DISUSUN OLEH:
FAUZUL AZMI
NAJMUL AHYAR
IRAWATI ATMAJA
NASRUDDIN
DISUSUN OLEH:
DIPLOMA D III AKPER PENPROV NTB
FAUZUL AZMI
NAJMUL AHYAR
SRIWAHYUNI
IRAWATI ATMAJA
LINDA TURSINA
NASRUDDIN
MENGETAHWI
PEMBIMBING LAHAN
PEMBIMBINGINSTITUSI
)
)
NIP:
NIP:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyuluhan di Angsoka Melati RSJ Mutiara Sukma mataram. Penulisan ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh pembimbing
ruang Angsoka RSJ Mutiara Sukma mataram.
Penyuluhan ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami
peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan
dengan Defisit Perawatan Diri (DPD)
Kami harap penyuluhan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Memang penyuluhan ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penyusun
Hari/Tanggal
Tempat
Sasaran
Waktu
: 11.00-11.30
a. Tujuan Pembelajaran
1). Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang defisit perawatan
diri, pasien gangguan jiwa di Ruang Angsoka Rumah Sakit jiwa Mutiara
sukma Mataram diharapkan pasien mampu memahami dan menyadari
bahaya defisit perawatan diri.
2). Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan pasien
gangguan jiwa di Ruang Angsoka Rumah Sakit jiwa Mutiara sukma
Mataram mampu :
b. Materi
a). Pengertian defisit perawatan diri
b). Penyebab defisit perawatan diri
c). Tanda dan gejala defisit perawatan diri
d). Komponen kebersihan diri
e). Pentingnya kebersihan diri
f). Akibat dari defisit perawatan diri
g). Cara perawatan kebersihan diri
c. Metode
a). Ceramah
b). Tanya jawab
c). Diskusi
e. Evaluasi Pembelajaran
1). Tes awal cara mengajukan pertanyaan lisan.
Apakah pernah mengenal istilah defisit perawatan diri?
Apa saja penyebab defisit perawatan diri?
Apa saja tanda dan gejala defisit perawatan diri?
Apa saja komponen kebersihan diri?
Apa pentingnya kebersihan diri?
Apa akibat defisit perawatan diri?
Bagaimana perawatan kebersihan diri?
2). Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan yang sama dengan
pertanyaan pada tes awal.
f. Proses Penyuluhan
No.
1
Fase
Pembukaan:
4 menit
Pelaksanaan:
Kegiatan
tujuan penyuluhan
Membagi leafleat
perawatan diri
Menyebutkan penyebab defisit
20 menit
perawatan diri
Kegiatan Sasaran
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
kebersihan diri
Menjelaskan pentingnya
kebersihan diri
Menjelaskan akibat dari defisit
perawatan diri
Memperhatikan
Bertanya dengan penuh
antusias
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya
dengan
antusias
3
Evaluasi:
4 menit
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
Menjawab salam
Terminasi:
pertanyaan
Mengucapkan terima kasih atas
2 menit
g. Kriteria Evaluasi
1). Evaluasi Struktur
Pasien hadir dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan diadakan diruang melati RSJ Mutiara
sukma Mataram.
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP, Leafleat)
2). Evaluasi Proses
Pasien antusias terhadap materi penyuluhan
7
penuh
selesai
Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
h. Pengorganisasian
Moderator
: Linda Tursina
Penyaji
Fasilitator
: Nasruddin
:
1.
2.
3.
4.
Observer
Sriwahuni
Baiq trika pustanika ahadia
Irawati atmaja
Najmul ahyar
: Fauzul Azmi
MATERI PENYULUHAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)
A. Pengertian
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang
baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar
sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan
kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan
meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan,
dan memakai pakaian yang bersih.Mencuci adalah salah satu cara menjaga
kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci
tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan
cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek. Orang yang
memiliki penampilan serta gaya yang jorok akan dijauhi dari pergaulan seharihari dan akan sulit mendapat teman, pacar, jodoh, pekerjaan, kepercayaan dan
lain-lain.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes:
2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Poter Perry (2005), personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah 2000).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, defisit perawatan
diri ialah suatu kondisi seseorang dimana seseorang yang mengalami
kelemahan melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan,
toileting) secara mandiri.
B. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), penyebab kurang perawatan
diri adalah kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Menurut Depkes (2000),
penyebab kurang perawatan diri adalah:
Faktor predisposisi
a). Perkembangan: keluarga terlalu melindungi dan memanjakan pasien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b). Biologis: penyakit kronis yang menyebabkan pasien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c). Kemampuan realitas turun: pasien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya
dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d). Sosial: kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah
penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau perseptual, cemas, lelah/lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri.
10
borok, dll)
Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acakacakan, penampilan dekil/kumal, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian
tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak mampu bercukur, pada pasien
tempatnya
Ketidakmampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan buang air
besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak membersihkan
diri dengan baik setelah BAB/BAK
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan
diri adalah:
a). Fisik
Badan bau, pakaian kotor
Rambut dan kulit kotor
Kuku panjang dan kotor
Gigi kotor disertai mulut bau
Penampilan tidak rapi
b). Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif.
Menarik diri, isolasi diri.
Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
c). Sosial
Interaksi kurang
Kegiatan kurang
Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
Cara makan tidak teratur
BAK dan BAB di sembarang tempat
11
Kebersihan mandi
terjangkitnya
suatu
penyakit,
terutama
penyakit
yang
12
Cara mandi
Siram badan dengan air secara merata mulai dari kepala sampai
ujung kaki kemudian gunakan sampo untuk membersihkan
rambut setelah itu gunakan sambun untuk membersihkan badan,
mulai dari wajah sampai ujung kaki, setelah itu siram badan lagi
dengan air secara merata sampai bersih, sikat gigi dengan
menggunakan pasta gigi dan odol kemudian keringkan badan
dengan
haduk
setelah
itu
gunakan
pakaian
yang
13
Tempat makan, air dalam gelas, tempat cuci tangan, lap tangan.
baru
keringkan
tangan
dengan
lap,
bila
Toilet / tempat bab dan bak, air dalam bak kamar mandi
secukupnya,sabun cuci tangan.
Tempat yang bagus untuk bab dan bak ditoilet, setelah bab siram
toilet dengan air sampai bersih kemudian cuci tangan dengan
sabun sampai bersih, tujuan mencuci tangan setelah bab yaitu
untuk menghindari penyebaran penyakit.
14
DAFTAR FUSTAKA
15
NAMA
ALAMAT
16
TANDA
TANGAN
17