Anda di halaman 1dari 20

HIDRADENITIS

SUPPURATIVA

Oleh:
Dimitra Liany
K1A1 14 013

Pembimbing :
dr. Shinta N.Barnas, M.Kes., Sp.Kk
DEFINISI

 Hidradenitis suppurativa (HS) berasal dari


bahasa Yunani hidros ( sweat ) dan aden
(glands) disebut juga sebagai Verneuil’s
disease atau acne inversa. HS adalah
penyakit kulit di folikel rambut yang bersifat
kronis, inflamatorik dan rekuren yang
umumnya muncul setelah pubertas dengan
lesi inflamasi yang dalam dan nyeri pada
area dengan kelenjar apokrin seperti aksila,
inguinal, dan anogenital.
EPIDEMIOLOGI
 Prevalensi HS bervariasi dari 0,05 – 4,10%.3
HS lebih sering ditemukan pada perempuan
dengan rasio perempuan banding laki-laki
berkisar dari 2:1 sampai dengan 5:1. Rata-
rata usia onset dari HS adalah 23 tahun. HS
jarang terjadi pada sebelum pubertas dan
setelah menopause, namun HS dalam bersifat
persisten sampai dengan setelah menopause.
ETIOLOGI
Kepastian penyebab dari hidradenitis
suppurativa tidak dapat diketahui, namun
ada beberapa faktor predisposisi yang dapat
memicu terjadinya penyakit ini diantaranya:
struktur adneksa, hormon, obesitas, riwayat
genetik menderita acne, adanya obstruksi
pada daerah kelenjar keringat dan folikel
rambut serta infeksi bakteri,
FAKTOR RISIKO
 Genetik
 Hormon androgen
 Infeksi bakterial
 Obesitas
 Merokok
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
 HS memiliki predileksi yang jelas yaitu pada area
tubuh yang memiliki kelenjar apokrin terutama
di bagian lipatan yaitu aksila, inguinal, perianal,
perineal, lipatan payudara dan bokong.
 Awalnya gejala dapat berupa ketidaknyamanan
atau gatal, lalu menjadi papul atau nodul,
kemudian menjadi pustul. Nodul dapat perlahan-
lahan menjadi peradangan abses yang nyeri.
Abses ini dapat ruptur, memproduksi sekret yang
purulent, scarring, dan sinus. Manifestasi klinis
ini juga disertai dengan rasa nyeri dan sekret
yang malodor.
MANIFESTASI KLINIS
KRITERIA DIAGNOSIS
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
 Kriteria diagnosis (TheSecond International
Hidradenitis Suppurativa Research
Symposium)
 Lesi tipikal, terdapat nodul yang nyeri, blind boil pada awal
dari lesi; abses, draining sinuses, scarring, dan “tombstone”
komedo yang terbuka pada lesi sekunder.
 Kronis dan dapat kambuh
 Topografi tipikal: aksila, lipatan paha, perineal dan perianal,
bokong, lipatan infra, dan intermama
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah rutin
 Bakteriologi
 Histologi
 Pemeriksaan radiologi (USG dan MRI)
PENATALAKSANAAN
 Non-farmakoterapi
 Farmakoterapi
 Pembedahan
NON-FARMAKOLOGI
 Kompres hangat untuk mengurangi
pembengkakan dan iritasi
 Hygiene
 Mengenakan pakaian yang longgar
 Jangan mencukur didaerah yang terjadi
iritasi
 Tidak merokok
 Menurunkan berat badan
FARMAKOTERAPI
PEMBEDAHAN
 Pada saat proses ini menadi kronis, bedah
eksisi luas merupakan prosedur pilihan.
Sedangkan insisi dapat dilakukan apabila
terdapat abses yang juga disertai dengan
tindakan drainase dari cairan abses.
Diagnosis Banding Kesamaan fitur Perbedaan
Acne Kista dengan pus, nodul Distribusi di wajah, punggung, dada,
inflamatorik, scars dan adanya komedo (whiteheads),
lebih superfisial

Folikulitis, Nodul dan abses, sekret Etiologi utama adalah agen infeksi,
furunkel, purulen dapat terjadi eritema pada sekitar lesi yang
karbunkel, abses diarea lipatan fluktuatuf, distribusi sembarang,
respon cepat dengan antibiotik

Skrofuloderma Abses dengan sekret Etiologi utama adalah infeksi bakteri


purulen, fistula mycobacterium, tuberculin test (+)

Granuloma Lokalisasi di genital dan Ulkus kemerahan, mudah berdarah,


inguinale lipat paha histologi: donovan bodies, etiologi
infeksi klebsiella granulomatis

Lymphogranuloma Lokalisasi di genital dan Pembengkakan pada kelenjar getah


venerum lipat paha bening, etiologi chlamydia
trachomatis
KOMPLIKASI
 Perjalanan penyakit bervariasi menurut derajat
keparahan, pada kasus yang ringan dapat remisi
spontan umumnya pada usia > 35 tahun.
 Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah
limfedema persisten akibat hambatan atau
destruksi rute drainase limfe akibat inflamasi
yang rekuren.
 Karsinoma sel skuamosa (KSS) dilaporkan terjadi
pada 3,2% pasien HS di perianal selama 20-30
tahun, umumnya perubahan menjadi maligna ini
terjadi pada pria pada HS di area genitoanal.
PROGNOSIS
 Perjalanan penyakit kronis. Durasi penyakit
rata-rata sekitar 18,8 tahun. Stadium I
Hurley merupakan bentuk yang paling banyak
didapatkan yaitu pada 2/3 pasien, stadium II
Hurley didapatkan pada 1/4 pasien, dan
stadium III Hurley didapatkan pada 1/5
pasien. Perjalanan penyakit pada setiap
stadium dapat intermiten dan berkelanjutan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai