KELAMIN
• Efloresensi
Ulkus durum
Kondiloma
Guma
• Pemeriksaan penunjang
– Tes serologik sifilis (TSS): nontreponemal
(tes reagin), dan treponemal
– Mikroskopik (px T. pallidum)
– Pemeriksaan LCS
• Penatalaksanaan
Penisilin
Penisilin prokain IM
Penisilin G benzatin IM
Antibiotik lain (15 hari
SI&II, 30 hari SIII)
Tetrasiklin 4 x 500mg/hari
Eritromisin 4 x 500mg/hari
Doksisiklin 2 x 100
mg/hari
Seftriakson 2 gr/hari
Ulkus durum, ulkus yg tdk nyeri pd proksimal
glans penis
ULKUS MOLLE
Pemeriksaan penunjang
Preparat dengan pewarnaan gram (dari tepi ulkus yg
tergaung)
Tes serologik: teknik imunofluoresens (utk menemukan
antibodi)
Pembiakan kuman (dari pus/lesi)
Terapi :
ORAL :
• Azitromisin 1 g oral d.tunggal
• Seftriakson 250 mg im d.t
• Eritromisin basa 4 x 500 mg/7 hr
TOPIKAL
• kompres dingin
• Aspirasi kelenjar inguinal
ULKUS MOLE
• Tanda-tanda/gejala :
– di daerah kemaluan gerombolan vesikel, berwarna
kemerahan, rasa nyeri dan bila pecah meninggalkan
bekas
– terjadi pembesaran kelenjar yang nyeri
– dapat kambuh bila terjadi kelelahan fisik
dan stres mental
3. INFEKSI REKURENS
Virus herpes simpleks yang tidak aktif, gejala klinis
(+)/(-)
• Pemeriksaan penunjang : tes tzank
• Terapi
Episode klinis pertama : Acyclovir
400mg 5x1
Rekuren : Acyclovir 200mg 5x1
5hari
Vaginosis Bakterial
Kriteria Diagnostik
• Sekret vagina homogen, warna puih abu-
abu, berbau tidak enak, amis, melekat
pada dinding vagina.
• pH vagina > 4,5 (4,5-5,5)
• Whiff test (+)
• Terdapat clue cell pada pemeriksaan
mikroskopik (sediaan basah)
Jika didapatkan 3 dari 4 kriteria maka
diagnosis V.B. dpat ditegakkan.
Keterangan
• Etiologi
parasit Trichomonas vaginalis.
Tanda dan Gejala
a. Pada wanita :
• Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab
(Strawberry Appearance)
• Perdarahan kecil – kecil pada permukaan serviks.
• Didapatkan rasa gatal dan panas di vagina.
• Dysuria
• Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual
(dispareunia)
• Dapat juga mengalami perdarahan pasca
sanggama dan nyeri perut bagian bawah.
• Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi
pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina.
• Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan
sekret vagina biasanya tidak berbusa.
• b. Pada pria :
biasanya tidak memberikan gejala.
Kalaupun ada, pada umumnya gejala
lebih ringan dibandingkan dengan
wanita. Gejalanya antara lain :
• iritasi di dalam penis
• keluar cairan keruh namun tidak
banyak
• rasa panas dan nyeri setelah
berkemih atau setelah ejakulasi.
Pemeriksaan Diagnostic
Pemeriksaan diagnostic yang dilakukan
diantaranya :
a) pH vagina
pH yang lebih dari 4,5 dapat disebabkan
oleh Trichomonas vaginalis dan bacterial
vaginosis.
b) Apusan basah/Wet mount
c) Pap Smear
d) Test Whiff
Tes ini menambahkan Potassium hidroksid
ke sampel yang diambil dari vagina dan
untuk mengetahui bau yang tidak sedap.
e) Kultur
Penatalaksanaan
• Metronidazol : dosis tunggal 2 gram
atau 3 x 500 mg / hari selama 7 hari
• Nimorazol : dosis tunggal 2 gram
• Tinidazol : dosis tunggal 2 gram
• Omidazol : dosis tunggal 1,5 gram
HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh
manusia
Penularan dapat
terjadi selama:
• Proses kehamilan
• Proses persalinan
• Menyusui
Kemungkinan penularan ke
bayi adalah sekitar 25-30
bila tanpa pengobatan
AIDS TIDAK MENULAR LEWAT :
Ciuman Pelukan WC
Sentuhan Nyamuk
Alat makan Tinggal
serumah
Resiko terhadap penularan HIV
menjadi lebih tinggi bila ada perilaku :
A = Abstinence
Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan
hubungan seksual
B = Be faithful
C = Condom
Saling setia pada satu pasangan yang
tidak terinfeksi
Gunakan HIVsetiap kali berhubungan
kondom
seks yang berisiko
D= Don’t Inject !
Hindari penggunaan jarum suntik secara
bergantian & tidak steril
E = Save Equipment
Hindari pemakaian segala alat / bahan tdk
Diagnosis AIDS ( WHO )
Pada orang dewasa: 2 gejala mayor
dengan minimal 1 gejala minor dengan
tidak ditemukan penyebab lain supresi
imun tubuh
Gejala Mayor
1. Penurunan BB > 10%
2. Diare kronik > 1 bulan
3. Demam berkepanjangan > 1 bulan
Gejala Minor
1. Batuk menetap > 1 bulan
2. Pruritus / dermatitis yang luas
3. H. zoster rekuren
4. Kandidosis orofaring
5. H. simplek klinik progresif & luas
6. PGL ( virus bersifat limfotropik)
DETEKSI HIV
Periode
Jendela HIV + AIDS
• Bacterial
– Tuberculosis (TB)
– Strep pneumonia
• Viral
– Kaposi Sarcoma
– Herpes
– Influenza (flu)
Opportunistic Infections
associated with AIDS
• Parasitic
– Pneumocystis
carinii
• Fungal
– Candida
– Cryptococcus
TBC :
Candidiasis :
Batuk, kelenjar bengkak,
Gumpulan putih kecil seperti keringat basah waktu malam
busa di mulut dan vagina
Infeksi opportunistik
Herpes
Simpleks :
Luka yang
sangat sakit
dekat mulut
(HSV-1); pada
kelamin (HSV-2)
PCP :
Sesak napas, batuk
kering
Penyakit lain terkait HIV
• Kelelahan
Demam
Diare
Limpadenofat
i
Wasting
Pengobatan HIV
1. Zidovudin (AZT)
Dosis 500-600 mg sehari per os
2. Lamivudin (3TC)
Dosis 150 mg sehari dua kali
3. Neviropin
Dosis 200 mg sehari selama 14 hari
kemudian 200 mg sehari dua kali