Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

DISUSUN OLEH:
FAUZUL AZMI
NAJMUL AHYAR
IRAWATI ATMAJA
NASRUDDIN

BAIQ TRIKA PUSTANIKA A


SRIWAHYUNI
LINDA TURSINA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS KESEHATAN
AKADEMI PERAWAT KESEHATAN
SAKRA
2015
PAKET PENYULUHAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)
1

DIRUANG ANGSOKA RSJ MUTIARA SUKMA MATARAM

DISUSUN OLEH:
DIPLOMA D III AKPER PENPROV NTB

FAUZUL AZMI

BAIQ TRIKA PUSTANIKA A

NAJMUL AHYAR

SRIWAHYUNI

IRAWATI ATMAJA

LINDA TURSINA

NASRUDDIN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS KESEHATAN
AKADEMI PERAWAT KESEHATAN
SAKRA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)

MENGETAHWI

PEMBIMBING LAHAN

PEMBIMBINGINSTITUSI

)
)

NIP:

NIP:

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyuluhan di Angsoka Melati RSJ Mutiara Sukma mataram. Penulisan ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh pembimbing
ruang Angsoka RSJ Mutiara Sukma mataram.
Penyuluhan ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami
peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan
dengan Defisit Perawatan Diri (DPD)
Kami harap penyuluhan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Memang penyuluhan ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Penyusun

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Pokok Bahasan : Defisit Perawatan Diri (DPD)

Hari/Tanggal

: Kamis, 21 Mei 2015

Tempat

: Ruang Angsoka RSJ.Mutira Sukma Mataram

Sasaran

: Pasien gangguan jiwa

Waktu

: 11.00-11.30

a. Tujuan Pembelajaran
1). Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang defisit perawatan
diri, pasien gangguan jiwa di Ruang Angsoka Rumah Sakit jiwa Mutiara
sukma Mataram diharapkan pasien mampu memahami dan menyadari
bahaya defisit perawatan diri.
2). Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan pasien
gangguan jiwa di Ruang Angsoka Rumah Sakit jiwa Mutiara sukma
Mataram mampu :

Menjelaskan pengertian defisit perawatan diri


Menyebutkan penyebab defisit perawatan diri
Menyebutkan tanda dan gejala defisit perawatan diri
Menyebutkan komponen kebersihan diri
Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
Menjelaskan akibat dari defisit perawatan diri

Menjelaskan cara perawatan kebersihan diri

b. Materi
a). Pengertian defisit perawatan diri
b). Penyebab defisit perawatan diri
c). Tanda dan gejala defisit perawatan diri
d). Komponen kebersihan diri
e). Pentingnya kebersihan diri
f). Akibat dari defisit perawatan diri
g). Cara perawatan kebersihan diri

c. Metode
a). Ceramah
b). Tanya jawab
c). Diskusi

d. Media atau Alat Bantu


a). Leafleat berisi gambar dan tulisan tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, serta akibat dari defisit perawatan diri

e. Evaluasi Pembelajaran
1). Tes awal cara mengajukan pertanyaan lisan.
Apakah pernah mengenal istilah defisit perawatan diri?
Apa saja penyebab defisit perawatan diri?
Apa saja tanda dan gejala defisit perawatan diri?
Apa saja komponen kebersihan diri?
Apa pentingnya kebersihan diri?
Apa akibat defisit perawatan diri?
Bagaimana perawatan kebersihan diri?
2). Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan yang sama dengan
pertanyaan pada tes awal.
f. Proses Penyuluhan
No.
1

Fase
Pembukaan:
4 menit

Pelaksanaan:

Kegiatan

Memberi salam pembuka


Memperkenalkan diri
Menjelaskan pokok bahasan dan

tujuan penyuluhan
Membagi leafleat

Menjelaskan pengertian defisit

perawatan diri
Menyebutkan penyebab defisit

20 menit

perawatan diri

Kegiatan Sasaran

Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Menyebutkan tanda dan gejala

defisit perawatan diri


Memberi kesempatan kepada

peserta untuk bertanya


Menyebutkan komponen

kebersihan diri
Menjelaskan pentingnya

kebersihan diri
Menjelaskan akibat dari defisit

perawatan diri

Memperhatikan
Bertanya dengan penuh

antusias
Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Bertanya

Menjelaskan cara perawatan


kebersihan diri

Memberi kesempatan kepada


peserta untuk bertanya

dengan

antusias
3

Evaluasi:

Menanyakan kepada peserta tentang

4 menit

materi yang telah diberikan dan


memberi reinforcement kepada

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

Menjawab salam

sasaran yang dapat menjawab


4

Terminasi:

pertanyaan
Mengucapkan terima kasih atas

2 menit

peran serta peserta


Mengucapkan salam penutup

g. Kriteria Evaluasi
1). Evaluasi Struktur
Pasien hadir dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan diadakan diruang melati RSJ Mutiara

sukma Mataram.
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

(SAP, Leafleat)
2). Evaluasi Proses
Pasien antusias terhadap materi penyuluhan
7

penuh

Pasien tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan

selesai
Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3). Evaluasi Hasil


Pasien mengenal istilah defisit perawatan diri
Pasien mengetahui penyebab defisit perawatan diri
Pasien mengetahui tanda dan gejala defisit perawatan diri
Pasien mengetahui komponen kebersihan diri
Pasien mengetahui pentingnya kebersihan diri
Pasien mengetahui akibat dari defisit perawatan diri
Pasien mengetahui cara perawatan kebersihan diri

h. Pengorganisasian
Moderator

: Linda Tursina

Penyaji
Fasilitator

: Nasruddin
:
1.
2.
3.
4.

Observer

Sriwahuni
Baiq trika pustanika ahadia
Irawati atmaja
Najmul ahyar

: Fauzul Azmi

MATERI PENYULUHAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)
A. Pengertian
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang
baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar
sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan
kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan
meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan,
dan memakai pakaian yang bersih.Mencuci adalah salah satu cara menjaga
kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci
tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan
cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek. Orang yang
memiliki penampilan serta gaya yang jorok akan dijauhi dari pergaulan seharihari dan akan sulit mendapat teman, pacar, jodoh, pekerjaan, kepercayaan dan
lain-lain.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes:
2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).

Menurut Poter Perry (2005), personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah 2000).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, defisit perawatan
diri ialah suatu kondisi seseorang dimana seseorang yang mengalami
kelemahan melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan,
toileting) secara mandiri.
B. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), penyebab kurang perawatan
diri adalah kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Menurut Depkes (2000),
penyebab kurang perawatan diri adalah:
Faktor predisposisi
a). Perkembangan: keluarga terlalu melindungi dan memanjakan pasien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b). Biologis: penyakit kronis yang menyebabkan pasien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c). Kemampuan realitas turun: pasien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya
dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d). Sosial: kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah
penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau perseptual, cemas, lelah/lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri.

C. Tanda dan Gejala

10

Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor/kumal dan


banyak kutu, badan bau, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang
dan kotor, serta tubuh dipenuhi dengan penyakit kulit (jamur, koreng,

borok, dll)
Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acakacakan, penampilan dekil/kumal, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian
tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak mampu bercukur, pada pasien

perempuan tidak berdandan.


Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makana tidak pada

tempatnya
Ketidakmampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan buang air
besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak membersihkan
diri dengan baik setelah BAB/BAK

Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan
diri adalah:
a). Fisik
Badan bau, pakaian kotor
Rambut dan kulit kotor
Kuku panjang dan kotor
Gigi kotor disertai mulut bau
Penampilan tidak rapi
b). Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif.
Menarik diri, isolasi diri.
Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
c). Sosial
Interaksi kurang
Kegiatan kurang
Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
Cara makan tidak teratur
BAK dan BAB di sembarang tempat

11

D. Komponen Kebersihan Diri

Kebersihan mandi

Kebersihan berdandan atau berhias

Kebersihan makan atau minum

Kebersihan toileting bab atau bak

E. Pentingnya Kebersihan Diri


Kebersihan diri merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan diri.
Dengan tubuh yang bersih meminimalkan resiko seseorang terhadap
kemungkinan

terjangkitnya

suatu

penyakit,

terutama

penyakit

yang

berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk.


F. Akibat
Defisit perawatan diri berdampak pada fisik maupun psikis pada diri
seseorang.
Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang sering diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan intregitas kulit (badan gatal-gatal dan terkena
penyakit kulit), rambut dipenuhi kutu atau ketombe, gangguan membran
mukosa mulut (karies gigi, gigi berlubang, sakit gigi dan bau mulut), infeksi
pada mata, gangguan pendengaran akibat penumpukan kotoran telinga dan
dapat menimbulkan infeksi pada telinga, serta gangguan fisik pada kuku yang
dapat menjadi penyebab kuman penyakit (seperti, penyakit saluran
pencernaan, diare/sakit perut).
Dampak psikososial

12

Masalah yang muncul pada personal hygiene adalah gangguan kebutuhan


rasa nyaman, kebutuhan di cintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi dan ganguan interaksi sosial (dijauhi orang).

G. Cara Perawatan Kebersihan Diri


a). Cara mandi
Persiapan sebelum mandi

Gayong, sabun, Sampo, Pastagigi, Odol, Handuk, Pakaian bersih.

Cara mandi

Siram badan dengan air secara merata mulai dari kepala sampai
ujung kaki kemudian gunakan sampo untuk membersihkan
rambut setelah itu gunakan sambun untuk membersihkan badan,
mulai dari wajah sampai ujung kaki, setelah itu siram badan lagi
dengan air secara merata sampai bersih, sikat gigi dengan
menggunakan pasta gigi dan odol kemudian keringkan badan
dengan

haduk

setelah

itu

gunakan

pakaian

yang

bersih.Perawatan mandi ini dilakukan minimal 2x/hari.


b). Cara berdandan dan berhias
Persiapan sebelum berdandan dan berhias

Pakaian bersih, sisir, minyak rambut, parpum,

Cara berdandan dan berhias

Setelah mandi gunakan pakaian yang bersih kemudian gunakan


minyak rambut setelah itu sisir rambut secara rapi sesuai dengan
keingina ,bila memungkinkan gunakan pengharum sperti parfum agar
badan terasa segar dan percaya diri.

13

c). Cara makan dan minum


Persiapan sebelum makan dan minum

Tempat makan, air dalam gelas, tempat cuci tangan, lap tangan.

Cara makan dan minum

Setelah diatur dan disiapkan tempat makan, siapkan makanan


dan air dalam gelas, tempat cuci tangan, duduk yang rapi dan
manis kemudian berdoa setelah berdoa baru mulai makan
setelah selesai makan cuci tangan ditempat yang sudah
disediakan

baru

keringkan

tangan

dengan

lap,

bila

memungkinkan cuci tangan menggunakan sabun setelah makan


baru dikeringkan dengan lap.
d). Cara toileting bab/bak
Persiapan sebelum bab/bak

Toilet / tempat bab dan bak, air dalam bak kamar mandi
secukupnya,sabun cuci tangan.

Cara bab dan bak

Tempat yang bagus untuk bab dan bak ditoilet, setelah bab siram
toilet dengan air sampai bersih kemudian cuci tangan dengan
sabun sampai bersih, tujuan mencuci tangan setelah bab yaitu
untuk menghindari penyebaran penyakit.

14

DAFTAR FUSTAKA

1. Keliat, Budi Anna.2006.Model Praktik Keperawatan Profesional


Jiwa.Jakarta: EGC.
2. Perry, Potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta: EGC.
3. Nurjanah, Intisari.2001.Pedoman Penanganan pada Gangguan
Jiwa.Yogyakarta: Memodia.

15

LEMBAR DAFTAR HADI PESERTA


N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

NAMA

ALAMAT

16

TANDA
TANGAN

17

Anda mungkin juga menyukai