GONORE
Oleh :
Preseptor :
dr. Yolla Fadila, Sp. DV
DEFINISI
Penularan Manual
Kuman bersifat tahan asam, dan dapat terlihat di dalam maupun di luar
leukosit.
Kuman ini tidak dapat bertahan hidup pada suhu 39 derajat Celcius,
tidak tahan lama diudara bebas, cepat mati pada keadaan kering dan
tidak tahan terhadap zat disinfektan.
Secara morfologik gonokok ini terdiri atas 4 tipe yaitu :
7
PATOGENESIS
8
Fase 1 Fase 2
bakteri Neisseria gonorrhoeae menginfeksi bakteri ke microvillus sel epitel kolumnar
permukaan selaput lendir dapat ditemukan untuk kolonisasi selama infeksi, bakteri
di uretra, endoserviks, anus dan faring. dibantu oleh fimbriae, pili.
Fase 3
Fase 4 Masuknya bakteri ke dalam sel kolumnar
Vakuola => ke membran basal sel dengan proses yang disebut endositosis di
inang, dimana bakteri berkembang mana bakteri yang ditelan oleh membran
biak setelah dibebaskan ke dalam sel kolumnar, membentuk vakuola.
jaringan subepitel dengan proses Fase 5
eksositosis. Peptidoglikan dan bakteri inflamasi yang dihasilkan menyebabkan
LOS (Lipo Oligo Sakharida) dilepaskan infiltrasi neutrofil. Selaput lendir hancur =>
selama infeksi. Gonococcus dapat akumulasi Neisseria gonorrhoeae dan
memiliki dan mengubah banyak jenis neutrofil pada jaringan ikat subepitel.
antigen dari Neisseria LOS. LOS Respon imun host memicu Neisseria
gonorrhoeae untuk menghasilkan protease
merangsang tumor necrosis factor,
IgA ekstraseluler yang menyebabkan
atau TNF=>kerusakan sel. hilangnya aktivitas antibodi dan
mempromosikan virulensi. 9
Fase 1 => Fase 2 => Fase 3 => Fase 4 => Fase 5
Gonorea
Menimbulkan gejala
11
GEJALA KLINIS
12
DIAGNOSA
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
13
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes identifikasi
presumtif dan
Sediaan Langsung Kultur
konfirmasi
(definitif)
Tes Beta-
Tes thomson
laktamase
14
SEDIAAN LANGSUNG
Pada sediaan langsung dengan pewarnaan
gram ditemukan gonokok Gram-negatif,
intraseluler (akut) dan atau ekstraseluler
(kronik). Bahan duh tubuh pada laki-laki
diambil dari daerah fossa navikularis,
sedangkan pada perempuan diambil dari
uretra, muara kelenjar Bartholin,serviks.
15
KULTUR
Media transport : Media pertumbuhan :
▸ Media Stuart ▸ Mc Leod’s chocolate agar
16
Media Transport
17
Media Pertumbuhan
19
“
Pemeriksaan Beta-lakmatase
Pemeriksaan beta-lakmatase dengan menggunakan
cefinase TM dis. BBL 961192 yang mengandung
chromogenic cephalosporin, akan menyebabkan
perubahan warna dari kuning menjadi merah apabila
kuman mengandung enzim beta-lakmatase.
20
Diagnosis Banding
Uretritis Non-Gonokokus
21
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Umum :
1. Bila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan tetap pasien
(notifikasi pasangan)
2. Anjurkan abstinensia sampai infeksi dinyatakan sembuh sponan secara laboratoris,
bila tidak memungkinkan anjurkan penggunaan kondom
3. Kunjungan ulang untuk tindak lanjut di hari ke-3 dan hari ke-7
4. Lakukan konseling untuk mengenal infeksi, komplikasi yang dapat terjadi, pentingnya
keteraturan obat
5. Lakuka Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) terhadap infeksi HIV dan
kemungkinan mendapatkan infeksi menular seksual lain
6. Bila memungkinkan lakukan pemeriksaan penapisan untuk IMS lainnya.
22
Penatalaksaan Khusus :
23
Komplikasi (Laki-Laki)
Asendens :
Salphingitis
P.I.D (Pelvic Inflammatory
Diseases) / Penyakit Radang Pinggul
(PRP)
25
Komplikasi Infeksi Gonore Non Genital
- Proktitis
- Orofaringitis
- Konjungtivitis
- Gonore diseminata
26
PROGNOSIS
27
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bukittinggi
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Duda
Tanggal periksa : Rabu, 18 November 2020
28
Anamnesis
Keluhan utama :
Seorang pria berusia 50 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin
RSAM Bukittinggi dengan keluhan keluar cairan nanah dari penis yang terasa
nyeri sejak 2 hari yang lalu.
29
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah berobat sebelumnya
Riwayat alergi obat disangkal
31
Status Dermatologikus
• Tidak di temukan kelainan
32
Status Venerologikus
Inspeksi
Penis :
Edema : tidak ada
Eritema : tidak ada
Vesikel : tidak ada
Vegetasi : tidak ada
Ulcus : tidak ada
Orificium urethra externum :
Eritema : tidak ada
Edema : tidak ada
Duh tubuh : ada (mukopurulen, warna kekuningan, jumlah sedikit)
Vegetasi : tidak ada
Ulcus : tidak ada 33
Pubis :
Edema : tidak ada
Eritema : tidak ada
Vesikel : tidak ada
Vegetasi : tidak ada
Ulcus : tidak ada
Skrotum :
Edema : tidak ada
Eritema : tidak ada
Vesikel : tidak ada
Vegetasi : tidak ada
Ulcus : tidak ada
34
Perianal & Perineum
• Edema : tidak ada
• Eritema : tidak ada
• Vesikel : tidak ada
• Vegetasi : tidak ada
• Ulcus : tidak ada
Palpasi
Tidak ditemukan adanya perbesaran KGB inguinal medial
sinistra dan dextra.
35
Pemeriksaan Lainnya
36
Diagnosis Kerja
Uretritis gonore
Diagnosis Banding
Urethritis Non-Gonokokus
Infeksi genital Nongonokok
Pemeriksaan Anjuran
-Sediaan langsung
-Kultur
37
Penatalaksanaan
Terapi umum :
-Menghindari berhubungan seksual sebelum pasien
sembuh
-Memberikan edukasi mengenai cara penularan,
bahaya dan komplikasi dari penyakit menular
seksual yang dialaminya dan pentingnya mematuhi
pengobatan yang diberikan.
-Pasien harus menjaga kebersihan didaerah
kelamin.
38
Terapi Khusus
39
Prognosis
40
RESEP
RSUD DR. Achmad Mochtar
Ruangan Poliklinik : Kulit dan Kelamin
Dokter : N
SIP no : 3003/sip/2019
Pro : Tn. A
Umur : 50 tahun
Alamat : Bukittinggi
41
Thanks!
Any questions?
42