DISUSUN OLEH :
NIM. 17111024120017
SAMARINDA 2018
i
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta tidak lupa sholawat dan salam
semoga tetap selalu tercurah pada Nabi Besar Muhammad Sallallahu Alaihi
Wasallam, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA-
N) berjudul “Analisis Praktik Keperawatan Pada Bayi Dengan Post Burr Holes e.c
Kalimantan Timur.
kekurangan dan masih jauh dari sempurna karena keterbatasan dan kurangnya
pengetahuan yang penulis miliki, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun
memperoleh bantuan moral dan dorongan semangat dari berbagai pihak. Karena
itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada orang
tua yang senantiasa memberikan bantuan moral dan material yang tak ternilai.
ii
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
2. Bapak Dr. Rachim Dinata Marsidi, Sp.B, FINAC., M.Kes selaku Direktur
3. Ibu Murti Handayani, Amd.Kep selaku kepala ruangan dan seluruh staff yang
Sjahranie Samarinda.
4. Ibu Ns. Dwi Rahmah Fitriyani., M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi
5. Ibu Ns. Siti Khoiroh Muflihatin, M.Kep selaku Koordinator mata kuliah
Timur.
6. Ibu Ns. Herlina, S.Kep selaku penguji I dalam Karya Ilmiah Akhir Ners
7. Ibu Ns. Ni Wayan, S.Kep., M.Pd selaku penguji II yang memberikan kritik
8. Ibu Ns. Fatma Zulaikha, M.Kep selaku penguji III sekaligus pembimbing
dalam Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini yang telah memberikan motivasi
iii
9. Bapak /ibu dosen dan seluruh karyawan Universitas Muhammadiyah
10. Ibu bapak dan semua keluarga yang selalu memberikan doa kepada penulis.
kebaikan.
terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya selama profesi Ners ini.
kebaikan.
Penulis
iv
Nursing Practice Analysis on Baby with Post Burr Holes e.c Subdural Hygroma
with Inovated Intervention of Lullaby Music Therapy and Rosemary
Aroma Therapy to Pain Respond Which Was Done on
Invasive Prochedure in PICU Ward of
RSUD A. Wahab Sjahranie
Samarinda in 2018
ABSTRACT
Background : Invasive treatment procedure which was given to baby who needed intensive care.
Invasive treatment needed in fulfilling the nutrition or fluids also supportive examination became
certain thing that was experienced by baby. It was also caused because of baby was not capable to
express pain sensation which they were felt verbally. In this case pediatric nurse had role to notice
baby comfortable aspect and reduce trauma. Pain management on baby could be done
pharmacology and non-pharmacology. One of non-pharmacology method which could be given
was distrtreatment technique, one of distrtreatment technique which effective was lullaby music
therapy and rosemary aroma therapy.
Aim : End scientific work aimed to see innovated intervention of lullaby music therapy and
rosemary aromatherapy which was applied continually on child patient in PICU of RSUD A.
Wahab Sjahranie Samarinda.
Method : Nursing analysis which was used by giving lullaby music innovation therapy and
rosemary aromatherapy, analysis time was on 9-11 july 2018.
Scoring result on the first day of infuse setting showed NIPS scale pre-intervention was 5 and
NIPS scale post-intervention was 3, the second day wound care invasive procedure pre-
intervention was 5 and post intervention scale was 2, and the third day of pre-intervention injection
giving showed NIPS was 4 and post intervention was 2 it showed that intervention giving was
music therapy and aromatherapy giving which was applied continually effective to reduce pain
scale while invasive procedure was done.
Conclusion : Based on research analysis it could be concluded intervention result there was effect
lullaby music therapy and rosemary aromatherapy to pain respond while invasive procedure was
done.
1
Student of Ners Profession Study Program of Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Timur
2
Lecturer of Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
v
Analisis Praktik Keperawatan pada Bayi dengan Post Burr Holes e.c
Subdural Hygroma dengan Intervensi Inovasi Terapi Musik
Lullaby dan Aromaterapi Rosemary terhadap Respon
Nyeri yang dilakukan Prosedur Invasif di Ruang
PICU RSUD A. Wahab Sjahranie
Samarinda Tahun 2018
INTISARI
Latar belakang : Prosedur tidakan invasive yang diberikan pada bayi yang memerlukan perawatan
intensif. Kebutuhan akan tindakan invasif baik dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi atau cairan
serta pemeriksaan penunjang pun menjadi hal yang pasti dialami oleh bayi. Hal ini juga
disebabkan karena bayi belum mampu mengungkapkan rasa nyeri yang dirasakannya secara
verbal. Dalam hal ini perawat memiliki peran untuk memperhatikan aspek kenyamanan bayi dan
mengurangi trauma, Manajemen nyeri pada bayi dapat dilakukan secara farmakologi dan non
farmakologi. Salah satu metode non farmakologi yang dapat diberikan adalah tekhnik distraksi,
salah satu distraksi yang efektif adalah terapi musik lullaby dan pemberian aromaterapi rosemary.
Tujuan : karya Ilmiah Akhir bertujuan untuk melihat intervensi inovasi terapi musik lullaby dan
aromaterapi rosemary yang diterapkan secara continue pada pasien anak di ruang PICU RSUD A.
Wahab Sjahranie Samarinda.
Metode : analisa keperawatan yang digunakan adalah dengan memberikan inovasi terapi musik
lullaby dan aromaterapi rosemary, waktu analisis pada tanggal 9-11 juli 2018
Hasil : scoring pada hari pertama tindakan invasive pemasangan infuse menunjukkan pre
intervensi skala NIPS adalah 5 dan post intervensi skala NIPS adalah 3, hari kedua prosedur
invasive perawatan luka menunjukkan pre intervensi adalah 5 dan post intervensi skala 2, dan hari
ketiga pemberian injeksi pre intervensi menunjukkan skala NIPS adalah 4 dan post intervensi
adalah 2 hal ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi adalah terapi musik dan pemberian
aromaterapi yang diterapkan secara continue efektif menurunkan skala nyeri pada saat dilakukan
prosedur invasive.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan hasil intervensi terdapat pengaruh
terapi musik lullaby dan pemberian aromaterapi rosemary terhadap respon nyeri pada saat
dilakukan prosedur invasive.
3
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Program Profesi Ners
4
Dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
vi
DAFTAR ISI
vii
C. PROSEDUR INVASIF ....................................................................... 23
D. KONSEP TEORI MUSIK .................................................................. 23
1. PENGERTIAN MUSIK................................................................... 23
2. PENGERTIAN TERAPI MUSIK .................................................... 24
3. MANFAAT TERAPI MUSIK ......................................................... 27
4. MUSIK MENYEMBUHKAN BERBAGAI PENYAKIT .............. 28
5. WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK TERAPI MUSIK ....... 29
6. KARAKTERISTIK TERAPI MUSIK ............................................. 30
E. KONSEP AROMATERAPI................................................................. 31
1. PENGERTIAN AROMATERAPI................................................... 31
2. MEKANISME AROMATERAPI ................................................... 32
3. MANFAAT MINYAK AROMATERAPI ...................................... 33
4. AROMATERAPI ROSEMARY ..................................................... 35
5. TEKNIK PEMBERIAN AROMATERAPI ..................................... 36
F. KONSEP BAYI .................................................................................... 37
1. PENGERTIAN ................................................................................ 37
2. RESPON PRILAKU BAYI ............................................................. 38
3. REFLEK BAYI BARU LAHIR ...................................................... 39
G. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN ............................. 41
BAB III LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA ............................. 52
A. PENGKAJIAN ..................................................................................... 52
B. ANALISA DATA ................................................................................ 57
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN .......................................................... 58
D. INTERVENSI KEPERAWATAN ....................................................... 59
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN ................................................. 61
F. EVALUASI KEPERAWATAN ........................................................... 64
G. EVALUASI INOVASI ......................................................................... 68
BAB IV ANALISA SITUASI .................................................................... 70
A. PROFIL LAHAN PRAKTIK ............................................................... 70
B. ANALISA MASALAH KEPERAWATAN DENGAN KONSEP TERKAIT
DAN KASUS TERKAIT ..................................................................... 71
C. ANALISA INTERVENSI MENGGUNAKAN TERAPI MUSIK LULLABY
DAN AROMATERAPI ROSEMARY ................................................ 78
D. ALTERNATIF PEMECAHAN YANG DAPAT DILAKUKAN… .... 80
BAB V PENUTUP...................................................................................... 82
A. SIMPULAN .......................................................................................... 82
B. SARAN................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
cairan otak yang secara normal memang berada disitu, bedanya adalah jumlah
Pada pasien trauma kepala, adanya trias klinis yaitu penurunan kesadaran,
sebagian besar disebabkan oleh adanya massa di extra aksial. Burr Holes
perdarahan ekstra aksial tersebut. Burr Holes diagnostic adalah suatu tindakan
pembuatan lubang pada tulang kepala yang bertujuan untuk mengetahui ada
Komplikasi pada pasien pasca operasi kepala adalah nyeri yang hebat,
komplikasi terutama pada bayi yang sangat rentan dan memiliki daya tahan
tubuh lebih rendah dari pada anak dan orang dewasa (Resoprodjo, 2013)
2
menjadi hal yang pasti dialami oleh bayi (Hockenberry & Wilson, 2014).
Tindakan invasive merupakan tindakan atau insisi kulit atau penusukan alat
Secara singkat, prosedur invasif adalah prosedur memasukan benda asing atau
alat asing ke dalam tubuh untuk proses perawatan pasien. Prosedur tindakan
menyakitkan dan terus berulang yang terjadi pada tahap awal kehidupan dapat
yang tidak memadai dan distress yang terjadi selama prosedur invasif pada
Rasa nyeri yang dirasakan bayi masih jarang menjadi perhatian petugas
kesehatan yang sedang berdinas. Hal ini juga disebabkan karena bayi belum
hal ini perawat anak memiliki peran untuk memperhatikan aspek kenyamanan
perilaku distress seperti suara, ekspresi muka dan gerakan tubuh yang
3
metabolic yang negative ( Anand & Carr, 1989 dalam Hockberry & Wilsom,
2014). Perubahan fisiologi yang ekstrim bisa menjadi factor yang berpengaruh
merupakan suatu stimulus yang dapat merusak perkembangan itak bayi dan
(Hawari, 2012).
Manajemen nyeri pada bayi dapat dilakukan secara farmakologi dan non
farmakologi. Salah satu metode non farmakologi yang dapat diberikan adalah
tekhnik distraksi (Suzanne, 2011). Salah satu distraksi yang efektif adalah
terapi musik dan pemberian aromaterapi yang dapat menurunkan nyeri dengan
terapi musik dan pemberian aromaterapi merupakan cara yang tepat untuk
tingkat nyeri pada pasien dibandingkan tanpa terapi musik. Perawatan standar
terapi musik relaksasi dan suara alam efektif menurunkan nyeri dan
kecemasan pasien.
meningkatkan kesehatan fisik dan emosi. Minyak atsiri adalah minyak alami
Musik lullaby termasuk dalam musik klasik Brahm atau Mozart, musik daerah
atau nyanyian ibu yang dapat mengatur perilaku bayi untuk dapat fokus pada
Terutama pada bayi premature yang secara dini keluar dari lingkungan aman
dan nyaman yaitu rahim ibu. Hasil penelitian Standley (2015) secara statistik
Ruang PICU, didapatkan jumlah pasien dengan kategori bayi pada bulan Juni
invasive yang dapat menimbulkan nyeri. Dari hasil observasi dan identifikasi
awal yang penulis lakukan belum ada protocol tetap penatalaksanaan nyeri
belum adanya standar operasional dari tindakan penggunaan terapi musik dan
aromaterapi.
Akhir Ners (KIAN) dengan judul “Analisis Praktik Keperawatan Pada Bayi
Dengan Post Burr Holes e.c Subdural Hygroma Dengan Terapi Inovasi Terapi
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini adalah
“Bagaimana Analisis Praktik Keperawatan Pada Bayi Dengan Post Burr Holes
e.c Subdural Hygroma Dengan Intervensi Inovasi Terapi Musik Lullaby Dan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
operasi Burr Holes e.c Subdural Hygroma yang dilakukan prosedur invasif
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
Hasil penulisan ini dapat berguna bagi penulis, sehingga penulis dapat
b. Bagi Pengetahuan
dan penelitian.
2. Manfaat Praktis
Tahun 2018.
Sebagai bahan acuan dalam kegiatan proses belajar dan bahan pustaka
e. Bagi Keluarga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
a. Anatomi Otak
terdapat di kepala. Otak terdiri atas otak besar atau serebrum, otak kecil
oleh tiga selaput otak (meninges) yang dilindungi oleh tulang tengkorak
yang lembek dan halus sebagai penyerap goncangan akibat pukulan dari
luar.
(kelabu). Atas dasar itu, susunan saraf pusat dibagi menjadi substansia
grisea yang berwarna kebalu dan substansia alba yang berwana putih.
Warna kelabu ini disebabkan oleh banyaknya badan sel saraf di bagian
yang bermielin, sel saraf yang terdapat dalam susunan saraf pusat juga
dapat dibagi menjadi sel saraf dan sel penunjang (Satyanegara, 2014).
besar ditandai dengan nama serabut alpha atau A, beta atau B untuk
yang lebih kecil dan gamma untuk yang lebih kecil lagi pada ujung-
2. Subdural Hygroma
a. Pengertian
Cairan yang terjadi sebenarnya adalah cairan otak yang secara normal
(HSD Kronik).
b. Epidemiologi
kepala dan lebih umum ditemukan pada anak-anak dan manula (Heller,
2012).
c. Etiologi
d. Diagonsis
1) Anamnesis
penyebab dan kasus cedera itu sendiri. Ada tidaknya nyeri kepala
2) Gambaran Klinis
a. Pengertian
3) Bila penderita koma tanpa yang jelas, dilakukan pertama pada sisi
Komplikasi :
15
a) Perdarahan
b) Infeksi
c) Kematian
Diagnosa keperawtan yang bias muncul pada klien dengan post operasi
1) Nyeri akut
a) Agen farmaseutikal
b) Embolisme
c) Hipertensi
e) Neoplasma otak
f) Tumor otak
3) Resiko infeksi
16
Prosedur invasive
satu atau lebih area social atau prilaku regulasi diri atau
mengganggu kesehatan.
a) Infeksi
c) Gangguan kejang
e) Program pengobatan
a) Ancaman kematian
17
c) Krisis situasi
d) Stresor
6) Hipertermia
termoregulasi
a) Agen farmaseutikal
b) Dehidrasi
c) Iskemia
e) Penyakit
f) Sepsis
h) Trauma
4. Nyeri
a. Pengertian Nyeri
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik
terjadinya kerusakan.
b. Klasifikasi Nyeri
Nyeri dikelompokkan sebagai nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut
kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit sistemik, nyeri akut
sebagai nyeri yang berlangsung beberapa detik hingga enam bulan (Potter &
Perry, 2012).
awitan yang ditetapkan dan sering sulit untuk diobati karena biasanya
c. Fisiologi Nyeri
ada tiga jenis sel saraf dalam proses penghantaran nyeri yaitu sel
dan sel saraf eferen atau neuron motorik. Sel-sel syaraf ini
ini sangat khusus dan memulai impuls yang merespon perubahan fisik
19
serebri.
Agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada sistem asenden
interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi lain dan stimulasi serabut
transmisi nyeri (Wall, 1978 dikutip dari Smeltzer & Bare, 2008).
meliputi facial expression (Skor 0-1), Cry (skor 0-2), Arms ( skor
0-1), Legs (skor 0-1) dan State Of Arousal (Skor 0-1). Skala
Legs (L), Activity (A), Cry (C) dan Consolability (C). Skala ini
untuk mengukur tingkat nyeri dan stress bayi dan sudah divalidasi
antara skor 0-10. Skor MBPS adalah jumlah poin dari tiga
skor MBPS.
mudah digunakan untuk bayi atau anak dibawah satu tahun yaitu
parah nyeri dirasakan oleh bayi, terhadap rasa sakit yang dideritanya.
atau ancaman yang dirasakan oleh bayi. Berikut ini skala nyeri
Tabel 2.1
5. Prosedur Invasife
teknik yang digunakan untuk memungsi vena untuk uji hematologis yang
sering dilakukan pada darah vena yang biasanya diperolah dari vena
sinar x dari bagian atau system tubuh atau menginjeksikan substansi untuk
uji nuklir.
a. Definisi Musik
bentuk suara agar dapat dinikmati oleh otak kanan. Otak kiri akan
musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
Terapi terdiri dari dua kata, yaitu kata “terapi dan kata “musik”
kondisi fisik, emosi, kognitif, dan sosial bagi individu dari berbagai
25
itu ritme musik juga sangat mempengaruhi irama tubuh. Ritme musik
yang cepat akan melahirkan kesan cepat pada irama tubuh. Demikian
pula sebaliknya. Jadi orang yang menjalani kehidupan ini secara gerak
seseorang tidak gemar musik, karena hasil yang didapat tidak akan
berikut:
1) Efek Lullaby, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa
seseorang,
kreatif dan motivasi di otak. Musik klasik Mozart memiliki efek yang
2009).
waktu yang ideal bagi setiap pasien dalam melakukan terapi musik 10
menyenangkan.
7. Konsep Aromaterapi
a. Definisi
1) Minyak Eukaliptus
2) Minysk Rosemary
3) Minyak Yiang-Yiang
5) Minyak Lavender
6) Minyak Granium
7) Minyak Peppermint
32
9) Minyak Chamomile
b. Mekanisme Aromaterapi
Efek fisiologis dari aroma dapat dibagi menjadi dua jenis : mereka
otak yang berhubungan dengan memori dan emosi. Hal ini dapat
bantuan dari rasa nyeri, kekuatan otot dan kejang. Beberapa minyak
mulut, infeksi jamur, cacar air, ruam saraf serta melindungi kulit
menenangkan pikiran.
tertentu.
rosemary.
d. Aromaterapi Rosemary
35
rempah dan salah satu tanaman yang termasuk dalam tanaman herbal
2014).
Tanaman yang berasal dari negara Eropa ini secara luas digunakan
di dunia karena memiliki aroma khas dan kaya akan minyak atsiri dan
bau.
seluruh tubuh.
dengan cara yang sama dengan udara freshener. Hal ini juga dapat
menit.
37
dapat digunakan untuk nyeri otot dan segala nyeri, memar dan sakit
kepala.
8. Bayi
a. Definisi
(2017). Bayi adalah anak baru lahir sampai berumur 1 tahun dan
atau katekolamin,
Pada bayi yang lebih muda, ekspresi wajah adalah respon yang
menyatu, dengan mata tertutup ketak. Tubuh mungkin kaku, dan lesi
yang serupa. Bayi yang lebih tua dapat menunjukkan ekspresi wajah
area yang sakit secara nyata ketika area terstimulasi. Bayi yang lebih
yang gelisah dan pemberian makan yang buruk (Kyle & Carman,
2015).
4) Reflek Moro
Reflek moro adalah suatu respon tiba-tiba pada bayi yang baru
5) Reflek babinski
6) Swallowing reflek
7) Breathing reflek
CO2
8) Eyeblink
Disebut juga posisi menegadah, muncul pada usia satu bulan dan
akan menghilang pada sekitar usia lima bulan. Saat kepala bayi
41
mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reklek ini terus
10) Stepping
a. Pengkajian
sebagai berikut :
42
a. Identitas klien
b. Riwayat penyakit
c. Pemeriksaan fisik
43
1) Pola pengkajian
menurut Gordon:
makanan kesukaan.
c) Pola eliminasi
berlebih, dll.
holistik.
keuangan, dll.
konsekuensinya.
b. Analisa data
pengetahuan
c. Perumusan masalah
d. Diagnosis keperawatan
akumulasi sekret
bedah)
e. Perencanaan Keperawatan
pasien beralih dari status kesehatan saat ini ke status kesehatan yang
48
Keterangan :
1 : Tidak pernah dilakukan
2 : Jarang dilakukan
3 : Kadang-kadang dilakukan
4 : Sering dilakukan
5 : Dilakukan secara konsisten
1. Tindakan keperawatan
a. Tahap 1 : persiapan
b. Tahap 2 : intervensi
c. Tahap 3 : dokumentasi
keperawatan
2. Evaluasi keperawatan
telah disusun)
mengatasinya.
52
kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru dalam hal ini perawat
analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang
SILAHKAN KUNJUNGI
PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
54
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pada analisa hasil analisis praktik klinik keperawtan pada By. R, dengan
post operasi Burr Holes e.c Subdural Hygroma ditemukan empat diagnose
pada diagnose nyeri dan bersihan jalan nafas teratasi sebagian, pada
teratasi.
aromaterapi rosemary pada By.R dengan post operasi Burr Holes e.c
penurunan respon nyeri, berdasarkan skala NIPS, yaitu pada evaluasi hari
intervensi skala NIPS adalah 4 dan post intervensi skala NIPS adalah 2.
55
B. Saran
Dalam analisa ini ada beberapa saran yang disampaikan yang kiranya
1) Bidang Keperawatan
ini.
2) Bidang Diklit
3) Perawat
dengan berinovasi pada terapi modalitas dan tidak terpaku pada tindakan
5) Institusi Pendidikan
pemberian terapi musik lullaby dan aromaterapi rosemary bagi bayi untuk
Satyanegara (2014). Buku Ajar Bedah Saraf Edisi IV. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Smeltzer, S. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta: EGC
Suhartini. (2013). Effectiveness of music therapy toward reducing
patient’s anxiety in intensive care unit. Media Ners, Volume 2, Nomor 1 Mei
2008, hlm 1-44. http://ejournal.undip.ac.id.
Tamsuri, A. (2007). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC
Wibowo A. Minyak Atsiri dari Daun Rosemary ( Rosmarinus officinalis )
Sebagai Insektisida Alami Melalui Metode Hidrodestilasi. 2012;1(1):1-4.