Anda di halaman 1dari 31

EFLORESENSI KULIT

Lorenzia Wijaya 112018131


EFLORESENSI
• Definisi

Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara obyektif), dan
bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan

menurut prakan 1966 efloresensi dibagi 2 :


* Efloresensi primer
* Efloresensi sekunder
EFLORESENSI
PRIMER
• Makula • Vesikel
• Papul • Bula
• Plaque (plakat) • Pustula
• Nodus & nodulus • Kista

• Urtika
Makula
Perubahan warna kulit yang tegas dengan ukuran dan bentuk bervariasi
tanpa disertai perubahan konsistensi dan permukaannya
Makula berukuran < 1 cm, jika > 1 cm : patch
Papul
Penonjolan kulit yang solid dengan diameter < 0,5 cm dan
bagian terbesarnya berada diatas permukaan kulit
Plaque (Plakat)
Kelainan kulit seperti papula dgn permukaan datar & diameter > 1 cm
Plak dapat terjadi karena perluasan suatu papula, tetapi juga dapat karena
gabungan dari beberapa papula
Nodus & nodulus
Penonjolan pada kulit berbatas tegas,
letaknya dalam, diameternya > 1 cm

Jika diameter < 1


cm disebut
nodulus
Vesikel
Penonjolan kulit berbatas tegas, berisi cairan & diameternya < 1 cm
Bila pecah menjadi Erosi, bila bergabung menjadi Bula
Bula
Penonjolan kulit berbatas tegas, seperti
vesikel dengan ukuran > 1 cm
Pustula
Penonjolan kulit berbatas tegas, diameter < 1 cm, berisi cairan pus/
nanah
Kista
Suatu rongga yang dibatasi oleh epitel dan di dalamnya berisi
massa cair atau solid
EFLORESENSI
SEKUNDER
 Skuama
 Krusta
 Erosi
 Ulkus
 Sikatriks
Skuama

Stratum korneum yang terkelupas dan tampak pada permukaan


Dapat kering/ berminyak, tipis/ tebal, warna putih keabuan kuning coklat
Krusta
Bahan cair, eksudat, darah atau
serum maupun jaringan nekrotik
yang mengering
Erosi
Defek pada sebagian atau seluruh epidermis tetapi tidak sampai pada
membrana basalis, sehingga pada proses penyembuhannya tidak
meninggalkan bekas sikatrik
Ulkus
Defek yang mengenai seluruh epidermis dan melebihi membrana
basalis, bahkan mungkin sampai dermis atau subkutis, sehingga pada
proses penyembuhannya sering meninggalkan sikatriks
Sikatriks
Pembentukan jaringan baru yang sifatnya lebih banyak mengandung
jaringan ikat untuk mengganti jaringan yang rusak akibat penyakit
atau trauma pada dermis yang lebih dalam
Pembagian menurut Siemen (1958)

 Setinggi permukaan kulit : makula


 Bentuk peralihan, tidak berbatas pada permukaan kulit : eritema,
telangiektasis
 Diatas permukaan kulit : urtika, vesikel, bula, kista, pustule, abses, papul,
nodus,tumor, vegetasi
 Bentuk peralihan, tidak berbatas pada suatu lapisan saja : sikatriks
(hipertrofi dan hipotrofi, anetoderma, erosi, ekskoriasi, ulkus, yang melekat
diatas kulit (deposit), skuama, sel-sel asing dan hasil metaboliknya,
kotoran.
Eritema
Kemerahan pada kulit karena
pelebaran pembuluh darah
kapiler yang reversible
Teleangiektasis
Terjadinya pelebaran pembuluh darah kapiler, venulae, atau ar-
teriole yang nampak pada permukaan kulit
Urtika
Penonjolan kulit dengan batas tegas, timbulnya cepat dan hilangnya juga
cepat. Biasanya berwana kemerahan dan pucat di bagian tengah
Abses
Kumpulan pus pada jaringan yang terlokalisir
Purpura
Perubahan warna kulit menjadi kemerahan yang terjadi karena
perdarahan di dalam kulit

Berdasarkan diameter :
a. Petechie : < 1 cm
b. Echymosis : > 1 cm

Tes : Diaskopi
Ekskoriasi
Hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare
Likenifikasi
Penebalan kulit yang ditandai dengan penegasan gambaran garis-garis
permukaan kulit baik longitudinal maupun transfersal, biasa disertai
hiperpigmentasi.
Proses likenifikasi terjadi sebagai akibat garukan kronis dan hebat
Papiloma
Penonjolan kulit yang berbentuk seperti jari-jari tangan yang dis-
ebabkan karena meningginya papilla dermis dan ditutupi oleh
epidermis yang mengalami hiperplasi
Ukuran lesi
• Milier : sebesar kepala jarum pentul
• Lentikuler : sebesar biji jagung
• Numuler : sebesar uang logam
Susunan kelainan dan bentuk

 Linier, arkuata : seperti garis lurus


 Anuler/ Sirsinar : seperti lingkaran
 Arsiner : seperti bulan sabit
 Polisiklik : bentuk pinggiran samung
menyambung
 Korimbiformis : susunan seperti induk ayam yang
dikelilingi anak anaknya

Bentuk lesi
 Teratur : bulat, lonjong, dsb
 Tidak teratur : tidak memiliki bentuk yang dapat dideskripsikan
Batas lesi
• Sirkumskripta : Batas tegas
• Difus : Batas tidak tegas
• Batas tepi meninggi
• Batas tepi aktif
Konfigurasi lesi
• Generalisata : tersebar hampir seluruh tubuh
• Regional : mengenai daerah tertentu
• Universalis : mengenai hampir seluruh tubuh (90-100%)
• Solitar : hanya satu lesi
• Herpetiformis : vesikel berkelompok spt pd herpes zoster
• Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu
• Diskret : tersebar satu- satu/ terpisah dari yang lain
• Serpiginosa : proses menjalar ke satu jurusan diikuti penyembuhan
• Irisformis : eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang lebih
tengah di tengahnya
• Simetrik : mengenai kedua belah badan yang sama
• Unilateral : mengenai sebelah badan
• bilateral

Anda mungkin juga menyukai