Lesi primer
a. Macula
Batas jelas
Berasal dari vaskularisasi : merah kecokelatan, bila ditekan berwarna
pucat. Ex: hyperemia (peningkatan jumlah darah di dalam pembuluh
darah).
Berasal dari pigmen darah : merah kebiruan. Ex: petechiae, purpura,
echymosis (hematom).
Petechiae: bintik-bintik merah akibat pendarahan di dalam kulit.
Kecil, bercak bulat, merah atau ungu sekitar 1-2mm. tipe sub pupura
yang biasanya disebabkan oleh trauma fisik.
Purpura: lebih besar daripada petechiae, tetapi kurang dari 1cm.
bentuknya tergantung dengan lokasi jaringan dan jumlah atau
pencairan darah yang menggenang. Pupura digunakan untuk
menggambarkan bercak ungu yang disebabkan oleh perdarahan di
bawah kulit.
Ecchymosis : bercak pendarahan lebih dari 1cm. purpura dan
ecchymosis mungkin bentukna irregular, tergantung dengna jumlah
darah yang menggenang (pooled blood).
Berasal dari pigmen melanin : berwarna biru kecoklatan. Ex :
hiperpigmentasi
b. Papula
Diameter <1cm, batas jelas, superficial, dapat melekat dengan suatu tagkai
atau dasar yang kuat. Berisi zat padat, sel radang, jaringan ikat, sisa zat
metabolic.
Ex: Lichen planus (pada mukosa) = papula keputihan;
Fordyces spot = anomaly pertumbuhan dimana kelenjar lemak tumbuh
ektopik (muncul ke permukaan);
Kondiloma akuminatum : tumor pada genitalia yang bersifat lunakseperti
jengger ayam dan tidak nyeri
Parulis : abses gingiva
Papiloma skuamosa : pertumbuhan jinak (non kanker) kecil yang dimulai
di sel skuamosa (tipis, sel datar) yang ditemukan dalam jaringan yang
membentuk permukaan kulit (epidermis), saluran pernafasan dan
saluran pencernaan dan pada lapisan organ berongga tubuh.
Permukaan papula erosi atau deskuamasi
c. Plak
Bentukan variasi dari papula; diameter >1cm; timbul bentuk yang
melandai; permukaan halus, menonjol/bentuk fisura; warna putih keabuan.
Meskipun terutama superficial, plak dapat meluas lebih dalam ke dermis
daripada papula. Kadan gpermukaan keratinnya berproliferasi, suatu
keadaan yang dikenal sebagai lichenifiksasi. Lichen planus, leukoplakia (lesi
praganas: ada kecenderungan menjadi ganas) atau melanoma pada
awalnya dapat tampak sebagai suatu plak.
d. Nodula
Pemadatan massa jaringan yang berbatas jelas, berisi jaringan ikat dilapisi
epitel. Dasar nodula melibatkan submukosa dan daerah di bawah epidermis
(meluas lebih dalam ke dalam dermisnya). Dapat terjadi karena iritasi
kronis. Diameter <1cm.
Fibroma : tumor jinak dari jaringan ikat fibrosa yang terjadi karena iritasi
kronis (iritasi ringan yang terus menerus).
Lipoma : tumor jinak jaringan lemak
Lipofibroma : suatu neoplasma intraoral jinak yang jarang dijumpai dan
berasal dari jaringan ikat campur
Neuroma : tumor saraf yang merupakan akibat dari kompresi atau
trauma.
e. Vesikula
Diameter <1cm. cairan terdiri atas limfe atau serum, plasma, juga dapat
berisi darah. Dinding epitel tipis, akhirnya akan pecah dan menjadi ulkus
atau eschar (keropeng). Vesikel umum dalam infeksi virus seperti herpes
simpleks, herpes zoster, primary herpetic gingivostomatitis, cacair air,
cacar, herpangina, measles (campak).
Herpes simpleks : vesiekel yang berulserasi disebabkan oleh HSV.
Apabila terjadi rekuren pada vermilion bibir, menjadi herpes labialis.
Sedangkan pada intra oral menjadi herpetika stomatitis.
Herpes zooster atau shingles : suatu infeksi kambuhan dari cacar air
(chickenpox, varicella). Awalnya varicella yang diinfeksi oleh varicella
zoster virus. Kemudian rekuren menjadi herpes zoster. Pada herpes
zoster, VZV (Varicella Zooster Virus) mengalami reaktivasi menjadi VZV
yang dorman atau laten pada saraf cranial dan spinal.
Primary gingivo stomatitis : disebabkan oleh HSV tipe 2
Gingivo stomatitis = herpetika gingivostomatitis = primary gingivo
stomatitis herpetika = stomatitis herpetika
Cacar air (chickenpox, varicella) : disebabkan oleh virus yang sama
dengan herpes zoster. Lesi yang pertama dan terbesar disebut Herold
spot
Cacar (Variola, Smallpox) : disebabkan oleh virus Variola yang diperoleh
dari inhalasi (pernafasan ke paru2). Virus dimulai dari paru2, darisana
virus menyerang aliran darah dan menyebar ke kulit, usus, paru2, ginjal
dan otak. Awalnya macula vesikula pustule
Herpangina : disebabkan oleh virus coxsackie grup A tipe 4. Dapat
sembuh dengan cepat dan sembuh dengan sendirinya. Diagnosis
banding yang terpenting adalah gingiviostomatitis herpetika akut
Measles (campak, rubeola, morbilli) : orang awam menyebutnya
gabagen, tampek, kerumut (bahasa banjar). Disebabkan oleh virus
morbilli, family Paramiksoviridae, genus Morbilivirus. Tanda dan gejala
campak 3C, yaitu Cough (batuk), Coryza (peradangan selaput mukosa),
Conjunctivitis (mata merah meradang) dan kemudian timbul Kopliks
f.
Keratinosit atau sel skuamosa adalah jenis sel yang ditemukan pada
epidermis, lapisan luar kulit. Keratinosit membuat keratin.
Keratin adalah protein berserat yang berada di dalam sel-sel epidermis.
Keratin juga merupakan zat penyusun rambut dan kuku. Keratin dibuat
oleh keratinosit (sel-sel di epidermis).
g. Pustula
Bentukan yang sama seperti vesikula / bula tetapi berisi nanah / pus. Ex:
penyakit impetigo (pada kulit berupa bisul-bisul kecil)
Impetigo merupakan penyakit infeksi kulit yang sangat menular yang
umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak. Impetigo biasanya berupa
luka merah pada wajah, khususnya disekitar hidung dan mulut.
Meskipun ini biasa terjadi ketika bakteri masuk ke dalam tubuh melaluui
kulit yang rusak atau terluka, ini juga dapat terjadi pada kulit yang
sehat. Ada dua jenis bakteri yang menyebabkan impetigo
staphylococcus aureus dan streptococcus pyogenes.
h. Keratosis
Penebalan yang tidak normal dari lapisan terluar epitel (stratum korneum).
Warna: putih sampai keabuan. Ex: linea albabukalis, leukoplakia,lichen
planus
Linea alba bukalis (white line) adalah kondisi yang sering muncul di
sepanjang mukosa bukal setinggi dataran oklusal gigi rahang atas dan
rahang bawah yang disebabkan adanya tekanan, iritasi gesekan, dan
trauma dari permukaan gigi. Linea alba bukalis berbentuk garis putih
keabuan memanjang di mukosa bukal, biasanya bilateral di kanan dan
kiri, berawal dari sudut mulut hingga gigi posterior. Penampakan klinis
berupa warna putih keabuan disebabkan hyperkeratosis epitel. Lesi ini
tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan berarti
Leukoplakia adalah sebuah kondisi dimana munculnya penebalan,
berwarna putih di gusi, di pipi bagian dalam, dan terkadang di lidah.
Bentuk bercak putih yang tebal ini tidak bisa dibuang dengan guratan.
Umumnya, penyakit ini diderita oleh orang berusia 40 tahun ke atas.
i.
j.
2. Lesi sekunder
a. Erosi
Kerusakan kulit/mukosa yang dangkal karena hilangnya lapisan epitel
sampai stratum basalis. Bentuk tidak beraturan, permukaan kasar, dapat
sembuh tanpa jaringan parut. Ex: lichen planus tipe erosif, phempigus
Lichen planus tipe erosif : penyebabnya sama dengan lichen
planus.ditandai dengan adanya ulser di bagian tengah lesi yang dilapisi
oleh fibrin atau pseudomembran. Ulser tersebut dikelilingi oleh daerah
kemerahan dan seringkali terdapat garis-garis putih. Tipe ini umumnya
terdapat di mukosa bukal. Sama seperti tipe atrofik, pasien dapat
mengeluh adanya rasa sakit atau rasa terbakar.
b. Ulserasi
Kerusakan mukosa/kulit yang melebihi membrane basalis. Warna putih
kekuningan, terdapat sel radang, epitel yang mengalami deskuamasi, sisa
makanan, bakteri. Ukuran beberapa mm cm. rasa nyeri (+) dan bila
ditekan menimblkan perdarahan karena kerusakan sampai lamina propia.
Ex: ulkus traumatikus, stomatitis aftosa rekuren, bechet
dIsease, cyclic neutropenia, skuamosa sel karsinoma, necrotizing sialo
metaplasia, TBC, ANUG, Lichen planus tipe erosive, reaksi lichenoid,
mukositis, osteoradionekrosis.
Ulkus traumatikus : bisa disebabkan oleh mekanis, thermal, kimiawi dan
elektris.
Stomatitis aftosa rekuren : diklasifikasikan dalam tiga kategori, SAR
mayor, SAR minor, SAR hepertiformis. Etiologinya dapat berupa
gangguan imun, gangguan hormoinal, gangguan endokrin, stress
Sinus
Suatu saluran atau fistula yang memenjang dari rongga supuratif, kista atau
abses ke permukaan epidermis. Ex: aktinomikosis
Aktinomikosis adalah penyakit supuratif dan granulomatosus kronik
yang disebabkan okeh Actinomisis Israelli (bakteri batang (+)). Paling
sering terjadi pada servikofasialis. Biasanya terletak pada daerah
submandibular atau sekitar sudut rahang dalam bentuk suatu
pembengkakakkan yang amat kuat, menonjol, dan kebanyakan
berwarna merah keunguan.
ULCER
1. Ulcer adalah kerusakan pada epitel kulit atau mukosa yang melebihi membrane
basalis.
2. Ulcer yang tidak sakit: TU kronis, sifilis stadium 1, ulcer pada TB,
3. Macam lesi ulseratif
a) Ulkus traumatikus
b) Stomatitis aftosa rekuren
c) Stomatitis alergika
d) Behcet disease
e) Karsinoma sel skuamosa
f) Lichen planus tipe erosive
g) ANUG
h) Noma
i) Sifilis
j) Tuberculosis
k) Mukositis
l) Stomatitis karena virus
m) Histoplasmosis
n) Cyclic neutropenia
o) Necrotizing sialometaplasia
p) Osteoradionekrosis
q) Reaksi lichenoid
A. ULKUS TRAUMATIKUS
1. DEFINISI
5. CiIRI KHAS
Karena trauma, bentuknya irregular
6. ANAMNESIS
Awalnya kena apa kok bias timbul? Kena gigit atau hanis makan minum
panas atau apa?: untuk mengetahui etiologi dan menegakkan diagnose
(untuk membedakan dengan DD nya)
Sejak kapan: untuk mengetahui akut atau kronis, mengetahui etiologinya
Sebelumnya pernah mengalami hal yang sama tidak: untuk mengetahui
rekuren atau tidak, dan menegakkan diagnosis (untuk membedakan dengan
DD nya)
Ada di daerah lain tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk membedakan
dengan DD nya) dan menentukan rencana perawatan
Sakit atau tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk membedakan dengan
DD nya), dan rencana perawatan
Punya penyakit lain tidak, seperti kencing manis, tekanan darah tinggi,
penyakit ginjal, jantung, sedang menerima perawatan radioterapi , dll? Atau
mungkin ada keluarga yang pernah/mengalami?: untuk mengetahui factor
pemberat, dan rencana perawatan
Sudah pernah diobati belum: untuk mengetahui reaksi tubuh atau
penyembuhan terhadap obat tersebut, dan untuk menghindari terjadinya
resistensi obat
Awalnya ukurannya kecil kemudian membesar atau langsung membesar:
untuk menegakkan diagnosis (untuk membedakan dengan DD nya)
Ada alergi tertentu tidak: untuk mengetahui alergi, factor pemicu dan
dalam menentukan rencana perawatan
Punya kebiasaan merokok, minum alcohol, nginang atau lainnya tidak?:
untuk mengetahui factor predisposisi dan factor yang mempengaruhi
proses penyembuhan
Untuk perempuan, sedang hamil atau sedang menstruasi atau sedang
banyak pikiran (untuk perempuan dan laki2) tidak?: untuk menegakkan
diagnosis (untuk membedakan dengan DD nya)
7. DIAGNOSIS BANDING
TU
SAR
BECHET
CHANCRE
ULCER
REKUREN
SAKIT
ETIOLOGI
v
v
Trauma
v
v
v
Bervariasi
JUMLAH
LESI
LOKASI
single
Single/multiple
oral
oral
DISEASE
v
v
v
Belum
diketahui,
tetapi diduga
karena reaksi
hipersensitivit
as lambat
Single
Oral, genital,
mata
v
Inf. Bakteri
single
Oral, genital,
kulit
8. PENATALAKSANAAN
a) Menghilangkan factor penyebab
b) Sanitasi lesi dengan povidone iodine 10%
c) R/ Becom C Capl 500mg NO X
S 1 dd I
-----------------------#-------------------------R/ Benzocaine 4%
R/ Borax Glicerine ad. 15ml fl No
I
Borax Glicerine ad. 25ml fl No I
ATAU
S obat oles mulut 34x/hari
S obat oles mulut 3-4x/hari
----------------------#------------------------------------------------#-------------------------ATAU
R/ Kenalog in orabase 5gr tube NO I
S uc
-----------------------#-------------------------R/ Chlorhexidine gluconate 0,2% gargle fl No I
S coll or 2 dd 10ml (drg. Astrid ) / 2 dd I (drg. Ichi)
-----------------------#-------------------------d) Instruksi:
Menjaga OH
Mengrugangi merokok (apabila merokok)
Makan makanan begizi dan banyak minum air putih
Obat diminum secara teratur dan sesuai anjuran
B. SAR
1. DEFINISI
o Suatu kelainan pada mukosa mulut dengan gejala khas: ulcer kambuhan
dan terasa nyeri.
o Hanya terjadi pada mukosa mulut.
o Nama lain SAR: Recurent Apthosa Ulceration, Recurent Oral Ulceration
2. KLASIFIKASI
a) SAR Tipe Minor
o Diameter kurang dari 1cm
o Sembuh dalam waktu 7-10 hari
o Sembuh tanpa jaringan parut
b) SAR Tipe Mayor
o Nama lain : Suttons disease
o Diameter >1cm
o Sembuh 2-3minggu dengan jaringan parut
c) SAR Herpetiformis
o Diameter kurang dari 0,5cm
o Multiple
o Menyebar ke seluruh mukosa mulut
o Klinis: ulcer bulat/oval, nyeri, batas jelas dan teratur, tepi ulcer
kemerahan, sentral ulcer putih kekuningan
o Pathogenesis: diawali dari rasa terbakar di mukosa mulut (2-48jam)
diikuti timbulnya macula yang eritematus, dalam beberapa jam
timbul papula kecil berwarna putih, kemudian papula berubah
menjadi ulcer dan terdapat pembesaran kelenjar limfe regional
(limfadenitis)
3. ETIOLOGI
Belum diketahui, diduga multifaktorial
Sering dihubungkan dengan factor predisposisi:
o Gangguan imunologi
o Gangguan hormonal
o Stress emosional
o Herediter
o Defisiensi nutrisi, vitamin
o Trauma
o Penyakit sistemik
o Gangguan endokrin
o Alergi
4. PATOGENESIS
5. GAMBARAN KLINIS
PERBEDAAN
MINOR
ULSER/APT
AE MINOR
Jumlah
Single/multip
le
MAYOR
ULSER/APTHA
E
MAYOR/SUTT
ONS
DISEASE
Mukosa tak
berkeratin
Ulserasi dalam
dan cenderung
perdarahan
Single (jarang
multiple)
Lokasi
Mukosa tak
berkeratin
Ulser
Diameter
Batas
Sekitar Lesi
Warna Dasar
Lesi
Tepi Lesi
2-3 mm
Jelas
Kemerahan
Abu2/kuning
>10mm
Jelas
Kemerahan
Kekuningan
Bulat/oval
Tak beraturan
Bentuk Lesi
6. CIRI KHAS
Ulcer yang rekuren
7. ANAMNESIS
ULSER
HERPETIFO
RMIS
Mukosa tak
berkeratin
Ulserasi
10-100
terjadi
serentak
1-2mm
Jelas
Kemerahan
Kekuningan
Jelas, kadang
tidak jelas
a. Awalnya kena apa kok bisa timbul? Kena gigit atau habis makan minum
panas atau tiba2 muncul?: untuk mengetahui etiologi dan menegakkan
diagnose (untuk membedakan dengan DD nya)
b. Sejak kapan: untuk mengetahui akut atau kronis, mengetahui
etiologinya
c. Untuk perempuan, sedang hamil atau sedang menstruasi atau sedang
banyak pikiran (untuk perempuan dan laki2) tidak?: untuk menegakkan
diagnosis (untuk membedakan dengan DD nya)
d. Sebelumnya pernah mengalami hal yang sama tidak: untuk mengetahui
rekuren atau tidak, dan menegakkan diagnosis (untuk membedakan
dengan DD nya)
e. Ada di daerah lain tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk
membedakan dengan DD nya) dan menentukan rencana perawatan
f. Sakit atau tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk membedakan
dengan DD nya), dan rencana perawatan
g. Punya penyakit lain tidak, seperti kencing manis, tekanan darah tinggi,
penyakit ginjal, jantung, sedang menerima perawatan radioterapi , dll?
Atau mungkin ada keluarga yang pernah/mengalami? : untuk
mengetahui factor pemberat, dan rencana perawatan
h. Sudah pernah diobati belum: untuk mengetahui reaksi tubuh atau
penyembuhan terhadap obat tersebut, dan untuk menghindari
terjadinya resistensi obat
i. Awalnya ukurannya kecil kemudian membesar atau langsung membesar:
untuk menegakkan diagnosis (untuk membedakan dengan DD nya)
j. Ada alergi tertentu tidak: untuk mengetahui alergi, factor pemicu dan
dalam menentukan rencana perawatan
k. Punya kebiasaan merokok, minum alcohol, nginang atau lainnya tidak?:
untuk mengetahui factor predisposisi dan factor yang mempengaruhi
proses penyembuhan
8. DIAGNOSIS BANDING
TU
Chancre
SSC
Gingivostomatitis herpetika primer
Bechet disease
ULCER
REKUR
EN
SAKIT
SAR
TU
BECHET
DISEASE
Chan
cre
SCC
v
v
v
-
v
v
v
-
v
????
GINGIVOSTOMA
TITIS
HERPETIKA
PRIMER
v
-
v/-
Bervariasi
Trau
ma
Belum
diketahui,
tetapi
diduga
karena
reaksi
hipersensitiv
itas lambat
Inf.
Bakter
i
JUMLA
H LESI
LOKAS
I
Single/multi
ple
oral
single
Single
single
oral
Oral, genital,
mata
Oral,
genita
l, kulit
DLL
ETIOL
OGI
Tepi tidak
ada
peninggian
Belum
diketahui
secara
pasti,
factor
resikonya
karsinoge
n dan
factor
predispos
isi. Bs
disebabk
an oleh
sifilis,
EBV, HSV,
HPV
Single
HSV Tipe 1
Oral
Oral
multiple
Tepi ada
peninggia
n
(indurasi)
Berjalan
lama
Berjalan
cepat
9. SURAT RUJUKAN
: Tono
Usia
: 25TH
Alamat
Drg. _____________
Nb: Tindakan
10.HASIL LAB
Pemeriksaan HPA didapatkan epitel yang putus dengan infiltrate inflamasi
yang meluas ke dalam
11.PENATALAKSANAAN
a. Menghilangkan factor penyebab
b. Sanitasi lesi dengan povidone iodine 10%
c. R/ Becom C Capl 500mg NO X
S 1 dd I
-----------------------#-------------------------R/ Benzocaine 4%
I
Borax Glicerine ad. 25ml fl No I
mulut 3-4x/hari
S obat oles mulut 3-4x/hari
#------------------------------------------------#--------------------------
S obat oles
-----------------------
ATAU
R/ Kenalog in orabase 5gr tube NO I
S uc
-----------------------#-------------------------R/ Chlorhexidine gluconate 0,2% gargle fl No I
S coll or 2 dd 10ml (drg. Astrid ) / 2 dd I (drg. Ichi)
-----------------------#-------------------------d. Instruksi:
Menjaga OH
Mengrugangi merokok (apabila merokok)
Makan makanan begizi dan banyak minum air putih
Obat diminum secara teratur dan sesuai anjuran
12.PROGNOSIS
Baik jika dilakukan perawatan dengan prosedur yang benar
C. Bechet Disease
1. DEFINISI
Kondisi medis langka yang ditandai dengan peradangan kronis pada
pembuluh darah di seluruh tubuh.
2. ETIOPATOGENESIS
Etiologinya belum diketahui, tetapi diperkirakan berasal dari virus dan
reaksi hipersensitivitas lambat yang kemungkinan menyangkut antigen
antigen HLA, kompleks imun dan vaskulitis (peradangan pada pembuluh
darah).
HLA (Human Leukocyte Antigent-complex): istilah yang digunakan bagi
MHC manusia
MHC (Major Histocompatibility Complex): gen yang membantu
menyajikan antigen antigen kepada sel T
HLA-B5 dikaitkan dengna penyakit mata, HLA-B27 dikaitkan dengan
arthritis dan HLA-B12 dengan keterlibatkan mukokutaneous, dan HLA-Bw51
berkaitan erat dengan penyakit Bechet.
Virus (HIV, Hper simplex, Herpes Zooster, sitomegalo virus) juga
bertanggun jawab menyebabkan terjadinya Bechet Disease.
Patologi berupa uveitis kronik non granulomatosa dengan retina
perivaskulitis yang menyolok dan vaskulitis, sering disertai hemorrhagic
retina. Hypopion yang mengandung sel-sel polimorfonuklear juga
merupakan ciri dari vaskulitis pada lesi membrane mukosa.
Hypopion: akumulasi sel darah putih (nanah) di ruang anterior mata.
3. CIRI KHAS
Ulcer; kambuhan; ada di mukosa mata, oral, genital (triad ulserasi)
4. GEJALA KLINIS
a) Ulkus mukosa oral
Satu, bebrapa, atau sekelompok ulkus mirip aphtosa pada mukosa pipi
atau bibir. Tetpi dapat terjadi pada setiap daerah mukosa mulut. Sama
dengan aphtosa, ulkusnya rata, dangkal, dan oval dengan ukuran yang
bervariasi. Lesi kecil cenderung lebih sering tejradi daripada lesi besar.
Eksudat serofibrinosa menutupi permukaannya dan tepi-tepinya merah
dan berbatas tegas. Sering ada keluhan sakit dan periode kambuh dari
eksaserbasi dan remisi adalah khas.
b) Ulkus genital
Gambarannya mirip dengan ulkus mukosa oral, hanya ulkusnya lebih
dalam sehingga dalam penyembuhan dapat meninggalkan jaringan
parut. Pada wanita, ulkus lebih nyeri. Predileksi pada jaringan skrotum,
sedang pad wanita di daerah vulva. Dapat disertai pembesaran
kelenjaran getah bwning regional dan demam. Ulkus genital dapat
mengenai mukosa atau kulit dan cenderung lebih kecil dan kurang
umum daripada lesi oral.
c) Kelainan mata
Kelainan di mata yang khas adalah iritis dan iritis dengan hypopion.
Selain itu juga dijumpai skleritis, retinavaskulitis, uveitis, dan optic
neutritis
d) Kelainan kulit
Ditandai dengna papula, nodule subkutan, lapuh macula vesikel,
pustule, pioderma yang luas dan kambuhan, kadang beruba vaskulitis
dan atau eritema nodusum. Kelainan khas pada kulit yang dapat
menyokong diagnosis Bechet syndrome padalah pathergy atau
behcetin reaction yaitu timbulnya indurasi eritematus pada tempat
tusukan jarum yang dalam 24-28jam berubah menjadi pustule kecilkecil. Ini kemungkinan oleh karena kemotaksis sel-sel PMN.
Pioderma: terminology umum untuk berbagai penyakit infeksi kulit
yang disebabkan oleh kuman (bakteri). Paling sering oleh infeksi
bakteri gram positif Staphylococcus aureus, Streptococcus beta
hemolyticus atau keduanya yang biasanya terdapat pada tempattempat yang kurang bersih.
Pathergy: kondisi kulit dimana trauma ringan seperti benjolan atau
memar yang mengakibatkan pertumbuhan lesi kulit atau ulser yang
resisten terhadap penyembuhan.
e) Kelainan sendi
Dapat berupa atralgia dan artritirs kronis pada sendi-sendi besar
terutama sendi lutut yang dapat remisi kemudian kambuh, biasanya
mengenai satu atau dua buah persendian. Persendian biasanya akan
merah dan bengkak seperti dalam arthritis rheumatoid.
Remisi: hilangnya secara lengkap atau parsial dari tanda-tanda dan
gejala penyakit sebagai respon terhadap pengobatan, masa di mana
penyakit berada di bawah kontrol. Remisi tidak selalu berarti
kesembuhan.
Arthritis Rheumatoid: jenis peradangan sendi kronis yang biasanya
terjadi pada sendi di kedua sisi tubuh, seperti tangan, pergelangan
tangan, atau lutut. Kesimetrian ini membantu membedakan
5. ANAMNESIS
1.
pernah
yang
2.
3.
4.
5.
6.
Sebelumnya
mengalami
hal
sama tidak: untuk
mengetahui
rekuren
atau tidak, dan menegakkan diagnosis (untuk
membedakan dengan DD nya)
Ada di daerah lain tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk
membedakan dengan DD nya) dan menentukan rencana perawatan
Ada keluhan lain tidak? Seperti sakit perut, linu2 pada persendian,dll?:
untuk mendukung diagnose
Punya kebiasaan jajan tidak?: untuk menegakkan diagnose apakah
ada infeksi virus dan bakteri
Sering sakit dan merasa tidak enak badan tidak?: untuk menegakan
diagnose yang dimana diduga oleh karena autoimun
Awalnya kena apa kok bisa timbul? Kena gigit atau habis makan minum
panas atau tiba2 muncul?: untuk mengetahui etiologi dan menegakkan
diagnose (untuk membedakan dengan DD nya)
Bechets
syndrome
Single
Lokasi
Rekurensi
Etiologi
ya
Idiopatik
SAR
Ada yang single,
ada yang multiple
Hanya di mukosa
RM
ya
Idiopatik
Pyoderma
Gangrenosum
Single
Oral/ tungkai
bawah/ payudara/
tangan/ badan/
kepala/ leher/
daerah peristomal
ya
Infeksi bakteri
7. SURAT RUJUKAN
Surabya, 1 Januari 2015
Kepada :
Yth. Kepala Lab. PA minat
HPA
RSAL dr. Ramelan
Surabaya
Dengan hormat,
Dengan ini kami menghadapkan pasien,
Nama
: Tono
Usia
: 25TH
Alamat
Drg. _____________
Nb: Biopsi
8. HASIL LAB
Gambaran histopatologis berupa infiltrasi sel mononuclear perivaskular,
vaskulitis disertai proliferasi endotel, kadang dijumpai obliterasi lumen
pembuluh darah. Sedangkan gambaran laboratories menunjukkan
leukositosis, eosinofil dan eksaserbasinya bersama dengan naiknya laju
endap darah, kenaikan nilai C9 dengan protein C-reaktiv, naiknya IgG (dan
menurunnya IgG pada fase akut dan naiknya IgA pada fase penyembuhan)
dan HLA typing dapat membantu diagnosis bentuk inkomplit Bechet
Disease.
-----------------------#-------------------------ATAU
R/ Kenalog in orabase 5gr tube NO I
S uc
-----------------------#-------------------------R/ Chlorhexidine gluconate 0,2% gargle fl No I
S coll or 2 dd 10ml (drg. Astrid ) / 2 dd I (drg. Ichi)
-----------------------#-------------------------R/ Prednisone
c. Instruksi:
Menjaga OH
Mengrugangi merokok (apabila merokok)
Makan makanan begizi dan banyak minum air putih
Obat diminum secara teratur dan sesuai anjuran
10.PROGNOSIS
Cukup baik apabila dilakukan perawatan dengan prosedur yang benar dan
fengan efek yang minimal
D. SCC (Squamosa Cell Carcinoma)
1. DEFINISI
Suatu proliferasi ganas dari keratinosit epidermis yang merupakan tipe sel
epidermis yang paling banyak dan merupakan salah satu dari kanker kulit
yang sering dijumpai setelah basalioma.
o WHO mengklasifikaskan SCC secara histologist menjadi:
1. Well differentiated (Grade I): yaitu proliferasi sel-sel tumor dimana
sel-sel basaloid tersebut masih berdiferensiasi dengan baik
membentuk keratin (keratin pearl)
2. Moderate differentiated (Grade II): yaitu proliferasi sel-sel tumor
dimana sebagian sel-sel basaloid tersebut masih menunjukkan
diferensiasi membentuk keratin
3. Poorly differentiated (Grade III): yaitu proliferasi sel-sel tumor dimana
seluruh sel-sel basaloid tidak berdiferensiasi membentuk keratin,
sehingga sel sulit dikenali
o Berasal dari basal keratinocyte kulit
o Bias ditemukan ulkus sentral dan krusta
o Makin baik differensiasinya makin jarang invasi dan prognosisnya lebih
baik
o Bias metastasis ke kelenjar limfe regional dan metastasis jauh
2. ETIOLOGI
Penyebab pasti dari SSC masih belum jelas, tetapi factor pendukung dapat
merangsang terjadinya kanker. Terdapat 2 kategori: factor internal dan
factor eksternal.
Factor internal: herediter dan factor pertumbuhan
Factor eksternal: tembakau, alcohol, bakteri, virus, jamur, bahan kimia,
obat-obatan, radiasi, trauma, panas, dingin dan diet.
3. PATOGENESIS
6. ANAMNESIS
a. Timbul
sejak
kapan:
untuk
mengetahui
akut atau kronis,
mengetahui
etiologinya
b. Awalnya
ukurannya
kecil
kemudian membesar atau langsung membesar: untuk menegakkan
diagnosis (untuk membedakan dengan DD nya)
c. Sakit atau tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk membedakan
dengan DD nya), dan rencana perawatan
d. Ada di daerah lain tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk
membedakan dengan DD nya), apakah terjadi metastase, dan
menentukan rencana perawatan
e. Ada kesulitan membuka mulut, mengunyah, berbicara dan meludah oleh
karena rasa sakit tidak?: untuk mengetahui tingkat keparahan penyakit
f.
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini?: untuk
mengetahui apakah ada factor herediter
g. Punya kebiasaan merokok, minum alcohol, nginang atau lainnya tidak?:
untuk mengetahui factor predisposisi dan factor yang mempengaruhi
proses penyembuhan
h. Punya penyakit lain tidak, seperti kencing manis, tekanan darah tinggi,
penyakit ginjal, jantung, sedang menerima perawatan radioterapi , dll?
Atau mungkin ada keluarga yang pernah/mengalami? : untuk
mengetahui apakah ada factor herediter dan factor pemberat yang
mempengaruhi, dan rencana perawatan
i. Sakit atau tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk membedakan
dengan DD nya), dan rencana perawatan
j. Sudah pernah diobati belum: untuk mengetahui reaksi tubuh atau
penyembuhan terhadap obat tersebut, dan untuk menghindari
terjadinya resistensi obat
7. DIAGNOSIS BANDING
8. SURAT RUJUKAN
Surabya, 1 Januari 2015
Kepada :
Yth. Kepala Lab. Bedah Mulut
RSAL dr. Ramelan
Surabaya
Dengan hormat,
Dengan ini kami menghadapkan pasien,
Nama
: Tono
Usia
: 25TH
Alamat
: Jl. ABC No.1
Dari anamnesa dan pemeriksaan klinis didapatkan diagnosis sementara
berupa Squamosa Cell Carcinoma. Mohon dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut dibidang sejawat. Sekian, kami sampaikan terimakasih dan saya
mohon sedikit kabar.
Surabaya, 1 Januari 2015
Btk. Wass Coll.
Drg. _____________
Nb: Biopsi
9. HASIL LAB
o Ciri khas SCC adalah tampak adanya jaringan sel epidermal yang tidak
teratur dan melakukan invasi ke dalam dermis dalam berbagai derajat
o Adanya anyaman yang terbentuk dari sel keratinosit yang atipik yang
menembus dermoepidermal junction masuk ke dalam dermis
4. CIRI KHAS
Pasien mengalami gejala batuk berdarah dan berkeringat saat malam hari
5. GEJALA KLNIS
Ulcer, irregular, sedikit indurasi, sering disertai dasar lesi berwarna kuning,
disekeliling ulkus juga dijumpai satu ata beberapa nodule kecil, single, sakit,
pembesaran kelenjar limfe.
6. ANAMNESIS
a. Timbul sejak kapan: untuk mengetahui akut atau kronis, mengetahui
etiologinya
b. Sakit atau tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk membedakan
dengan DD nya), dan rencana perawatan
c. Akhir-akhir ini sering batuk disertai darah atau tidak, sesak nafas,
dan nyeri dada : untuk menegakkan diagnose karena gejala TB batuk
berdarah, sesak nafas, dan nyeri dada
SAR
V
V
TU
v
-
LIMFOMA
v
v
SCC
V
????
TB
v
-
V
Bervariasi
v
Trau
ma
v
Masih belum
jelas, diduga oleh
karena
perubahan
genetic yang
disebabkan oleh
bahan2
limfogenetik
seperti virus (HIV,
EBV, HTLV-2,
HTLV-8), bahan
kimia, mutasi
spontan, radiasi,
dll
v/Belum
diketahui
secara pasti,
factor
resikonya
karsinogen
dan factor
predisposisi.
Bs
disebabkan
oleh sifilis,
EBV, HSV,
HPV
v/Mycobacteri
um
tuberculosis
*Human T-Cell
Lymphotropic
Virus
DLL
JUMLA
H LESI
LOKAS
I
Single/multi
ple
oral
single
Multiple
Single
Single
oral
Oral, genital,
mata
Oral
Oral
Tepi tidak
ada
peninggian
Berjalan
cepat
Tepi ada
peninggian
(indurasi)
Berjalan
lama
8. SURAT RUJUKAN
Surabaya, 1 Januari 2015
Kepada :
Yth. Kepala Lab. Bedah Mulut
RSAL dr. Ramelan
Surabaya
Dengan hormat,
Dengan ini kami menghadapkan pasien,
Nama
: Tono
Usia
: 25TH
Alamat
: Jl. ABC No.1
Dari anamnesa dan pemeriksaan klinis didapatkan diagnosis sementara
berupa Squamosa Cell Carcinoma. Mohon dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut dibidang sejawat. Sekian, kami sampaikan terimakasih dan saya
mohon sedikit kabar.
Surabaya, 1 Januari 2015
Btk. Wass Coll.
Drg. _____________
Nb: Biopsi
9. HASIL LAB
Untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan biopsi, apusan saliva, dapat
menunjukkan adanya bakteri TB bila diwarnai dengan pewarnaan ziehlneelsen.
10.PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan tuberculosis dapat dilakukan dengan pemberian obat
anti tuberculosis seperti streptomosin, isoniazid, rifampisin, pirazinamid,
etambutol, etionamid, dan PAS (Para Amino Salisid Acid) yang mempnyai
tiga efek, yaitu aktivitas bakterisidal, aktivitas sterilisasi, dan aktivitas
bakteriostatis.
Sedangkan untuk pwncegahan ada tiga hal, yaitu:
1. Terhadap infeksi tuberculosis, maka harus dilakukan pencegahan
terhadap sputum yang infeksius dan isolasi serta mengobati penderita
2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara memperbaiki standart
hidup dan usaha melakukan peningkatan kekebalan tubuh dengan
melakukan vaksinasi BCG
3. Pencegahan dengan mengobati penderita yang sakit dengan obat
antituberculosis
o Resep
o Isoniazid ( INH) : Dosis 5 mg / Kg BB, PO
Efek samping : peripheral neuritis, hepatitis, dan hipersensitivitas.
o Ethambutol Hydrochloride (EMB) : Dosis dewasa 15 mg / Kg BB PO,
untuk pengobatan ulang mulai dengan 25 mg /Kg BB / hari. Anak 6
12 tahun : 10 15 mg / Kg BB / hari, efek samping : optik neuritis
(dapat sampai menjadi buta) dan skin rash.
o Rifampin / Rifampicin (RFP) : Dosis 10 mg / Kg BB / hari PO
Efek samping : hepatitis, reaksi demam, purpura, nausea, dan
vomiting
o Pyrazinamide : Dosis 15 30 mg / Kg BB
Efek samping : Hiperurikemia, hepatotoksisitas, skin rash, arthralgia,
dan distress gastrointestinal.
Misalkan laki-laki usia 35 tahun, dengan berat badan 60 Kg.
R/ Becom C 500 mg Capl. No. X
S 1 dd I
-----------------#--------------------R/ Benzocaine 4%
Borax Gliserin ad 25 ml fl No.I
S obat oles mulut 4-5x / hari
-----------------#--------------------R/ Isoniazid 300 mg Tab. No. No. VX
S 1 dd I
-----------------#---------------------
11.PROGNOSIS
Sifat
Sel yang berperan
Durasi
Tipe I
Ig-E Mediated
(anafilaksis)
Cepat
IgE yang terikat pada sel
Mastt
30-40 menit sesudah
terpapar
Tipe IV
Cell mediated / Delayed
hypersensitive
Lambat
Limfosit T
Beberapa jam bahkan hari
setelah terpapar
2. ETIOLOGI
Tipe I
o
o
o
Tipe IV
Obat kumur
Gigi tiruan dari akrilik, gigi tiruan dari bahan krom-kobalt, restorasi
mahkota emas, tumpatan amalgam, jembatan cekat sementara, pasta
gigi, elastic ortodonsi
3. PATOGENESIS
Terdapat kelainan pada system humoral dan seluler. Pada sistem imun
humoral yang banyak berperan adalah sistem antibody seperti IgA, IgG, dan
IgM. Sedangkan imun seluler yang banyak berperan adalah sel T, sel NK, sel
TNF dan sitokin.
4. CIRI KHAS
5. GEJALA KLINIS
Tipe I
o Lokal : urtikaria pada bibir dan mukosa oral, wheals dengan edema local
pada dasar eritema pada kulit, angioedema pada bibir, sekitar mata dan
lidah.
o
o
Tipe IV
o Intraoral tampak daerah merah yang kering dan mengkilat, daerah putih
disekitarnya.
o Pembentukan vesikel multiple yang mengelupas dan membentuk ulkus
yang tertutup fibrin
o Tepi meradang dan eritematosus
o Burning sensation
o Respon terbatas pada mukosa pipi, gusi, bibir, atau lidah bisa juga
melibatkan seluruh rongga mulut
6. ANAMNESIS
7. DIAGNOSIS BANDING
Herpes Simplex
Persamaan
dengan
stomatitis
alergika
Perbedaan
dengan
stomatitis
alergika
Burning sensation
lesi eritema sakit
saat makan
Disebabkan virus
HSV tipe 1 dan tipe
2
Acute
Pseudomembran
Candidiasis
Lesi eritema edema
Disebabkan jamur
candida albicans,
oral hygiene buruk,
terdapat lesi putih
kronis
Eritema
Multiformis
Lesi kemerahan
Pada eritema
terdapat lesi target
8. SURAT RUJUKAN
9. HASIL LAB
Tes Serologi
Pemeriksaan kadar IgE dalam darah
Patch test
Alergen yang dicurigai diletakkan pada kulit normal yang tidak berambut
kemudian dibiarkan berkontak selama 48 jam lalu angkat, setelah 2-4
jam kemudian periksa apakah ada kemerahan yang menetap.
10.PENATALAKSANAAN
a. Sanitasi lesi dengan povidone iodine 10%
b. Antihistamin contohnya Setirizin HCl 10 mg tab
c. Kortikosteroid topical contohnya kenalog in orabase
R/ Becom C Capl 500mg NO X
S 1 dd I
-----------------------#-------------------------R/ Benzocaine 4%
R/ Borax Glicerine ad. 15ml fl No
I
6. ANAMNESIS
a. Timbul sejak kapan: untuk mengetahui akut atau kronis, mengetahui
etiologinya
b. Sakit atau tidak: untuk menegakkan diagnosis (untuk membedakan
dengan DD nya), dan rencana perawatan
c. Akhir-akhir ini sering merasa kurang enak badan tidak
d. Sudah pernah diobati belum: untuk mengetahui reaksi tubuh atau
penyembuhan terhadap obat tersebut, dan untuk menghindari
terjadinya resistensi obat
e. Punya penyakit lain tidak, seperti kencing manis, tekanan darah
tinggi, penyakit ginjal, jantung, sedang menerima perawatan
radioterapi
,
dll?
Atau
mungkin
ada
keluarga
yang
pernah/mengalami?: untuk mengetahui factor pemberat, dan
rencana perawatan
f. Ada alergi tertentu tidak: untuk mengetahui alergi, factor pemicu dan
dalam menentukan rencana perawatan
g. Punya kebiasaan merokok, minum alcohol, nginang atau lainnya
tidak?: untuk mengetahui faktor predisposisi dan factor yang
mempengaruhi proses penyembuhan
7. DIAGNOSIS BANDING
Herpetic gingivitis
Desquamative gingivitis
Agranulocytosis
Leukemia
Scurvy
noma
8. SURAT RUJUKAN
Surabaya, 1
Januari 2015
Kepada :
Yth. Kepala Lab. periodonsia
RSAL dr. Ramelan
Surabaya
Dengan hormat,
Dengan ini kami menghadapkan pasien,
Nama
: Tono
Usia
: 25TH
Alamat
: Jl. ABC No.1
Dari anamnesa dan pemeriksaan klinis didapatkan diagnosis sementara
berupa Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis. Mohon dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut dibidang sejawat dan mohon sedikit kabar. Sekian,
atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Surabaya, 1 Januari 2015
Btk. Wass Coll.
Drg. _____________
NB : tindakan scaling (tindakan lain smear di lab.PA minat HPA)
9. HASIL LAB
1. Radang gusi marginal yang melibatkan kedua epitel squamous
stratified dan jaringan penghubung yang mendasarinya.
2. Permukaan epitel rusak dan digantikan dengan lapisan fibrin
pseudomembran, sel nekrotik, sel polimorfonuklear, dan berbagai
jenis mikroorganisme.
3. Jaringan ikat yang mendasari hiperemik dengan infiltrasi PMN. Sel
plasma numerous mungkin dapat dijumpai pada infiltrasi peripheral
4. Terdapat pembengkakkan epitelium pada perbatasan dan setiap sel
mengalami degenerasi
10.PENATALAKSANAAN
Terapi dasar tediri dari:
Pembersihan daerah infeksi dengan kapas yang dibasahi dengan
H2O2, setelah diberi anastesi topical
Pada minggu pertama pasien dirawat setiap hari dengan mengulang
pembersihan daerah terinfeksi
Control plak diajarkan bertahapdan segera dimulai bial rasa sensitive
berkurang
Pasien harus menghindari tembakau
Kumur Chlorhexidine 0,12%
Antibiotic sistemik: metronidazole 500mg 2 kali sehari dan penicillin
500 mg oral tiap 6 jam atau amoxicillin