INFEKSI MENULAR
SEKSUAL
Diagnosis Banding
Furunkulosis
Tata Laksana
a. Antibiotik sistemik & topikal,
b. Ingat faktor predisposisi (daya tahan tubuh menurun
dan banyak keringat)
1. INFEKSI GENITAL NON-
SPESIFIK
Peradangan di uretra, rectum atau serviks yang di sebabkan Infeksi
non- Spesifik
Etiologi
Chlamydia trachomatis (50%), U. urealyticum, M. hominis, T. vaginalis, HSV, G. vaginalis,
alergi & bakteri
Laki-Laki Wanita (Umumnya asimtomatik)
• Duh tubuh vagina
Timbul 1-3 minggu setelah kontak • Disuria ringan
seksual • Sering kencing
▪ Disuria ringan (Nyeri saat BAK) • Nyeri di daerah pelvis
▪ Rasa tidak enak di uretra • Ditemukan tanda servisitis (mukosa
hiperemis, edema, folikel” yg mudah
▪ Sering kencing
berdarah, duh tubuh serviks mukopurulen)
▪ Duh tubuh seropurulen
Diagnosis Tata Laksana
1. Non Medikamentosa
1. Pewarnaan Gram 1. Periksa dan lakukan pengobatan
2. Pemeriksaan sitologi pada pasangan tetap
langsung dan biakan 2. Anjurkan abstinesia/ penggunaan
kondom
Giemsa, papaniculous
3. Pemeriksaan deteksi 3. Kunjungan ulang hari ke-7
antigen klamidia 4. Lakukan konseling
Direct fluorescent 5. PITC terhadap infeksi HIV
antibody (DFA), ELISA
4. Mendeteksi asam 6. Indikasikan pemeriksaan skrining
nukleat 2.IMS
Medikamentosa
lainnya
Hibridisasi DNA probe, Linin pertama :
Amplifikasi asam
nukleat 1. Doksisiklin : 2 x 100 mg/ hr selama 7 hr
2. Azitromisin 1 gr dosis tunggal
3. Eritromisin 4x500 mg/hr selama 1 minggu, atau
4. Eritromisin 4 x 250 mg/hr selama 2 minggu
2. Gonore
Infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae
Insiden tinggi diantara IMS lainya
Laki-laki Wanita
• Masa inkubasi umumnya 2-5 hari
• Polakisuria (Sering BAK) • Umumnya Asimtomatik
• Gatal dan Panas • Umumnya mengenai serviks
• Disuria Servisitis
• Duh tubuh mukopurulen (Kental • Keputihan, disuria, nyeri panggul
kuning kehijauan) , terkadang • Duh tubuh mukopurulen, kadang
disertai darah disertai darah
• Nyeri waktu ereksi • Mengandung banyak gonokokus
• Orificium uretra eksternum mengalir ke luar Uretra, duktus
kemerahan dan edema parauretra, kelenjar bartholin, rektum,
sampai daerah indung telur
Tatalaksana
1. Non Medikamentosa
1. Periksa dan lakukan pengobatan
Diagnosis pada pasangan tetap
2. Anjurkan abstinesia/ penggunaan
1. Sediaan langsung → kondom
gonokokus gram negative
3. Kunjungan ulang hari ke 3 dan ke-7
2. Kultur → chocolate agar,
Thayer martin 4. Lakukan konseling
3. Tes identifikasi persumtif 5. PITC terhadap infeksi HIV
dan konfirmasi (definitif)
6. Indikasikan pemeriksaan skrining
4. Tes Beta Laktamase 2.IMS
Medikamentosa
lainnya
5. Tes Thomson
1. Sefiksim : 400 mg dosis tunggal (linin pertama)
(efektifitas dan sensitifitas paling baik: 95%)
2. Levofloksasin: 500 mg dosisi tunggal
3. Tiamfenikol : 3,5 gr, dosis tunggal PO
(tidak dianjurkan pemakaian pada ibu hamil)
3. Trikomoniasis
✓Infeksi saluran urogenital bawah yang disebabkan oleh
Trichomonas vaginalis melalui kontak seksual.
✓Trikomoniasis pada saluran urogenital dapat menyebabkan
vaginisiti dan sistitis.
✓Penularan: Kontak seksual, dapat juga melalui pakaian dan
handuk basah
Medikamentosa
❑Metronidazol : 2x500 mg/ hr selama 7 hari, dosis tunggal 2 gr
❑Nimorazol : dosis tunggal 2 gr
❑Tinidazol : dosis tunggal 2 gr
❑Omidazil : dosis tunggal 1,5 gr
4. Vaginosis Bakterial
pembuka botol
1. Dini
Kongenital
2. Lanjut ▪ I
Sifilis ▪ II
Klinis
Akuisata ▪ III
Guma di hidung
Diagnosis
TATALAKSANA
1. Pemeriksaan T. pallidum 1. Antibiotik secara IM :
2. Tes serologik
5. Laten : 30 hari
Vesikel berkelompok
di atas kulit eritematosa pada
penis
Fase laten
Tidak ditemukan gejala kliniS
• Sering
ditemukan gejala • Vesikel • Rasa panas
prodromal lokal
Infeksi
Rekurens
• Dapat timbul
• Gatal dan pada tempat yg
nyeri sama atau
tempat lain
Diagnosis
Diagnosis
TATALAKSANA
Topikal salap / krim idoksuridin, asklovir,
Oral Asiklovir 5 x 200 mg/hr selama 5 hari
Sindrom
genital :
Jika sindrom inguinal tidak diobati maka terjadi fibrosis
kepada kelenjar inguinal medial, sehingga aliran getah
1. Pemeriksaan dengan
NAAT Untuk chlanydia
tracomatis
2. Tes ikatan
komplemenTes
serologis chlanydia
tracomatis
Diagnosis TATALAKSANA
Doksisiklin 2x100 mg,
selama 21 hari (p.o)
Erytromicin base 4 x
500 mg , selama 21 hari
Azitromisin 1x500 ,
selama 3 minggu (p.o)
10. Granuloma inguinale
Penunjang TATALAKSANA
Lama pengobatan 3 mgg-3 bulan- sembuh, jk
bersamaan dengan HIV maka terapi lebih
panjang
● Doksisiklin 2x100 mg/ hr
● Erytromicin base 4 x 500 mg/hr
● Azitromisin 1 gram , setiap minggu
11. Human Immunodeficiency Virus ( HIV)
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
Tingkat Klinis I
• Asimtomatik
• Limfadenopati generalisata persisten (LGP).
• Tanpa gejala sama sekali
Tingkat Klinis II (dini)
Penurunan BB < 10%
Kelainan mulut dan kulit yg ringan → dermatitis seboroik,
prurigo, onikomikosis, ulkus pd mulut berulang, kelitis angularis
Herpes zoster timbul 5 thn terakhir
Infeksi saluran napas atas berulang, mis: sinusitis
Tingkat Klinis III (Menengah)
Tingkat Klinis IV
Sarkoma kaposi laki-laki < 60 thn
Limfoma (non-Hodgkin)
Karsinoma sel skuamosa pd mulut dan anus
Diagnosis
Pemeriksaan anti HIV
Dilakukan dgn 3 jenis ELISA yg berbeda
Bila hasil negatif tetapi klinis diduga menderita AIDS perlu
pemeriksaan lanjut
Metode Western blot
TATALAKSANA
Obat yg digunakan ialah kombinasi 3 obat antiretroviral :
Zidovudin : 500 – 600 mg sehari pre os
Lamivudin : 150 mg sehari pre os
Nevirapin : 200 mg sehari selama 14 hari, kemudian 2x200 mg
sehari
Thanks