Pendidikan Klinis
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, bimbingan, petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita, buku Pedoman Pendidikan Klinis
Program Studi Profesi Dokter, Program Pendidikan Dokter Spesialis dan Program Pendidikan
Dokter Sub Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro di RSUP Dr. Kariadi revisi ke-2
tahun 2018 dapat diterbitkan.
Pendidikan dokter dan dokter spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP)
sesungguhnya telah dimulai sejak FK UNDIP berdiri dan sejak saat itu pula RSUP Dr Kariadi
merupakan rumah sakit pendidikan utama bagi FK UNDIP. Dengan kemajuan pesat dalam bidang
ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu kedokteran, menuntut dokter
untuk selalu meningkatkan kompetensinya dengan tetap mendahulukan etika kedokteran dan
keselamatan pasien. Sebaliknya peningkatan mutu lulusan dokter diharapkan akan meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan dan upaya ini harus dikerjakan terus menerus bekerja sama antara
institusi pendidikan kedokteran dan rumah sakit pendidikan. Peserta didik wajib untuk
diperkenalkan tentang peningkatan mutu keselamatan pasien sejak diterima untuk
menjalakankan pendidikan di RSUP Dr. Kariadi dan akan dilakukan monitoring dan supervisi terus
menerus sesuai level kompetensinya.
Kerjasama dalam proses pendidikan dokter spesialis diwujudkan dalam bentuk Komite Kordinasi
Pendidikan (Komkordik) yang dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit Pendidikan utama bersama
pimpinan Institusi Pendidikan dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Pendidikan.
Komkordik merupakan unit fungsional dan berkedudukan di Rumah Sakit Pendidikan dalam hal ini
di RSUP Dr. Kariadi.
Buku Pedoman Pendidikan Klinis ini disusun berdasarkan workshop Panduan Praktik Klinis
terintegrasi pendidikan dan telah dilakukan revisi dua kali yaitu pada tahun 2015 dan 2018.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan atau perbaikan isi dari Pedoman Pendidikan Klinis ini. Semoga buku ini bermanfaat
dan menjadi panduan bagi seluruh peserta didik program pendidikan profesi Fakultas Kedokteran
Diponegoro di RSUP Dr. Kariadi, staf pengajar klinis dan semua jajaran baik struktural maupun
fungsional di RSUP Dr Kariadi dan FK UNDIP.
Penyusun
Buku Pedoman Pendidikan Klinis Revisi II tahun 2018 telah disusun bersama dan disepakati oleh
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Prof. Dr. dr. Tri Nur Kristina, DMM, MKes dr. Agus Suryanto, Sp.PD-KP, MARS, MH.
Pengarah :
Dr. dr. Dodik Tugasworo, SpS(K)
Dr. dr. Dwi Pudjonarko, MKes, SpS(K)
Penyusun :
Dr. dr. M. Mexitalia, SpA(K)
dr. Devia Eka Listiana, MsiMed, SpPA
dr. Sigid Kirana Lintang Bima, SpKF
Dr. dr. Omega Mellyana, SpA(K)
Kontributor :
Dr. dr. Hermina Sukmaningtyas, SpRad.(K)
dr. Helmia Farida, MKes, SpA, PhD
dr. Julian Dewantiningrum, SpOG(K)
Lay Out :
Yan Aryanto
Februry Wilasa, SSn
Judul ........................................................................................................................................ i
Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii
Halaman Pengesahan ............................................................................................................. iii
Tim Penyusun ......................................................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................................................................. v
I. Pendahuluan ............................................................................................................... 1
II. Dasar Hukum ................................................................................................................ 2
III. Pengertian ................................................................................................................... 4
IV. Tata Cara dan Persyaratan Mengikuti Pendidikan klinik di RSUP Dr. Kariadi .............. 6
V. Etika, Disiplin dan Tata Tertib ..................................................................................... 11
VI. Level Kompetensi, Level Supervisi, Penulisan Rekam Medis dan Resep .................... 13
VII. Staf Pengajar Klinis ....................................................................................................... 18
VIII. Monitoring dan EvaluasI ............................................................................................... 18
Lampiran-Lampiran
1. Daftar Ketrampilan Klinis Dokter Muda Sesuai Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) ................................................................................................. 20
Sistem Saraf .................................................................................................. 21
Psikiatri ......................................................................................................... 23
Sistem Indra .................................................................................................. 24
Sistem Respirasi ............................................................................................ 27
Sistem Kardiovaskular ................................................................................... 28
Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier & Pankreas ........................................ 29
Sistem Ginjal dan Saluran Kemih .................................................................. 30
Sistem Reproduksi ......................................................................................... 31
Sistem Endokrin, Metabolisme dan Nutrisi .................................................. 34
Sistem Hematologi & Imunologi ................................................................... 35
Sistem Muskuloskeletal ................................................................................. 36
Sistem Integumen ......................................................................................... 37
Standar internasional rumah sakit pendidikan, tidak hanya memberi penekanan pada mutu
pelayanan pasien, tetapi juga memastikan bahwa peserta didik dapat berinteraksi dan
mendapatkan proses pembelajaran yang baik sekaligus mampu menghasilkan dokter dan
dokter spesialis yang baik, yang berdedikasi, beretika, serta bermutu. Kegiatan pembelajaran
yang terintegrasi dalam pelayanan mensyaratkan rumah sakit pendidikan harus mampu
menyediakan jumlah dan variasi kasus yang cukup untuk peserta didik, dan membantu
peserta didik mencapai level kompetensi sesuai yang diharapkan. Di samping itu rumah sakit
pendidikan juga dituntut untuk mampu melakukan efisiensi serta melakukan tindakan medik
kedokteran berbasis bukti, sehingga produk pelayanan yang dihasilkan adalah produk
pelayanan yang cost effective.
Dengan adanya sistem jaminan kesehatan secara nasional, maka jumlah dan variasi kasus
yang ditangani oleh RSUP Dr. Kariadi sebagai Pemberi Pelayanan Tingkat III mengalami
perubahan sesuai ketentuan sistem rujukan yang dikembangkan yaitu sistem rujukan
regional, yang terstruktur dan berjenjang. Untuk meningkatkan pengalaman dan memenuhi
kompetensi profesi dokter umum dan dokter spesialis, diperlukan Rumah Sakit Jejaring yaitu
RS satelit dan RS afiliasi. Agar bisa dihasilkan mutu pendidikan yang baik di RS Jejaring maka
juga diperlukan standar mutu Rumah Sakit Jejaring. Pemilihan RS Jejaring, visitasi dan
evaluasi peserta didik di RS Jejaring dilakukan oleh Institusi Pendidikan dengan melibatkan RS
Pendidikan Utama sehingga akan tetap dihasilkan mutu pelayanan dan pendidikan yang
terstandar dengan tetap mengutamakan mutu dan keselamatan pasien dalam proses
pendidikan.
Buku Pedoman Pendidikan Klinis ini merupakan revisi ke-2 setelah terbitan pertama tahun
2014 dan revisi ke-1 tahun 2015. Perubahan utama pada revisi ke-2 adalah level kompetensi
peserta didik yang lebih terinci pada setiap program studi. Demikian juga adanya
penambahan pada level supervisi.
Persyaratan :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran UNDIP.
2. Lulus keterampilan klinik dasar dan ujian Kepaniteraan Junior II.
3. Sudah mengucapkan janji kepaniteraan yang diselenggarakan oleh Fakultas
Kedokteran UNDIP dan disaksikan oleh Direktur RSUP Dr. Kariadi.
4. Sudah mengikuti acara orientasi rumah sakit pendidikan yang diselenggarakan
oleh Bagian Diklit RSUP Dr. Kariadi yang berisi kebijakan rumah sakit, alur
pelayanan rumah sakit, tata tertib pendidikan klinik, keselamatan pasien,
pencegahan dan pengendalian infeksi, dan penanganan kebakaran.
5. Menyerahkan salinan surat / sertifikat kepada Komkordik RSUP Dr. Kariadi / FK
UNDIP :
a. Bukti telah lulus Sarjana Kedokteran (SKed) / Ijasah Sarjana Kedokteran
b. Sertifikat Bantuan Hidup Dasar (BHD) / Penanganan Kegawat Daruratan /
sejenis.
c. Sertifikat orientasi (POSPANJUN) di RSUP Dr. Kariadi
A. “ELECTIVE STUDY”
Peserta “Elective Study” adalah peserta didik Program Profesi Dokter, PPDS atau PPDSS
dari luar FK UNDIP yang melaksanakan pendidikan klinik di RSUP Dr. Kariadi dalam
rangka memenuhi kompetensi tertentu dalam jangka waktu tertentu yang ditentukan
oleh kolegium. Setelah menyelesaikan modul yang ditempuh, peserta didik akan
kembali ke program studi induk.
Peserta PPDS Adaptasi adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang lulus dokter
spesialis di luar negeri kembali untuk bekerja di Indonesia.
Persyaratan :
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif (ADAPTASI) pada Program Studi PPDS FK UNDIP.
2. Menyerahkan salinan surat / sertifikat kepada Komkordik:
a. Ijazah spesialis yang telah dilegalisir
b. Surat keterangan kompetensi lulusan bagi spesialis adaptasi
c. Surat ijin mengikuti adaptasi dari Kemenkes / Kemendikbud.
d. Surat pengantar melaksanakan adaptasi dari kolegium bidang studi
e. Surat Ijin Praktek (SIP) sebagai peserta didik
f. Sertifikat emergency skill atau ATLS, ACLS, APLS dan sejenisnya sesuai
ketentuan Program Studi, atau paling tidak sertifikat BHD.
3. Persyaratan lainnya mengikuti aturan PPDS.
Persyaratan :
1. Terdaftar sebagai peserta pelatihan.
2. Menyelesaikan administrasi sebagai peserta pelatihan
3. Mendapatkan pembekalan singkat tentang kebijakan rumah sakit, alur pelayanan
rumah sakit, tata tertib, keselamatan pasien (IPSG), pencegahan dan pengendalian
3. Sanksi
1. Sanksi terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan proses pendidikan diberikan
dan ditentukan oleh Program Studi terkait mengacu kepada Peraturan Akademik
(Perak) Universitas Diponegoro, sedangkan sanksi pelanggaran yang berkaitan
dengan etika dan tata tertib di RSUP Dr. Kariadi akan diberikan oleh Direktur Utama
RSUP Dr. Kariadi.
2. Sanksi yang diberikan dapat berupa skorsing yang lamanya ditentukan setelah
pertemuan antara pihak RSUP Dr. Kariadi dengan FK UNDIP.
3. Pelanggaran ringan diberikan teguran lisan sebanyak 2 (dua) kali, dilanjutkan
dengan teguran tertulis sebanyak 1 (satu) kali jika teguran lisan tidak diindahkan.
4. Pelanggaran yang dianggap berat dapat langsung diberikan skorsing tanpa melalui
teguran lisan dan teguran tertulis.
5. Pelanggaran berupa tindak pidana akan diproses sesuai ketentuan hukum negara
Republik Indonesia.
Selama menjalani proses pendidikan, pelayanan terhadap pasien menjadi tanggung jawab
DPJP sesuai clinical appointment yang diberikan oleh Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi. Tetapi
sesuai dengan level kompetensinya peserta PPDS dan PPDSS akan mendapatkan Surat
Keterangan Level Kompetensi dari Direktur SDM RSUP Dr. Kariadi.
1. LEVEL KOMPETENSI
Level kompetensi peserta PPDS beserta “Pin” yang dikenakan ditetapkan sebagai
berikut :
LEVEL I (YUNIOR) , “Pin” Merah
Proses pendalaman teori dan proses investigasi terhadap suatu topik tertentu agar
2. LEVEL SUPERVISI
Supervisi Klinis Medis Peserta Didik dilakukan sebagai berikut :
1. Semua dokter muda melakukan aktivitas klinik sesuai level 4A Standar Kompetensi
Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012, di bawah pengawasan langsung staf pengajar
klinik atau PPDS level madya dan senior (“Pin” kuning dan hijau) atau PPDSS (“Pin”
biru).
2. Supervisi klinis medis untuk peserta PPDS dilakukan oleh PPDS minimal satu level di
atasnya dan DPJP (staf pengajar klinis).
3. Supervisi klinis medis untuk peserta PPDSS dan pendidikan dengan keahlian
tertentu dilakukan langsung dan/atau tidak langsung oleh pembimbing (Dokter
Spesialis Konsultan) dalam rangka mencapai kompetensi tertentu.
Proses supervisi klinis, monitoring, dan evaluasi pelayanan asuhan klinis peserta
program pendidikan dokter spesialis dan sub spesialis meliputi :
1. Level 1 (supervisi tinggi) : PIN MERAH
Asesmen oleh PPDS belum dianggap sahih
Rencana asuhan/tindakan dilakukan oleh DPJP
DPJP melakukan tindakan sendiri, PPDS memperhatikan, membantu
pelaksanaan tindakan.
Asesmen oleh PPDS diverifikasi oleh DPJP sebagai pengajar klinis dengan tanda
tangan di rekam medis
4. Penulisan Resep
Peserta program pendidikan dokter spesialis dan sub spesialis wajib menulis resep
sesuai Formularium Nasional / Formularium RSUP Dr. Kariadi.
Monitoring dan evaluasi peserta didik dikerjakan oleh Ketua Program Studi, staf pengajar
klinik (DPJP) dan atau petugas kesehatan lainnya. Monitoring dilakukan dalam hal akademik
dan perilaku profesional.
1. Akademik
a. Monitoring akademik Dokter Muda dilakukan oleh Ketua Program Studi
Pendidikan Dokter, dengan dibantu oleh Koordinator Pendidikan, sesuai dengan
kurikulum pendidikan dokter.
b. Monitoring akademik PPDS dan PPDSS dilakukan oleh KPS PPDS dan KPS PPDS
sesuai dengan kurikulum pendidikan masing-masing.
2. Perilaku profesional
Monitoring dan evaluasi perilaku profesional dilakukan dalam bentuk penilaian :
a. Kepatuhan terhadap supervisi peserta didik dan penulisan rekam medis dilakukan
1 Influenza 4A
2 Pe rtusis 4A
3 A cute Respiratory distres s s yndrom e ( ARDS) 3B
4 SA RS 3B
5 Flu burung 3B
Laring dan Faring
6 Fa ringitis 4A
7 T onsilitis 4A
8 Laring itis 4A
9 Hipertrof i adenoid 2
10 A bses peritonsilar 3A
11 Pse udo- croop acute epiglotitis 3A
12 Difteria ( THT) 3B
13 Karsinom a laring 2
14 Karsinom a nas of aring 2
T rakea
15 T ra keitis 2
16 A spira si 3B
17 Be nda as ing 2
Paru
18 A sm a bronkia l 4A
19 Status a sm atikus (as m a a kut be ra t) 3B
20 Bronkitis a kut 4A
21 Bronkiolitis a kut 3B
22 Bronkie kta ksis 3A
23 Displa sia bronkopulm onar 1
24 Karsinom a paru 2
25 Pneum onia, bronkopneum onia 4A
26 Pneum onia aspirsi 3B
27 T ube rkulosis paru tanpa kom plikas i 4A
28 T ube rkulosis de ng an HIV 3A
29 M ulti drug resistance ( MDR) TB 2
30 Pneum othorax ve ntil 3A
31 Pneum othorax 3A
32 E fusi ple ura 2
33 E fusi ple ura m as if 3B
34 E mf is em a paru 3A
35 A te lektasis 2
36 Pe nya kit paru obstruktif kronik ( PPOK) eks ase rba si akut 3B
37 E de m a paru 3B
38 Infa rk paru 1
39 A bses paru 3A
40 E mboli pa ru 1
41 Kistik fibrosis 1
42 Ha em atothorax 3B
43 T um or m e dias tinum 2
44 Pneum okoniasis 2
45 Pe nya kit paru intersisial 1
46 O bs tructive sle ep apne a (OSA ) 1
2 . D ia g no si s a l e rg i m a ka na n da n susu sa pi , s e r ta a l e rg i oba t , V
Lup us E r it e m a tosus si ste m ik ( LE S) , s i ndr om St e ve n John son
da n N e k rosi s E pi de r m al t oksi k
II D IV IS I E N D O KR IN O LO GI
1 . D a pa t m e la k uka n pe n gu kur a n a n tr opom e tri k de ng a n V
be r ba g ai ca ra p e ng uk ur an da n m e ng a na li si s ha sil de ng an
g ra fik p e rt um bu ha n, m e ng e r ti pe ny e ba b, pa t ofisi olo gi da n
m e la k uk an ta t al ak sa na se r ta m e l a kuk a n e d uk as i
2 . M e n g e rt i t e nta ng pe r ce pa ta n tum buh pa da b ay i/ a na k V V
da la m pe ng uk ur an da n ba g a im a na m e ne ntu ka n pe r ce pa ta n
tum buh ya ng nor m a l d a n pa t olo gi s, f isiol og i hor m on ti ro id,
re sor bsi tu la ng d an pe n ya k it ya ng te r ja di pa da t ula ng
4 . M e l a ku ka n dia g nosi s da n ta ta l ak sa na pe r a w a ka n pe nd e k, V
hy poth ala m ic and Pit uit ary d ysfun cti on , pan hy pop itu ita ri sm ,
pe r aw ak a n t in gg i, p ube r ta s te rl am b a t, dia be t e s k e toa sid osis,
III GA S T R O EN T E R OH E PA T O LO GI
1 . M e l a ku ka n dia g nosi s da n ta ta l ak sa na ga ng g ua n V V
ke se i m ba ng a n c ai ra n da n e le k tr oli t, di ar e , pe r da ra ha n sa lur a n
ce r na , ke l ai na n h e pa to bil ie r te st fun gsi ha t i, he pa ti ti s a kut d an
he pa ti ti s kr on ik
2 , M e l ak uk a n d ia g nosis ga ng g ua n m ot ili ta s sa lur a n ce rn a , V V
inf lam at ory b ow e l dis e as e , dru g in duce s he pa t iti s, k ol e st a si s,
sir osis h e pa tis, he p at it is fu lm i na n, hip e rt e nsi por ta l da n
ka r sinom a he pa t ose lul e r
3 . M e l a ku ka n ta ta l ak sa na g a ng g ua n m o til it as sal ur an ce r na , V
inf lam at ory b ow e l dis e as e , dru g i nduce s he pat iti s , k ole st as i s,
sir osis h e pa tis, he p at it is fu lm i na n, hip e rt e nsi por ta l da n
ka r sinom a he pa t ose lul e r, pa n kr e a tit is
2. Tat a lak san a asu han k etr am pi lan m ak an b ayi (in fant V
feed ing pr acti ce) , asuh an nu tr isi pada an ak d an r em aja, die t
pada b erbagai peny aki t , saki t g awat
VI KAR DIO LO GI
1.D iagnosis dan t at l aksana spesi ai stik P enyak it jant ung V
bawaan (P JB) dan Peny akit j an tun g did apat, endo kar dit is
inf ekti f, kegawatan jant ung p ad a anak (gagal jant ung,
serangan si anoti k, t ak ik ard i sup rav entr ik ul er
VII NEF R OL OG I
1.M elak uk an di agn osis d an t at a lak san a spesi al iti k inf eksi V V V
sal ur an k em ih , l aksana S N, glom eru lone fri tis ak ut (G NA ),
sisti tis dan p ielo nefr iti s , ker acun an j engko l,
2. Mel aku kan diagnosi s dan tata l ak sana k elain an k ongeni tal V
ginj al dan salur an k em ih , hipe rte nsi p ad a anak, bat u salu ran
kem i h, pen yaki t gi njal k ro nik (P GK)
VIII NEU RO L OG I
Mel akuk an d iagnosi s dan tata l ak sana tr ansve rse m ieli ti s, V
ensefalo pati, t uber oskl ero si s, Stu rge-W eber synd rom e , tum or
otak , ensefalit is v ir us, m eni ngit is t uber ku losis, tu ber kul om a,
penu run an k esad aran, per dar ah an i ntr akr an ial, m en ingit is
bakt eri al, dan si ndr om epil epsi, t au m a ke pala, kej an g dem am ,
sub ac ute scler osisn g ensefali tis, neu rof ibr om ato sis, si ndr om
Gu llan Bar re, abses o tak, per dar ah an per iv ent ri ku ler pada
neon at us,
IX EMER GEN SI DAN R AW AT IN TENSIF ANAK
Tat a lak san a spesiali stik gawat daru rat susunan sar af pu sat , V
respi rasi , k ard iov ask ul ar , m et abol ik- gastr o-r enal- endok r in-
aler gi , infek si hem atol ogi, k eracu nan, ham pi r tenggelam ,
hip oter m i dan hip ert erm i ,
Ber sam a super vi sor m el ak uk an t at a lak san a tr aum a no n S SP V
X IN F EK SI
Tat a lak sn a in feksi b ak ter i, v ir us, HIV, ek san tem a V
akut /dem am d engan r uam , peny aki t Kwasak i, CM V , peny aki t
oleh par asi t, jam u r
11 E KG V
22 Pe m a sa ng an CPA P B ub l, H H F N (H um i di fie d H e a te d H ig h V V
Fl ow ), O pti fl ow
2 Pe m a sa ng a n a k se s ve n a pe r ife r
3 Pe m a sa ng a n k a te te r
4 Pe m a sa ng a n pi pa N a so g astr ik ( NG T)
5 Pe m e r ik saa n G l uk osa D a r ah (Po int of Ca r e T e s/ PO CT )
6 Gl ucose m oni tor in g du ri ng in tr av e no us in suli n t he r ap y
7 A nkl e B ra ch ia l In de x (AB I )
8 Pe r aw at a n l uk a ka k i d ibe t e s (D e b ri de m e nt )
9 T e ra pi in ha la si
10 T e ra pi O ksi ge n
11 Ba sic Li fe S upp or t (B CL S)
12 A dva nc e Ca r di ac Li fe S upp or t (A CL S)
13 E le k tr ok ar di og ra fi (E KG ) : p e m a san ga n da n int e rp re t asi nya
25 H e p a tit is C
26 S ir o s is H e p a ti s
27 K o le s i st iti s
28 K o le l ith ia s is
29 K o li tis In f e kt if
30 U lk u s ( G a st e r, D u o d e n u m )
31 P e rd a r a h a n G a s tro in t e s tin al
32 S in d ro m a K o n s tip as i
33 A sm a A k ut Be r a t
34 P PO K
35 E f u s i P le u r a
36 G a ga l N a f a s
37 T B P a r u d e n g a n p e n yu lit
38 H ip o g l ik e m i ri n g an d a n b e r a t
39 S tr u m a
40 D M G e s ta s io n a l
41 S in d ro m M e ta b o lik
42 L ai n - l ai n
43 R e a ks i A n a f il ak s is
44 S yo k Se p s i s
45 D e n g u e S yo k Si n d r o m
46 I n fe k s i N o s o k o m i a l
47 I n f e k s i Sa lu ra n K e m ih ( S is ti ti s a ku t , kr o n i k)
48 L e p to sp ir o s is
49 M a la r ia
50 H IV – A I D S
51 D ia re
52 T e ta n u s
53 I n f e k s i K a ki D i ab e tik
54 S LE
55 A r tr iti s
56 OA
57 R h e u m at ik n o n a r tik u l ar
58 G out
59 O s te o p o r o s is
Keterangan :
Level II (Madya)
Menangani kasus / prosedur klinis di bawah pengawasan DPJP
Level Kompetensi
No Pokok Bahasan I II III
YUNIOR MADYA SENIOR
1 Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
2 Penilaian Keseimbangan
3 Perawatan luka dekubitus
4 Manajemenperioperatif
5 Manajemen Stroke
6 Home care
7 Day Hospital
8 Pengukuran Tinggi Lutut (min 10x)
9 Manajemen Anxietas
10 Manajemen Depresi
11 Aspirasi dan biopsi sumsum tulang
12 Pembuatan dan pembacaan sediaan hapus darah tepi
13 Managemen tranfusi darah
14 Terapi Trombolitik dan pemantauannya
15 Parasentesis Abdomen
16 Torakosintesis
17 Spirometri
18 Terapi Inhalasi
19 Terapi Oksigen
20 Biopsi Aspirasi Jarum Halus Kelenjar Getah Bening Coli
21 Pulmonary perioperatif manajemen
22 Henti rokok
23 Penilaian dan tatalaksana perioperatif paru
24 Interpretasi pemeriksaan foto toraks
25 FNA Tiroid dan atau guided USG
26 Manajemen kaki diabetik
27 Ultrasonografi tiroid
28 Asesmen Ankle Brachial Index
29 Artrosentesis atau injeksi intra-artikuler pada berbagai sendi
besar (lutut, bahu, talocrural , subtalar)
14 Motivasi KB v
15 Asiste n SC elektif v
16 Belajar menegakkan diagnosis dan mengambil keputusan v
17 Belajar menyaring pasien dengan resiko tinggi v
28 Membuat laporan PKBRS mingguan dan bulanan dan dilaporkan di rapat bagian v
29 Melakukan resusitasi bayi baru lahir v
30 Bertanggung jaw ab terhadap pengelolaan seluruh pasien hamil dan post partum v
Bertanggung jaw ab terhadap pengelolaan pasien Ruang B 32, Ruang Intensif (Post
31 v
operasi B 31)
Bertanggung jaw ab terhadap pengelolaan pasien di luar bangsal B 31 dan B 32, antara
35 v
lain ICU, HCU, UPJ, dan pasien raw at bersama/m ondok di Bangsal bagian lainnya
Melakukan perawatan intensif pada kasus obstetri dan ginekologi dengan bekerjasama
38 v
dengan Bagian terkait
39 Mempelajari dasar – dasar Anstesiologi v
Mengelola pasien kasus Ginekologi dengan supervisi dari Operator Ginekologi dan
48 v
Pembantu Supervisi Ginekologi
Melengkapi pemeriksaan pasien Ginekologi dan Onkologi yang akan menjalani prosedur
49 v
prodiagnostik, operasi maupun kemoradiasi
Melaporkan pasien dan usulan pengelolaan pasien kepada Operator Ginekologi dan
50 v
Pembantu Supervisi Ginekologi
51 Melakukan pelayanan KB v
52 Melakukan pemasangan dan pelepasan AKDR dan AKBK v
58 Membuat laporan PKBRS mingguan dan bulanan dan dilaporkan di Rapat Bagian v
59 Mengajukan kasus pada Diskusi FER hari Kamis v
60 Mempelajari dasar – dasar Pemeriksaan Radio diagnostik v
61 Mengikuti dan mempelajari operasional Pemeriksaan Radio diagnostik v
Melakukan persiapan sebelum operasi dan menatalaksana masalah umum pasca operasi
63 v
ginekologi
Mengelola seluruh pasien Ginekologi dan Onkologi di bangsal B32 dan Ruang HND
66 v
dengan supervisi Pembantu Supervisi Ginekologi
Melaporkan pengelolaan pasien dalam kegiatan Visite Sub Bagian Ginekologi dan Visite
68 v
Besar
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh pasien Ginekologi di raung B32, ruang
69 v
Intensif (pasien post operasi)
71 Melaporakan pengelolaan pasien pada visite pagi kepada Pembantu Supervisi Ginekologi v
Melaporkan pengelolaan pasien dalam kegiatan Viite Sub Bagian Ginekolog dan Visite
72 v
Besar
Melakukan pemeriksaan USG Ginekologi dengan supervisi Pembantu Supervisi
73 v
Ginekologi
74 Melaporkan hasil pemeriksaan USG Ginekologi ke Konsulen USG pada hari itu v
75 Bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh pasien Ginekologi kelas 3 di RSDK v
Memberikan supervisi terhadap pengelolaan pasien ginekologi – onkologi kepada dokter
76 v
poli ginekologi dan dokter bangsal ginekologi
77 Menjadi asisten 1 pada operasi Ginekologi Onkologi Mayor kelas 3 v
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan pasien ginekologi – onkologi di luar bangsal B
78 32, antara lain ICU, HCU, UPJ, dan pasien rawat bersama / mondok di Bangsal Bagian v
lainnya
Mempersiapkan kelengkapan pasien ginekologi – onkologi untuk diajukan di
79 v
Prodiagnostik dengan Konsultan Onkologi (setiap hari Sabtu)
Melaporkan pasien Ginekologi – Onkologi dan usulan pengelolaannya dalam Rapat Kerja
80 v
Onkologi (RKO) dengan Konsultan Onkologi (setiap hari Senin)
81 Melengkapi dan mengajukan kasus dalam Parade Onkologi (setiap hari Jum’at) v
Mengajukan kasus yang telah disetujui dalam Parade Onkologi pada Rapat Bagian hari
82 v
Rabu
83 Bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh pasien Ginekologi kelas 3 di RSDK v
84 Menjawab / mengajukan konsul pengelolaan pasien terkait dengan bagian lain v
Memberikan supervisi terhadap pengelolaan pasien kepada dokter poli ginekologi,
85 v
dokter bangsal ginekologi, dokter operator Ginekolgi dan dokter stase onkologi
86 Mengadakan kegiatan supervisi berupa visite pagi tiap hari di Bangsal B32 v
Memberikan supervisi kepada operator Ginekologi dan onkologi saat pengajuan pasien
87 v
bimbingan operasi pada Rapat Bagian
Memberikan supervisi kepada residen stase onkologi saat pengajuan kasus pada Parade
88 v
Onkologi
Menjadi asisten 1 pada operasi Ginekologi maupun Onkologi Mayor pasien Bangsal
89 v
Swadana (pasien kelas)
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan pasien ginekologi – onkologi di laur bangsal
90 B32, antara lain ICU,HCU,UPJ, dan pasien rawat bersama / mondok di bangsal Bagian v
lainnya
Memberikan supervisi kepada operator Ginekologi / melakukan Prosedur Bedah Minor,
91 seperti marsupialisasi, eksisi, ekstirpasi, kuretase dengan supervisi Pembantu Supervisi v
Ginekologi
92 Menentukan keputusan pengelolaan pasien dengan supervisi Konsultan v
93 Bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh pasien Obstetri kelas 3 di RSDK v
94 Menjawab / mengajukan konsul pengelolaan pasien terkait dengan bagian lain v
Memberikan supervisi terhadap pengelolaan pasien kepada dokter poli obstetri, dokter
95 v
bangsal obstetri, dokter kamar bersalin dan dokter operator Obstetri
Mengadakan kegiatan supervisi berupa visite pagi tiap hari di VK, Bangsal B31, Ruang
96 v
Intensif, Ruang Tenang dan Ruang Isolasi
Memberikan supervisi kepada dokter VK, dokter bangsal dan operator Obstetri saat
97 v
pengajuan kasus Audit Fetomaternal
99 Mengerjakan Seksio Sesarea elektif maupun cito secara mandiri terhadap pasien kelas 3 v
101 Menjadi asisten 1 pada operasi Seksio Sesarea pasien Bangsal Swadana (pasien kelas) v
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan pasien Obstetri di luar bangsal B31, antara lain
102 v
ICU, HCU,UPJ, dan pasien rawat bersama / mondok di Bangsal Bagian lainnya
Memberikan supervisi / mendampingi dokter poli saat pemasangan dan pelepasan AKDR
107 v
dan AKBK
Memberikan supervisi kepada dokter poli yang akan mengajukan kasus pada Diskusi FER
111 v
hari Kamis
116 Menjadi asisten 1 pada operasi Uroginekologi pasien Bangsal Swadana (pasien kelas) v
Mengenali dan mempelajari dasar dasar penanganan cedera operatif saluran cerna dan
121 v
saluran uroginetal
122 Mengelola komplikasi operatif Ginekologi di bidang Bedah Digestif dan Urologi v
123 Mengikuti seluruh kegiatan ilmiah dan membuat referat bidang Bedah Digestif / Urologi v
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh pasien Obstetri dan Ginekologi kelas 3
130 v
di RSDK
Mengerjakan tindakan operatif Obstetri dan Ginekologi mayor dan minor secara mandiri
132 v
terhadap pasien Kelas 3
133 Menjadi asisten 1 pada operasi Seksio Sesarea pasien Bangsal Swadana (pasien kelas) v
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh pasien Obstetri dan Ginekologi kelas 3
138 v
di RSDK
139 Menjawab / mengajukan konsul pengelolaan pasien terkait dengan bagian lain v
Mengerjakan tindakan operatif Obstetri dan Ginekologi mayor dan minor secara mandiri
140 v
terhadap pasien Kelas 3
141 Menjadi asisten 1 pada operasi Seksio Sesarea pasien Bangsal Swadana (pasien kelas) v
143 Membuat Referat dalam lingkup Obginos dan dipresentasikan di Komite Medik RS terkait v
Mempelajari masalah masalah etik dan mampu mengambil keputusan etik dalam
144 v
pelayanan obstetri dan ginekologi
148 Menjawab / mengajukan konsul pengelolaan pasien terkait dengan bagian lain v
Memberikan supervisi terhadap pengelolaan pasien kepada dokter poli ginekologi, dkter
149 bangsal ginekologi, dokter bangsal ginekologi, dokter operator Ginekologi dan dokter v
stase onkologi
150 Mengadakan kegiatan supervisi berupa visite pagi tiap hari di Bangsal B32 v
Memberikan supervisi kepada operator Ginekologi dan onkologi saat pengajuan pasien
151 v
bimbingan operasi pada Rapat Bagian
Memberikan supervisi kepada residen stase onkologi saat pengajuan kasuspada Parade
152 v
Onkologi
Menjadi asisten 1 pada operasi Ginekologi maupun Onkologi Mayor pasien Bangsal
153 v
Swadana (pasien kelas)
PPDS melakukan tindakan PPDS m elakukan tindakan PPDS melakukan
medik sederhana (sesuai lampiran) medik (sesuai lampiran) dengan tindakan medik (sesuai
atas instruksi dan dibawah supervisi divalidasi oleh DPJP lampiran) dengan divalidasi
asisten DPJP pin kuning / hijau / oleh DPJP
DPJP
Ruangan PPDS melakukan observasi PPDS m elakukan asesmen PPDS melakukan
terhadap penanganan pasien yang awal disetujui oleh DPJP ase sme n awal disetujui oleh
dilakukan oleh pin kuning / hijau DPJP
PPDS melakukan tindakan PPDS m elakukan tindakan PPDS mem buat rencana
medik sederhana (sesuai lampiran) medik (sesuai lampiran) dengan asuhan divalidasi DPJP
atas instruksi dan dibawah supervisi divalidasi oleh DPJP
asisten DPJP pin kuning / hijau /
DPJP
PPDS melakukan
tindakan medik (sesuai
lampiran) dengan divalidasi
oleh DPJP
IGD PPDS memperhatikan PPDS m elakukan asesmen PPDS m elakukan
penanganan pasien awal disetujui oleh DPJP asesmen awal dise tujui oleh
DPJP
PPDS melakukan tindakan PPDS m embuat rencana PPDS melakukan
medik sederhana (sesuai lampiran) asuhan divalidasi DPJP tindakan medik dengan
atas instruksi dan dibawah supervisi divalidasi oleh DPJP
asisten DPJP pin kuning / hijau /
DPJP
PPDS m elakukan tindakan PPDS melakukan
medik (sesuai lampiran) dengan tindakan operasi (sesuai
divalidasi oleh DPJP lampiran) didampingi atau
dimonitor DPJP
IBS PPDS mellihat persiapan dan PPDS m elakukan tindakan PPDS melakukan
tindakan operasi operasi (sesuai lam piran) dengan tindakan operasi (sesuai
didampingi atau dimonitor oleh lampiran) dengan didampingi
DPJP atau dimonitor oleh DPJP
4.3.bahu
5.pemasangan traksi
5.1.traksi kul it
5.2.traksi tul an g
6.pemasangan c ast s
1.prosedu r an orektal
1.1.fist ulo tomi
1.2.fi surekto mi dan sp hinc teroto mi lateral
1.3.hemo rroid ekt omi
2.appen dektomi
2.1.terbuka
2.2.laparosko pi
3.ent ero st omi
3.1.gast ro st omi
3.2.ileostom i
3.3.ko lost omi
3.4.hartman kol osto mi
3.5.re parasi/tu tup stom a
4.reparasi defek di ndi ng abd omen
4.5.di afragmatika
4.6.burst ab domen
5.trauma abd omen
5.1.splen ekt omi
5.2.splen orafi
6.3.ran ula
7.pe natalaksanaan operatif in feksi ke pala leher
7.1.pl egm on
7.2.abses maksi lo faci al
8.eksisi luas d an reko nstruksi sederhana p ada tu mor jarin gan lun ak
2.mastektom i si mple
3.mastektom i mo dif ikasi rad ikal
4.mastektom i radikal
5.eksisi luas karsi noma kul it non mel an oma
6.eksi si luas mel anoma m al igna
2.vasektom i
3.prosedur pada skrotum dan testis
3.1.orkhidektom i
3.2.orkhidopeksi
3.3.varicokelektomi
3.4.ligasi tinggi pada varikokel
3.5.hidrokelektomi
4.trauma traktus urinarius
4.1.nefrektomi
Keterangan :
Level I : Supervisi tinggi
Level II : Supervisi moderat
Level III : Supervisi rendah
Mengikuti dan terlibat aktif dalam: bedside teaching, presentasi kasus/ jurnal/ buku
2 v v v
teks/ penelitian, laporan pagi, laporan kematian dan kuliah wajib.
Jaga Tahap I :
Menentukan diagnosis klinis, topis, etiologis dan diagnosis non neurologi lain pada
kasus-?kasus neurologi klinis dasar: penurunan kesadaran, kematian batang otak,
3 v v v
gangguan gerak, gangguan sensorik, kelemahan otot, gangguan fungsi luhur, kegawatan
neurologi, nyeri dan nyeri kepala.
Melakukan pengelolaan kasus-?kasus neurologi klinik rawat inap tahap dasar: Stroke,
neuroinfeksi, neurotrauma, epilepsi, neuroonkologi, gangguan gerak, saraf tepi,
5 v v v
neurogeriatri, neurobehaviour, neuroimunologi, gangguan tidur, neuropediatri,
neurootologi, neuroofthalmologi, neurorestorasi, neurotoksikologi.
Jaga Tahap II A :
5 Melakukan TMS v v
Jaga Tahap II B :
Melakukan pengelolaan kasus-kasus neurologi klinik rawat inap tahap lanjut: Stroke,
neuroinfeksi, neurotrauma, epilepsi, neuroonkologi, gangguan gerak, saraf tepi,
1 v v
neurogeriatri, neurobehaviour, neuroimunologi, gangguan tidur, neuropediatri,
neurootologi, neuroofthalmologi, neurorestorasi, neurotoksikologi.
2 Konsultan IRNA. v v
3 Konsultan IRJA. v v
4 Konsultan IRIN. v v
1 Konsultan IRDA. v
- Retinopati diabetik v v
- Ablasio retina v v
- Kelainan vaskular retina : Retinopati hipertensi, sumbatan arteri retina, sumbatan
v v
vena retina
- Kelainan makula : ARMD, CSCR, macular hole v v
- Kelainan makula/retina herediter retinitis pigmentosa, m akulopati v v
- Infeksi dan imunologi segmen posterior v v
10 Melakukan as sessmen terhadap kasus -kasus strabismus v v
- Esodeviasi v v
- Eksodeviasi v v
- Deviasi vertikal v v
- Sindrom strabismus v v
11 Melakukan as sessmen terhadap kasus -kasus oftalmologi pediatri v v
- Katarak kongeital v v
- ROP v v
- Kelainan herediter v v
- Kelainan refraksi v v
- Am bliopia v v
- Kelainan kongenital lain (TORCH, PHPV, ASD, mikroftalmia) v v
- Kelainan sistemik v v
- Retinoblastom a v v
- Defisiensi vitamin A pada mata v v
Melakukan as sessmen dan merencanakan penge lolaan kasus refraksi dan
12 v
assessesm en kebutuhan lensa kontak
- Prinsip optik geometrik dan optik klinis v
- Lensa kontak v
- Low vision dan penilaian kacacatan mata v
- Glaukom a sudut terbuka sekunder v
- Glaukom a sudut tertutup skunder v
- Glaukom a kogenital v
Tugas Jaga II: melakukan assess men dan mengelola kasus-kasus gawat darurat
13 v
dan menjawab konsul antar bagian, s upervisi res iden jaga I
14 Melakukan as sessmen pada kasus-kasus Neuro Oftalmologi v
- Neuritis optik v
- Neuropatik optik (toksik, trauma, kompresi, iskemik) v
- Ocular motor palsy (supra, infra, inter nuklear) v
- Lesi kiasma v
- Kelainan neurooftalmologi yang berhubungan dengan kelainan sistemik (graves
v
oftalmopati, myastenia gravis)
- Kelainan herediter (LHON) v
- Kelainan-kelainan yang berhubungan dengan lesi intrakranial v
- Anisokoria v
2 L arin g- Faring : Anamn esis, Pemeriksaan fisi k, Ren cana p engelol aan v v v
4 Insisi abses p eritonsi l / ret ro faring / sub mandib ula, B io psi masa oro faring v v
5 Ton si lek tom i / Adeno ton si lek tom i, Laringosk opi Di rek v
7 N aso skop i / Nasofaringosk opi / L arin go skop i, pasang / l epas tamp on an terior v v
9 Ek strak si bend a asi ng, irigasi sin us, pasan g tampo n p osterior v v
10 Insisi abses sept um, bi opsi massa hid ung d an sin us paranasal , P ungsi sinu s v v
14 Ek strak si se rum en / benda asi ng, i nsisi abses t elin ga, parasi ntesi s v v
18 Insisi abses k epala dan l eher, B io psi / Ekst irpasi massa k epala d an leh er v v
21 N euroto logi : Anamnesis, Pem eiksaan fisik, Ren cana pen ge lol aan v v v
22 Tes p enden garan / K eseimban gan ./ Vest ibu ler / Fasi alis v v
23 M anuv er Epl ay / VR T v v
25 O AE / B ERA / ASSR v v
26 Alergi-Imun olo gi : Anamn esi s, P emeriksaan fisik, Ren cana pen gelol aan v v v
28 Immu noterapi v v
29 P lastik R eko sntruk si : Anamn esi s, P emeriksaan fisik, Renc ana pen gel ol aan v v v
33 B ro nk oskop i v
34 Esof agosk pi v
a. Anamnesis v v v
b. Pemeriksaan Fisik v v v
c. Rencana Pengelolaan v v v
1. Dermatologi Umum v v v
2. Kegawatdaruratan v v v
5. Dermatologi Mikologi v v v
6. Dermato Anak v v v
8. Dermato Patologi v v v
9. Alergi Imunologi v v v
Keterangan :
Level I
Mengikuti DPJP sebagai observer
Level II
Menangani kasus / prosedur klinis di bawah pengawasan DPJP
Level III
Menangani kasus / prosedur klinis secara mandiri dan melaporkan kepada DPJP untuk mendapatkan
verifikasi
Mampu menguasai dan menjelaskan teori dasar, teori keahlian dasar dan teori keahlian
1 v v v
klinik Psikiatri, yang diajarkan pada tahap ini.
4 Mampu membuat formulasi diagnosis deskriptif dan dinamik bagi gangguan jiwa. v v v
Mampu melaksanakan terapi psikofarmaka secara rasional bagi pasien dengan gangguan
6 v v v
psikotik.
Mampu merencanakan dan melaksanakan terapi secara komprehensif bagi pasien gangguan
7 v v v
jiwa termasuk upaya preventif/promotif dan rehabilitatif.
8 Mampu menguasai prinsip terapi kelompok bagi pasien dengan gangguan psikotik. v v v
Mampu bekerja sama dalam tim dan melaksanakan rujukan dengan bidang lain yang terkait
10 v v v
dalam penatalaksanaan pasien dengan gangguan psikotik.
Mampu menguasai dan menjelaskan pengetahuan teori dasar, keahlian dasar dan teori klinik
12 v v
khusus yang diajarkan pada tahap ini.
Mampu melaksanakan pemeriksaan psikaitrik (wawancara dan mengenali gejala pada pasien
13 v v
anak/remaja serta keluarganya).
Mampu membuat formulasi diagnosis deskritif dan dinamik dari problema perilaku dan
14 v v
gangguan jiwa pada anak dan remaja.
Mampu membuat rencana dan melaksanakan terapi yang komprehensif bagi problema
15 perilaku dan gangguan jiwa pada anak dan remaja termasuk neurologic pada gangguan v v
psikiatrik.
Mampu menguasai dan melaksanakan prinsip psikoterapi dari aliran yang diajarkan sesuai
17 v v
kurikulum pendidikan psikiatri
Mampu mendeteksi perubahan-perubahan perilaku dan fungsi kognitif yang terjadi pada usia
18 v v
lanjut.
Menguasai dan mampu me njelaskan pengetahuan teori klinik psikiatri secara komprehensif,
22 termasuk kaitannya dengan bidang lain di luar ilmu kedokteran, antara lain pengadilan, v
kemiliteran, ,indrustri, sekolah.
Mampu merencanakan dan melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa secara inte grative di
24 v
masyarakat
Mampu melaksanakan penyuluhan kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan Puskesmas dan
25 v
masyarakat.
Mampu membuat rencana dan melaksanakan intervensi terapeutik bagi pasien gangguan
26 v
penggunaan zat termasuk upaya preve ntif, promotif dan rahabilitatif.
Mampu melaksanakan dan menulis laporan penelitian yang mem enuhi persyaratan
27 v
metodologi secara bertanggung jawab.
Mampu memberikan supervisi dan bimbingan klinik kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran
28 yang sedang menjalani Kepaniteraan Klinik dan residen peserta PPDS psikiatri tahapan di v
bawahnya.
Skrining Gizi
Asesm en Pasien
a. Anamnesis I
b. Pemeriksaan Fisik
d. Pemeriksaan Antopometrik
Skrining Gizi
1 LEVEL I YUNIOR (MERAH)
Asesm en Pasien
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik II
c. Rencana Penglolaan
d. Pemeriksaan Antopometrik
e. Diagnosis Gizi
Skrining Gizi Penyakit Dalam
Asesm en Pasien Bedah
a. Anamnesis Neurologi
b. Pemeriksaan Fisik Kardiologi
c. Rencana Penglolaan Patologi Klinik
d. Pemeriksaan Antopometrik Instalasi Gizi
Diagnosis Gizi
Terapi Gizi (Dalam Supervisi)
2 LEVEL II MADYA (KUNING) III & IV
a. Preskripsi Gizi
b. Oral
c. Enteral
d. Parenteral
Substitusi dan atau Suplementasi Zat Gizi
Pemantauan dan Evaluasi Hasil Terapi Gizi
Melakukan Kerja Tim Multidisiplin
Memberikan Konseling Gizi
Skrining Gizi Penyakit Dalam
Asesm en Pasien Bedah
a. Anamnesis Obsgin
b. Pemeriksaan Fisik Anak
3 LEVEL III SENIOR (HIJAU) V-VII
c. Rencana Penglolaan Neurologi
d. Pemeriksaan Antopometrik THT-KL
Diagnosis Gizi Kulit & Kelam in
Terapi Gizi ICU
a. Preskripsi Gizi Poli
b. Oral Penyakit Dalam
c. Enteral Bedah
d. Parenteral Obsgin
e. Pemasangan Pipa Naso Gastrik (NGT) Anak
4 LEVEL III SENIOR (HIJAU)
Substitusi dan atau Suplementasi Zat Gizi Neurologi
Pemantauan dan Evaluasi Hasil Terapi Gizi THT-KL
Melakukan Kerja Tim Multidisiplin Kulit & Kelam in
Memberikan Konseling Gizi ICU
Membim bing Residen Junior Poli
Ujian Lokal
Telah Lulus Kuliah Materi Dasar (Matrikulasi) Lulus Ujian Tahap Pemula Lulus Ujian Tahap Mandiri
Melaksanakan stase tahap pemula : Melaksanakan stase tahap madya : Melaksanakan stase tahap madya :
6. USG Emergency (GIT / UG Em ergency 6. Uroradiologi 2 (konvensional) 6. Gastrointestinal 5 (CT)
dan Kepala Pediatric Em ergency)
7. CT Emergency (Brain Emergency dan 7. Uroradiologi 3 (USG) 7. Neuro 3 (CT)
GIT / UG Emergency)
10. Neuro 1 (CT) 10. Radiologi Anak 2 (USG / CT)
11. Neuro 2 (MRI) 11. Head & Neck 2 (CT)
13. Head & Neck 1 (konvensional & USG) 13. MRI 2 ( Head & Neck dan Abdomen)
14. Stase RS Jejaring ke 1 (RSUD Prof. 14. Stase RS Jejaring ke 2 (RSUD Prof.
Margono Soekarjo Purw oke rto) Margono Soekarjo Purwokerto)
Telah menyelesaikan 2 Kegiatan Ilmiah ( Referat Telah m enyelesaikan 7 Kegiatan Ilmiah (Journal Mengerjakan 7 Kegiatan Ilmiah (Journal
Dasar dan Journal Reading) Reading, Laporan Kasus, dan Proposal penelitian) Reading, Laporan Kasus, dan Hasil pene litian
/ Tesis)
Ujian Tahap Pemula Ujian Tahap Madya Ujian Tahap Mandiri
Ujian Tahap Pra KUNKRI
Ujian Nasional KUNKRI
Keterangan :
1. Ujian Tahap Pemula : Ujian kenaikan tahap dari Tahap Pemula ke Tahap Madya dilaksanakan pada
akhir stase di Tahap Pemula
2. Ujian Tahap Madya : Ujian kenaikan tahap dari Tahap Madya ke Tahap Mandiri dilaksanakan pada
akhir stase di Tahap Madya
3. Ujian Tahap Mandiri : Ujian Tahap Mandiri dilaksanakan pada akhir stase di Tahap Mandiri sebagai
syarat untuk mengikuti ujian Pra KUNKRI
4. Ujian Pra KUNKRI : Ujian dilaksanakan tiga bulan sebelum Ujian Nasional KUNKRI
5. Ujian KUNKRI : Ujian Akhir Nasional penentuan kelulusan
38 Mri Nasopharyng v
39 Mri Oropharyng v
40 Mri Thyroid v
41 Mri Kelenjar Leher / Tumor Leher v
42 Mri Laryng v
47 Mri Knee v
48 Mri Ankle v
49 Mri Ekstremitas v
50 Mri Soft Tissue Dan Bone v
T in gk a t K om p et ensi
N o. N a m a Ko m pet ens i I II III
YUN IOR MA D YA S E N IO R
1 Pe na ta l ak sa na a n pr a a na l iti k ja ri ng a n d an ca i ra n V V V
2 M e l a kuk a n t e kn ik gr ossing ja r ing a n V V
V
3 M e l a kuk a n a u topsi k lin ik V V
V
4 M e n je l ask a n pr ose sin g m a te r ia l pa to log i a na tom i V V
se ca ra pa ri pur na V
5 M e n dia g no si s pe n ya ki t ya ng u m um dij um pa i de n ga n V V
g am b a ra n m ik ro sk op ik kh a s
6 M e l a kuk a n F N AB t um or sup e rfi cia l V V
7 M e m be ri sa r an k lin isi te nt an g pe n ga m b ila n da n V V
pe ng i ri m an m a te r ia l pa t olog i a na to m i
8 Be r pe r a n a k tif da la m tim m e di k ru m a h sa k it da la m V V
pe ng e l ola a n pe nde r it a m e l al ui for um CPC (Cl ini co
pat hol ogi cal confe r en ce )
9 M e n e ta pk a n se ba b ke m at ia n pa da k asu s oto psi kl ini k V V
10 M e m be ri p e nyu luh an pa da m a sy a ra k a t V V
M eng eta hu i da sa r t eor i d an ob ser v asi pem eri ksa a n S ero log i D en gu e,
4 v v v
T y phoi d, Lep tospi ra
M eng eta hu i da sa r t eor i d an m a m pu m el a kuk a n sec ar a m a nd ir i
5 p eng eca ta n se derh a na , G ra m , Z N, Ja m u r, Nei sser da n p eng eca ta n v v v
k husu s la in nya
M a m pu m ela k uk an seca r a m a ndi ri pem eri ksa a n ser olo gi D eng ue,
8 v v
T y phoi d, Lep tospi ra
13 Spesim en telinga v
24 Bakteri aerob v
25 Bakteri fastidious v
26 Bakteri anaerob v
27 Tuberkulosis v
M emberikan kon su ltasi dan menjad i tim inti p ada pen an gan an
3 v
wab ah pen yakit infe ksi
No. Procedure
1. Oesophageal Surgery
Oesophagectomy ,gastric interposition
Oesophagectomy, colonic interposition
Oesophagectomy, free jejunal graft
Heller procedur (Oesophageal myotomy)
Oesophageal (Reflux/motility)
Fundoplication
Para-oesophageal Hernia Repair
Epiphrenic diverticulectomy
Oesophageal myotomy + fundoplasty
Zenker’s diverticulectomy (Open)
2. Gastric Surgery
Total Gastrectomy (D1 node dissection)
Total Gastrectomy (D2 node dissection)
Distal Gastrectomy (D1 node dissection)
Distal Gastrectomy (D2 node dissection)
Proximal Gastrectomy (D1 node dissection)
Proximal Gastrectomy (D2 node dissection)-
Gastric tumour, Local excision
3. Laparoscopy
Oesophagectomy
Gastrectomy
Fundoplication
Oesophageal myotomy
4. Upper Endoscopy
Diagnostic Upper GI endoscopy
Therapeutic Upper GI endoscopy (ballon dilatasi achalasia, dilatasi striktur, ligasi /
injeksi varises, ekstraksi corpal)
5. Bariatric Surgery and Other
Gastric Band (Laparoscopic)
Gastric Band (Removal)
Gastric Band (Revision)
Tube Gastrectomy (Laparoscopic or Open)
Roux en Y Gastric Bypass (laparoscopic)
Roux en Y Gastric Bypass (open)
Roux en Y Gastric Bypass (revisional)
Splenectomy
Jejunostomy/Gastrostomy
No Procedure
1. Procedures for Haemorrhoids
Excisional haemorrhoidectomy, open or closed and variants
HAL RAR
Stapled haemorrhoidopexy (PPH)
2. Anal abscess / Fistula
Incision and drainage of abscess
Anal fistulotomy or fistulectomy
Seton treatment of fistula
Endorectal / endoanal flap repair of fistula
Repair of recto-vaginal fistula (other than flap repair)
3. Other proctological procedures
Lateral internal sphincterotomy
Injection of botulinum toxin to anal sphincter
Excision perianal lesion (skin tag, haematoma, viral warts etc)
Excision / lay open /flap repair Pilonidal sinus disease
Excision /exteriorisation hidradenitis suppurativa
4. Transanal procedures
Transanal excision of tumour
Transanal endoscopic microsurgery (TEM)
Anoplasty for stricture or ectropion
Transanal repair of rectocel
Stapled Transanal Rectal Resection (STARR)
5. Surgical procedures for incontinence
Sphincter repair
Graciloplasty
Sacral nerve stimulation insertion
Artificial bowel sphincter
6. Prolapse procedures
Perineal repair of rectal prolapse (Delorme, Altemeier)
Transabdominal resection or fixation of rectal prolapsed
7. Colonoscopy / flexible sigmoidoscopy
Diagnostic colonoscopy
Colonoscopy and polypectomy
Colonoscopic decompression of volvulus or pseudobstruction
Colonoscopic dilatation and/or metal stent insertion
Colonoscopic endomucosal resection of tumour
8. Segmental colonic or ileo-colic resection
Ileocolic resection
Right hemi colectomy
Transverse colectomy
Left hemi colectomy
Sigmoid colectomy
Hartmann’s resection
HPB
No Procedure
1. Liver Procedure
Wedge excision or Segmentectomy
Right Hepatectomy
Left lateral segmentectomy (segments 2,3)
Left Hepatectomy
Unroofing Liver Cyst open/Laparoscopic
Metastatectomy/Non anatomical resection
Ablative treatment (eg RFA) for liver tumour
Laparoscopic Hepatectomy
Liver Transplantation
2. Gallbladder Surgery
Open Cholecystectomy
Open Cholecystectomy + IOC
Open Cholecystectomy + CBD Exploration
Laparoscopic Cholecystectomy
Laparoscopic Cholecystectomy + CBD exploration
Choledochoscopy
Transduodenal sphincteroplasty
Bilio-Enteric Bypass
Resection of Choledochal Cyst
ABDOMINAL WALL
No Procedure
1. Inguinal / femoral Hernia
Open hernia
Laparoscopic hernia
2. Ventral hernia
3. Internal hernia
LAIN LAIN
No Procedure
1. Adhesiolisis
Laparoscopic adhesiolisis
Open adhesiolisis
2. Laparotomi ec peritonitis
3. Laparoskopi biopsi
4 Laparotomi reseksi tumor intra peritoneal / retro peritoneal
PUA
1. Menganalisis permasalahan yang dihadapi pada hymen imperforata
2. Mengetahui patofisologi, klasifikasi, manfaat pemeriksaan sitogenetik pada kasus
ambigua genitalia
3. Menganalisis patofisiologi, kriteria dan permasalahan PUD pada pediatri
4. Menganalisis patogenesis dan permasalahan yang dihadapi pada hirsutisme pediatrik
5. Memahami pubertas prekok dan penyebabnya
Kontrasepsi hormonal
1. Memahami pemilihan kontrasepsi hormonal
2. Melakukan konsultasi pada pasien berkaitan dengan efek samping kontrasepsi hormonal
dan manajemen kontrasepsi emergensi
Endometriosis
1. Menganalisis atogenesis dan etiologi endometriosis
2. Menganalisis Mekanisme pengaruh endometriosis terhadap infertilitas, diantaranya defek
folikulogenesis, gangguan ovulasi, hiperprolaktinemia, penyakit autoimun, perubahan
pada zalir peritoneum, distorsi anatomi organ reproduksi dll
3. Melakukan diagnosis, stadium serta prognosis endometriosis
4. Menerapkan manajemen endometriosis, medikamentosa dan terapi pembedahan
5. Menganalisis peran serta farmakodinamik serta farmakokinetik penggunaan obat‐ obat
untuk endometriosis, diantaranya : pil kontrasepsi oral, progestin, danazol, gestrinone,
Infertilitas
1. Menilai Faktor penyebab terjadinya infertilitas
2. Menilai harga normal dari pemeriksaan :
a. Sperma analisa
b. Profil hormon wanita
c. Profil hormon pria
3. Melakukan cara kerja obat induksi ovulasi :
a. Anti‐estrogen
b. Gonadotropin
4. Melakukan proses inseminasi intra uteri
5. Melakukan proses fertilisasi in vitro
6. Menilai pencitraan uterus dan tubal :
a. Histerosalpingografi
b. Histerosalpingo‐contrast‐ sonografi
c. Saline sonohisterografi
d. Computed tomography (CT)/magnetic resonance imaging (MRI)
e. Laparoskopi
Andrologi
1. Menilai analisa sperma dan profil hormon pria
2. Melakukan terapi pada kasus andrologi
3. Menganalisis anatomi dan fisiologi testis
4. Melakukan investigasi azoospermia
5. Memahami fungsi Aksis hipotalamo-pituitari-tiroid
1 Mengenali peralatan utama dan tambahan untuk laparoskopi dan histeroskopi serta
kegunaannya masing‐masing
2 Melakukan safety entry dan pneumo peritoneum pada trokar utama dan pneumoperitoneum
saat melakukan laparoskopi
3 Menyiapkan dan menggunakan peralatan electro surgery dalam melakukan tindakan
laparoskopi dan histeroskopi
4 Melakukan tindakan laparoskopi dan histeroskopi diagnostik dengan benar
5 Melakukan tindakan laproskopi operatif berupa :
a. Adhesiolysis pada perlekatan ringan
b. Salpingektomi partial maupun total
c. Oklusi tuba baik menggunakan maupun tanpa menggunakan elektro kauter
d. Punksi kista ovarium atau kistektomi ovariektomi
6 Melakukan prinsip dasar bedah mikro baik pada laparoskopi maupun laparotomi
7 Mengenal dan dapat mengatasi komplikasi dini maupun lanjut pada saat dan setelah tindakan
laparoskopi dan histeroskopi
8 Menangani kasus di kamar operasi (Laparoskopi)
a. Reseksi baji ovarium
b. Pengangkatan testis pada kasus sindroma feminisasi testis
c. Laparoskopi diagnostik
d. Operasi pada endometriosis
e. Histeroskopi dan/ atau pengangkatan AKDR missing tail
f. Ovarium drilling
g. Laparoskopi operatif
h. Tubaplasti
i. OPU
j. ET