2019
Fitrikalinda
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16979
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
KARAKTERISTIK GAMBARAN HISTOPATOLOGI
LIPOSARKOMA DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMIK
FK USU/ UNIT PATOLOGI ANATOMIK
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2016-2018
TESIS
DisusunOleh :
Fitrikalinda
NIM : 157041135
TESIS
DisusunOleh :
Fitrikalinda
NIM :157041135
2016-2018.
NIM : 157041135
iii
2016-2018.
NIM : 157041135
Diuji pada
iv
Bismillahirrahminairrahim
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
vi
viii
ix
xi
xii
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran USU dan unit Patologi Anatomik RSUP
H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
Liposarkoma adalah neoplasma ganas dengan diferensiasi adiposit.
Mereka paling sering terjadi di dekadekelima dan keenam kehidupan, dan
merupakan salah satu sarkoma jaringan lunak yang paling umum pada orang
dewasa, dengan insidensi pertahunnya diperkirakan sekitar 2,5 per juta dalam
populasi Swedia dan insiden relatif antara liposarkoma dan sarkoma lainnya mulai
dari 9,8% hingga 16,0%.4,5
Tumor-tumor adiposa adalah tumor mesenkim yang relatif berukuran
besar. Liposarkoma merupakan tumor yang berasal darisel lipid atau sel adiposa.
Liposarkoma biasanya berukuran besar dan paling sering terjadi di semua bagian
dalam tubuh, sekitar 50% berada di ekstremitas bawah (paha), dan sepertiganya
melibatkan abdomen,dan sekitar 3% terjadi di kepala dan leher. Menurut
Enzinger, tipe well differentiated sekitar 75% lokasi tumor berada di ekstremitas,
diikuti retroperitoneum, tipe dedifferentiated 75% berlokasi di retroperitonium,
dan tipe myxoid sekitar 75% berlokasi di ekstremitas.5-7
2.2 Etiologi
Etiologi dan juga patogenesis liposarkoma sampai sekarang belum dapat
diketahui dengan pasti, diduga keadaan ini berhubungan dengan kelainan genetik
dan lingkungan.3,4,6,8
Kelainan genetik tersebut berbeda-beda bergantung pada subtipe
liposarkoma seperti ALT/WDL terjadi amplifikasi pada kromosom 12q14-15,
myxoid liposarcoma terjadi translokasi pada kromosom t(12;16)(q13;p11),
dedifferentiated liposarcoma terjadi amplifikasi pada kromosom 12q13-21, dan
pleomorphic liposarcoma terjadi amplifikasi pada kromosom 12q14-15. Pada
beberapa kasus liposarkoma dapat diinduksi oleh radiasi.4,5,8,9,10-13
2.6 Makroskopis
Secara umum, massa tumor liposarkoma berukutan besar 5-15 cm,
berbatas tegas namun tidak berkapsul, massa dapat berupa soliter dan multipel,
bila massa multipel biasanya dijumpai satelit nodul. Lowgradeliposarcoma
lazimnya bergelatin dan seperti lipoma sedangkan yang highgrade biasanya mirip
dengan sarkoma lainnya, yakni dijumpai area nekrosis dan perdarahan9,18
2.7 Mikroskopis
Berdasarkan gambaran histopatologi WHO classification tahun 2013
liposarkoma dibagi menjadi beberapa subtipe yaitu atypical lipomatous
tumour/well diffrentiated liposarcoma (ALT/WDL), myxoid (round cell)
liposarcoma (MLS), dedifferentiated liposarcoma (DLS), danpleomorphic
liposarcoma9
dengan castle disease dan limfoma hodgkin, namun kekhasan dari ALT/WDL
subtipe inflammatory ini dan untuk menyingkirkan diagnosis banding tersebut
adalah pada subtipe ini dijumpainya sel-sel bizarre dan terkadang sel
multinucleated bizarre.8,18,26
2.8.3 Myxoidliposarcoma
Myxoidliposarcoma merupakan tumor ganas adiposa yang terdiri dari sel-
sel tumor dengan bentuk inti bulat, relatif seragam, sebagian kecil fokus
menunjukkan gambaran signetringcell dengan stroma miksoid dan pola pembuluh
darah yang bercabang-cabang. Secara epidemiologi, myxoidliposarcoma tercatat
15-20% dari keseluruhan kasus liposarkoma dan kira-kira 5% dari keseluruhan
kasus keganasan di soft tissue. Insidennya mencapai 1/769.000/tahun. Sering
terjadi di usia dewasa remaja muda, walaupun dapat juga terjadi pada anak-anak.
Prevalensi insiden myxoid liposarcoma antara pria dan wanita adalah sama.26,40-43
perifer yang lebih selular dengan bentuk sel-sel yang bulat-oval, terkadang
sebagian dengan gambaran signet ring cell. Stroma miksoid dengan pembuluh
kapiler yang membentuk gambaran chicken wire. Terkadang disertai dengan
gambaran seperti kolam musin. Mitosis abnormal dapat dijumpai.
Myxoidliposarcoma dengan pola demikian merupakan myxoidliposarcomalow
grade.Myxoid liposarcoma low grade dapat bertransformasi menjadi high grade.
Karakteristik myxoidliposarcoma yang high grade selain aktifitas mitosis
abnormal yang tinggi juga ditandai dengan gambaran sel-sel tumor dengan bentuk
inti bulat, sangat hiperselular sehingga terkadang gambaran stroma miksoid sulit
dijumpai.18,40
Gambar 2. 9low grade Myxoid LiposarcomaA.Tampak fokal area yang hiperselular.B. Tampak
struktur "chicken wire" 42
A B
Gambar 2. 10 A. Mikroskopis Myxoidliposarcoma Tampak pola pertumbuhan "pulmonary
oedema"; B. Mikroskopis high grade myxoid liposarcoma, tampak sel-sel primitif yang bulat,
back-to-back dalam pola solid, dengan peningkatan N/Cratio, dan tidak ada stroma myxoid.42
Gambar 2. 11. Pleomorphic Liposarcoma. Tampak tampilan sel-sel yang sangat besar.46
FNCLCC 9
Tabel 2.2 Definisi dari parameter histologi pada grading sistem FNCLCC.
Tabel 2.3 Skoring diferensiasi tumor sesuai dengan tipe histologi pada sistem
grading FNCLCC.9
Stadium
Stadium dari soft tissue sarcoma berdasarkan histologi dan informasi
klinis. Penentuan stadium dikembangkan dari sistem UICC dan AJCC. Sistem
TNM menggabungkan grading histologi serta ukuran dan keterlibatan kelenjar
getah bening regional, metastasis jauh, dan kedalaman tumor yang umumnya
digunakan oleh klinisi. 9
Jaringanl
emak
normal
Mutasi -FaktorLingkungan
genetik -Radiasi
-Bahan kimia
Liposarkoma
Subtipe
Gambar 2.14.Kerangkateori
BAB 3
METODE PENELITIAN
22
3.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi terjangkau. Sampel
dipilih adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan menggunakan
teknik total sampling.
3.4 SubjekPenelitian
3.4.1 Kriteria inklusi
1. Semua data pasien liposarkoma yang didiagnosis secara histopatologi di
Laboratorium Patologi Anatomi dan Unit Patologi Anatomik RSUP H.
Adam Malik Medan yang lengkap (usia, jenis kelamin, tipe histopatologi,
lokasi tumor).
2. Sediaan slaid/blok parafin dengan diagnosis
liposarkomasecarahistopatologi di LaboratoriumPatologiAnatomik/ Unit
PatologiAnatomik RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2016-2018.
Arsip patologi
Lokasi
Tipehistopatologi
Gambar 3.1 Kerangka operasional
1 = 11-20
2 = 21-30
3 = 31-40
4 = 41-50
5 = 51-60
6 = ≥61
4. Liposarkoma adalah keganasan yang berasal dari sel lipid atau sel
adiposit.1
5. Lokasi tumor adalah area atau tempat predileksi tumor, dikategorikan
menjadi18
1 = Ekstremitas
2 = Retroperitoneum
3 = Abdomen
6. Subtipe histopatologi adalah tipe liposarkoma berdasarkan klasifikasi
WHO tahun 2013, berdasarkan pola histopatologinya terdiri dari beberapa
tipe :
1 = atypical lipomatous tumor/well-differentiated (ALT/WDL).
2= myxoid liposarcoma(MLS)
3= dedifferentiated liposarcoma (DLS)
4= pleomorphic Liposarcoma(PLS)
7. Gradingliposarcomayang digunakan adalah berdasarkan FNCLCC.
1 = grade 1
2 = grade 2
3 = grade 3
3. 8 Prosedur kerja
1. Pengumpulan dan pencatatan data klinis penderita liposarkoma yang telah
didiagnosis secara hitopatologi melalui rekam medis, dan arsip patologi.
2. Pencarian dan peminjaman slaid histopatologi jaringan penderita
liposarkoma di Laboratorium Patologi Anatomik FK-USU/ Unit Patologi
Anatomik RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2016-2018.
3. Slaid dikonfirmasi kembali oleh peneliti dibantu oleh 2 orang Spesialis
Patologi Anatomik, yakni pembimbing dan spesialis Patologi Anatomik
yang ditunjuk.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
27
Ektremitas 12 35,3
Retroperitoneum 9 26,5
Abdomen 13 38,2
Jumlah 34 100
4.2. Pembahasan
Pada penelitian yang dilakukan dari tahun 2016-2018 di Laboratorium
Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU dan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam
Malik Medan ini, diperoleh 34 orang penderita yang didiagnosis secara histopatologi
sebagai liposarkoma dan semua memenuhi kriteria inklusi karena pada data rekam
medik ada dicantumkan umur, jenis kelamin dan lokasi massa tumor sehingga dapat
digunakan untuk sampel penelitian. Kasus paling banyak didapatkan dari Rumah
Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan yaitu sebanyak 28 orang penderita dan
sisanya sebanyak 6 orang penderita berasal dari Laboratorium Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran USU.
Pada penelitian ini diketahui bahwa berdasarkan distribusi usia penderita
dijumpai usia termuda berusia 14 tahun sedangkan usia tertua berusia 73 tahun dan
didapatkan usai median rata-rata 48,5 tahun. Pada penelitian ini didapatkan bahwa
jumlah penderita liposarkoma terbanyak dijumpai pada usia ≥ 61 tahun yakni
sebanyak 11 orang penderita (32,4%), dan yang paling sedikit dijumpai pada usia 11-
20 tahun yakni sebanyak 2 orang penderita (5,9%), usia 21-30 tahun sebanyak 4
orang penderita (11,8%), selebihnya dijumpai pada usia 31- 40 tahun dan 41-50 tahun
yang masing-masing sebanyak 6 orang penderita (17,6%) (Tabel 4.1). Pemilihan
kelompok usia pada penelitian, diambil berdasarkan penelitian Knebel et al
round cell sama dengan myxoid liposarcoma sehingga pada penelitian ini kasus yang
round cell dibuat menjadi myxoid liposarcoma.8,53 Hasil penelitian ini berbeda
dengan pernyataan beberapa kepusatakaan yang menyatakan bahwa subtipe
liposarkoma yang terbanyak adalah atypical lipomatous tumour/well differentiated
liposarcoma (ALT/WDL) yakni 40-45%.8 Pada penelitian ini subtipe yang paling
sedikit adalah dedifferentiated liposarcoma (DLS), subtipe ini merupakan suatu
ALT/WDL yang mengalami progresi, hal ini dapat timbul berupa liposarkoma primer
maupun rekuren.8 Hasil ini berbeda dengan kepustakaan, menurut WHO subtipe
dedifferentiated liposarcoma (DLS) merupakan subtipe terbanyak kedua diikuti
subtipe myxoid liposarcoma dan yang paling jarang yaitu subtipe pleomorphic
liposarcoma.10
Sistem grading sarkoma jaringan lunak secara Internasional yang dipakai
berdasarkan National Cancer Institute (NCI) dan French Federation Nationale des
Centersde Lutte Contre le Cancers (FNCLCC) berdasarkan atas difrensiasi tumor,
jumlah mitosis, dan nekrosis.10 Sistem grading NCI merupakan sistem yang paling
sering dipakai yaitu berdasarkan kombinasi subtipe histopatologi, selularitas,
pleomorfism, mitosis dan nekrosis, sehingga sistem ini mempunyai 3 grade (grade 1
sampai 3) atau low-grade (grade 1) dan highgrade (grade 2 dan 3) yang mempunyai
nekrosis >50% dan berhubungan dengan prognosis yang buruk. Grading sarkoma
jaringan lunak penting bagi patolog dengan demikian dapat memberikan kontribusi
kepada klinisi mengenai terapi dan manajemen sarkoma tersebut. Penderita sarcoma
dengan grading histopatologi yang tinggi dengan sifat sel tumor yang lebih agresif
akan mempunyai risiko yang tinggi pula untuk bermetastasis jauh. Pada penelitian ini
10
sistem penilaian grading yang digunakan adalah FNCLCC. Grading liposarkoma
pada penelitian ini yang paling banyak dijumpai adalah grade 2 diikuti grade 1 dan
grade 3. Hasil penelitian sama dengan hasil penelitian Jourge et al (2015) yang
mendapatkan grading terbanyak yaitu grade 2.55 Hasil ini berbeda dengan penelitian
Baig MA (2015), yang menyatakan bahwa hasil penelitiannya menemukan grade 3
yang terbanyak. Hal ini berbeda dikarenakan sampel penelitian Baig MA (2015)
banyak dengan subtipe pleomorphic liposarcoma yang mempunyai grading yaitu
grade 3. Sementara pada penelitian ini suptipe yang paling banyak adalah myxoid
liposarcoma yang hampir semua mempunyai grade 2.56 Pada penelitian Afiati et al
(2013) grading low grade adalah yang terbanyak, perbedaan ini karena sistem
penilaian grading yang digunakan berbeda, penelitian Afiati et al (2013)
menggunakan system penilaian NCI.49
BAB 5
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Untuk kelanjutan dari studi ini maka dapat disarankan beberapa hal berupa:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa profil imunohistokimia
sebagai informasi tambahan untuk mengetahui keterkaitan dengan kasus
liposarkoma.
2. Sebaiknya pada data pasien pada rekam medik, hendaknya dituliskan data
yang lengkap termasuk stadium maupun mengenai gambaran radiologi.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
Universitas Sumatera Utara
37
11. Tos APD. Adipocytic tumors. Dalam: Bone and soft tissue pathology a
volume in the series. Foundations in diagnostic pathology. Philadhelpia:
Saunders Elsevier Inc; 2010. hlm. 108–17
12. Conyers R, Young S, Thomas DM. Liposarcoma: molecular genetics and
therapeutics. Hindawi Publishing Corporation. 2011; Sarcoma:1–13
13. Montgomery E. Liposarcomas. Dalam: International Academy of
Pathology (Hong Kong Division). Spring Scientific Meeting 2011; 2011
May 28–29; Hong Kong.
14. Shin et al. The differetial imaging features of fat-containing tumors in the
peritoneal cavity and retroperitoneum : the radiologic-pathologic
correlation. Korean J Radiol, 11(3) : 333-345.
15. Liposarcoma. Available at : http://www.pathologyoutlines.com. Accessed
on 2 november 2018
16. Schneider AS, Szanto PA. Musculpskeletal system. In : Board review
Series Pathology. 2nd Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;
2002. p. 375-395.
17. Folpe AL, Yinward CY. Bone of Soft Tissue Pathology : Adipocytic
Tumor. 1st Ed. Philadelphia : Saunder Elsevier; 2010.p.63-71, 360-363.
18. Weidner N, Cote RJ, Suster S, Weiss ML. Modern Surgical Pathology:
Soft Tissue and Skeletal System. 2nd Ed. Philadelphia: Saunders Elsevier;
2009. p.1755-6.
19. Koss,Leopold G, Melamed, Myron R. Soft tissue lesion. In : Koss'
Diagnostic Cytology and Its Histopathologic Bases. 5th Ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins. 2006
20. Molavi DM. Soft Tissue and Bone. In : The Practice of Surgical Pathology
: A beginner's Giude to the Diagnostic Process. USA: Springer Science;
2008. p.284-7
21. Pins MR. Soft Tissue. In : Gattuso P, Reddy VB, David O, Spitz DJ,
Haber MH, editors. Soft Tissue. In : Differential Diagnosis in Surgical
Pathology. 2nd Ed. Philadelphia : Saunders Elseviers; 2010. p.915-7.
O No RM Nama JK Umur Lokasi Subtipe histopatologi Mitosis/10LPB Neksrosis Skor Jumlah Grading
diff
1 0/4859/16 Eflin S pr 25 Abdomen ALT/Well diff 1 0 1 2 1
2 o/5996/16 Ramsa lk 70 Abdomen Myxoid Liposarcoma 1 1 2 4 2
3 o/5692/17 Roast pr 66 Abdomen Myxoid Liposarcoma 2 0 2 4 2
4 o/6329/17 Muhammad ari lk 42 Ekstremitas Myxoid Liposarcoma 1 1 2 4 2
5 o/1621/18 Emly Fadjri lk 65 Retroperitenium ALT/Well diff 1 0 1 2 1
6 o/2884/18 Kasiman lk 44 Ekstremitas ALT/Well diff 1 0 1 2 1
7 o/1580/17 Maryam lk 71 Retroperitenium ALT/Well diff 1 0 1 2 1
8 o/159/17 Iriani pr 56 Ekstremitas Myxoid Liposarcoma 1 1 2 4 2
9 o/5806/16 Dini pr 27 Abdomen ALT/Well diff 1 0 1 2 1
41
Keterangan
42
LAMPIRAN 2
Banyak Area
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 Lokasi 33 97.1 97.1 97.1
2 Lokasi 1 2.9 2.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
Lokasi 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ekstremitas 12 35.3 35.3 35.3
Retroperitoneum 9 26.5 26.5 61.8
Abdomen 13 38.2 38.2 100.0
Total 34 100.0 100.0
Lokasi 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ekstremitas 1 2.9 2.9 2.9
Tidak Ada 33 97.1 97.1 100.0
Total 34 100.0 100.0
Tipe
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ALT/WDL 10 29.4 29.4 29.4
MLS 18 52.9 52.9 82.4
PLS 5 14.7 14.7 97.1
DLS 1 2.9 2.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
Grade
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Grade 1 10 29.4 29.4 29.4
Grade 2 17 50.0 50.0 79.4
Grade 3 7 20.6 20.6 100.0
Total 34 100.0 100.0
Mitosis Nekrosis
NIM : 157041135