Pembimbing klinik :
dr. Kartin Akune, Sp.A
Pendahuluan
Asma bronkial adalah suatu penyakit saluran
pernapasan bawah sebagai akibat meningkatnya
kepekaan trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dan ditandai dengan penyempitan
yang luas pada saluran napas, bersifat reversible
baik secara spontan maupun dengan pengobatan.
• Menurut data World Health Organization
(WHO) tahun 2000, lebih dari 100 juta orang di
dunia menderita asma, dan sekitar 180 ribu jiwa
pertahun menemui kematian karena penyakit
yang sama.
• Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap
• Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis
Status Gizi : gizi baik
(BB : 15 kg ; TB : 98 cm )
Tanda Vital :
Denyut Nadi : 126 x/menit
Suhu : 36,8 oC
Pernapasan : 54 x/menit
TD : 90/60 mmHg
• Kulit : warna kuning langsat, lapisan lemak
cukup tebal, sianosi (-), ikterik (-), turgor
kembali cepat, edema (-)
• Kepala : Normocephal
Mata : konjungtiva anemis (-/-palpebra ikterik
(-/-), gerakan bola mata normal, refleks cahaya
(+/+)
Hidung : rhinorrhea (+) , pernapasan cuping
hidung (-/-)
Telinga : Otorrhea (-)
Mulut : bibir tidak tampak sianosis, bibir
kering (-), lidah kotor (-) tidak hiperemis, gusi
normal, tonsil T1/T1 tidak hiperemis.
• Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar
getah bening dan kelenjar limfe.
• Thoraks
Inspeksi : pergerakan dinding dada tampak
simetris bilateral, retraksi (+) suprasternal dan
interkostal
Palpasi : Vokal Fremitus meningkat, Ictus
cordis teraba di SIC V midclavicula sinistra
Perkusi : hipersonor kanan dan kiri
Auskultasi : bunyi paru vesikular, wheezing
(+/+) ekspirasi, rhonki (-/-)
Bunyi jantung I/II regular
• Abdomen
Inspeksi : tampak datar
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : timpani
Palpasi : nyeri tekan (-), hepatomegali (-),
splenomegali (-)
• Anggota gerak
Ekstremitas Atas : akral hangat, edema (-)
Ekstremitas Bawah : akral hangat, edema (-)
Pengobatan
• Oksigen 2 - 4 liter/menit
• Ambroxol 7,5 mg
• Salbutamol 2 mg 1 pulv ( 3 x 1)
• Methylprednisolon 4 mg
• Nebulisasi (ventolin® / salbutamol 2,5 mg) 2 kali
• IVFD Dekstrosa 5 % 16 tpm
Follow up tanggal 30 April 2014
• Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 mmHg, Nadi : 86 x/menit, Pernapasan : 34x/menit
• O : PEMERIKSAAN FISIK
Kepala-leher : dalam batas normal
Thoraks : wheezing (+) ekspirasi, retraksi dinding dada (-)
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
• P :
Ambroxol 7,5 mg
Salbutamol 2 mg 1 pulv ( 3 x 1)
Methylprednisolon 4 mg
IVFD Dekstrosa 5 % 16 tpm
Follow up tanggal 1 Mei 2014
• Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 mmHg, Nadi : 96 x/menit, Pernapasan : 34x/menit
• O : PEMERIKSAAN FISIK
Kepala-leher : dalam batas normal
Thoraks : wheezing (-) ekspirasi, retraksi dinding dada (-)
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
• P :
Ambroxol 7,5 mg
Salbutamol 2 mg 1 pulv ( 3 x 1)
Methylprednisolon 4 mg
IVFD Dekstrosa 5 % 16 tpm
Parameter Klinis, Ringan Sedang Berat
Fungsi Paru, Tanpa Ancaman
Laboratorium ancaman henti henti napas
napas
Sesak Berjalan Berbicara Istirahat
Posisi Bisa Lebih suka Duduk
berbaring duduk bertopang
lengan
Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata
Kesadaran Mungkin Biasanya irritable Biasanya Kebingungan
irrtable irritable
Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata
Mengi Sedang, Nyaring, Sangat nyaring, Sulit/tidak
sering sepanjang terdengar tanpa terdengar
hanya ekspiras ± stetoskop
pada akhir inspirasi sepanjang
ekspirasi ekspirasi dan
inspirasi
Penggunaan otot Biasanya Biasanya ya Ya Gerakan
bantu respiratorik tidak paradoks
torakoabdomin
al
Retraksi Dangkal, Sedang, Dalam, Dangkal/hilan
retraksi ditambah retraksi ditambah napas g
interkostal suprasternal cuping hidung
Frekuensi napas Takipnea Takipnea Takipnea Bradipnea
• Allergens
•Dust
•Animals
•Pollen
•Food
• Irritants
•Secondhand smoke
•Chemicals/cleaning com
• Exercise
• Changes in weather
•cold air
Nnilai derajat serangan
(sesuai tabel)
Tatalaksana awal :
Nebulisasi β-agonis (short acting) 1-3 x, selang 20 menit
Nebulisasi ketiga + antikolinergik
Jika serangan berat, nebulisasi 1 x (β-agonis + antikolinergik)
serangan ringan
(nebulisasi 1 x : respon baik)
Pasien diobservasi 1-2 jam, jika respon bertahan maka pasien dapat dipulangkan
Pasien dibekali obat β-agonis (hirupan/oral)
Pasien dianjurkan kontrol ke klinik rawat jalan dalam waktu 24 – 48 jam untuk evaluasi
tatalaksana
serangan sedang
(nebulisasi 1-2 x : respon parsial)
Aminofilin :
dosis awal (inisial) : 6-8 mg/kgBB dilarutkan
dalam dekstrosa 5 % / NaCl 0,9 % 20 ml
diberikan selama 20-30 menit
dosis rumatan : 0,5 – 1 mg/kgBB/jam
Aminofilin :
dosis awal (inisial) : 6-8 mg/kgBB dilarutkan
dalam dekstrosa 5 % / NaCl 0,9 % 20 ml
diberikan selama 20-30 menit
dosis rumatan : 0,5 – 1 mg/kgBB/jam