Anda di halaman 1dari 50

TERMINOLOGI DAN DESKRIPSI

LESI MUKOSA RONGGA MULUT

drg. Ali Yusran, M.Kes


Departemen Ilmu Penyakit Mulut
FKG Universitas Hasanuddin
2021
BLOK PENYAKIT JARINGAN LUNAK I
Definisi lesi :
Suatu kelainan patologis pada jaringan yang
menimbulkan gejala atau symptom.

Lesi pada jaringan lunak dibagi 2 kelompok :


1. Lesi Primer
2. Lesi Sekunder
1. Lesi primer adalah : Merupakan lesi yg pertama kali timbul dari lesi normal

Terjadi akibat perubahan anatomic dari epidermis , dermis dan subkutan .

2. Lesi Sekunder adalah: Lesi yang muncul akibat perubahan waktu atau faktor eksternal

Lesi ini akan berkembang jika lesi primer tidak diobati.

Untuk mendeteksi adanya suatu lesi dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu:

Dengan mengetahui ciri2 suatu lesi apakah lesi tsb timbul atau tidak

Lokasi lesi apakah menetap pada suatu bagian tubuh atau meluas.
LESI PRIMER :

* Makula * Sinus
* Pacth * Kista
* Papula
* Vesikula
* Bula
* Plak * Pustula
* Nodula * Keratosis
* Tumor * Wheals
MAKULA
Titik sampai bercak, hanya terbatas di epidermis, Soliter atau
berkelompok

Tidak cembung maupun cekung


Diameter kurang dari 1 cm

Warna:
Berasal dari vaskularisasi
Warna : Merah kecoklatan
MAKULA
Suatu bercak pada kulit / mukosa, berbatas jelas, bervariasi dalam bentuk
dan ukuran, tidak ada peninggian.

Ukuran :
Bisa merupakan titik bercak
Diameter beberapa mm cm

Warna :
Tergantung penyebab
PATCH
SERUPA DENGAN MAKULA, DENGAN DIAMETER > 1 CM
PAPULA
Lesi yg menonjol padat, superfisial
Kurang dari 1cm diameterx
Dapat berwarna apapun juga dan padat bertangkai dan memiliki basis
yg kuat
Contoh : Polip fibroepitelial akibat iritasi kronis
PAPULA
Suatu bercak pada kulit / mukosa, berbatas jelas, ada
peninggian.
Ukuran : Dari titik < 1 cm
Warna : Bervariasi
Contoh : - spot
PLAK
Suatu bentuk variasi dari papula, diameter > 1 cm,
mengadakan perluasan ketepi dan timbul bentuk melandai,
warna putih keabu-abuan, permukaan halus.

Contoh : Leukoplakia
PLAK
LEUKOPLAKIA
NODULA
Merupakan pemadatan massa jaringan yang berbatas jelas,
berisi jaringan ikat, dilapisi epitel, dasar nodula melibatkan
submukosa dan daerah di bawah epidermis. Dapat terjadi
karena iritasi kronis. Contoh : Iritasi Fibroma
NODUL
IRITASI FIBROMA
TUMOR
Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel yang memperbanyak
diri secara berlebihan, atau akibat sel lama yang seharusnya mati masih
terus bertahan hidup,
sementara pembentukan sel baru terus terjadi.

Tumor dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, semisal di tulang rahang,
mulut, dan kulit, ada yang bersifat jinak maupun ganas.
Yang dimaksud dengan tumor jinak adalah tumor yang
tidak menyerang sel normal di sekitarnya
dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
Sedangkan tumor ganas bersifat sebaliknya,
dan disebut kanker.
TUMOR
Merupakan pemadatan massa jaringan yang dalam, melibatkan
submukosa dan daerah di bawah epidermis, berukuran lebih dari 1 cm.
Contoh : Squamous cell carcinoma
SINUS

Pengertian Sinusitis. Sinusitis adalah inflamasi atau


peradangan pada dinding sinus. Sinus merupakan
rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran
udara di dalam tulang tengkorak. Sinus terletak di
bagian belakang tulang dahi, bagian dalam struktur
tulang pipi, kedua sisi batang hidung.
SINUS
KISTA
Dental cyst atau kista gigi adalah kondisi terbentuknya kantong
abnormal yang biasanya dapat berisi udara, cairan, dan material
tertentu di dalam rongga mulut. Kista jenis ini umumnya terbentuk
pada gusi dekat mahkota, ujung akar gigi, gigi geraham bungsu, dan
gigi yang tidak sehat.

Gejala Kista

Gejala utama kista adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh
tertentu, yang letaknya tergantung kepada jenis kista yang dialami.
Benjolan dapat tumbuh dalam mulut, dada, punggung, kulit kepala,
telapak tangan, dan telapak kaki.
Penyebab Kista
Berikut ini hal-hal yang dapat memicu atau memperparah kista:

Kondisi genetik
Infeksi
Cacat pada sel
Kondisi inflamasi kronis
Penyumbatan pada saluran pada tubuh
Parasit
Cedera.
KISTA
KISTA RONGGA MULUT
KISTA AKAR GIGI
VESIKULA

Vesikula adalah gelembung yang berisi cairan serum,


beratap, mempunyai dasar dengan diameter < 1 cm misalnya
pada varisela, herpes zoster.
VESIKULA / LENTINGAN
Peninggian pada kulit / mukosa yang berisi bahan cair (serum / plasma /darah)
Ukuran : Dari 1 titik 5 mm
Jumlah : Tunggal banyak
Bentuk Vesikula pada kasus o.k. infeksi virus
Contoh : HSV, VZV, HZV
VESIKULA
HERPES SOSTER
BULLA / LEPUHAN
Seperti vesikula tetapi ukuran lebih besar.
Bulla pecah ulser sembuh membentuk jaringan parut.
Contoh : Pemphigus Vulgaris
BULLA
BULLA

PENYAKIT PEMPHIGUS VULGARIS

SIKATRIS/BEKAS
PUSTULA
Pustula adalah benjolan kecil di permukaan kulit yang
berisi nanah, sehingga dikenal pula dengan sebutan
jerawat nanah.

Jerawat ini muncul sebagai benjolan yang ukurannya


lebih besar dari komedo dengan puncak berwarna
keputihan dan kulit sekitarnya berwarna kemerahan.
Umumnya, jerawat bernanah ini muncul di area
wajah.
PUSTULA
Sama seperti vesikula / bul,
tetapi berisi nanah (pus)
Contoh : Penyakit Impetigo

WHEALS
Sama dengan papula, ukuran lebih kecil,
cepat sembuh
Contoh : gigitan nyamuk
PUSTULA

IMPETIGO
KERATOSIS
Penebalan yang tidak normal dari lapisan terluar epitel (stratum korneum)

Warna : Putih sampai keabu-abuan

Contoh :
- Linea alba bukalis
- Benign hyperkeratosis
- Leukoplakia
- Lichen Planus
LESI SEKUNDER :
* Erosi
* Ulserasi
* Fisura
* Sikatriks
* Deskuamasi
* Pseudomembran
* Krusta
EROSI

Erosi, Merupakan lesi membasah, berbatas tegas, biasanya


depressed lesion, akibat hilangnya sebagian atau seluruh
epidermis. Erosi dapat terjadi akibat vesikel/bula yang pecah
(herpes simpleks, herpes zoster, impetigo). Erosi yang sembuh
tanpa infeksi sekunder tidak akan menimbulkan skar.
EROSI
Kerusakan kulit / mukosa yang dangkal o.k. hilangnya lapisan epitel
(sampai stratum spinosum). Bentuk tidak beraturan, permukaan
kasar, dapat sembuh tanpa jaringan parut

Contoh : OLP tipe Erosif


EROSIVE LICHEN PLANUS
ULSER
Ulser merupakan kelainan pada mukosa mulut yang dapat
dialami oleh setiap orang. Ulserasi dapat terjadi akibat
berbagai etiologi salah satunya adalah trauma

traumatik ulser dapat disebabkan perawatan ortodontik, gigi


yang fraktur, karies, malposisi, malformasi, desain gigi tiruan
yang tidak sesuai dan kurangnya pemeliharaan gigi tiruan.
ULSER
Hilangnya lapisan mukosa hingga membran basalis.
Warna : putih kekuningan
Ukuran : mm cm

Contoh :
- Ulkus Traumatikus
- Stomatitis Aftosa
Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) atau Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR)
merupakan sebuah lesi menyakitkan yang paling sering ditemui di rongga
mulut. Definisi dari RAS adalah peradangan dengan rasa terbakar pada
jaringan lunak rongga mulut yang timbul secara berulang, tiba-tiba, dan
tanpa penyebab yang jelas.

Ciri khas dari lesi ini adalah muncul secara berulang, pada lokasi yang
berbeda, kecil, bulat, batas yang jelas, dasar berwarna kuning atau abu-
abu, dikelilingi oleh eritematous.
RAS dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu RAS mayor, RAS minor, dan RAS
herpetiformis.
ULSER
RAS
TRAUMATIK
FISURA :
Celah atau cerukan pada mukosa
Contoh : fissured tongue

SIKATRIKS/SCAR :
Bentukan jaringan baru yang
berlebihan pada penyembuhan luka
Contoh : Keloid
SIKATRIKS
sikatrik merupakan jaringan parut yang terbentuk setelah terjadinya luka
atau trauma jaringan. sehingga kurang tepat penggunaan istilah luka
sikatrik karena sikatrik sendiri bukan merupakan luka tetapi jaringan parut
yang terbentuk setelah luka.
DESKUAMASI :
Pengelupasan lapisan epitel (stratum korneum)
PSEUDOMEMBRAN
MEMBRAN PALSU

CONTOH, PSEUDOMEMBRANOUS
CANDIDIASIS
KRUSTA
Suatu lapisan luar yang terbentuk dari eksudat
yang mengering

Anda mungkin juga menyukai