TAHUN 2009
TESIS
SUTOYO ELIANDY
NIM 077108001
TAHUN 2009
TESIS
SUTOYO ELIANDY
NIM 07718001
MEDAN
2010
Menyetujui,
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam rujukan.
Yang Menyatakan,
Peneliti
Dr.Sutoyo Eliandy
NIM.077108001
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatNya, sehingga
Halus di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009
”.
Tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan Penulis
(KGEH), atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada Penulis untuk
Penulis sampaikan kepada Dr.H. Delyuzar, Sp.PA (K) sebagai Pembimbing I; Dr.
Hj. T. Kemala Intan, M.Pd sebagai Pembimbing II) yang dengan penuh perhatian
bimbingan, bantuan serta saran-saran yang bermanfaat kepada Penulis mulai dari
Sp.PA sebagai kepala Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan
yang telah mengizinkan Penulis untuk mengambil sampel data pada laboratorium
Terima kasih kepada Dr. H. Joko S. Lukito, Sp.PA sebagai Ketua Program
Studi Patologi Anatomi FK USU sekaligus penguji tesis juga kepada Dr. Betty,
Sp.PA yang telah bersedia untuk menguji tesis penelitian saya ini. Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Lidya Imelda Laksmi, Sp.PA dan Dr. Jessy
tesis ini.
Lubis, Sp.PA (K); Prof. Dr. Gani W. Tambunan, Sp.PA (K); Dr. Hj. Wan
Naemah, Sp.PA; Dr. Jamaluddin Pane, Sp.PA; Dr. Stephen Udjung, Sp.PA; Dr.
Freddy Tambunan, Sp.PA; Dr. Sufida, Sp.PA; Dr. Suryani Eka Mustika, Sp.PA
Persembahan terima kasih tulus, rasa hormat dan sembah sujud kepada
ayahanda H. Ponimin dan ibunda tercinta Sudjiem (almh) dan seluruh keluarga
besar Penulis yang telah membesarkan dengan susah payah dengan penuh kasih
sayang dan dengan jasa mereka inilah Penulis dapat menjalani pendidikan
Aldeto Eliandy, tiada kata yang setara untuk mengutarakan terima kasih dan
pengorbanan, kesabaran dan dorongan serta doa yang diberikan kepada Penulis.
Akhirnya Penulis menyadari bahwa isi hasil penelitian ini masih perlu
mendapat koreksi dan masukan untuk kesempurnaan. Oleh karena itu Penulis
berharap adanya kritik serta saran untuk penyempurnaan tulisan ini. Semoga
Penulis
Sutoyo Eliandy
NIM 077108001
Halaman
….36
4.1.2. Diagnosis Penderita.....................................................
…..
4.1.3. Karakteristik Penderita Limfadenitis TB dan
…....
Limfadenitis TB Yang Disertai Infeksi HIV/AID 36 .
Pembahasan................................................................................37
Lampiran:
1. Daftar Penderita
Servikalis...................................................................................................28
TB : Tuberkulosis
menimbulkan keresahan orang tua ataupun pasien itu sendiri. Apakah itu
merupakan tanda dari keganasan, atau suatu keadaan yang normal. Untuk itu
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data statistik tentang profil
Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan dari bulan Januari
December 2009.
The result of this research shows that majority patient are male
menimbulkan keresahan orang tua ataupun pasien itu sendiri. Apakah itu
merupakan tanda dari keganasan, atau suatu keadaan yang normal. Untuk itu
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data statistik tentang profil
Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan dari bulan Januari
December 2009.
The result of this research shows that majority patient are male
PENDAHULUAN
kita. Sering timbul benjolan-benjolan di daerah tempat KGB berada dan sering
pula hal itu menimbulkan kecemasan baik pada pasien, ataupun orang tua pasien.
Apakah pembesaran ini merupakan hal yang normal, penyakit yang berbahaya
ataukah merupakan suatu gejala dari keganasan. Untuk itu perlu dikenali
dilakukan. 1
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita.
Tubuh kita memiliki kurang lebih 600 KGB, namun hanya di daerah
submandibula, aksila atau inguinal yang normal teraba pada orang sehat. Sekitar
55% pembesaran KGB terjadi pada daerah kepala dan leher. 1,2
sederhana dan yang biasa digunakan klinisi adalah limfadenopati generalisata dan
dua atau lebih daerah yang tidak berdekatan, sedangkan limfadenopati lokalisata
Tindakan biopsi aspirasi jarum halus pada KGB merupakan teknik yang
sudah lama dilakukan dan masih baik digunakan untuk mendiagnosis kelainan
limfadenopati permukaan (superficial) saja atau bila dilakukan yang lebih dalam
(deep), harus dipandu dengan teknik radiologi seperti Ultrasonografi (USG). 4,5
Indikasi klinis yang penting dari biopsi aspirasi jarum halus pada
metastasis atau suatu keganasan primer. Biopsi aspirasi jarum halus mudah
boleh dilakukan pada penderita dengan gangguan koagulasi yang parah. 4,5
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, dimana peranan biopsi
aspirasi jarum halus memiliki peranan yang besar dalam membantu menegakkan
tindakan biopsi asirasi jarun halus di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam
Malik Medan.
2. Data yang diperoleh juga dapat digunakan sebagai data awal untuk
TINJAUAN PUSTAKA
pembesaran KGB pada dua atau lebih daerah yang berjauhan dan simetris. Ada
sekitar 300 KGB di daerah kepala dan leher, gambaran lokasi terdapatnya KGB
simpai (kapsul) dan membawa cairan getah bening dari jaringan sekitarnya dan
aliran getah bening eferen keluar dari KGB melalui hilus. Cairan getah bening
cairan getah bening mengalir dibawah simpai di dalam ruangan yang disebut sinus
kan simpai dengan kerangka retikuler dari bagian dalam kelenjar dan merupakan
penetrating yang juga dilapisi sel endotel. Pada waktu cairan getah bening di
dalam sinus penetrating melalui hilus, sinus ini menempati ruangan yang lebih
luas dan disebut sinus meduleri. Dari hilus cairan ini selanjutnya menuju aliran
(thymus) dan sel B (bursa) atau sumsum tulang. Fungsi dari limfosit B dan sel-sel
parakorteks, ketiganya berlokasinya antara kapsul dan hilus. Korteks dan medula
postnatal, biasanya berisi germinal center. Akibatnya terjadi stimulasi antigen, sel
B didalam germinal centers berubah menjadi sel yang besar, inti bulat dan anak
inti menonjol. Yang sebelumnya dikenal sebagai sel retikulum, sel-selnya besar
yang ditunjukan oleh Lukes dan Collins (1974) sebagai sel noncleaved besar, dan
sel noncleaved kecil. Sel noncleaved yang besar berperan pada limphopoiesis atau
mikroorganisme asing dan partikel-partikel akibat hasil dari degradasi sel-sel atau
metabolisme. 7-11
45% pada anak normal memiliki KGB daerah servikal yang teraba. Limfadenopati
adalah salah satu masalah klinis pada anak-anak. Pada umumnya limfadenopati
pada anak dapat hilang dengan sendirinya apabila disebabkan infeksi virus. 1,15
2.3. Etiologi
Penyebab yang paling sering limfadenopati adalah:
Infeksi
- Infeksi virus
Retrovirus.
merupakan salah satu gejala umum infeksi primer HIV. Infeksi primer
atau akut adalah penyakit yang dialami oleh sebagian orang pada
beberapa hari atau minggu setelah tertular HIV. Gejala lain termasuk
demam dan sakit kepala, dan sering kali penyakit ini dianggap
2% virus HIV ada dalam darah. Sisanya ada pada sistem limfatik,
tempat KGB yang berjauhan, simetris dan bertahan lama. PGL adalah
gejala khusus infeksi HIV yang timbul pada lebih dari 50% Orang
PGL biasanya dialami waktu tahap infeksi HIV tanpa gejala, dengan
jumlah CD4 di atas 500, dan sering hilang bila kadar CD4 menurun
hingga kadar CD4 200. Kurang lebih 30% orang dengan PGL juga
mengalami splenomegali. 3
akibat HIV tidak berwarna merah. Kelenjar yang bengkak kadang kala
- Infeksi bakteri
karakteristik sel epiteloid dengan latar belakang limfosit dan sel plasma.
sitoplasma yang pucat, batas sel yang tidak jelas, kadang seperti koma
atau inti yang berbentuk seperti bumerang yang pucat, berlekuk dengan
Sternberg adalah sel yang besar dengan dua inti atau multinucleated
(SLE). 1-3,15-17
daerah leher, seperti setelah imunisasi DPT, polio atau tifoid. 1-3,15-17
hanya dari pembesaran KGB saja, melainkan dari gejala-gejala lainnya yang
2.4. Diagnosis
2.4.1. Anamnesis
Lokasi
Lokasi pembesaran KGB pada dua sisi leher secara mendadak biasanya
disebabkan oleh infeksi virus saluran pernapasan bagian atas. Pada infeksi oleh
penyakit kawasaki umumnya pembesaran KGB hanya satu sisi saja. Apabila
Gejala penyerta
saluran pernapasan bagian atas. Demam, keringat malam dan penurunan berat
oleh penyakit kolagen atau penyakit serum (serum sickness), ditambah adanya
Riwayat penyakit
Staphilococcus; dan adanya infeksi gigi dan gusi juga dapat mengarahkan kepada
Riwayat pekerjaan
dengan infeksi saluran napas atas, faringitis oleh Streptococcus, atau tuberkulosis
Tularemia. 1,2,15,16
harus diukur untuk perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada tidaknya nyeri
tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat
digerakkan, apakah ada fluktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal. 1,2,15,16
Ukuran: normal bila diameter 0,5 cm dan lipat paha >1,5 cm dikatakan
abnormal.
keganasan.
memiliki risiko keganasan lebih besar daripada pembesaran KGB bagian anterior.
1,2,15,16
Pada pembesaran KGB oleh infeksi virus, umumnya bilateral lunak dan
dapat digerakkan. Bila ada infeksi oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada
penekanan, baik satu sisi atau dua sisi dan dapat fluktuatif dan dapat digerakkan.
Adanya kemerahan dan suhu lebih panas dari sekitarnya mengarahkan infeksi
disebabkan keganasan tanda-tanda peradangan tidak ada, KGB keras dan tidak
menjadi fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat pecah dan
Adanya selaput pada dinding tenggorok, tonsil, langit-langit yang sulit dilepas dan
bila dilepas berdarah, pembengkakan pada jaringan lunak leher (bull neck)
pembesaran limpa mengarahkan kepada infeksi Epstein Barr Virus (EBV). 1,2,15,16
Adanya radang pada selaput mata dan bercak koplik mengarahkan kepada
campak. Adanya pucat, bintik-bintik perdarahan (bintik merah yang tidak hilang
dengan penekanan), memar yang tidak jelas penyebabnya, dan pembesaran hati
dan limpa mengarahkan kepada leukemia. Demam panjang yang tidak berespon
strawberry tongue, perubahan pada tangan dan kaki (bengkak, kemerahan pada
telapak tangan dan kaki) dan limfadenopati satu sisi (unilateral) mengarahkan
Ultrasonografi (USG)
USG merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mendiagnosis
kalsifikasi. 15,23
CT Scan
supraklavikula pada penderita nonsmall cell lung cancer menunjukkan tidak ada
Banyak kasus dari pembesaran KGB leher sembuh dengan sendirinya dan tidak
untuk dilaksanakan biopsi KGB. Biopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda
dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan. KGB yang menetap atau
Pemberian antibiotik dalam 10-14 hari dan organisme ini akan memberikan
3.3.1. Populasi
3.3.2. Sampel
biopsi aspirasi jarum halus di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik
biopsi aspirasi jarum halus di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik
Penderita
Limfadenopati
Proses
Keganasan primer
Inflamasi
FNAB
Gambar 7. Skema kerangka operasional penelitian.
pada daerah leher lebih dengan diameter nodul lebih dari 1 cm.
halus di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik tahun 2009. Data
langkah-langkah berikut :
menggunakan komputer.
pemasukan data.
jarum halus di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan selama
bawah ini:
kelompok usia 0-10 tahun ditemukan sebanyak 23 orang (5,32%), usia 11-20
sebanyak 78 orang 18,05%), usia 31-40 tahun ditemukan sebanyak 102 orang
(23,61%), usia 41-50 tahun ditemukan sebanyak 88 orang (20,37%), usia 51-60
sebanyak 26 orang (6,02%) dan usia 71-80 tahun ditemukan sebanyak 12 orang
(2,78%).
1 0 - 10 23 5,32
2 11 - 20 57 13,19
3 21 - 30 78 18,05
4 31 - 40 102 23,61
5 41 - 50 88 20,37
6 51 - 60 46 10,65
7 61 - 70 26 6,02
8 71 - 80 12 2,78
Diagnosis Penderita
Dari biopsi aspirasi jarum halus yang dilakukan pada penderita dijumpai 6
orang (6,71%), Reaktif hiperplasia sebanyak 1 orang (0,23%) dan tidak ditemukan
4 Limfoma Hodgkin 0 0
maka akan dijumpai gambaran seperti yang tercantum dalam tabel 4.4 di bawah
ini.
JENIS KELAMIN
NO DIAGNOSIS JUMLAH
Laki-laki (%) Perempuan (%)
147
1 Limfadenitis tuberkulosis 79 53,74 68 46,26
179
2 Metastasis karsinoma 105 58,66 74 41,34
3 Radang kronik non-spesifik 34,21 65,79 76
26 50
4 Limfoma Hodgkin 0 0 0
0 0
5 Limfoma Non-Hodgkin 44,83 55,17
13 16 29
6 Reaktif hiperplasia 0 100
0 1 1
JUMLAH TOTAL
223 209 432
(0,23%) dengan jenis kelamin perempuan (100%). Dan tidak ditemukan penderita
1 0 - 10 3 2,54
2 11 - 20 13 11,02
3 21 - 30 43,23
51
4 31 - 40 28,81
34
5 41 - 50 9,32
11
6 51 - 60 3,39
4
7 61 - 70 2 1,69
8 71 - 80 0 0
dikelompokkan dalam delapan kelompok umur, seperti yang dapat dilihat pada
tabel 4.5.
Dalam penelitian ini dijumpai usia 0-10 tahun sebanyak 3 orang (2,54%),
usia 11-20 tahun sebanyak 13 orang (11,02%), usia 21-30 tahun sebanyak 51
orang (43,23%), usia 31-40 tahun sebanyak 34 orang (28,81%), usia 41-50 tahun
sebanyak 11 orang (9,32%), usia 51-60 tahun sebanyak 4 orang(3,39%), usia 61-
Limfadenitis tuberkulosis yang disertai infeksi HIV/AIDS dapat dilihat pada tabel
4.6.
disertai infeksi HIV/AIDS sebanyak 118 orang (80,27%) dari seluruh penderita
limfadenitis tuberkulosis.
1 0 - 10 1 3,45
2 11 - 20 0 0
3 21 - 30 55,17
16
4 31 - 40 31,03
9
5 41 - 50 6,70
2
6 51 - 60 0
0
7 61 - 70 1 3,45
8 71 - 80 0 0
disertai infeksi HIV/AIDS dapat dilihat pada tabel 7. Ditemukan 1 orang penderita
10 tahun dan usia 61-70 tahun (3,45%), usia 21-30 tahun ditemukan sebanyak 16
orang (55,17%), usia 31-40 tahun ditemukan sebanyak 9 orang (31,03%), usia 41-
dengan kelompok usia 11-20 tahun, 51-60 tahun dan usia 71-80 tahun (0%).
JENIS KELAMIN
NO DIGNOSIS JUMLAH
Laki-laki (%) Perempuan (%)
1 Limfadenitis tuberkulosis 78 66,10 40 33,90 118
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 25 orang (86,21%) atau 17,01% dari seluruh
tuberkulosis.
4.2. Pembahasan
kelompok umur 31-40 tahun yaitu ditemukan sebanyak 102 orang (23,61%). Bila
penelitian ini yang terbanyak adalah Metastasis karsinoma, maka hal ini tidak
>40 tahun memiliki risiko keganasan lebih tinggi yaitu 4% dibandingkan dengan
penderita limfadenopati usia <40 tahun yang memiliki risiko keganasan hanya
deteksi dini kanker di Negara maju sehingga penderita kanker yang datang
berobat belum dalam stadium lanjut yang sudah bermetastasis ke kelenjar getah
bening servikalis.
kelompok usia terbanyak adalah usia 21-30 tahun yaitu 63 orang (42,86%),
dengan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 78 orang (66,10%) dan
terbanyak pada usia 11-20 tahun. Dengan rasio laki-laki dan perempuan adalah
1:1,3. 19,24
Pada penelitian ini tidak dijumpai diagnosis Limfoma Hodgkin, hal ini
mungkin disebabkan kurang akuratnya teknik biopsi aspirasi jarum halus untuk
suatu limfoma membutuhkan tindakan biopsi eksisi, oleh karena itu diagnosis
5.1. Kesimpulan
aspirasi jarum halus di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan
Karakteristik penderita:
(48,38%)
- Kelompok umur terbanyak adalah usia 31- 40 tahun yaitu sebanyak 102
orang (23,61%)
Diagnosis penderita
Dalam penelitian ini profil penderita hanya berupa jenis kelamin dan umur
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut agar diperoleh data statistik yang lebih
lengkap yang dapat dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis dan sebagai
1. Kelenjar Getah Bening. 2008 [cited 2010 Jan 23]. Available from:
http://www.kliniksehat.com
2. Ferrer R. Lymphadenopathy: Differential Evaluation. Available from:
http://www.aafp.org/
3. Limfadenopati. 2008 [cited Feb 12]. Available from:
http://www.spiritia.or.id
4. Koss LG, Melamed MR. Granulomatous lymphadenitis. In: Koss’
Diagnostic Cytology and Its Histopathologic Bases. Philadelphia,
Lippincott Williams & Wilkins, 2006(5):1193-97
5. Frable. Thin-Needle Aspiration Biopsy: Major Problem in Pathology.
Lymph Node, (14):74-75, 106-11
6. Superficial cervical lymph nodes. (2007 Feb 12]. Available from:
http://en.wikipedia.org
7. Chandrasoma P, Taylor CR. The Lymphoid System: Structure and
Function; Infection and Proliferation. In: Concise Pathology, Singapore,
McGraw-Hill, 2001(3):433-43
8. Cousar JB, Casey TT, Macon WR, McCurley TL, Swerdlow SH. Lymph
Nodes. In: Mills SE, et al. Sternberg’s Diagnostic Surgical pathology.
Philadelphia; Lippincott Williams & Wilkins, 2004(4):788-90
9. Aster JC. White Blood Cell and Lymph Nodes. In: Kumar V, Abbas AK,
Fausto N, Mitchell RN. Robbins and Cotaran Pathologic Basis of Disease.
Philadelphia; Elsevier Saunders, 2005(7):661-702
10. Aster JC. Haemophoetic and Lymphoid system. In: Kumar V, Abbas AK,
Fausto N, Mitchell RN. Robbins basic pathology. Philadelphia: Saunders
Elsevier, 2007(8):421-41
11. Mitchell RN, Kumar V, Abbas K, Fausto N. Sel Darah Putih, Limfonodi,
Limfa, dan Timus. Robbin & Cotran Buku Saku Dasar Patologis Penyakit.
Jakarta: EGC, 2009(7):386-428
12. Stevens A, Lowe J. Lymphoid and hemopoietic tissues, Pathology,
London, Mosby Harcourt Publisher Limited, 2000(2):305-27
13. Ying MTC, Ahuja AT. Ultrasonography of cervical lymph nodes.
Available from: www.droid.cuhk.edu.hk/lymph_nodes.htm
14. Warren JS, Bennett DP, Pomerantz RJ. Immunopathology In: Rubin E,
Strayer DS. Farber. Rubin’s Pathology: Clinicopathologyc Fondation of
Medicine. Philadelphia; Lippincott Williams & Wilkins, 1999(5):100-10
15. Cervical (neck) lymph node enlargment. 2009 [cited 2010 Feb 12].
Available from: http://www.doctorslounge.com/
16. Kanwar VS. Lymphadenopathy. 2009 [cited 2010 Jan 23]. Available from:
http://www.emedicine.medscape.com/