Anda di halaman 1dari 25

Disusun Oleh:

Nini Inriani, S.Ked


(12 17 777 14 178)

Pembimbing
dr. Christina Kolondam, Sp.A
Angka kejadian bayi besar meningkat terutama dinegara
berkembang. Beberapa penelitian melaporkan 15 % dan 25% wanita
melahirkan bayi besar dalam populasi berbeda dalam 3 dekade
terakhir. Dalam beberapa penelitian mengemukakan beberapa faktor
resiko diantaranya umur ibu, penambahan berat badan ibu, rasio
pinggang dan panggul, multiparitas, umur kehamilan, diabetes
gestational, obesitas, merokok selama kehamilan, riwayat kehamilan
dengan berat badan lahir >4000 gram
Bayi besar(makrosomia) merupakan bayi yang dilahirkan dengan
berat lebih dari 4000 gram. Dimana bayi dengan makrosomia akan
meningkatkan resiko perinatal dan maternal bila dibandingkan
. dengan berat normal

Hipoglikemia adalah gangguan metabolisme yang dapat


terjadi pada bayi normal maupun bayi beresiko tinggi
dimana kadar gula darah sewaktu kurang dari 40-45 mg/dl.
Manifestasi klinis hipoglikemia sering kali tidak spesifik,
dapat bersifat asimptomatik dan bisa juga simptomatik
Pada bayi juga biasanya terjadi infeksi pada tali pusat, tali pusat
atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin
selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena
saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan
oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak
diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
Tali pusat biasanya putus satu minggu setelah lahir dan luka
sembuh dalam 15 hari. Sebelum luka sembuh merupakan jalan
masuk untuk kuman dan infeksi yang dapat menyebabkan
infeksi tali pusat dan adanya sepsis
IDENTITAS PASIEN
 Bayi perempuan masuk rumah sakit Undata umur 3 hari berat
badan 4350 gram, panjang bayi 52 cm, masuk rumah sakit
tanggal 04-12-2015 pukul 08.00 WITA dengan keluhan tali
pusat basah, ada sedikit darah, dan berbau.
ANAMNESIS
 Pasien diantar oleh ibunya ke rumah sakit Undata dengan
keluhan tali pusat basah, ada sedikit darah dan berbau.
RIWAYAT PERSALINAN
 Dari anamnesis didapatkan bahwa bayi lahir di Rumah Sakit
Anutpura lahir dengan sectio caesarea atas indikasi pre
eklampsia. Ketuban berwarna putih keruh dengan APGAR
Skore 7/9. Saat dilahirkan bayi langsung menangis, sianosis(-),
merintih(-) kelainan kongenital(-), usia kehamlilan cukup bulan
usia kehamilan 38 minggu berat badan bayi baru lahir 4400
gram dan panjang 52 cm.
RIWAYAT KEHAMILAN
 Dari riwayat ibu usianya 28 tahun, memiliki riwayat Diabetes
Mellitus, tidak ada hipertensi, tidak ada demam selama
kehamilan, riwayat antenatal care rutin setiap bulan ke bidan.
Selama hamil ibu banyak mengkonsumsi makanan, berat
badan ibu naik > 10 kg selama kehamilan.
PEMERIKSAAN FISIK
 Tanda Vital
 Denyut Jantung : 120 kali/menit
 Pernapasan : 52 kali/menit
 Suhu : 36,5 oC
 CRT : 2 detik
 Berat badan lahir : 4350 gram
 Panjang badan : 52 cm
 Lingkar kepala : 36 cm
 Lingkar dada : 39 cm
 Lingkar lengan : 11 cm
 Lingkar perut : 38 cm

Sistem Pernapasan
 Sianosis : (-)
 Merintih : (-)
 Apnea : (-)
 Retraksi dinding dada : (-)
 Pergerakan dinding dada : simetris bilateral
kanan sama dengan kiri
 Cuping hidung : (-)
 Stridor : (-)
 Bunyi napas: bronkovesikular+/+
SKOR DOWN
 Frekuensi napas: 0
 Retraksi : 0
 Sianosis : 0
 Udara masuk :0
 Stridor :0
 Total :0
 Kesimpulan : tidak ada gawat napas

Sistem Kardiovaskular
 Bunyi jantung : bunyi jantung 1/11 murni reguler
 Murmur : (-)
Sistem Hematologis
 Pucat : (-)
 Anemia : (-)

Sistem Gastrointestinal
 Kelainan dinding abdomen: (-)
 Muntah: (-)
 Diare : (-)
 Organomegali : (-)
 Bising usus : (+) kesan normal
 Umbilikus : berbau, basah dan keluar
sedikit darah, edema (-)
Sistem Saraf
 Tingkat keadaran : compos mentis
 Aktivitas : sedang
 Fontanela : datar
 Sutura : belum menyatu
 Kejang : (-)
 Refleks cahaya : (+)

Sistem Genitalia
 Keluaran : (-)
 Anus : (+)
Pemeriksaan Lain
 Ekstremitas : normal, akral hangat
 Turgor : baik
 Tulang belakang : normal
 Trauma lahir : (-)
 Kelainan kongenital : (-)

Pemeriksaan GDS: 43 g/dl.


Bayi perempuan usia 3 hari masuk tanggal
04-12-2015 pukul 08.00 WITA masuk Rumah
Sakit Undata dengan keluhan tali pusat basah,
ada darah sedikit dan berbau. Bayi lahir cukup
bulan usia kehamilan 38 minggu dengan sectio
caesarea atas indikasi pre eklampsia dengan berat
badan lahir 4400 gram, panjang badan 52 cm. Air
ketuban warna putih jernih. Saat lahir bayi
langsung menangis, aktivitas kurang, sianosis
dan merintih tidak ada. Apgar Score 7/9.
Dari riwayat ibu memiliki riwayat
Diabetes Mellitus dan pasien melakukan operasi
sesar diRSU Anutapura, tidak ada hipertensi
sebelum kehamilan, tidak ada demam selama
 DIAGNOSIS
 Bayi Besar + hipoglikemia+ omphalitis

Anjuran pemeriksaan : periksa darah rutin


 Makrosomia atau bayi besar adalah bayi yang
dilahirkan dengan berat badan lebih dari 4000
gram. Batasan makrosomia adalah bayi yang
dilahirkan dengan berat badan lebih dari 4000
gram. Pada kasus ini bayi lahir dengan berat
4400 gram dan berjenis kelamin perempuan,
bayi dilahirkan dengan sectio caesarea atas
indikasi preeclampsia dan bayi besar2

 Dari berbagai penelitian didapatkan kesan


bahwa hiperinsulinemia berperan dalam
merangsang pertumbuhan bayi besar.
 Berdasarkan kriteria Harman dan Jaudon
pasien mengalami hipoglikemia ringan yaitu
kadar gula darah sewaktu 40-60 mg/dl,
dimana kadar gula darah sewaktu pasien 43
mg/dl. Sehingga pasien mendapatkan dextrose
10 % secara intravena sebanyak 18 tetes/menit.
Sedangkan kriteria hipoglikemia sedang
adalah 20-40 mg/dl dan hipoglikemia berat
<20 mg/dl.11

Bayi yang mempunyai risiko hipoglikemia (6):


 Bayi dari ibu dengan diabetes
 Pasca asfiksia..
 Polisitemia.
 Bayi yang dipuasakan,
 Bayi yang mengalami stres selama kehamilan atau persalinan,
 Bayi sakit. Bayi kembar identik yang terjadi twin to twin
tranfusion, hipotermia, distress pernapasan, tersangka sepsis,
eritroblastosis fetalis, sindrom Beckwith-Wiedermann,
mikrosefalus atau defek pada garis tengah tubuh, abnormalitas
endokrin atau inborn error of metabolism dan bayi stres
lainnya, mempunyai risiko mengalami hipoglikemia.
 Bayi yang lahir dari ibu yang bermasalah
Pada kasus ini, dapat disimpulkan bahwa bayi tersebut memiliki
faktor resiko untuk mengalami hipoglikemia, yaitu bayi dengan
ibu yang menderita Diabetes Mellitus, Bayi besar untuk masa
kehamilan (BMK). Bayi BMK biasanya lahir dari ibu dengan
toleransi glukosa yang abnormal. dan Hal ini juga didukung oleh
pemeriksaan laboratoriun Gula Darah Sewaktu (GDS) yang
bernilai 43 mg/dl.
Asimtomatik (tanpa manifestasi klinis)
 Pemberian ASI sedini mungkin dan sering
akan menstabilkan kadar glukosa darah.
Teruskan menyusui bayi (kira-kira setiap 1-2
jam) atau beri 3-10 ml ASI perah tiap kg berat
badan bayi, atau berikan suplementasi (ASI
donor atau susu formula)
 Periksa ulang kadar glukosa darah sebelum
pemberian minum berikutnya sampai
kadarnya normal dan stabil
 Jika bayi tidak bisa menghisap atau tidak
bisa mentoleransi asupannya, hindari
pemaksaan pemberian minum, dan mulailah
Ompalitis adalah infeksi pada tali pusat bayi baru lahir yang
ditandai dengan kulit kemerahan disertai pus.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi tali pusat


pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut :7
 a. Faktor Bakteri
 b. Faktor Maternal
 c. Faktor tradisi

Pada pasien ini kemungkinan omphalitis terjadi akibat factor


maternal. Untuk pengobatannya diberikan injeksi ampisilin untuk
antibiotic yang mengatasi infeksi tali pusat dari bayi tersebut.
Prognosis pada bayi ini adalah dubia ed bonam. Untuk
penanganan yang cepat dan tepat pada hipoglikemia dan
omphailtis. Tetapi jika tidak diobati, hipoglikemia yang
berat dan berkepanjangan dapat menyebabkan kematian.
prognosis tergantung dari berat, lamanya penyakit, adanya
gejala-gejala klinik dan kelainan patologik yang
menyertainya, demikian pula etiologi, diagnosis dini dan
pengobatan yang adekuat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai