Anda di halaman 1dari 7

1.

TRAUMATIC ULCER
Etiologi :

 Trauma dan biasanya muncul pada bagian yg berdekatan dengan gigi,


 iatrogenic (disebabkan oleh nakes saat prosedur medis, misal terkena saliva ejector atau
cotton roll, atau terkena instrumen),
 kimia (aspirin, asetylsalisilat, etsa, fenol, hydrogen peroxide)
 radiasi (66-74 Gy)
 panas saat makan atau bahan cetak thermoplastic

Gambaran Klinis :
AKUT

 adanya tanda2 inflamasi seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.


 Ulcer tampak berwarna putih kekuningan karena adanya eksudat fibrin dan dikelilingi oleh
erythema
 adanya riwayat trauma
 sembuh dalam 7-10 hari jika penyebab dihilangkan
KRONIS

 bisa nyeri atau tidak


 dilapisi oleh membran kekuningan dan dikelilingi margin yg mengalami peninggian dan
menunjukkan hiperkeratosis
 kadang-kadang disertai indurasi karena pembentukan scar dan infiltrasi sel inflammatory
 adanya riwayat trauma (jika dingat)
 penyembuhan lama apabila terjadi iritasi, terutama lesi yg di lidah
 tampilan klinis mirip seperti carcinoma dan ulcer infeksi
Gambaran Histopatologis
AKUT

 ulcer akut menunjukkan adanya kehilangan epitel yang digantikan dengan fibrin clot yg
mengandung neutrofil
 dasar ulcer mengandung kapiler yg melebar dan jaringan granulasi
KRONIS

 ulcer kronis menunjukkan adanya fibrin yg menutupi jaringan granulasi di dasar dengan scar
di lapisan lebih dalam
 terlihat adanya infiltrasi campuran dari sel inflamasi

2. STOMATITIS AFTOSA REKUREN


Etiologi
Tidak diketahui tetapi terdapat beberapa kemungkinan

 Genetik,
 kelainan hematologik,
 pengaruh hormonal,
 faktor imun,
 agen infeksius (hipersensitivitas terhadap antigen dari S. Sanguis,
 kekurangan nutrisi,
 berhenti merokok,
 stress
Gambaran Klinis
MINOR ULCER (Neville 312)

 durasi paling singkat dari ke 3 varian


 biasanya muncul di mukosa non keratin dan didahului oleh makul erythema dan diikuti
dengan gejala prodromal seperti sensasi terbakar, gatal, atau seperti tersengat
 ulcer muncul dengan lapisan putih kekuningan, fibrinopurulen membran yang dikelilingi oleh
halo erythema
 biasanya ulcer berukuran antara 3-10 mm dan sembuh tanpa bekas dalam 7-14 hari
 seringnya muncul 1-5 dalam sekali muncul
 paling sering di mukosa labial dan bukal, ventral, mucobuccal fold, dan palatum molle
MAJOR ULCER (Neville 312)

 lebih besar dari minor dan durasi paling panjang dari ke 3 varian per episode
 ulcer lebih dalam dari minor
 diameter 1-3 cm
 sembuh 2-6 minggu dan dapat meninggalkan bekas, kadang2 setelah 1 ulser sembuh diikuti
dengan munculnya ulser lain
 paling sering di mukosa labial, palatum molle, dan sekitar tonsil
 onset biasanya setelah pubertas
 lebih terasa nyeri dibandingkan minor
HERPETIFORM ULCER

 -masing-masing lesi berukuran kecil 1-3 mm, dapat muncul hingga 100 ulcer dalam satu
episode
 -mirip dengan infeksi HSV makanya disebut herpetiform, bedanya tidak dimulai dengan
vesikel dan tidak ada sel virus penginfeksi
 -kadang2 lesinya bisa bergabung membentuk ulcer irreguler yg besar
 -ulcer sembuh 7-10 hari tapi rekurensi sangat dekat waktunya
 -paling sering di mukosa non-keratin dan movable, tetapi bisa muncul dimana saja
 -lebih dominan pada wanita dan dewasa

Gambaran Histopatologis
 Biasanya diagnosis dapat dilakukan secara klinis. Tidak ada temuan mikroskopik yg spesifik.
 -Ulserasi awal menunjukkan zona ulserasi yang ditutupi oleh memberan fibrinopurulen,
 jauh di dalam area ulserasi terjadi peningkatan pembuluh darah yg bergabung dengan sell
inflammatory infiltrat yg mengandung limfosit, histiosit, dan PMN. Epitel pada margin dari
lesi menunjukkan spongiosis dan mononuclear cell

3. BEHCET SYNDROME
Kelainan penyakit inflammatory multisitem (gastrointestinal, cardiovascular, ocular, sistem saraf
pusat, articular, pulmonary, dan dermal). Aphtous rekuren oral biasanya tanda2 yg selalu muncul pada
awal munculnya penyakit.
Etiologi

 Disfungsi imun atau abnormalitas sistem imun


 Predisposisi genetik dan geografik
o Antigen HLA-B51
o Lebih sering di turki, jepang, dan mediterania

Organ yang terkena

 Mulut (mukosa non keratin  minor aphtae)


o Ukuran aphtae bervariasi tetapi paling sering minor dengan erythema yang meluas
o Lesi tidak dapat dibedakan dengan SAR secara klinis ataupun histologis (burket 77)
 Kelamin (ulcer. Lelaki: skrotum, Wanita : vulva, vagina, uterine) kadang terlihat juga di anus
 Mata (konjungtivitis, uveitis, retinitis)
 Sendi (arthritis)
 Sistem saraf pusat (sakit kepala, inflamasi,
Gambaran Histopatologis

 Tampak Limfosit T yg tinggi pada ulser behcet syndrome


 Infiltrat neutrofil juga tampak muncul di dinding pembuluh darah

4. TB ORAL ULCER
Etiologi

 Bakteri Mycobacterium tuberculosis yg menyebar melalui airborne droplet


 Mycobacterium bovis  konsumsi susu sapi yg terinfeksi
 Mycobacterium avium-intracellulare  pasien AIDS, infeksi oportunistik
Gejala

 Gejala hanya muncul pada pasien yg mengalami infeksi proresif (pasien yg mengalami
infeksi primer tidak akan mengalami gejala apabila tidak berkembang menjadi progresif,
kecuali jika diperiksa kuit dan radiograf  terlihat sudah terjadi infeksi)
 Pada pasien TB sekunder biasanya lesi terdapat di apex dari paru2 dan dapat menyebar ke
tempat yg lain karena terinfeksi oleh expectorat atau melalui jalur limfatik
 Pasien biasanya mengalami demam, malaise anorexia, penuruan berat bdan, dan berkeringat
saat malam
 Pasien juga dapat megalami batuk terus menerus dan disertai dengan nyeri dada serta batuk
berdrah.
 Pada pasien AIDS biasanya ada keterlibatan lesi extrapulmonar seperti pada limfa, kulit,
skeletas, ssp, ginjal dll
Manifestasi Oral

 Lesi ulser kronis dan pembengkakan (muncul karena sputum/ dahak yang mengenai
permukaan mukosa)  paling sering di palatum dan lidah
 Lesi biasanya indurasi, kronis, dan tidak sembuh-sembuh
 Tepi lesi ada peninggian seperti SCC
 Nyeri
 Bentuk atipikal dan biasanya banyak
 Keterlibatan tulang pada maxilla dan mandibula dapat menghasilkan tb osteomyelitis
 Kadang2 bisa muncul juga di faring dan menyebabkan sulit saat menelan
 Disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening (banyak, general) , teraba, lunak,
konsistensi karet
Gambaran Histopatologis

 Inflamasi Granuloma menunjukkan terjadinya nekrosis perkejuan dengan sel langerhans besar
 Terjadi nekrosis di tengah  nekrosis perkejuan karena tampilan mirip sepertu tekstur keju
pada zona ini

5. Sifilis Primer (chancre)


Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh T.pallidum
Chancre biasanya terbentuk pada area inokulasi. Mukosa oral dapat menjadi tempat terjadinya infeksi
akibat kontak seks oral dengan individu terinfeksi
Etiologi

 Kontak seksual dengan pasangan yg memiliki lesi aktif


 Transfusi darah yg telah terinfeksi
 Dari ibu ke anak (jalur transplacental)
Gambaran Klinis

 Lesi soliter, dapat mencapai 2 cm


 Terbentuk di area inokulasi
 Ulser biasanya dalam dengan warna kemerahan, coklat ataupun keunguan
 Tepi berbentuk irreguler dan meninggi dan tepi seperti tergulung
 Biasanya ditutupi cairan serosa bewarna kuning
 asymptomatic
 Mirip dengan chronic TU, SCC, dan non-hodgkin lumphoma
 Pembesaran kelenjar limfa cervical anterior, kaku, bengkak dan tidak sakit
 Sembuh sendiri setelah 3-12 minggun tanpa perawatan dengan sedikit atau tanpa bekas
 Pasien HIV yang terinfeksi biasanya muncul beberapa lesi
Gambaran Histopatologis

 Lapisan atas ulcer dengan dasar fibrin, neutrofil, dan nekrosis


 Lapisan tengah jaringan granulasi, pembuluh darah dan thrombosis
 Lapisan dalam infiltrat limfoplasmasitik

6. HISTOPLASMOSIS (deep fungal infection)


Disebabkan oleh infeksi sistemik jamur.
Etiologi

 Histoplasma capsulatum (tanah lembab dengan kotoran burung atau kelelawar) makanya
paling sering di Ohio dan sungai mississipi dekat lembah
Gejala
 Biasanya oral ulcer histoplasmosis muncul pada disseminated histoplasmosis (penyebaran
histoplasmosis akibat sputum yg mengenai mukosa oral misal saat batuk.
 Pasien akut: demam. Batuk, anorexia
 Pasien kronis: orang lebih tua, emfisema, batuk, kehilangan berat badan, demam, dyspnea,
nyeri dada, lemah, dan lemas
Gambaran klinis
Neville

 Lesi ulser soliter yang kaku, tepi menggulung saat dipalpasi dan sulit dibedakan dgn
malignansi, kadang dapat muncul dengan bentuk lesi ulcerasi granular
 Nyeri
 Paling sering muncul di area lidah, palatum dan mukosa bukal
 Kadang-kadang tampak sebagai lesi erythema dengan permukaan putih irreguler
Burkett 548
 Lesi dimulai dengan area erythema yg berkembang menjadi papule dan membentuk
ulcer yg nyeri, tampak seperti granuloma dengan tepi indurasi di gingiva, palatum atau
lidah
 Limfadenopati
 Mirip seperti malignansi, atau infeksi yg lain sehingga perlu biopsi
Gambaran Histopatologis

 Makrofag epiteloid tersebar bercampur dengan limfosit dan sel plasma


 Bebrapa makrofag mengandung histopasma capsulatum
PERAWATAN TRAUMATIC ULCER
Sodium bicarbonate  dapat membantu ulcer utk tetap bersih
Jika nyeri  topical treatment kortikosteroid
Jika tidak sembuh dalam 2 minggu  biopsi curiga keganasan atau infeksi
Beda masing-masing lesi
Lesi apa
Kenapa bisa muncul
Gimana bentuk lesi
Siapa yang mengalami
Dimana aja lesi muncul
Kapan lesi muncul
Deskripsi lesi

Traumatic SAR Behcet TB Sifilis Histoplasmosis


Ulcer
Akut: ulser Minor : lesi Tampilan Lesi ulser Lesi ulser Lesi ulser
soliter, tanda2 ulser 3-10 klinis mirip kronis soliter, kronis, soliter yang
inflamasi, mm, seperti sar dengan berwarna kaku, tepi
nyeri, berjumlah 1-5 minor dan indurasi, merah, menggulung
kemerahan, dalam sekali munculnya di peninggian kecoklatan saat dipalpasi
dan bengkak. muncul, mukosa non tepi dan ataupun ungu dan sulit
Berwarna berwarna keratin mengguulung, Ukuran dapat dibedakan dgn
putih putih dengan berbatas tidak mencapai 2 malignansi,
kekuningan kekuningan erythema yg jelas dengan cm. tepi kadang dapat
dgn dikelilingi dengan meluas. Lesi dasar jaringan seperti ada muncul dengan
erythema dikelilingi tidak dapat nekrotik yg peninggian bentuk lesi
halo dibedkan mengeras, dan ulcerasi
Kronis: bentuk erythema, dengan SAR ditutupi oleh menggulung granular
oval irreguler, bentuk baik secara lapisan
kekuningan biasanya klinis ataupun kuning atau
dengan tepi bulat atau histologis keabuan
ada oval dengan (aphtouslike
hyperkeratosis tepi reguler, ulcer)
, peninggian nyeri Keterlibatan
dan kadang multisistem
disertai dgn TIDAK
indurasi akibat ADA
pembentukan INDURASI
scar
Di area yg Mukosa non Dapat muncul Palatum dan Palatum, Lidah,
terkena gigi keratin dimana saja lidah lidah, bibir, palatum,
atau area (mukosa di mukosa mukosa labial mukosa bukal
rawan seoerti bukal, labial, mulut atau (area yg
bibir bawah, dasar mulut, faring, tetapi terkena
lidah, mukosa lebih sering disseminated)
bukal. Tetapi pada mukosa
dapat muncul non-keratin
dimana saja
tergantung
riwayat trauma

Mekanik:
mukosa bukal,
bibir bawah,
lateral lidah,
muccobucal
fold, gingiva,
dan palatum

Electrival :
bibir
Thermal :
palatum
Kimia : area
mana saja
Akut : nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Tidak nyeri Nyeri
Kronis : bisa
nyeri bisa
tidak
Sembuh Sembuh Tidak Sembuh Tidak sembuh
sendiri jika dalam sembuh2 sendiri dalam sendiri
penyebab beberapa hari 3-12 minggu
dihilangkan atau minggu
Pembesaran Pembesaran
kelenjar limfa kelenjar limfa
servikal, servikal
unilaterral
atau bilateral
dengan
melibatkan
banyak nodus
banyak (leher
bengkak,
kaku)
Pasien Turki, jepang, Pasien AIDS, Penyakit Pasien HIV,
dengan mediterania negara menular org yg tinggal
riwayat SAR karena berkembang seksual di dekat
pengaruh lembah yg
lingkungan tanah lembab
(geografis) dengan
kotoran
burung

Anda mungkin juga menyukai