BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUD UNDATA PALU KLASIFIKASI EFLORESENSI
1. Efloresensi Primer : kelainan kulit yang timbul
pertama kali yang biasanya khas untuk penyakit tertentu. Contoh : Makula, Papul, Plak, Urtika, Nodus, Nodulus, Vesikel, Bula, Pustula, dan Kista, Tumor 2. Efloresensi Sekunder : kelainan kulit yang dapat terjadi selama berlangsungnya proses penyakit. Contoh : Skuama, Krusta, Erosi, Ekskoriasi, Ulkus, Sikatriks Makula
Kelainan kulit yang berbatas tegas dan hanya
berupa perubahan warna, biasa juga disebut Patch(bercak). Eritema
Kemerahan pada kulit yang disebabkan dilatasi
pembuluh darah kapiler yang reversible. Telangiektasis
Dilatasi pembuluh darah kapiler yang bersifat
irreversible Klinis : tampak jelas, warna terang, bisa tampak gambaran “net-like pattern” ( spt jaring ) Urtika Edema setempat yang timbul mendadak Hilang dlm 24-48 jam Ukuran 2-4 mm s/d > 10 cm Nodus
Massa padat sirkumskrip, terletak dikutan atau
subkutan, dapat menonjol 1 -2cm. Jika 0,5-1 cm disebut nodulus. Papula
Penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip,
berukuran diametar < 0,5 cm dan berisikan massa padat. Plak Peninggian diatas permukaan kulit, permukaannya rata dan beriisi zat padat (biasanya infiltrat), diameter 2 cm atau lebih. Vesikel Gelembung berisi cairan isi serum/darah, beratap, ukuran diameter < 0,5 cm dan mempunyai dasar. Pustula
Vesikel yang berisi pus/nanah.
Bula Gelembung yang berukuran diameter >0,5 cm. Letak : subcorneal/intra epidermal & sub epidermal Bentuk : bula hemoragik, bula purulen, bula hipopion. Kista Ruang berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Sifat : Bentuk sferis/ bulat Keras/ fluktuasi Skuama Stratum korneum yang terkelupas/terlepas dari kulit Bentuk klinis : Halus (pitiriasiformis) : Pitiriasis alba Berlapis (psoriasiformis) : Psoriasis Sisik ikan (iktiosiformis) : iktiosis Berlembar (lamelar) : iktiosis lamelar Krusta
Cairan tubuh dari luka, yang mengering dapat
berupa: serum/darah/ pus. Warna : kuning/ hitam/kuning-hijau. Erosi Kelainan kulit akibat kehilangan jaringan, yang kedalamannya tidak melampaui stratum basal. Etiologi : 1.Trauma 2.vesikel/bula yg pecah 3.Nekrosis epidermal Ekskoriasi
Kelainan kulit akibat kehilangan jaringan, dgn
kedalaman sampai lapisan dermis pars papilare. (tampak bintik-bintik perdarahan) Ulkus Kelainan kulit akibat kehilangan jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. Defek dimana epidermis & papila dermis hilang Likenifikasi Penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas. Sikatriks Terdiri dari jaringan tak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan kulit licin, dan tidak terdapat adneksa kulit. Bentuknya mirip dengan KELOID, bedanya tidak melampaui tepi luka EFLORESENSI BERDASARKAN UKURAN
Miliar : sebesar kepala jarum pentul
Lentikular : sebesar biji jagung Numular : sebesar uang koin. Plakat : > ukuran numular EFLORESENSI BERDASARKAN BENTUK
Liniar: seperti garis lurus
Anular: seperti lingkaran Polisiklik: bentuk pinggiran yang sambung menyambung. Korimbiformis: seperti induk ayam yang dikelilingi anak-anaknya. Arsinar: bentuk bulan sabit Efloresensi berdasarkan Penyebaran dan lokalisasi Sirkumskrip: berbatas tegas Difus : tidak berbatas tegas Generalisata: tersebar pada sebagian besar bagian tubuh. Regional: mengenai daerah tertentu badan. Universal: seluruh atau hampir seluruh tubuh (90%-100%) Soliter: hanya satu lesi. Herpetiformis: vesikel berkelompok seperti pada Herpes zoster. Konfluens: dua atau lebih lesi yang menjadi satu. Diskret: terpisah satu dengan yang lain. Simetris : mengenai kedua belah tubuh yang sama. Bilateral : mengenai kedua belah tubuh. Unilateral : mengenai sebelah tubuh. REVIEW (EFLORESENSI) GRACIAS, THANK YOU