Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

R
DENGAN MENINGHITIS DI RUANG
PENYAKIT DALAM PRIA
RS.BHAYANGKARA

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

MURNI SURYANTI
NIM.144011.01.17.044

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN RS.MARTHEN INDEY
JAYAPURA
2018

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.R
DENGAN MENINGHITIS DI RUANG
PENYAKIT DALAM PRIA
RS.BHAYANGKARA

KARYA TULIS ILMIAH

Di ajukan sebagai tugasUjian Akhir Semester


metedologi keperawatan

Oleh:

MURNI SURYANTI
NIM. 144011.01.17.044

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


PROGRAM STUDI DIPLOMA IIIKEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN RS.MARTHEN INDEY
JAYAPURA
2018

2
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.R


DENGAN MENINGHITIS DI RUANG
PENYAKIT DALAM PRIA
RS.BHAYANGKARA

Tugas ini akan di setujui setelah di periksa pada dosen penguji


Tugas ujian akhir semester

Program Studi Diploma III Keperawatan

Akademi Keperawatan Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura

Oleh:

MURNI SURYANTI
NIM: 144011.01.17.044

Disetujui pada tanggal :

Dosen Pembimbing Tanda Tangan

FAZRYANI M.TORANO ,S.Kep.Ns.,MKM ….………………


NIDN.1424108901

3
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.R


DENGAN MENINGHITIS DI RUANG
PENYAKIT DALAM PRIA
RS.BHAYANGKARA

KARYA TULIS ILMIAH

Telah di setujui pada tanggal:

Dosen Penguji Tanda Tangan

FAZRYANI M.TORANO ,S.Kep.Ns.,MKM ………………..


NIDN.1424108901

4
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap : Murni Suryanti

Nim : 144011.01.17.044 :

Tempat,Tanggal lahir :Jayapura,06 Mei 1999

Suku/Asal :Jawa/Bugis

Agama :Islam

Pekerjaan :Mahasiswa

Alamat Rumah :Kloofkam

RIWAYAT PENDIDIKAN

1.Taman-kanak Aisyiyah Bustanul athfal Arso XI 2003-2005

2.Sekolah Dasar Inpres Arso XI 2005-2011

3.Sekolah Menengah Pertama N 4 Arso 2011-2014

4.Sekolah Menengah Atas N 1 Arso 2014-2017

5.Diploma III Keperawatan Akper Marthen Indey 2017-2020

5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

A.MOTTO

BERAKIT-RAKIT KE HULU
BERENANG-RENANG KE TEPIAN.
(bersakit-sakit dahulu,besenang-senang kemudian)

B.PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada:


1.kepada kedua orang tua yaitu ayah(sahareng)ibu(sariyem) yang telah
memberikan nasehat-nasehatnya untuk tetap semangat..terima kasih atas
dukungannya terima kasih atas dukungannya yang teah di brikan kepada saya.

2.sahabat-sahabatku dewi ratnasari,suriyanti,siti Fatimah dan teman-teman kelasku


yang telah membantu saya dalam hal apapun itu.terima kasih kebaikannya semoga
menjadi amal.

6
INTISARI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.R


DENGAN MENINGHITIS DI RUANG
PENYAKIT DALAM PRIA
RS.BHAYANGKARA

Murni Suryanti1,Fazryani Mazita Torano,S.Kep.Ns.,M.KM2


Meninghitis atau radang selaput otak adalah radang pada membran yang
menyelubungi otak dan susmsum tulang belakang,yang di sebut meningen.radang
dapat di sebabkan oleh infeksi virus,bakteri,atau mikroorganisme lain, dan walaupun
jarang dapat disebabkan oleh obat tertentu.Data pasien meninghitis yang di rawat di
ruang penyakit dalam pria RSBH pada tanggal 04 September 2018.
Tujuan dari penulisan ini adaah untuk memperoleh gambaran tentang asuhan
kepeawatan meninghitis pada Tn.R di ruang penyakit dalam pria RSBH yang terdiri
dari pengkajian,penegakan diagnosa keperawatan meninghitis,merencanakan
intervensi, melakukan pelakasanaan/implementasi,mengevaluasi 1x24jam.
Hasil dalam melakukan asuhan keperawatan pada Tn.R pada tanggal 04
september 2018,di temukan pada pasien tersebut memiliki masalah dengan
meninghitis.sehingga di berikan penatalaksanaan medis dan implementasi.penulis
menyimpulkan bahwa masalah keperawatan dan perencanaan yang sama
implementasi pada pasien.

Kata kunci:Asuhan Keperawatan,Meninghitis,Perfusi Jaringan Cerebral Tidak


Efektif

7
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Alhamdulilah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah menganugrahkan
kesempatan dan pemikiran kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.tak lupa sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW.Karya Tulis Ilmiah ini merupakan hasil studi kasus yang di susun dengan
maksimal dn melibatkan banyak pihak.untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.Ibu Anik sri suryani, s.Sos, M.Si selaku Direktur Akademi Keperawatan RS
Matrhen indey yang telah membimbing dan memotivasi penulis.
2.kepada Dosen ibu Fazryani mazita torano,S.Kep.Ns.,M.KM yang memberikan
Saran dan memotivasi penulis.
3.kedua orang tuaku yang senantiasa mendoakan kesuksesanku.
4.Angkatan IX sebagai tempat berbagi dan melengkapi satu sama lain.
Semoga kebersamaan kita terjalin sampai kita meraih kesuksesan nanti.
Gengam Bara Api Biar Menjadi Arang(lakukan sesuatu dengan kesabaran agar
mendapatkan hasil yang maksimal),penulis menyadari Karya Tulis ilmiah Ini jauh
dari kata sempurna,untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Jayapura,09 september 2018

8
DAFTAR ISI

Sampul Depan.................................……………………………………...ii
Sampul Dalam...............................………………………………….…..iii
Halaman Persetujuan......................………………………………….…..iv
Halaman Pengesahan......................……………………….……….……..v
Riwayat Hidup Penulis...................……………………………….……..vi
Motto dan Persembahan.................……………………………….…..…vii
Intisari.............................................………………………………….….viii
KATA PENGANTAR.....................……………………………………...ix
DAFTAR ISI...................................………………………………………xi
DAFTAR TABEL...........................………………………………………xiii
DAFTAR GAMBAR......................………………………………………xiv
DAFTAR ART SINGKATAN........………………………………………..xv

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang............................………………………………………...1
B.Rumusan Masalah.......................…………………………………...……3
C.Tujuan penulisan.........................……………………………………..….3
D.Manfaat penulisan.......................……………………………………..….4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....


A.Konsep Dasar Meninghitis.........……………………………………..….5
1.Definisi........................................………………………………….……..5
2.Etiologi........................................…………………………………………6
3.Patofisiologi.................................…………………………………………6
4.Pathway.......................................…………………………………………10
5.Menifestasi Klinis........................…………………………………………11
6.Penatalaksanaan...........................………………………………………….13
B. Konsep asuhan keperawatan meninghitis………………………………….15
1.Pengkajian...................................………………………………………….15
2.Diagnosa keperawatan ................……………………………………….…17
3.Perencanaan.................................…………………………………………..18
4.Implementasi...............................……………………………………………25

9
5.Eliminasi......................................…………………………………………….25
BAB III METODE STUDI KASUS …………………………………………27
B.Konsep Asuhan Keperawatan Mninghitis ………………………………….27
1.Pengkajian...................................…………………………………………….27
2.Diagnosa Keperawatan................……………………………………………..28
3.perencanaan keperawatan………………………………………………………30
4.Implementasi...............................……...………………………………………32
5.Evaluasi.......................................…………..………………………………….34
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN……………………36
A.Hasil Studi Kasus........................………………………………………………36
B.Pembahasan.................................……………………………………………...38
BAB V PENUTUP.........................………………………………………………40
A.Kesimpulan.................................……………………………………………….40
B.Saran...........................................………………………………………………41
DAFTAR PUSTAKA.....................……………………………………………….43
LAMPIRAN...................................……………………………………………….45

10
11
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 4.1 Identitas klien……………………………………………………44
Tabel 4.2 Pola Kesehatan Fungsional dan Pemeriksaan Fisik………………45
Tabel 4.3 Pemeriksaan Diagnostik…………………………………………..46
Tabel 4.4 Analisa Data………………………………………………………..47
Tabel 4.5 Diagnosa Keperawatan…………………………………………….48
Tabel 4.6 Perencanaan Diagnosa Keperawatan……………………………….49
Tabel 4.7 Implementasi…………………………………………………………50
Tabel 4.8 Evaluasi………………………………………………………………52

12
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 2.1 meninges…………………………………………………….5
Gambar 2.2 Gejala meninghitis pada bayi…………………………………10
Gambar 2.3 Pathway meninghitis……………………………………………17

13
DAFTAR SINGKATAN

BB: Berat Badan


CM: Copos Mentis
CRT: Capilary Refill Time
E: Eye
GCS: Glasgow Coma Scale
Hb: Hemoglobin
Kg: Kilogram
M: Motoric
NGT: Nasogastric tube
RSBH: Rumah Sakit Bhayangkara
SB:Suhu Badan
MRS: Masuk Rumah Sakit
TB : Tuberculosis
TTV: Tanda-tanda Vital
TD:Tekanan Darah

14
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Di Rumah Sakit Bhayangkara khususnya di ruang yaso ,ada yang menderita
penyakit menihitis.meninghitis adalah radang pada membran yang menyelubungi
otak dan sumsum tulang belakang,yan secara kesatuan di sebut meningen. 1(saez-
Lloren x, McCracken GH (2003).”Bacterial meninghitis in children”.
Radang dapat di sebabkan oleh infeksi oleh virus,bacteri,atau juga
mikroorganisme lain, dan walaupun jarang dapat di sebabkan oleh obat
taertentu.2(Ginsberg L (2004).”Difficult and recurrent meninghitis”.
Meninghitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak
dan sumsum tulang belakang; sehingga kondisi ini di klasifikasikan kedaruratan
medis.[1[3]saez-Llorens x, McCracken GH (2003).”Bacterial meninghitis in children”.
Tunkel AR Hartman BJ; Kalpan SL;et al.(2004).”practice guidelines for the
management of bacterial meninghitis”.
Menurut studi yang dirilis The New England Journal Of Medicine, gejala
umum yang terjadi pada penderita meninghitis adalah sakit kepala, leher kaku di
sertai demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, fotofobia atau
meningkatnya kepekaan terhadap cahaya, dan fonofobia alias kepekaan terhadap
suara yang juga meningkat.
Menurut WHO, meninghitis bahkan termasuk ke dalam lima penyakit paling
mematikan untuk anak-anak baru lahir di dunia.resiko kematian ini turun sedikit
untuk anak-anak berusia di atas tiga tahun hingga 16 tahun, hingga 2 persen, tapi
kembali naik sampai 19 hingga 37 persen jika terjadi pada orang dewasa.
Tindakan punksi lumbal dilakukan untuk mendiagnosa ada tidaknya
meninghitis.Jarum di masukkan ke dalam kanalis spinalis untuk mengambil sampel
likuor serebrospinalis (LCS), yang menyelubngi otak dan sumsum tulang belakang.
LCS di periksa di laboratorium medis.[3](Tunkel AR;Hartman BJ; Kalpan SL; et al.
(2004)”practice guidelines for the management of bacterial meninghitis”.
Penanganan pertama pada meninghitis akut terdiri dari pemberian secara tepat
berbagai antibitik dan kadang-kadang obat antivirus.kortikosteroid jugadapat di
gunakan untuk mencegah terjadinya komplikasi karena radang radang yang

15
berlebihan.[3[4](Beek D, de Gans J, Tunkel AR, Wijdicks EF (2006).”community-
acquired bacterialmeinghitis in adults”.
Meninghitis dapat mengakibatkan konsekuensi jangka panjang seperti
ketulian,epilepsy, hidrosefalus dan deficit kognitif, terutama bila tidak di rawat
dengan cepat.[1[4](Beek D, de Gans J, Tunkel AR, Wijdicks EF (2006).”community-
acquired bacterial meninghitis in adults”. The New England Journal Of Medicine.
Pada orang dewasa,gejala meninghitis yang paling sering adalah sakit kepala
hebat, yang terjadi pada hampir 90% kasus meninghitis bacterial, diikuti oleh kaku
kuduk(ketidakmampuan utuk menggerakan leher ke depan karena terjadi peningkatan
tonus otot leher dan kekakuan.[5]van de Beek D, de Gans J, Spanjaard L, Weisfelt M,
Reitsma JB, Vermeulen M (2004).”
Triad klasik dari tanda-tanda meninghitis adalah kaku kuduk, demam tinggi,
tiba-tiba,dan perubahan status mental; namun, ketiga cirri-ciri ini hanya muncul pada
44-66% kasus meninghitis bakteri.[5[6](Attia J, Hatala R, Cook DJ, Wong JG
(1999).”The rational clinical examination.Does this adult patient have acute
meninghitis?.Journal of the American Medical Associantion.
Meninghitis yang di sebabkan oleh bakteri Neisseria meningitides (di kenal
sebagai “meninghitis meningokokus”) dapat di bedakan dengan jenis meninghitis lain
apabila ruam-ruam petechial menyebar dengan cepat, yang dapat timbul gejala lain.
[7]
Theilen U, Wilson L, Wilson G, Beattie JO, Qureshi S, Simpson D (2008).
Meninghitis merupakan masalah kesehatan yang universal dan kondisi gawat
darurat medis pada anak yang berpotensi tinggi terjadi morbiditas dan mortalitas.
Angka kematian meninghitis sebesar 152.000 jiwa tiap tahun, dari 7,6 juta jiwa
kematian anak usia di bawah 5 tahun(bambeger, 2010; afroze dkk., 2014; Ibrahim
dkk., 2011; konstantinidis dkk., 2014)
Meninghitis adalah peradangan pada susunan saraf, radang umum pada
araknoid dan piameter, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia atau protozoa, yang
dapat trjadi secara akut dan kronis. (Arief mansjoer : 2000)
Meninghitis adalah peradangan yang hebat pada selaput otak. Peradangan itu
mungkin terjadi sesudah serangan otitis media,radang mastoid,abses otak ,malahan
radang tonsil.sesuatu retak pada tengkorak atau suatu luka kepala yang menembus
mungkin mengakibatkan radang selaput otak.(Clifford R Andrerson : 1975)
Meninghitis/radang selaput otak adalah infeksi pada cairan
serebrospinal(CSS) di sertai radang pada pia dan araknoid; ruang subaraknoid,

16
jaringan superficial otak dan medulla spinalis, kuman-kuman dapat masuk ke setiap
bagian ruang
Subaraknoid dan dengan cepat sekali menyebar ke bagian lain, sehingga
leptomening medulla spinalis terkena. Dengan demikian dapat di katakanbahwa
meninghitis selalu merupakan proses serebrospinal (Harsono: 1996)
Selama penulis praktek di RSBH dengan meninghitis di ruang penyakit dalam
pria padan tahun 2018,Penulis menemukan pesien dengan diagnosa medis dengan
masalah keperawatan yaitu meninghitis . pada awalnya penulis meninjau kasus yang
terjadi di ruang penyakit dalam pria RSBH.setelah mendapatkan ijin dari klien dan
keluarganya. Selama penulis praktek di RSBH di ruang yaso untuk penyakit
meninghitis pada tahun 2018 penulis telah melakukan pengambilan data dari pasien
Tn.R dan penulis melakukan Asuhan Keperawatan sesuai dengan data yang penulis
dapatkan dari klien yang terdiri dari masalah keperawatan dengan meninghitis,
berdasarkan latar belakang yang telah di uraian di atas penulis tertarik untuk
melakukan “asuhan keperawatan meninghitis pada Tn.R di ruang penyakit dalam pria
RSBH”dan menyusunya dalam bentuk karya tulis ilmiah.

B.Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan dengan meninghitis pada Tn.R di ruang penyakit
dalam pria RSBH?

C.Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan dan memperoleh gambaran tentang asuhan
keperawatan meninghitis dengan masalah meninghitis pada Tn.R di ruang
penyakit dalam pria di RSBH
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Tn.R meninghitis dengan infeksi
perifer di ruang penyakit dalam pria di RSBH
b. Mampu melakukan diagnosa keperawatan meninghitis dengan infeksi
perifer pada pasien Tn.R di ruang penyakit dalam pria RSBH.
c. Mampu melalukan perencanaan intervensi masalah meninghitis
dengan infeksi perifer pada Tn.R
d. Mampu melakukan pelaksanaan/implementasi masalah meninghitis
dengan infeksi perifer pada Tn.R
e. Mampu melakukan evaluasi dari implementasi pada Tn.R

17
f. Mampu melakukan observasi meninghitis pada Tn.R
g. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Tn.R di ruang
penyakit dalam pria RSBH

D.Manfaat Penulisan
1.Hasil Institusi Pendidikan
Di harapkan hasil karya tulis ilmiah ini dapat menjadi acuan dalam bidang
pendidikan kesehatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar lebih efektif dan
dalam pendidikan lebih mengetahui terhadap fakta yang ada di lapangan.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai salah satu bahan masukan bagi tenaga kesehatan khusunya perawat untuk
meningkatkan mutu pemberian asuhan keperawatan dalam penelitian penanganan
klien dengan meninghitis.
3. Bagi penulis
Hasil kaya tulis ini dapat menjadi pengalaman bagi penulis untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuahan keperawatan pada Tn.R
dengan meninghitis dan penyusunan karya tulis ilmiah serta memberikan memotivasi
bagi penulis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
E.Konsep Dasar Meninghitis
1.Definisi

18
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan
medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur(Smeltzer,
2001).
Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh
salah satu dari mikroorganisme Diplococcus pneumoniae, Neisseria meningitis,
Staphylococcus aureus, Streptococus haemolyticuss, Hemophilus influenza dan bahan
aseptis (virus) (Long, 1996).

Gambar 2.1 meninges(coverings of the brain)


Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan
spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi &
Rita, 2001).
1. Meningitis serosa
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang
jernih.Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa.Penyebab lainnya
lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia.
2. Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak dan medula
spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria
meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus,
Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas
aeruginosa
2. Etiologi
1.Bacteri: mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumonia (pneumokok),
Neisseria meninghitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococus
aureus, Haemophilus infkuinze, Escherichia coli, klebsiella pneumonia, peudomonas
aeruginosa

19
2.penyebab lainnya leus, virus, Toxoplasmagondhii dan Ricketsia
3.faktor predisposisi: jenis kelamin laki-laki lebih sering di bandingkan dengan
wanita
4.Faktor maternal: rupture membrane fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir
kehamilan
5.Faktor imunologi: defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobin
6.Kelainan system saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengan
system pernafasan

3.tanda dan gejala meningitis menurut batasan usia


Anak - anak dan Remaja
 Sakitnya tiba-tiba, adanya demam, sakit kepala, panas dingin, muntah, kejang-
kejang
 Anak menjadi irritable dan agitasi dan dapat berkembang photopobia,
delirium, halusinasi, tingkah laku yang agresif atau mengantuk stupor dan
koma
 Gejala pada respiratory atau gastrointestinal
 Adanya tahanan pada kepala jika difleksikan
 Kekakuan pada leher (Nuchal Rigidity)
 Tanda kernig dan brudzinki (+)
 Kulit dingin dan sianosis
 Peteki/adannya purpura pada kulit à infeksi meningococcus (meningo
cocsemia)
 Keluarnya cairan dari telinga à meningitis peneumococal
 Congenital dermal sinus à infeksi E. Colli

Bayi dan Anak - anak


 Manifestasi klinisnya biasanya tampak pada anak umur 3 bulan sampai 2
tahun
 Adanya demam, nafsu makan menurun, muntah, iritabel, mudah lelah dan
kejang-kejang, dan menangis meraung-raung.

20
 Fontanel menonjol
 Nuchal Rigidity à tanda-tanda brudzinki dan kernig dapat terjadi namun
lambat

Bayi baru lahir


Sukar untuk diketahui, manifestasinya tidak jelas dan tidak spesifik namun ada
kemiripan dengan bayi umur 1 bulan keatas, seperti:
 Menolak untuk makan
 Kemampuan menelan buruk
 Muntah dan kadang-kadang ada diare
 Tonus otot lemah, pergerakan melemah dan kekuatan menangis melemah
 Hypothermia/demam, joundice, iritabel, mengantuk, kejang-kejang, RR yang
tidak teratur/apnoe, sianosis dan kehilangan BB.
 Ketegangan , fontanel menonjol mungkin ada atau tidak
 Leher fleksibel
 Kolaps kardiovaskuler, kejang-kejang dan apnoe terjadi bila tidak
diobati/ditangani

Gambar 2.2gejala meninghitis

4.Patofisiologi
Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari orofaring dan diikuti dengan
septikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas.
Faktor predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media,
mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, prosedur bedah saraf baru,
trauma kepala dan pengaruh imunologis.Saluran vena yang melalui nasofaring
posterior, telinga bagian tengah dan saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran

21
vena-vena meningen; semuanya ini penghubung yang menyokong perkembangan
bakteri.
Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang di
dalam meningen dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan trombus dan
penurunan aliran darah serebral.Jaringan serebral mengalami gangguan metabolisme
akibat eksudat meningen, vaskulitis dan hipoperfusi.Eksudat purulen dapat menyebar
sampai dasar otak dan medula spinalis.Radang juga menyebar ke dinding membran
ventrikel serebral.Meningitis bakteri dihubungkan dengan perubahan fisiologis
intrakranial, yang terdiri dari peningkatan permeabilitas pada darah, daerah
pertahanan otak (barier oak), edema serebral dan peningkatan TIK.
Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakteri sebelum terjadi
meningitis.Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan kerusakan adrenal, kolaps
sirkulasi dan dihubungkan dengan meluasnya hemoragi (pada sindromWaterhouse-
Friderichssen) sebagai akibat terjadinya kerusakan endotel dan nekrosis pembuluh
darah yang disebabkan oleh meningokokus.

5.Pathway Meningitis

22
Gambar 2.1Pathway Meningitis

6.Manisfestasi Klinis
Gejala meningitis secara umum yang diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :
 Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)
 Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan
koma.
 Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb:

23
1. Rigiditas nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami
kesukaran karena adanya spasme otot-otot leher.
2. Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan
fleksi kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.
3. Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut
dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah
satu sisi maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang
berlawanan.

 Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.


 Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat
eksudat purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan
karakteristik tanda-tanda vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi),
pernafasan tidak teratur, sakit kepala, muntah dan penurunan tingkat
kesadaran.
 Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.
 Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba
muncul, lesi purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati
intravaskuler diseminata

7.Pemeriksaan Diagnostik
 Analisis CSS dari fungsi lumbal :

1. Meningitis bakterial : tekanan meningkat, cairan keruh/berkabut, jumlah sel


darah putih dan protein meningkat glukosa meningkat, kultur positip terhadap
beberapa jenis bakteri.
2. Meningitis virus : tekanan bervariasi, cairan CSS biasanya jernih, sel darah
putih meningkat, glukosa dan protein biasanya normal, kultur biasanya
negatif, kultur virus biasanya dengan prosedur khusus.

 Glukosa serum : meningkat ( meningitis )


 LDH serum : meningkat ( meningitis bakteri )
 Sel darah putih : sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil ( infeksi
bakteri )
 Elektrolit darah : Abnormal .
 ESR/LED : meningkat pada meningitis

24
 Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urine : dapat mengindikasikan daerah
pusat infeksi atau mengindikasikan tipe penyebab infeksi
 MRI/ skan CT : dapat membantu dalam melokalisasi lesi, melihat
ukuran/letak ventrikel; hematom daerah serebral, hemoragik atau tumor
 Ronsen dada/kepala/ sinus ; mungkin ada indikasi sumber infeksi intra
kranial.

8.Komplikasi
1. Hidrosefalus obstruktif
2. MeningococcL Septicemia ( mengingocemia )
3. Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC,perdarahan adrenal bilateral)
4. SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone )
5. Efusi subdural
6. Kejang
7. Edema dan herniasi serebral
8. Cerebral palsy
9. Gangguan mental
10. Gangguan belajar
11. Attention deficit disorder

8.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis meningitis :
1. Antibiotik sesuai jenis agen penyebab
2. Steroid untuk mengatasi inflamasi
3. Antipiretik untuk mengatasi demam
4. Antikonvulsant untuk mencegah kejang
5. Neuroprotector untuk menyelamatkan sel-sel otak yang masih bisa
dipertahankan
6. Pembedahan : seperti dilakukan VP Shunt ( Ventrikel Periton)

Pencegahan
Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti dengan baik faktor
presdis posisi seperti otitis media atau infeksi saluran napas (seperti TBC) dimana
dapat menyebabkan meningitis serosa. Dalam hal ini yang paling penting adalah
pengobatan tuntas (antibiotik) walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.

25
Setelah terjadinya meningitis penanganan yang sesuai harus cepat diatasi. Untuk
mengidentifikasi faktor atau janis organisme penyebab dan dengan cepat memberikan
terapi sesuai dengan organisme penyebab untuk melindungi komplikasi yang serius.

F. Konsep ASUHAN Keperawatan Meninghitis


1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap dan dasar dalam proses keperawatan. Hasil pengkajian yang
biasanya ditemui pada klien dengan meninghitis adalah sebagai berikut:
a)Aktivitas dan istirahat
Gejala: perasaan tidak enak(malaise)
Tanda: ataksia,kelumpuhan, gerakan involunter
b)Sirkulasi
Gejala: adanya riwayat kardiopatologi: endokarditis dan pkj.
Tanda: tekanan darah meningkat,nadi menurun,dan tekanan nadi
berat,takikardi,disritmia.
c)Eliminasi
Tanda: inkontinensi atau retensi
d)Makanan
Gejala: kehilangan nafsu makan,sulitmenelan
Tanda: anoreksia,muntah,turgor kulit jelek dan membrane mukosa kering
e)Higiene
Tanda: ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri
F)Neurosensori
Gejala: sakt kepala, parestesia, terasa kaku pada pernafasan yang terkena,kehilangan
sensasi, hiperlagesia, kejang, diplopia, fotofobia, ketulian dan halusinasi penciuman.
Tanda: letargi sampai kebingungan berat hingga koma,delusi dan
halusinasi,kehilangan memory, afasia,anisokor,nigtagmus,ptosis, kejang
umum/local,hemiparese,tanda brudzinki positif atau kering positif,regiditas
nuka,babinski positif,reflek abdominal menurun dan reflek kremastetik hilang pada
laki-laki

g.nyeri/keamanan
Gejala: sakit kepala (berdenyut hebat,frontal)
Tanda: gelisah,menangis

26
h) pernafasan
Gejala: riwayat infeksi sinus atau paru
Tanda: penigkatan kerja pernafasan
2.Diagnosa Keperawatana
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon
manusia(status kesehatan atau resiko prubahan pola) dari individu atau kelompok di
mana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi
secara pasti untuk menjaga statu kesehatan menurunkan, mencegah, dan
merubah(acarpenito, 2000)
Menurut Dwy Ardyan ( 2012),diagnosa keperawatan yang muncul pada klien
meninghitis adalah:
a.resiko peningkatan TIK yang berhubungan dengan peningkatan volume intracranial,
penekanan jaringanotak, dan edema serebri.
b. resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan, keadaan hipermetabolik.
c. resiko tinggi cedera yang berhubungan dengan adanya kejang berulang,fiksasi
kurang optimal.
d. resiko tinggi koping individu dan keluarga tidak efektif yang berhubungan dengan
prognosis penyakit, perubahan psiko-sosial, perubahan persepsi kognitif, perubahan
actual dalam struktur dan fungsi, ketidakberdayaan, dan merasa tidak ada harapan.
e. ketidakefektifan jalan nafas yang berhungan dengan akumulasi secret, penurunan
kemampuan batuk, dan perubahan tingkat kesadaran.
f. nyeri kepala yang berhubungan dengan iritasi selaput dan jaringan otak
g. perubahan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan peradangan dan edema
pada otak dan selaput otak.
h. cemas yang berhubungan dengan ancaman, kondisi sakit dan perubahan kesehatan
3)Perencanaan
Menurut Kozier et al. (1995) perencanaan adalah sesuatu yang telah di
pertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan
meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
4)implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah di susun pada tahap perencanaan.”Setiadi (2012), konsep & penulisan asuhan
keerawatan, Yogyakarta: Graha Ilmu

27
Implementasi merupakan tahap proses keperawatan di mana perawat memberikan
intervensi keperawatan langsung terhadap klien”potter & perry. (2009). Fundamental
of nursing7th Edition.
5)Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan dengan cara
melakukan identfikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau
tidak”Hidayat A. Aziz Alimul (2007), pengantar konsep dasar keperawata, Jakarta:
selemba medika

BAB III
METODE STUDI KASUS
A. Pengkajian

28
Pengkajian dilakukan pada hari sabtu 4 september 2018, pukul 07:00 WIT
Data diperoleh dari pasien dan rekam medis.
Identitas pasien

1. Nama : Tn.R
2. Umur : 43 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan : SMA
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan :Petani
7. Status : Menikah
8. Alamat : Kotaraja
9. Suku : Jawa
10. Bangsa : Indonesia

Identitas penanggung jawab


1. Nama : Ny. N
2. Umur : 39 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Pendidikan : SMK
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : IRT ( Ibu rumah tangga )
7. Alamat : Kotaraja
8. Suku : Jawa
9. Hubungan antara pasien : Istri

a. Masuk Rumah Sakit


Sabtu 4 september 2018 ( pukul 07:00 WIT )

1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama:
Sakit kepala

b. Riwayat Penyakit Sekarang


5 hari sebelum masuk RS tgl 30 agustus 2018 pasien mengeluh sakit
kepala dan demam kemudian di bawah ke dokter praktek dan
diberikanobat tetapi tidak sembuh sembuh.sore harinya kesadaran pasien
menurun dan tidak bisa bicara sehingga sulit untuk berkomunikasi .
- P: nyeri karena adanya infeksi virus pada slaput otaknya.
- R:nyeri kepela
- Q:terasa berdenyut-denyut
- S:skala nyeri 5
- T:nyeri setiap saat

c. Riyawat penyakit Dahulu


Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit dahulu.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga

29
Pasien dan keluarga pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang
mempunyai penyakit keturunan

Keterangan:

: :perempuan

: laki laki

:Garis keturunan

:garis perkawinan

:pasien

__ _ :Tinggal serumah

-Riwayat lingkungan sekitar pasien


Pasien mengatakan lingkungan sekitar aman dan bersih
-POLA FUNGSI KESEHATAN
Pasien mengatakan kesehatan sangat penting bagi dirinya
-POLA NUTRISI DAN METABOLIK
1.POLA NUTRISI

KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


PORSI 1 Porsi (Habis) ½ Porsi (Tidak habis)
JENIS Makanan Nasi,Ikan,Sayur,Buah Bubur
Frekuensi 3x Sehari 3x Sehari
Penggunaan alat Mandiri Terpasang NGT
bantu

2.POLA ELIMINASI
A.BAB
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT

30
Frekuensi 2x sehari 1XSEHARI
Warna Kuning Kecoklatan Kuning Kecoklatan
Bau Khas Khas
Konsistensi Lunak Lunak
Penggunaan Alat Mandiri Di Bantu Sebagian
Bantu

B.BAK
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Frekuensi 3x sehari 2xsehari
Warna Kuning Kuning
Bau Amoniak Amoniak
Jumlah 2500 ml 3000 ml
Penggunaan Alat Mandiri Terpasang Volley
Bantu Catheter

3.POLA AKTIVITAS
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Makan Dan Minum Mandiri Di Bantu Sebagian
Mandi Mandiri Di Bantu Sebagian
Berpakaian Mandiri DI Bantu Sebagian
Toileting Mandiri Di BantuSebagian
Mobilitas Fisik Mandiri Di TempatT Tidur
Penggunaan Alat Bantu Mandiri Di Bantu Sebagian
Bantu

4.POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR


KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Jumlah Tidur Siang 2-3 Jam 1-2 Jam
Jumlah Tidur malam 7-8 Jam 5-6 Jam
Pengantar Tidur Mendengar Musik Menonton tv
Gangguan Tidur Tidak Ada Gelisah,susah tidur
Penggunaan Alat Bantu Tidak Ada Tidak Ada

5.POLA PERSEPSI SENSORI DAN KOGNITIF


Pasien mengatakan sering mengosumsi makanan siap saji dan kurang
bristirahat,pasien juga mengatakan kurang memahami penyakitnya yang sering
muncul.
6.POLA HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
Pasien mengatakan ketika pasien sakit pasien sangat jarang untuk melakukan
aktivitas bahkan berkomunikasi dengan rkan kerjanya dan orang di sekitarnya.
7. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUAL
Pasien mengatakan tida ada gangguan reproduksi dan seksual pada pasien.Pasien
adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara.pasien suda menikah dan memiliki 4 orang anak
terdiri dari 2orang anak perempuan dan 2 orang anak laki-
8. POLA PERSEPSI DIRI DAN KONSEP DIRI

31
Pasien mengatakan tidak merasa nyaman dengan rasa sakitnya.
9.POLA MEKANISME DAN KOPING
Pasien mengatakan jika ada masalah maka dia akan bercerita kepada keluarganya.
10.POLA NILAI KEPERCAYAAN DAN SPRITUAL
Pasien mengatakan bahwa menganut agama islam dan ia sangat mengutamakan
tuhannya.

Pemeriksaan neorologi ( 12 nerves )


Syarf-syaraf kranial
A. N.I ( okfatorius ) penghidung : pasien dapat membedakan beberapa bau dengan
baik seperti minyak kayu putih,kopi,minyak telon
B. N.II ( optikus ) penglihatan : pasien dapat membedakan warna tanpa alat bantu
kaca mata saat di kaji
C. N.II,IV,IV ( oculomotoris,trochealis,abdusens :
- Kontriksi pupil : menerima rangsangan saat diberi rangsangan penlight
( miosis + )
- Gerakan kelopak mata : mengerakan kelopak mata dengan baik
- Pergerakan kelopak mata : spontan membuka saat perawa memanggil nama
pasien
- Pergerakan mata kebawah dan kedalam : pasien bias mengerakan bola mata
saat diberi perintah

D. N.V ( trigeminus )
- Sensibilitas/ sensori : pasien dapat berkedip cepat saat diberi rangsangan saat
beri tepukan
- Reflek dagu : pasien dapat membuka dan menutup mulut namun masih
kesulitan
- Reflek kornea : peka terhadap cahaya saat di beri rangsangan penlight
E. N.VII ( facialis )
-gerakan mimik : pasien tampak mimik wajah susah digerakkan
- pengecapan 2/3 lidah bagian depan : pasien dapat membedakan rasa
asin,pahit,manis ( madu,kopi,garam

F. N.VIII ( acusticus )
-fungsi pendengaran :pasien dapat mendengar dengan baik saat dikaji
G. N.IX dan X
-reflek menelan : pasien dapat menelan dengan baik
-reflek muntah : tidak ada reaksi muntah
-pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : pasien dapat merasakan makanan ( bubur
tawar )

32
H. N.XI ( assesoris )
-memalingkan kepala ke kiri dan kanan : pasien dapat memalingkan kepala ke kiri
dan kana saat di beri perintah
I N.XII ( hypoglosus )
-pergerakan lidah : pasien dapat menjulurkan lidahnya

Tanda-tanda perangsangan selaput otak


-kaku kuduk : pasien tidak dapat menekuk leher
-tandan kernik : normal +
-tandan brudzingki : tampak

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS KESEHATAN UMUM
KEADAAN UMUM:Lemas
A. KESADARAN : DELIRIUM GCS : E, 4 V 2 ,M 5
JUMLAH : 11
BB SEKARANG : TB : 169 CM
BB SAAT INI : BB : 60 KG
BB IDEAL : %
STATUS GIZI :
B. TTV
TD : 90/60MMHG
N : 80X/ MENIT(KUAT DAN TERATUR)
S : 20X/MENIT
R : 36,8 C

- KEPALA :
Inspeksibentuk :bulat(normal)
Raut muka : sayut
Rambut : terdapat uban
Distribusi : merata
Kebersihan : bersih
Kutu : tidak ada
Ketombe :tidak ada
Luka/lesi : tidak ada
Warna :coklat
Jerawat : tidak ada
Palpasi :Nyeri tekan : tidak ada, Rabaan : tidak ada benjolan atau ketidak
rataan pada permukaan kulit, Deformitas : tidak ada

33
- Mata
Inspeksi :
Kelopak mata :normal
Bola mata :pasien mampu menggerakkan bola mata kekanan dan
kekiri
Konjungtiva : normal
Pupil :isokor
Lebar pupil : 2-3 mm ( normal)
Reflek pupil : kanan dan kiri miosis saat diberi rangsangan cahaya
penlight
Sclera : tidak icterus (normal)
Kornea,iris dan lensa : pasien tidak mengalami gangguan penglihatan
ataupun katarak
Alat bantu/kaca mata : tidak ada
Gerakan otot mata
Catatan : pasien dapat mengerakan 6 otot mata
Palpasi :Nyeri tekan : tidak ada

- Hidung
Inspeksi
Bentuk ka/ki :simetris
Kebersihan : tidak terdapat secret,tampak terpasang NGT
Permukaan kulit : merata
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan pada area sinus

- Mulut
Inspeksi
Bibir :tampak miring
Lidah : basah
Tonsil :tidak ada
 Gigi
Jumlah : 32 buah lengkap
Karies : tidak ada
Gusi : tidak terdapat radang atau bengkak
Kebersihan : baik
Gigi palsu : tidak ada

- Telinga
Inspeksi
Daun telinga : simetris kiri dan kanan, tidak terdapat kotoran maupun
bengkak
Pendengaran : baik (dengan bisikan pasien dapat mendengarkan apa
yang dikatakan perawat dari jarak 6m)
Alat bantu dengar : tidak ada

34
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada

- Leher
Inpeksi
Bentuk :tampak simetris kanan kiri
Kaku kuduk :tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada ( kelenjar tiroid + )

- Dada ( thorax )
Inspeksi
Bentuk dada : simetris kanan dan kiri ( normal cest )
Gerakan dada : tampak terdapat retaksi dada
Otot bantu : tidak ada
Ictus cordis : terlihat tapi tidak teraba
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Perkusi
Paru : Sonor katup aorta dan pulmonallis
Jantung : sonor sonor sonor redup
Pembesaran pada hati : tidak ada
Auskultasi
Suara nafas : terdengar suara tambahan ronchi
Bunyi jantung : : (dub) ics 2 dan 3 katup aorta dan pulmonal
(LUB) Ics 4 dan 5 katup mitra dan trikuspidalis

- Abdomen
Inspeksi
Terlihat simetris kiri dan kanan warna kulit merata
Auskultasi
Terdengar uara bising usus 25 kali/menit
Perkusi
Terdengar timpani saat di kaji (karna terdapat banyak organ berongga
pada abdomen )
Palpasi
Tidak terdapat nyeri raba maupun nyeri tekan penuh pada daerah
abdomen
- Ekstremitas otot
0-5 tes kekuatan otot : 5 pasien dapat menahan gravitasi
dengan kuat
CRT : dapat kembali dalam waktu 2 detik
- Ekstremitas atas
Inspeksi
Terpasang infus di tangan kiri
Tampak kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai terbatas
Palpasi
Tidak terdapat benjola pada permukaan kulit ,tidak terdapat
massa,tidak ada nyeri pada sendi-sendi

35
- Ekstremitas bawah
Inspeksi :
Palpasi : pitting edema dapat kembali alam waktu 2 detik saat
dilakukan pemeriksaan , tidak terdapat nyeri tekan ataupun krepitasi
- Refleks Babinski : positif
- Genetalia dan anus
Inspeksi : bersih, tampak terpasang volley catheter
Palpasi :tidak ada nyeri raba

PEMERIKSAAN PENUNJANG: TANGGAL 04 SEPTEMBER 2018


HASIL LABORATORIUM :
PEMERIKSAAN HASIL
HEMOGLOBIN 15,0 MG/DL( L 13,5-18,0 ; P 11,5-
LEUKOSIT 16,0MG/DL)
TROMBOSIT 24.000/MM3(4000-11.000/MM3)
HEMATOKRIT/PCV 777.000/CMM(150.000-
450.000/CMM)
0,44% ( L : 40-54% P : 37-47%).

KLASIFIKASI DATA
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
- Pasien mengeluhkan - Suhu : 36,8◦c
demam merasa tidak - TD : 90/60 mmhg
nyaman ND : 80 x/menit
- Pasien mengatakan sakit RR : 20 x/menit
kepala - Pasien tampak meringis
- P: nyeri karena adanya kesakitan dan menangis
infeksi virus pada slaput karna nyeri
otaknya. - Napas dangkal
- R:nyeri kepela - Suara napas terdengar
- Q:terasa berdenyut- bunyi ronchi
denyut - GCS = 11
- S:skala nyeri 5 E : 4, V : 2, M : 5
- T:nyeri setiap saat - Tampak infiltrate granuler
di kedua lapangan paru

- Kedua sinus
phrenicocostalis tajam
- Kesimpulan : TB Milier
- Tampak terpasang NGT
- Tampak terpasang volley
catheter
- Tampak pergerakan sendi
lengan dan tungkai terbatas

36
- Leukosit : 24.000/mm^3
- Trombosit : 777.000/cmm

ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : pasien infeksi primer Gangguan rasa
mengeluhkan nyaman dan panas
demam perdangan

pirogen endogen
DO : suhu : 36,8◦c
stimulasi di hipotalamus

pergeseran sel point

gangguan rasa nyaman


dan panas

37
2. DS : Pasien Banyak sresor datang Ketidakefektifan
mengatakan koping : individu
sakit kepala Stres

DO : TD : Tidak mampi membuat


90/60 mmHg penilaian yang tepat
ND : terhadap stresor
80x/menit
RR :
20x/menit

Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman dan panas
2. Ketidakefektifan koping individu

Perencanaan Keperawatan
Diagno Perencanaan T
No sa Tujuan Intervens Rasional Implem g Evaluasi P
. Kepera i entasi l ar
watan / af
j
a
m
1. Ganggu Setelah S : pasien
an rasa dilakuk mengatakan
nyaman an bahwa
dan tindaka sudah tidak
panas. n merasakan
kepera demam
DS : watan
pasien kepada O : wajah
mengel pasien pasien tidak
uhkan selama terlalu
demam 1 x 24 tampak
jam menggigil
DO : diharap
suhu : kan A : masalah
36,8◦c ganggu belum
an rasa . berikan . agar . teratasi
nyaman posisi pasien membe (sudah ada
dan senyama dapat rikan perubahan)
panas n merasaka posisi
pada mungkin n senyam
pasien nyaman an P : lanjutkan
dapat mungki intervensi

38
diatasi n
Kriteri H :
a pasien
Hasil: nyaman
. pasien dengan .
merasa posisi
nyaman sim kiri
maupun
. agar sim
. pasien kanan
melekuk dapat
an rileks
tindakan dari rasa
relaksasi sakit .
pada melaku
pasien kan
tindaka
n
. pasien relaksas
bisa i
tidur H :
. agar pasien
suhu melaku
badan kan
. pasienno teknik
melakuk rmal relaksas
an i.
kompres
hangat
basah
pada
. suhu pasien
tubuh .
pasien melaku
turun kan
Kompr
es
hangat
basah
H :
suhu
badan
pasien
normal

39
2. Ketidak Setelah S : pasien
efektifa melaku mengatakan
n kan sakit kepala
koping tindaka sudah
: n berkurang
individ kepera walau
u watan 1 kadang
x 24 timbul
DS : jam namun tidak
Pasien diharap menggangg
mengat kan u
akan sakit Observas Pasien Memini
sakit kepala i perilaku dengan malkan
kepala pasien pasien sakit aktivita O : pasien
berkura dan kepala s yang masih
DO : ng perubaha akan dapat merasakan
TD : dengan n yang terjadi mening sakit kepala
90/60 criteria terjadi perubaha katkan
mmHg : saat sakit n sakit
ND : Koping kepla perilaku, kepala A : masalah
80x/me individ sperti teratasi
nit u sensitive, sebagian
RR : menjadi marah,
20x/me efektif dan P :
nit depresi intervensi
dilanjutkan

BAB IV
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

H. Hasil Studi Kasus

40
1.Gambaran Lokasi Studi Kasus
Lokasi studi kasus yang di gunakan penulis yaitu di RS.Bhayangkara di ruang
penyakit dalam pria.
Berdasarkan hasil studi kasus asuhan keperawatan pada Tn.R dengan meninghitis di
ruang penyakit dalam pria di Rs.Bhayangkara pada tanggal 04 september 2018.
Maka bab ini penulis akan membandingkan antara teori dan hasil tinjauan kasus yang
di temukan selama praktek keperawatan.
Dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan meninghitis,penulis
menerapkan asuhan keperawatan berdasarkan proses yang terdiri dari 5 tahap
yaitu:pengkajian,diagnosa keperawatan,perencanaan,intervensi,imlementasi dan
evaluasi
a. Pengkajian
1) Identitas klien

Tabel4.1 Identits klien


IDENTITAS KLIES KASUS

Tanggal MRS 04 September 2018


Tanggal pengkajian 04 September 2018
No rekam medic 303905
Nama Tn.R
Jenis kelamin Laki-laki
Umur 45 tahun
Status perkawinan Menikah
Agama Islam
Suku/ bangsa Jawa/Indonesia
Pendidikan SMA
Pekerjaan Petani
Alamat Kotaraja
Penanggung jawab Ny.N

41
Keluhan utama Sakit kepala
Riwayat penyakit sekarang Riwayat Penyakit
Sekarang
5 hari sebelum masuk RS
tgl 30 agustus 2018 pasien
mengeluh sakit kepala dan
demam kemudian di
bawah ke dokter praktek
dan diberikan obat tetapi
tidak sembuh sembuh.sore
harinya kesadaran pasien
menurun dan tidak bisa
bicara sehingga sulit
untuk berkomunikasi .
- P: nyeri karena adanya
infeksi virus pada slaput
otaknya.
- R:nyeri kepela
- Q:terasa berdenyut-denyut
- S:skala nyeri 5
- T:nyeri setiap saat
Pasien mengatakan tidak mempunyai
riwayat penyakit dahulu.
Riwayat kesehatan dahulu
Pasien dan keluarga pasien
mengatakan di keluarganya tidak ada
Riwayat kesehatan keluarga yang mempunyai penyakit keturunan
Klien tinggal serumah dengan
suaminya dan mempunyai anak empat
Genogram orang anak dua perempuan dan dua
laki-laki

2) Pola Kesehatan Fungsional dan Pemeriksaan Fisik


Tabel 4.2 Pola Kesehatan Fungsional dan Pemeriksaan Fisik
OBSERVASI KASUS
Pola:
Presepsi kesehatan Pasien mngaakan kesehatan sangat
penting baginya
Nutrisi metabolisme Selama sakit makan habis ½
porsi,nafsu makan berkurang

Eliminasi Di bantu sebagian dan terpasang


volley caheter

Istirahat dan latihan Aktifitas klien terganung pada orang


Istirahat dan tidur lain

42
Selama sakit pasien gelisah dan susah
Persepsi kognitif tidur

Persepsi diri Sering mengomsumsi makanan siap


saji dan kurang istirahat
Hubngan-peran Pasien tidak merasa nyaman dengan
penyakitnya
Rutinitas terganggu karena jarang
Reproduksi seksualitas berkomunikasi dengan rekan kerjanya
dan orang di sekitar
Sudah menikah dan mempunyai empat
orang anak yaitu dua perempuan dan
dua laki-laki
Ketahanan stress/koping Terbuka pada keluarganya

Nilai dan kepercayaan Agamanya islam dan sangat


mengutamakan tuhannya

Keadaan umum Lemas,tampak terbaring


Kesadaran Delirium
Glasglow coma scale 11(E4V2M5)
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah 90/60mmhg
Nadi 80x/menit
Respirasi 20x/menit
Suhu badan 36,80c
Berat badan 60kg
Tinggi badan 169kg
Beran badan ideal
Muka Tampak sayut
Mata Kojungtiva normal
Hidung Tidak terpasang NGT
Mulut Tampak miring
Thorax dan pernapasan Tampak terdapat retaksi dada,nafas
dangkal dan suara nafas terdengar
Genetalia dan anus ronchi
Ekstermitas Terpasang volley catheter
-Atas
Tampak kemampuan pergerakan sendi
-Bawah lengan dan tungkai terbatas
Turgor kulit baik
Tidak terdapat pitting edema

3) Pemeriksaan Diagnostik
Table 4.3 pemeriksaan diagnostic kasus

43
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KASUS
Lab
Hb(hemoglobin) 15,0mg/dl(L13,5-18,0-P 11,5-
WBC(leukosit) 16,0mg/dl)
HCT(hematokrit)/PCV 24.000/(4000-11.000/)
PLT 0,44%(L:40-54% P :37-47%)
(Platelet/trombosit) 777.000/cmm(150.000-450.000/cmm)
USG Pulmo:tampak infiltrate granuler
tersebar di kedua lapang paru.kedua
sinus phrenicocostalis tajam
Rentogen TB Milier

4)Analisa Data
Tabel 4.4 Analisa Data
DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : pasien infeksi primer Gangguan rasa
mengeluhkan nyaman dan panas
demam perdangan

pirogen endogen
DO : suhu : 36,8◦c
stimulasi di hipotalamus

pergeseran sel point

gangguan rasa nyaman


dan panas

2. DS : Pasien Banyak sresor datang Ketidakefektifan


mengatakan sakit koping : individu
kepala Stres

DO : TD : 90/60 Tidak mampi membuat


mmHg penilaian yang tepat
ND : terhadap stresor
80x/menit
RR :
20x/menit

5) Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.5 Diagnosa Keperawatan

44
DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS :pasien Gangguan rasa nyaman infeksi primer
mengeluhkan
dan panas
demam perdangan

pirogen endogen
DO :suhu : 36,8◦c
stimulasi di
hipotalamus

pergeseran sel point

gangguan rasa
nyaman dan panas

Ketidakefektifan koping Banyak sresor datang


1. DS : Pasien
mengatakan individu Stres
sakit kepala
Tidak mampi
DO : TD :
90/60 mmHg membuat penilaian
ND : yang tepat terhadap
80x/menit
RR : stresor
20x/menit

6)Perencanaan
Tabel 4.6 perencanaan diagnosa keperawatam
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

45
KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman 1.berikan posisi senyaman 1.agar pasien dapat
dan panas b.d infeksi mungkin merasakan nyaman
perifer
2.melakukan tindakan 2.agar pasien dapat rileks
Setelah di lakukan relaksasi pada pasien dari rasa sakit
tindakan keperawatan
kepada pasien selama 3.melakukan kompres 3.agar suhu badan pasien
1x24 jam di harapkan hangat basah pada pasien normal
gangguan rasa nyaman
dan panas pada pasien
dapat di atasi
Kriteria hasil:
-Pasien merasa nyaman
-pasien bisa tidur
-suhu tubuh pasien
turun
Observasi perilaku pasien Pasien dengan sakit kepala
dan perubahan yang terjadi akan terjadi perubahan
Ketidakefektifan koping saat sakit kepala perilaku,seperti
individu b.d banyaknya sensitive,marah dan
stressor datang depresi

Setelah melakukan
tindakan 1x24jam di
harapkan sakit kepala
pasien berkurang
Kriteria hasil:
Koping individu
menjadi efektif

7) Implementasi
Tabel 4.7 implementasi
DIAGNOSA JAM HARI
KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman 07.00 Mengkaji posisi,tenik,
dan panas kompres,TTV,aktifitas
Hasil:
DS: -memberikan posisi senyaman mungkin
Kien mengatakan: 1.pasien nyaman dengan posisi sim kiri
Pasien mengeluhkan maupun sim kanan
demam 2.melakukan tindakan relaksasi
DO: -pasien melakukan teknik relaksasi
Klien tampak: TTV:
Suhu 36,80c TD :90/60mmhg
N :80x/menit
R :20x/menit
-TTV SB :36,80c
TD :90/60mmhg -melakukan kompres hangat basah
N :80x/menit -suhu badan pasien normal
R :20x/menit

46
SB :36,80c
Ketidakefektifan koping -meminimalkan aktivitas yang dapat
individu meningkatkan sakit kepala

8) Evaluasi
Tabel 4.8 Evaluasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN HARI
Kasus Pukul 07.00
Gangguan rasa nyaman dan panas S:
DS: Pasien mengatakan sudah tidak
Pasien mengeluhkan demam merasakan demam
DO: O:
Suhu 36,8 Wajah pasien tidak terlalu tampak
menggil

TTV:
TD :90/60mmhg TTV:
N :80x/menit TD :90/60mmhg
R :20x/menit N :80x/menit
SB :36,80c R :20x/menit
SB :36,80c

A:
Masalah belum teratasi(sudah ada
perubahan)
P:
Lanjutkan intervensi

Ketidakefektifan koping individu


DS: S:
Pasien mengatakan sakit kepala Pasien mengatakan sakit kepala sudah
berkurang walau kadang timbul namun
tidak mengganggu
DO:
TTV: O:
TD :90/60mmhg Pasien masih merasakan sakit kepala
N :80x/menit
R :20x/menit A:
SB :36,80c Masalah teratasi sebagian

P:
Intervensi di lanjutkan

47
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan meninghitis pada Tn.R di ruang penyakit
dalam pria RSBH 04 september 2018,penulis menyimpulkan bahwa:
1. Hasil pengkajian adalah sebagai berikut:
a. Pada Tn.R di temukan keluhan utama:demam dan sakit
kepala,kesadaran delirium,TTV:
TD:90/60mmhg,N:80xmenit,R:20x/menit,SB:36,80C,Tampak
terdapat retaksi dada,nafas dangkal,suara nafas terdengar
ronchi,GCS=11(membuka
mata:spontan(4),verbal:menyuarakan bunyi yang tidak
bermakna(2),motoric:melokalisasi nyeri(5).tampak terpasang
volley catheter,tampak terpasang NGT,tampak kemampuan
pergerakan sendi lengan dan tungkai terbatas.Hasil
pemeriksaan diagnostic Hb : 15,0 mg/dl (L 13,5 – 18,0- P 11,5-
16,0mg/dl),leukosit : 24,000/ ( 4000-11.000/),trombosit:
777.000/ cmm (150.000-450.000/cmm),hematocrit/PCV :
0,44% (L:40-54% P:37-47%).USG:pulmo: tampak infiltrate
granuler tersebar di kedua lapangan paru.kedua sinus
phrenicocostalis tajam.TB Milier.

2. Di temukan diagnose keperawatan dengan:


a. gangguan rasa nyaman dan panas
b.ketidakefektifan koping individu
3.Perencanaaan pada klien terdiri 4 rencana intervensi. Yang pertama yaitu kita
berikan posisi senyaman mungkin,melakukan tindakan relaksasi pada
pasien,melakukan kopres hangat basah pada pasien dengan gangguan rasa nyaman
dan panas,dan obsevasi perilaku pasien dan perubahan pada pasien saat sakit kepala
4.Implementasi yang penulis lakukan pada Tn.R adalah memberikan
posisi,melakukan tindakan,observai suhu,aktivitas.respon dari klien dan keluarga
cukup kooperatif.
5. Evaluasi dari implementasi pada Tn.R adalah:
Evaluasi di lakukan pada Tn.R tanggal 04 september 2018.selama evaluasi di
lakukan, masalah belum teratasi dangan lanjukan intervensi.

B.SARAN

48
1.Hasil Institusi Pendidikan
Di harapkan hasil karya tulis ilmiah ini dapat menjadi acuan dalam bidang
pendidikan kesehatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar lebih efektif dan
dalam pendidikan lebih mengetahui terhadap fakta yang ada di lapangan.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai salah satu bahan masukan bagi tenaga kesehatan khusunya perawat untuk
meningkatkan mutu pemberian asuhan keperawatan dalam penelitian penanganan
klien dengan meninghitis.
3. Bagi penulis
Hasil kaya tulis ini dapat menjadi pengalaman untuk teman-teman Angkatan IX dan
bagi penulis terus belajar untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan asuahan keperawatan pada Tn.R dengan meninghitis dan penyusunan
karya tulis ilmiah serta memberikan memotivasi bagi penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn E, dkk.(1999).Rencana Asuhan Keperawatan :


Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih

49
Bahasa, I Made Kariasa, N Made Sumarwati. Editor edisi bahasa Indonesia,
Monica Ester, Yasmin asih. Ed.3. Jakarta : EGC.

Harsono.(1996).Buku Ajar Neurologi Klinis.Ed.I.Yogyakarta : Gajah


Mada University Press.

Smeltzer, Suzanne C & Bare,Brenda G.(2001).Buku Ajar


Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung
Waluyo,dkk.Editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester.Ed.8.Jakarta : EGC.

Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process,


diagnosis, And Outcome. Alih bahasa Yasmin asih.Ed. 5.Jakarta : EGC;
1998.Price, Sylvia Anderson. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease
Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4.Jakarta : EGC; 1994.

Long, Barbara C. perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan. Bandung : yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan;
1996.

Saez-Lloren x, McCracken GH (2003).Bacterial meninghitis in


children.Tunkel AR Hatman BJ; Kalpan SL :et al.(2004).practice guidelines
for the management of bacterial meninghitis

Ginsberg L (2004).Difficult and ecurrent meninghitis

Beek D, de Gans J, Tunkel AR, Wijdicks EF (2006).communitty


acquired bacterial meninghitisin adults

Van de Beek D, de Gans J, Spanjaard L, Weisfelt M, Reitsma JB,


Vermeulen M (2004).

Attia J, Hatala R, Cook DJ, Wong JG (1999).The rational clinical examination.

50
LAMPIRAN

51

Anda mungkin juga menyukai