat, sangat sulit bagi bakteri ini untuk bertumbuh. Pengobatan yang
dilakukan berupa antimikroba dan terapi lokal dengan jalan mengompres kelenjar
getah bening ingunal untuk mengurangi edema. terapi yang diberikan bervariasi terdiri
dari terapi sitemik dan terapi topikal
THANKYOU!

Anda mungkin juga menyukai