Anda di halaman 1dari 41

EFLORESENSI

dr. NUR HIDAYAT, Sp.KK


BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN
KELAMIN
RSUD UNDATA PALU
KLASIFIKASI EFLORESENSI

1. Efloresensi Primer : kelainan kulit yang timbul


pertama kali yang biasanya khas untuk penyakit
tertentu.
Contoh : Makula, Papul, Plak, Urtika, Nodus,
Nodulus, Vesikel, Bula, Pustula, dan Kista, Tumor
2. Efloresensi Sekunder : kelainan kulit yang dapat
terjadi selama berlangsungnya proses penyakit.
Contoh : Skuama, Krusta, Erosi, Ekskoriasi, Ulkus,
Sikatriks
Makula

 Kelainan kulit yang berbatas tegas dan hanya


berupa perubahan warna, biasa juga disebut
Patch(bercak).
Eritema

Kemerahan pada kulit yang disebabkan dilatasi


pembuluh darah kapiler yang reversible.
Telangiektasis

Dilatasi pembuluh darah kapiler yang bersifat


irreversible
 Klinis : tampak jelas, warna terang, bisa tampak
gambaran “net-like pattern” ( spt jaring )
Urtika
 Edema setempat yang timbul mendadak
 Hilang dlm 24-48 jam
 Ukuran 2-4 mm s/d > 10 cm
Nodus

Massa padat sirkumskrip, terletak dikutan atau


subkutan, dapat menonjol 1 -2cm.
Jika 0,5-1 cm disebut nodulus.
Papula

Penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip,


berukuran diametar < 0,5 cm dan berisikan
massa padat.
Plak
Peninggian diatas permukaan kulit, permukaannya
rata dan beriisi zat padat (biasanya infiltrat),
diameter 2 cm atau lebih.
Vesikel
 Gelembung berisi cairan isi serum/darah,
beratap, ukuran diameter < 0,5 cm dan
mempunyai dasar.
Pustula

Vesikel yang berisi pus/nanah.


Bula
Gelembung yang berukuran diameter >0,5 cm.
 Letak : subcorneal/intra epidermal & sub
epidermal
 Bentuk : bula hemoragik, bula purulen, bula
hipopion.
Kista
Ruang berdinding dan berisi cairan, sel, maupun
sisa sel.
Sifat :
 Bentuk sferis/ bulat
 Keras/ fluktuasi
Skuama
Stratum korneum yang terkelupas/terlepas dari kulit
Bentuk klinis :
 Halus (pitiriasiformis) : Pitiriasis alba
 Berlapis (psoriasiformis) : Psoriasis
 Sisik ikan (iktiosiformis) : iktiosis
 Berlembar (lamelar) : iktiosis lamelar
Krusta

Cairan tubuh dari luka, yang mengering dapat


berupa:
serum/darah/ pus.
Warna : kuning/ hitam/kuning-hijau.
Erosi
Kelainan kulit akibat kehilangan jaringan, yang
kedalamannya tidak melampaui stratum basal.
Etiologi :
1.Trauma
2.vesikel/bula yg pecah
3.Nekrosis epidermal
Ekskoriasi

Kelainan kulit akibat kehilangan jaringan, dgn


kedalaman sampai lapisan dermis pars papilare.
(tampak bintik-bintik perdarahan)
Ulkus
Kelainan kulit akibat kehilangan jaringan yang lebih
dalam dari ekskoriasi.
Defek dimana epidermis & papila dermis hilang
Likenifikasi
Penebalan kulit disertai relief kulit yang makin
jelas.
Sikatriks
Terdiri dari jaringan tak utuh, relief kulit tidak
normal, permukaan kulit licin, dan tidak terdapat
adneksa kulit.
Bentuknya mirip dengan KELOID,
bedanya tidak melampaui tepi
luka
EFLORESENSI BERDASARKAN UKURAN

 Miliar : sebesar kepala jarum pentul


 Lentikular : sebesar biji jagung
 Numular : sebesar uang koin.
 Plakat : > ukuran numular
EFLORESENSI BERDASARKAN BENTUK

 Liniar: seperti garis lurus


 Anular: seperti lingkaran
 Polisiklik: bentuk pinggiran yang sambung
menyambung.
 Korimbiformis: seperti induk ayam yang dikelilingi
anak-anaknya.
 Arsinar: bentuk bulan sabit
Efloresensi berdasarkan
Penyebaran dan lokalisasi
 Sirkumskrip: berbatas tegas
 Difus : tidak berbatas tegas
 Generalisata: tersebar pada sebagian
besar bagian tubuh.
 Regional: mengenai daerah tertentu
badan.
 Universal: seluruh atau hampir seluruh
tubuh (90%-100%)
 Soliter: hanya satu lesi.
 Herpetiformis: vesikel berkelompok seperti
pada Herpes zoster.
 Konfluens: dua atau lebih lesi yang menjadi
satu.
 Diskret: terpisah satu dengan yang lain.
 Simetris : mengenai kedua belah tubuh yang
sama.
 Bilateral : mengenai kedua belah tubuh.
 Unilateral : mengenai sebelah tubuh.
REVIEW (EFLORESENSI)
GRACIAS, THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai