SEKSUAL
Dwika Hermia Putri
Infeksi Menular Seksual
Infekasi Menular Seksual / Sexually
Transmitted Infection
Pria Wanita
DEFINISI :
Semua penyakit yang disebabkan oleh Nisseria gonorrhoeae
PRIA
Infeksi Komplikasi :
pertama : Lokal Asendens :
-Tysonitis - prostatitis
Uretritis -Parauretritis - vesikulitis
-Littritis - vas
deferentitis/funkulitis
-Cowperitis - epididimitis
- trigonitis
GEJALA KLINIS DAN
KOMPLIKASI
Wanita
Infeksi Komplikasi :
pertama : Lokal Asendens :
- Bartholinitis - Salpingitis
Uretritis - Parauretritis - PID (Pelvic inflammatory
Servisitis Diseases)
Komplikasi
diseminata pada
pria dan wanita
-Artritis
-Miokarditis
-Endokarditis
-Perikarditis
-Meningitis
-Dermatitis
Diagnosis
Sediaan langsung ; pewarnaan gram gonokokus
gram negatif intraselular dan ekstraseluler
Kultur
Media transpor : media struart dan media
transgrow
Media pertumbuhan : Mc Leods chocolate
agar, media Thayer Martin, dan Modified
Thayer Martin agar
Tes definitif ; tes oksidasi dan tes fermentasi
Tes beta-laktamase
Tes thomson
Tatalaksana
Infeksi Rekurens :
-Gejala klinis lebih ringan daripada infeksi primer
-Berlangsung 7-10 hari
-Gejala prodormal lokal sebelum timbul vesikel ; rasa panas,
gatal, dan nyeri
Pemeriksaan Penunjang
Antibodi VHS
Percobaan Tzanck dengan pewarnaan Giemsa
sel datia berinti banyak dan badan inklusi
intranuklear
Diagnosis Banding
Impetigo vesikobulosa
Ulkus durum
Ulkus mole, ulkus mikstum
Tatalaksana
Patogenesis :
T. Vaginalis menginvasi epitel dan subepitel pada dinding
saluran urogenital peradangan
Gejala Klinis
Wanita
Pria
Sistemik :
- Metronidazole 2x500 mg setiap hari selama 7 hari atau
tinidazole 2x500 mg setiap hari selama 5 hari
- Ampisilin atau amoksisilin 4x500 mg p.o selama 5 hari
- Eritromisin
- Klindamisin 2x300 mg p.o selama 7 hari
6. SIFILIS
Definisi
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema
pallidum; sangat kronik dan bersifat sistemik
Dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat
menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten
dan dapat ditularkan dari ibu ke janin
Sinonim
Lues venerea, raja singa
Klasifikasi
Sifilis kongenital
Dini (sebelum dua tahun)
Lanjut (sesudah dua tahun)
stigmata
Sifilis akuisita, dibagi menurut dua cara;
Secara klinis
Stadium I
Stadium II
Stadium III
Secara epidemiologik
Stadium dini menular (dalam satu tahun sejak infeksi) SI, SII, stadium
rekuren, stadium laten dini
Stadium lanjut tak menular (setelah satu tahun sejak infeksi) stadium
laten lanjut, SIII
Bentuk lain ; sifilis kardiovaskular dan neurosifilis
Gejala Klinis
Sifilis Akuista
A. Sifilis dini
1.Sifilis primer (SI)
Papul lentikular yang permukaannya segera menjadi erosiulkus
(bulat, soliter dasarnya jaringan granulasi berwarna merah dan
bersih, diatasnya hanya tampak serum. Khas: ulkus indolen dan
teraba indurasi (ulkus durum) afek primer
1 minggu setelah afek primer pembesaran KGB regional di
inguinalis medial ; soliter, indolen, tidak lunak, lentikuler, tidak
supuratif, tidak terdapat periadenitis
2.Sifilis sekunder (SII)
. Timbul setelah 6-8 minggu sejak SI. Disertai gejala konstitusi
(anoreksia, BB turun, malese, nyeri kepala, demam yang tidak
tinggi, artralgia)
. The great imitator kelainan kulit menyerupai berbagai penyakit
kulit
. Kelainan kulit tidak gatal, sering disertai limfadenitis generalisata,
pada SII dini dapat terjadi di telapak kaki dan tangan
Gejala Klinis
Sifilis Akuista
Bentuk lesi :
- roseola; eritema makular, nernintik-nintik atau bercah, warna
merah tembaga, bentuk bulat atau lonjong
- Papul; bulat, skuama di pinggir (koleret/ papuloskuama),
psorisiformis, leukoderma sifilitikum, korona venerik, kondiloma
lata
- Pustul; papul segera menjadi vesikel kemudian membentuk pustul
sering disertai demam intermiten (sifilis variseliformis)
- Bentul lain; sifilis impetiginosa, ektima sifilitikum, rupia sifilitika,
sifilis ostrasea
3. Sifilis laten dini ; tidak ada gejala klinis dan kelainan, tetapi infeksi
masig ada dan aktif , tes serologik darah (+),
Gejala Klinis
Sifilis Akuista
B. Sifilis Lanjut
1. Sifilis laten lanjut
Biasanya tidak menular, lama masa laten beberapa tahun
hingga bertahun-tahun bahkan dapat seumur hidup.kadang-
kadang terdapat pula banyak kulit hipotrofi lentikular pada
badan bekas papul-papul SII
2. Sifilis tersier (SIII)
Kelainan yang khas; guma infiltrat sirkumskrip, kronis,
biasanya melunak, dan destruktif
Nodus; mula-mula di kutan, kemudian ke epidermis,
pertumbuhan lambat, meninggalkan sikatriks yang hipotrofi
Gejala Klinis
Sifilis Kongenital
Terjadi pada bayi jika ibunya terkena sifilis, terutama sifilis dini
sebab banyak T.pallidum beredar dalam darah, treponema masuk
secara hematogen ke janin melalui plasenta yang sudah dapat
terjadi pada saat masa kehamilan 10 minggu.
Sifilis kongenital dini
Bula begerombol, simetris pada telapak tangan dan kaki. Papulo-
skuamosasimetris dan generalisata. Kuku dapat terlepas (onikia
sifilitika). Plaques muqueuses pada selaput lendir mulut dan
tenggorok syphilitic snuffles. Hepar dan lien membesar
Sifilis kongenital lanjut
Terjadi antara umur tujuh sampai lima belas tahun. Guma
menyerang kulit, tulang, selaput lendir, alat dalam. Khas guma
pada hidung dan mulut.
Gejala Klinis
Sifilis Kongenital
Stigmata
Stigmata pada lesi dini;
Fasies; saddle nose, bulldog jaw
Gigi; gigi hutchinson, milbery molar
Regades terdapat pada sudut mulut terbentuk dari papul-
papul yang berkonfluensi
Jaringan parut koroid
Kuku; onikia
Stigmata pada lesi lanjut
Kornea; keratitis intersisial
Sikatriks gumatosa
Tulang; osteoporosis gumatosa
Atrofi optikus
Trias hutchinson; keratitis intersisial, gigi hutchinson,
ketulian nervus VIII
Pembantu Diagnosis
Pemeriksaan T.pallidum
Tes Serologik Sifilis
Tes nontreponemal; tes fiksasi komplemen, tes
flokulasi
Tes treponemal; tes imobilisasi, tes fiksasi
komplemen, tes imunofluoresen, tes hemoglutisasi
Pemeriksaan Lain
Sinar Rontgen ; melihat kelainan klinis pada tulang
Tes koloidal emas ; tidak khas
Pemeriksaan jumlah sel dan protein total pada
likuor serebrospinal
Histopatologi
Imunologi
Diagnosis Banding
SI SII SIII
Penisilin;
Penisiln G prokain dalam akua
Penisilin G prokain dalam minyak
Penisilin G benzatin
Antibiotik lain ;
tetrasiklin 4x500 mg/hari
Eritromisin 4x500 mg/hari
Doksisiklin 2x100 mg/hari
Lama pengobatan 15 hari bagi Si dan SII, 30 hari bagi stadium laten
Golongan sefalosporin ; sefaleksin 4x500mg sehari selama 15
hari, seftriakson setiap hari 2 gr dosis tunggal i.m/i.v selama 15
hari
Azitromisin SI dan SII, 500 mg sehari dosis tunggal, lama
pengobatan 10 hari
7. LIMFOGRANULOMA VENERIUM
Definisi :
Limfogranuloma venerium (LGV ) penyakit venerik yang
disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, afek primer
biasanya cepat hilang, bentuk yang tersering ialah sindrom
inguinal berupa limfadenitis dan periadenitis beberaba
kelenjar getah bening inguinal medial dengan kelima tanda
radang akut dan disertai gejala konstitusi, kemudian
mengalami perlunakan yang tak serentak
Sindrom Genital
Jika sindrom inguinal tidak diobati maka terjadi fibrosis kelenjar inguinal
medial aliran KGB terbendung edem dan elefantiasis (dapat terbentuk fistel-
fistel dan ulkus-ulkus)
Pada pria elefentiasis di penis dan skrotum, wanita di labia dan klitoris
(estiomen)
Jika meluas terbentuk elefantiasis genito-anorektalis (sindrom Jersild)
Sindrom Anorektal
Limfadenitis dan periadenitis
Mengalami perlunakan dan membentuk abses abses pecah darah dan pus
keluar waktu defekasi fistel ulkus sikatriks striktura rekti
Obstipasi, tinja kecil-kecil disertai perdarahan waktu defekasi
Sindrom Uretral
Terjadi jika timbul infiltrat di uretra posterior abses pecah fistel
Akibatnya terjadi striktur hingga orifisium uretra eksternum berubah bentuk
seperti mulut ikan (fish mouth urethra) dan penis melekung seperti pedang turki
Kelainan Lain
Pada kulit dapat timbul eksantema ; eritema nodosum dan eritema multiformis
Fotosensitivitas
Konjungtivitis biasanya unilateral disertai edema dan ulkus-ulkus pada
palpebra (Sindrom okuloglandular PARINAUD)
Pembesaran KGB regional dan demam
Pada fundus pelebaran pembuluh darah yang berliku-liku dan edema
peripapilar
SSP meningoensefalitis
Hepatosplenomegali, Peritonitis, uretritis
Pembantu Diagnosis :
Darah tepi : leukosit normal, LED
meninggi
Hiperproteinemia ; peninggian globulin,
albumin normal atau menurun
IgA meninggi dan tetap meninggi selama
penyakit masih aktif
Tes Frei : terdapat infiltrat berdiameter
0,5 cc atau lebih
Tes Ikatan Komplemen : titer 1/6
sedang sakit, titer lebih rendah pernah
sakit
Diagnosis Banding:
Skrofuloderma
Limfadenitis piogenik
Limfadenitis karena ulkus
mole
Limfoma malignum
Hernia inguinalis
TATALAKSANA
Definisi
Penyakit infeksi pada alat kelami yang akut, setempat
disebabkan oleh Streptobacillus ducrey (Haemophilus
ducrey) dengan gejala klinis yang khas berupa ulkus
nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi dan sering
disertai pernanahan KBG regional
Sinonim
Soft chancre, chancroid, soft sore
Gejala Klinis :
Lesi multiple, jarang soliter, biasanya pada daerah genital,
jarang pada daerah ekstragenital
Mula-mula bentuk papulvesiko-pustulpecah menjadi ulkus
Ulkus : kecil, lunak pada perabaan, tidak terdapat indurasi,
bentuk cawan, pinggir tidak rata, sering bergaung dan
dikelilingi halo yang eritematosa
TATALAKSANA
Sistemik
Sulfonamid; dosis awal 2-4 gr dilanjutka 1 gr tiap 4 jam sampai sembuh
sempurna (10-14 hari)
Streptomisin ; 1 gr setiap hari selama 7-14 hari
Penisilin
Tetrasiklin dan oksitetrasiklin ; 4x500 mg/ hari selama 10-20 hari
Kanamisin l 2x500 mg i.m selama 6- 14 hari
Eritromisin 4x500 mg sehari selama seminggu
Kuinolon ; ofloksasin dosis tunggal 400 mg
Lokal
Jangan diberikan antiseptik, lesi dini yang kecil dapat sembuh setelah diberi
NaCl fisiologik
9. GRANULOMA INGUINALE
Definisi
Proses granulomatosa yang biasanya mengenai
daerah anogenital dan inguinal, bersifat kronik
progresif penularan secara autoinokulasi, mengenai
genital dan kulit sekitarnya kadang-kadang sistem
limfatik
Sinonim
Ulcerating granuloma of pudenda, sclerosing
granuloma, granulomatosis, granulo venerum,
granuloma Donovani, donovanosis
Etiologi
Donovania granulomatis / Calymatobacterium
granulomatis
Tipe gambaran kllinis :
o Tipe nodular; timbul nodus berwarna merah, lunak akhirnya
timbul ulkus dengan granulasi
o Tipe ulsero-vegetatif; ulkus-ulkus yang besar, makin melebar,
berasal dari tipe nodular
o Tipe hipertrofik; timbul reaksi proliferatif dan membentuk massa
vegetatif yang besar
o Tipe sikatrisial; timbul sikatriks pada tempat jaringan granulasi,
terlihat pulau-pulau jaringan granulasi di antara sikatriks
Komplikasi :
- Edema genital dan fibrosis, deformitas genital,
stenosis uretra, vagina dan lubang anus
- Hiperplasia pseudoepiteliomatosa
- Keganasan ; karsinoma sel basal ataupun
karsinoma sel skuamosa
- Lesi metastatik dapat mengenai tulang, sendi dan
alat-alat dalam
Diagnosis: Diagnosis Banding:
1. Riwayat penyakit o Lesi permulaan dapat
2. Gambaran klinis menyerupai sifilis dini
3. Hapusan jaringan (tissue o Massa ulkus menyerupai
smears) epiteliomatosa
4. Biakan o Limvogranuloma venereum
5. Biopsi o Ulkus mole, tuberkulosis kulit,
6. Tes serum amubiasis kulit, filariasis dan
7. Inokulasi karsinoma sel skuamosa
8. Tes kulit
TATALAKSANA
Sistemik
Sulfonamid dan penisilin
Ampisilin 4x500 mg /haris selama min. 2 minggu
Streptomisin i.m 1 gr/hari selama 20 hari atau 2x1 gr/hari selama 10 hari atau
4x1 gr/hari selama 5 hari
Tetrasiklin 4x500 mg/hari selama 10-20 hari
Kloramfenikol i.m 4 gr sekali suntik, tiap 2-3 hari 1x, dan dosis total 12-16 gr
Eritromisin 4x500 mg/hari selama 2-3 minggu
Gentamisin i.m 1 mg/kgBB 3x/hari, jumlah total 2,4 gr
Linkomisin 4x500 mg selama 14 hari
Kotrimoksazol 2x2 tab/hari selama 2 minggu atau lebih
10. HUMA IMMUNODEFICIENCY VIRUS
(HIV) DAN ACQUIRED IMMUNE
DEFICIENCY SYNDROME (AIDS)
Definisi
AIDS atau Sindrom kehilangan kekebalan tubuh adalah
sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh
manusia sesudah sistem kekebalan dirusak oleh virus
HIV
Etiologi