TESIS
OLEH:
dr. M ZUHRI NANDA RIZKI LUBIS
NIM : 117102007
Pembimbing I Pembimbing II
(dr. Doddy Prabisma Pohan SpBTKV) (dr. Marshal SpB, SpBTKV (K))
NIP: 197511132005011004 NIP: 196103161986111001
(dr. Emir T Pasaribu, SpB (K) Onk) (dr. Marshal, SpB. SpB TKV)
NIP: 195203041980021001 NIP: 196103161986111001
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis haturkan, atas berkat segala rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis Magister
ini yang merupakan salah satu persyaratan tugas akhir untuk memperoleh gelar
Magister kedokteran bidang Ilmu Bedah di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Medan. Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
1. Kedua orang tua, ayahanda Ir. H. Sayuti Lubis dan ibunda Hj. Rosyidah
Iramawaty Nst, BSc An, SKM, mertua ayahanda DR. A. Ridwan Siregar,
M.Lib dan ibunda dr. Rumondamg Pulungan, M.Kes, terima kasih yang
sedalam-dalamnya dan setulus-tulusnya, yang telah membesarkan dan
mendidik penulis sejak kecil dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan
perhatian, dengan diiringi doa dan dorongan yang tiada hentinya sepanjang
waktu, memberikan contoh yang sangat berharga dalam menghargai dan
menjalani kehidupan.
2. Terima kasih yang tak terkira kepada istriku tercinta dr. Rizqi Arini Siregar
atas segala pengorbanan, pengertian, dukungan semangat, kesabaran dan
kesetiaan dalam segala suka duka mendampingi saya selama menjalani masa
pendidikan yang panjang ini.
3. Kepada kakak, abang, Utama Ladunni Lubis,SKM, MARS dan Olfi Anwari,
SE, MM, Niswani Sri Mesrawati Lubis, ST, dan Yahya Fauzie, SP, MSi,
dr. Lestari Ramora Lubis dan dr. Ade Winata, SpAN, KIC. Adik adik,
dr. Habib Fauzi Siregar, Alfi Hasanah Siregar, dan seluruh keluarga besar,
penulis mengucapkan terima kasih atas pengertian dan dukungan yang
diberikan selama penulis menjalani pendidikan.
Semoga ilmu yang penulis peroleh selama pendidikan Magister Kedokteran ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Terima kasih.
Penulis
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i
PERNYATAAN ............................................................................................ iii
UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR ISTILAH .................................................................................... xii
ABSTRAK ................................................................................................... xiii
Lampiran Halaman
BB Berat Badan
WSD Water Sealed Drainage
CT SCAN Computed Tomography Scan
EKG Electro Kardiografi
HAM Haji Adam Malik
IGD Instalasi Gawat Darurat
mm Milimeter
mmHg Milimeter Hidrargirum
VATS Video assisted thoracic surgery
Latar belakang: Trauma adalah cedera atau luka yang mengenai organ tubuh,
rongga tubuh manusia yang dapat menyebabkan kerusakan. Biasa disebabkan
benda tajam ataupun benda tumpul. Trauma toraks merupakan salah satu
penyebab utama kematian di dunia berkisar 15-77%. Trauma toraks terdiri dari
10-15% dari semua trauma dan mewakili 25% dari semua kematian akibat trauma.
Hasil: Dari penelitian diperoleh 85 kasus trauma tumpul (75.2%) dan 28 kasus
(24.8%) trauma tajam. 99 orang pasien (87.6%) tidak mengalami morbiditas.
Morbiditas terbanyak yang dialami adalah ARDS pada 7 orang pasien (6.2%),
diikuti oleh sepsis yang dialami oleh 3 orang pasien (2.7%). Penyebab kecelakaan
terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas 74 kasus (65.5%), diikuti oleh kecelakaan
kerja 20 kasus (17.7%). Pasien tidak meninggal pada 102 orang pasien (90.3%)
sedangkan yang meninggal sebanyak 11 orang pasien (9.7%). Diagnosis
terbanyak yang dirawat adalah hematotoraks, pneumotoraks dan fraktur iga
sebanyak 30 kasus diikuti pasien hematopneumothorak sebanyak 23 kasus.
Kesimpulan: Dari 113 kasus trauma toraks yang masuk ke instalasi gawat darurat
Rumah Sakit H. Adam Malik Medan dan telah diteliti, kasus terbanyak adalah
hematotoraks diikuti pneumotoraks, hematopneumotoraks dan fraktur iga. Organ
terkait toraks yang paling sering mengalami cedera adalah pleura sebesar 38.7%.
Penelitian ini menunjukkan 51.2% penanganan trauma toraks berupa torakostomi
disertai pemasangan WSD. Sedangkan yang memerlukan penanganan torakotomi
sebesar 10.2%.
Results: The study showed 85 cases of blunt trauma (75.2%) and 28 cases
(24.8%) sharp trauma. 99 patients (87.6%) had no morbidity. The most
experienced morbidity was ARDS in 7 patients (6.2%), followed by sepsis in 3
patients (2.7%). The highest cause of the accident is traffic accident in 74 cases
(65.5%), followed by work accident in 20 cases (17.7%). The patient did not die
in 102 cases (90.3%), while the death happened in 11 cases (9.7%). The most
treated diagnosis was hematothorax, pneumothorax and rib fractures in 30 cases
followed by 23 cases of hematopneumothorax.
Discussion: Of the 113 cases of thoracic trauma that goes to the emergency room
in Adam Malik hospital and had been studied, most cases are hematothorax,
pneumothorax, hematopneumothorax and fracture ribs. The most common injury
associated with thoracic organs was the pleural with 38.7%. This study showed
51.2% thoracic trauma was treated with thoracostomy and WSD installation.,
while the 10.2% requiring thoracotomy handling.
Latar belakang: Trauma adalah cedera atau luka yang mengenai organ tubuh,
rongga tubuh manusia yang dapat menyebabkan kerusakan. Biasa disebabkan
benda tajam ataupun benda tumpul. Trauma toraks merupakan salah satu
penyebab utama kematian di dunia berkisar 15-77%. Trauma toraks terdiri dari
10-15% dari semua trauma dan mewakili 25% dari semua kematian akibat trauma.
Hasil: Dari penelitian diperoleh 85 kasus trauma tumpul (75.2%) dan 28 kasus
(24.8%) trauma tajam. 99 orang pasien (87.6%) tidak mengalami morbiditas.
Morbiditas terbanyak yang dialami adalah ARDS pada 7 orang pasien (6.2%),
diikuti oleh sepsis yang dialami oleh 3 orang pasien (2.7%). Penyebab kecelakaan
terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas 74 kasus (65.5%), diikuti oleh kecelakaan
kerja 20 kasus (17.7%). Pasien tidak meninggal pada 102 orang pasien (90.3%)
sedangkan yang meninggal sebanyak 11 orang pasien (9.7%). Diagnosis
terbanyak yang dirawat adalah hematotoraks, pneumotoraks dan fraktur iga
sebanyak 30 kasus diikuti pasien hematopneumothorak sebanyak 23 kasus.
Kesimpulan: Dari 113 kasus trauma toraks yang masuk ke instalasi gawat darurat
Rumah Sakit H. Adam Malik Medan dan telah diteliti, kasus terbanyak adalah
hematotoraks diikuti pneumotoraks, hematopneumotoraks dan fraktur iga. Organ
terkait toraks yang paling sering mengalami cedera adalah pleura sebesar 38.7%.
Penelitian ini menunjukkan 51.2% penanganan trauma toraks berupa torakostomi
disertai pemasangan WSD. Sedangkan yang memerlukan penanganan torakotomi
sebesar 10.2%.
Results: The study showed 85 cases of blunt trauma (75.2%) and 28 cases
(24.8%) sharp trauma. 99 patients (87.6%) had no morbidity. The most
experienced morbidity was ARDS in 7 patients (6.2%), followed by sepsis in 3
patients (2.7%). The highest cause of the accident is traffic accident in 74 cases
(65.5%), followed by work accident in 20 cases (17.7%). The patient did not die
in 102 cases (90.3%), while the death happened in 11 cases (9.7%). The most
treated diagnosis was hematothorax, pneumothorax and rib fractures in 30 cases
followed by 23 cases of hematopneumothorax.
Discussion: Of the 113 cases of thoracic trauma that goes to the emergency room
in Adam Malik hospital and had been studied, most cases are hematothorax,
pneumothorax, hematopneumothorax and fracture ribs. The most common injury
associated with thoracic organs was the pleural with 38.7%. This study showed
51.2% thoracic trauma was treated with thoracostomy and WSD installation.,
while the 10.2% requiring thoracotomy handling.
PENDAHULUAN
Trauma adalah cedera atau luka yang mengenai organ tubuh, rongga tubuh
ataupun benda tumpul. Trauma toraks merupakan salah satu penyebab utama
kematian di dunia berkisar 15-77%. Trauma toraks terdiri dari 10-15% dari semua
trauma dan mewakili 25% dari semua kematian akibat trauma (Demirhan, 2009).
oleh trauma toraks (Shahani, 2013). 20-25% kematian pada pasien multitrauma
Trauma toraks adalah trauma yang mengenai rongga toraks. Trauma toraks
dapat berupa trauma tumpul dan trauma tajam. Trauma toraks tumpul dapat
(Veysi, 2008).
Sekitar 80% dari cedera toraks dapat dikelola secara non-bedah dengan
tepat dan terapi pernapasan agresif. Di Asia memiliki angka kematian trauma
kematian pada tahun 2008 mencapai 90% dari seluruh kematian di dunia
dan prosedur bedah yang tepat mempengaruhi hasil penanganan pasien pada
toraks, konon lagi data tentang evaluasi penatalaksanaannya. Oleh karena itu
Malik Medan.
Medan.
Medan.
1.4.Manfaat Penelitian
pengembangan penelitian