Anda di halaman 1dari 5

EFLORESENSI PRIMER

I. Desfinisi
Efloresensi adalah kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara
obyektif), dan bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan. Efloresensi kulit dapat berubah
pada waktu berlangsungnya penyakit. Proses tersebut dapat merupakan akibat biasa dalam
perjalanan proses patologik. Kadang-kadang perubahan ini dapat dipengaruhi keadaan dari
luar, misalnya trauma garukan dan pengobatan yang diberikan, sehingga perubahan tersebut
tidak biasa lagi. Dalam hal ini, gambaran klinis morfologik penyakit menyimpang dari
biasanya dan sulit dikenali. Untuk mempermudah dalam pembuatan diagnosis, ruam kulit
dibagi menjadi :
 Efloresensi Primer (Kelainan kulit yang terjadi pada permulaan penyakit)
 Efloresensi Sekunder (Kelainan kulit yang terjadi selama perjalanan penyakit, yang
dapat dipengaruhi keadaan dari luar misalnya trauma garukan dan pengobatan yang
diberikan)
II. Efloresensi Primer
A. Makula
Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata. Ukuran dan
bentuknya bervariasi, tanpa adanya peninggian atau cekungan.
a. Vitiligo
Vitiligo secara umum adalah suatu kelainan didapat yang mengenai kulit dan mukosa
yang ditandai dengan makula depigmentasi berbatas tegas yang terjadi akibat adanya
kerusakan selektif pada melanosit
b. Melasma
Melasma merupakan gangguan manifestasi berupa hipermelanosis

c. Lentigo
Lentigo adalah suatu makula berwarna coklat sampaicoklat gelap atau hitam,
sirkumskripta, dengan diameter kurang dari 0,5cm.
B. Papul
Penonjolan di atas permukaan kulit, sikumskrip, berukuran diameter lebih kecil dari ½
cm, berisikan zat padat. Warna papul dapat merah akibat peradangan, pucat, hiperkrom,
putih, atau seperti kulit di sekitarnya. Letak papul dapat epidermal atau kutan.
a. Veruka Vulgaris
Veruka vulgaris atau kutil adalah proliferasi jinak pada kulit dan mukosa yang
disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).

b. Moluskum kontagiosum
Moluskum kontagiosum adalah infeksi pada lapisan atas kulit yang disebabkan oleh
virus. Kondisi ini menyebabkan kulit memiliki tonjolan, putih, atau berbintil seperti
mutiara.

c. Nevi
Tahi Lalat (Nevi) adalah pertumbuhan kulit yang kecil dan biasanya berwarna gelap,
yang berasal dari sel-sel penghasil pigmen (melanosit) di kulit.
C. Plak
Peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan berisi zat padat (biasanya
infiltrat), diameternya 2 cm atau lebih
D. Urtika
Edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan.
E. Nodus
Massa padat sirkumskrip terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol.
F. Nodulus
Massa padat sirkumskrip terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol yang berukuran
<1 cm.
G. Vesikel
Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran <½ cm dan mempunyai dasar.
H. Bula
Vesikel yang berukuran lebih besar.
I. Pustul
Vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut vesikel
hipopion.
J. Kista
Ruangan berdinding berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan akibat
peradangan, walaupun dapat meradang. Kista terbentuk dari kelenjar yang melebar dan
tertutup, saluran kelenjar, pembuluh darah, saluran getah bening, atau lapisan epidermis.
Isi kista terdiri atas serum, getah bening, keringat, sebum, sel-sel epitel, lapisan tanduk,
dan rambut.

Anda mungkin juga menyukai