Anda di halaman 1dari 2

Tangani Luka Bakar Dengan Benar

Luka bakar atau yang secara medis disebut combutio merupakan luka yang diakibatkan
oleh kontak terhadap cairan panas, bahan panas atau api sehingga menyebabkan kerusakan
jaringan kulit bahkan jaringan yang lebih dalam, seperti jaringan otot dan tulang. Komplikasi
yang terjadi dapat berupa komplikasi lokal (kontraktur/skar) maupun sistemik yaitu infeksi,
syok, gagal ginjal akut, gagal nafas, kegagalan multi organ, hingga kematian.
Di amerika serikat pada tahun 2011 dilaporkan sekitar 2 sampai 3 juta kasus luka bakar
per tahunnya, dengan angka kematian sekitar 5 sampai 6 ribu kasus. Di Indonesia angka
prevalensi luka bakar sebesar 2,2% dengan angka kematian mencapai 30% pada luka bakar
berat. Pada tahun 2012-2016, terdapat 425 pasien luka bakar yang dirawat di RSUD
Dr.Soetomo dengan angka kematian sebesar 22,3%. Penyebab luka bakar tersering adalah
akibat terbakar api secara langsung yang dipicu, atau diperparah dengan adanya cairan yang
mudah terbakar seperti bensin, gas kompor, dan lain-lain. Luka bakar pada anak sekitar 60%
disebabkan oleh air panas akibat kecelakaan rumah tangga. Penyebab lainnya adalah pajanan
suhu tinggi dari matahari, bahan kimia dan listrik.
Derajat kedalaman luka bakar dapat dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu derajat I, II dan III.
Luka bakar derjat I disebut juga luka bakar superficial (hanya terbatas epidermis), yang
ditandai dengan kulit berwarna kemerahan dan terasa nyeri. Derajat II merupakan luka bakar
yang kerusakannya mengenai epidermis dan sebagian dermis,yang ditandai dengan reaksi
inflamasi berupa gelembung (bula) dan terasa sangat nyeri. Luka bakar derajat II dibagi
menjadi derajat IIA (terbatas lapisan atas dermis) dan derajat II B yang kerusakannya mengenai
hampir seluruh bagian dermis. Untuk luka bakar derajat III kerusakannya sudah meliputi
seluruh lapisan kulit hingga mencapai jaringan lemak, otot dan tulang. Luka bakar derajat III
ditandai dengan kulit terbakar berwarna abu-abu dan lebih pucat hingga hitam kering, serta
mati rasa pada daerah luka akibat kerusakan ujung-ujung saraf sensorik.
Terdapat beberapa kesalahan masyarakat awam dalam penanganan awal luka bakar,
seperti mengoleskan pasta gigi, oli, kopi, mentega atau kecap pada luka. Hal tersebut justru
akan memperburuk luka bakar (menyebabkan infeksi) dan mempersulit petugas pelayan
kesehatan untuk membersihkan luka tersebut. Berikut adalah langkah-langkah penanganan
pertama pada luka bakar yang tepat :
1. Hentikan proses pembakaran
a. Stop : Berhenti bergerak dan diam di tempat jangan panik, karena gerakan yang tidak
perlu seperti berlari akan semakin menambah kobaran api.
b. Drop : Jatuhkan diri ke lantai.
c. Roll and cover : Gulingkan badan ke kiri dan ke kanan hingga api padam dan lindungi
wajah dan mulut dengan kedua tangan.
2. Irigasi dengan air mengalir
a. Rendam atau aliri luka bakar dengan air dingin paling lambat 3 jam setelah kejadian,
selama 20 menit. Tujuannya adalah untuk mendinginkan luka bakar, mencegah
meluasnya kerusakan jaringan, mengurangi nyeri dan bengkak. Jangan gunakan air es,
karena akan merusak jaringan.
b. Lepaskan semua atribut yang melakat di tubuh (perhiasan, jam tangan, pakaian)
kemudian tutup dengan kain yang bersih (handuk atau sprei bersih), karena jaringan
yang terkena luka bakar akan segera membengkak.
c. Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk tindakan selanjutnya.
3. Berikan obat penghilang nyeri
Untuk mengurangi rasa nyeri, dapat diberikan obat penghilang nyeri golongan bebas
terbatas di toko obat terdekat, seperti parasetamol dan ibuprofen.

Anda mungkin juga menyukai