Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT

JANTUNG

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

Oleh :
Siska Safirah 182310101067
Fairuza Fajar Yumna 182310101072
Handi Dwi Satriawan 182310101091
Sri Istatik Izul Laeli 192310101193
Kelompok 9/ Kelas B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya berupa kemapuan berpikir dan
analisa dalam satu kelompok kecil, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Penyakit Jantung” ini
merupakan salah satu pemenuhan tugas dari mata kuliah Keperawatan Maternitas
yang membahas mengenai permasalahan serta asuhan keperawatan untuk klien
ibu hamil dengan penyakit jantung.
Makalah ini mungkin tidak akan terwujud tanpa adanya komitmen dan
kerja sama yang baik antar pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini atas
nama penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya, terutama pada pihak-
pihak berikut:
1. Dekan, Wakil Dekan I, dan II Fakultas Keperawatan Universitas Jember atas
segala arahan dan dukungan yang telah diberikan untuk kelancaran proses
pengerjaan makalah ini;
2. Ns. Dini Kurniawati, M.Psi., M.Kep., Sp.Kep.Mat yang telah menjadi
Penanggung Jawab Mata Kuliah Keperawatan Maternitas;
3. Ns. Dini Kurniawati, M.Psi., M.Kep., Sp.Kep.Mat yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan koreksi berupa kritik dan saran, dan masukan;
dan
4. semua pihak telah mencermati, memberi kritik, saran, dan masukan yang
konstruktif yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhrinya, tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai dari
usaha yang kecil. Semoga makalah ini bermanfaat, terutama bagi pembaca. Kami
sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan, serta
pemyempurnaan lebih lanjut pada masa yang akan datang.
Jember, 29 Maret 2020

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB 1. LATAR BELAKANG............................................................................1
BAB 2. TINJAUAN TEORI...............................................................................2
2.1 Konsep Penyakit............................................................................................2
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan......................................................................6
BAB 3. KERANGKA KONSEP.........................................................................15
BAB 4. ANALISIS JURNAL..............................................................................17
BAB 5. PENUTUP...............................................................................................18
5.1 Kesimpulan....................................................................................................18
5.2 Saran...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19

iii
BAB 1. LATAR BELAKANG

Penyakit jantung pada kehamilan merupakan salah satu penyebab


morbiditas dan mortalitas tertinggi dalam kehamilan dan persalinan. Penelitian
yang dilakukan pada Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dari 2012
hingga 2014 menemukan 47 kasus kehamilan dengan penyakit jatung (1,1%)
dengan dominasi penyakit jantung rematik (51,6%) kemudian diikuti oleh
penyakit jantung bawaan (17,02%) dan sisanya merupakan penyakit katup non-
RHD, kardiomiopati, penyakit jantung hipertensi, dan penyakit jantung lainnya.
(Warsita dkk., 2019)
Periode kritis yaitu intrapartum dan postpartum merupakan periode
dimana sebagian besar kematian terjadi. Manifestinya berbentuk gagal jantung
sehingga meningkat morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janin. Kematian ibu
hamil karena penyakit jantung dapat diakibatkan secara langsung yaitu komplikasi
obstetri dan tidak langsung yaitu penyakit yang memberat akibat kehamilannya.
Kehamilan pada wanita dengan penyakit jantung tidak hanya menibulkan
kematian namun juda morbiditas seirus seperti gagal jantung, stroke, dan aritmia
jantung. (Warsita dkk., 2019)
Dampak pada janin yaitu morbiditas dan mortalitas neonatal akibat
retardasi pertumbuhan janin dan prematuritas. Dengan adanya pengetahuan yang
lebih baik pada karakteristik kehamilan dengan penyakit jantung, diharapkan
bahwa morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal dapat dikurangi. (Warsita
dkk., 2019)

1
BAB 2. TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Penyakit


2.1.1 Pengertian
Kehamilan memiliki pengaruh kepada sistem kardiovaskuler ibu yang
dapat berlangsung dan berlanjut sampai beberapa minggu setelah bayi baru lahir.
Jantung yang normal dapat mengkompensasi peningkatan beban kerja sehingga
kehamilan dan kelahiran bayi dapat ditoleransi dengan baik. Jantung merupakan
organ vital pada tubuh manusia yang memiliki tugas memompakan darah dengan
kandungan oksigen ke seluruh tubuh. Selama proses kehamilan jantung juga
memompakan darah ke janin. Janin dapat tumbuh sesuai dengan makanan berupa
oksigen dan nutrisi dari ibunya, semua itu dapat terpenuhi melalui aliran darah
yang terus meningkat pada ibu. Sehingga pada saat hamil jantung ibu akan
meningkat daya tahan kerjanya dan saat kehamilan terjadi proses pengenceran
darah untuk menjamin lancarnya suplai darah pada ibu dan janin, kerja yang lebih
keras ini meningkatkan denyut jantung ibu.
Dalam keadaan penggunaan jantung saat kehamilan yang cukup berat,
membuat ibu harus memiliki keadaan jantung yang sehat selama kehamilan.
Ketika seorang ibu memiliki masalah pada jantung atau penyakit jantung maka
akan menjadi masalah yang sangat serius baik untuk ibu maupun janin. Penyakit
jantung pada ibu hmail dapat menyebabkan kematian pada ibu bahkan bayi akan
lahir prematur (Warsita dkk., 2019). Dalam penanganannya dibutuhkan kolaborasi
antar multidisiplin agar dapat menekan angka kematian ibu dan bayi akibat
penyakit jantung. (Mayer dkk., 2018)

2.1.2 Faktor Penyebab dan Risiko


Selama kehamilan terjadi perubahan pada jantung dan pembuluh darah
yang menambah tekanan pada ibu hamil serta meningkatkan kerja jantung.
Volume darah akan akan terus meningkat pada trimester pertama dan seterusnya
sekitar 40-50%. Sementara itu jumlah darah yang dipompa oleh jantung akan ikut
meningkat setiap menitnya sekitar 30-40% sehingga mengakibatkan adanya

2
peningkatan volume darah pada ibu hamil. Sehingga detak jantung pada ibu hamil
biasanya mengalami peningkatan 10-15 detak setiap menitnya.
Pada ibu hamil dengan riwayat gangguan jantung akan menyebabkan kerja
jantung semakin berat pada trimester kedua. Pada kondisi ini akan terjadi
peningkatan denyut jantung yang menyebabkan ibu hamil mengalami kelelahan.
Sehingga mengganggu pengiriman oksigen dan zat makanan ke janin semakin
berkurang. Apabila tidak mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan dengan tepat,
maka berisiko mengalami keguguran, kelahiran prematur bahkan janin meninggal
akibat mengalami gangguan pertumbuhan dan kekurangan oksigen.

2.1.3 Tanda dan Gejala


Jantung yang sehat akan mampu beradaptasi dengan tambahan kerja pada
jantung saat kehamilan, tetapi pada ibu hamil dengan gangguan jantung akan
berpotensi mengalami dekompensasi. Dekompensasi jantung akan menyebabkan
meningkatnya rasa letih dan sesak nafas saat beraktivitas seperti biasa, selain itu
dapat juga mengakibatkan takikardia, murmur serta palpitasi.
Ibu hamil dengan gangguan jantung akan berpotensi mengalami gejala
payah jantung yaitu, adanya edema pada tungkai atau tangan, nadi yang tidak
teratur, sesak nafas yang disertai nyeri dada. Apabila penyakit jantung pada
kehamilan sudah parah ibu hamil akan kesulitan dalam beraktivitas, hal ini
disebabkan karena munculnya gejala payah jantung bahkan saat beristirahat.

2.1.4 Pemeriksaan Penunjang


1. Elektrokardiografi (EKG).
2. Mengetahui gambaran aktivitas listrik jantung, mendeteksi pembesaran
ruang jantung, dan gangguan irama jantung.
3. Foto Rontgen dada. Dapat melihat pembesaran jantung dan melihat
kondisi paru-paru.
4. EKG Treadmill. Berfungsi untuk melakukan pemantauan jantung
mengukur terhadap aktivitas fisik yang dijalani.

3
5. Ekokardiografi. Ekokardiografi merupakan USG jantung yang
memproduksi gambar jantung menggunakan gelombang suara.
Ekokardiografi dapat melihat pergerakkan jantung, struktur jantung, katup
jantung, dan aliran darah dalam jantung. Ekokardiografi, layaknya
pemeriksaan USG, dilakukan dengan menempelkan alat (probe) melalui
dinding luar dada, lalu akan menampilkan hasil gambar ke monitor. Selain
melalui dinding dada, probe dapat dimasukan melalui mulut ke dalam
kerongkongan (esofagus) dengan tujuan melihat jantung lebih dekat lagi,
tes ini disebut transesophageal echocardiogram (TEE).
6. Kateterisasi jantung. Dilakukan dengan menyuntikan zat warna (kontras)
ke dalam pembuluh darah koroner dan dilakukan foto Rontgen. Untuk
menyuntikkan zat warna, akan dimasukan selang kecil (kateter) melalui
pembuluh darah arteri di lengan atau tungkai. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk melihat pembuluh darah koroner secara rinci, mengukur tekanan
rongga jantung, dan evaluasi fungsi jantung.
7. MRI jantung. Pemeriksaan yang menggunakan medan magnet dan
gelombang radio untuk melihat gambaran jantung dan katupnya secara
rinci, untuk mengetahui tingkat keparahan dari penyakit katup jantung.
2.1.5 Penatalaksanaan Farmakologi dan Non Farmakologi
Non farmakologi :
1. Antepartum
 Meminimalkan beban kerja jantung, faktor yang meningkatkan
faktor risiko dekompensasi jantung harus dihindari
 Mengajarkan tanda dan gejala dekompensasi jantung pada
kunjungan kehamilan pertama dan diulang pada setiap kunjungan
setelahnya
 Infeksi diterapi segera karena infeksi saluran nafas,saluran
kemih,dan pencernaan dapat menyulitkan kondisi tersebut dengan
meningkatkan frekuensi nadi dan dengan penyebaran langsung
mikroorganisme ke jantung.

4
 Konseling gizi perlu dilakukan. Ibu hamil memerlukan diet yang
seimbang dengan suplemen zat besi dan asam folat, protein tinggi
da kalori yang cukup untuk kenaikan berat badan. Suplemen zat
besi cederung menyebabkan konstipasi, jadi ibu harus
meningkatkan asupan cairan dan seratnya.
2. Intrapartum
 Minimalkan kecemasan dengan menjaga suasana tetap tenang di
ruangan
 Berikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai kemajuan
persalinan dan kejadian yang kemungkinan sudah terjadi
 Berikan teknik perawatan yang meningkatkan kenyamanan (pijat
punggung)
3. Postpartum
 Lakukan pemeriksaan post partum pada wanita dengan penyakit
jantung termasuk TTV, saturasi oksigen,auskultasi jantung dan
edema paru, jumlah dan karakter perdarahan, tonus uterus dan
TFU,urine, nyeri (terutama nyeri dada)
 Instruksikan tirah baring
Farmakologi :
1. Antepartum
 Jika terapi antikoagulan diperlukan selama kehamilan untuk
kondisi seperti trombosis vena yang berulang, emboli paru, atau
katup prostetik, heparin harus digunakan karena obat ini memiliki
molekul yang besar dan tidak menembus placenta.
 Pemeriksaan maturitas dan keadaan janin dan sufisiensi placenta
mungkin diperlukan, wanita dengan penyakit jantung perlu
pengawasan medis yang ketat.
2. Intrapartum
 Oksitosi sintesis, sintosinon, dapat digunakan dalam induksi
persalinan, obat ini tampaknya tidak menyebabkan konstriksi

5
arteri koroner yang signifikan dalam dosis yang digunakan untuk
induksi atau mengontrol atoni uterus setelah melahirkan.
 Berikan sungkup oksigen saat proses persalinan
 Episiotomi dan ekstraksi vakum atau forcep juga digunakan untuk
mempercepat kala II persalinan dan menurunkan beban jantung.
3. Postpartum
 Wanita dengan penyakit jantung bawaan harus ditawarkan
penggunaan kontrasepsi. Wanita dengan risiko tromboemboli
harus menghindari kontrasepsi oral estrogen-progestin tapi boleh
menggunakan pil progestin saja. Progestin injeksi (Depo provera)
aman dan efektif untuk wanita dengan penyakit jantung. IUD bisa
digunakan pada wanita dengan lesi jantung kongenital.
 Pemantauan dekompensasi jantung terus berlanjut selama minggu
pertama setelah melahirkan karena penyesuaian hormon yang
mengganggu hemodinamik. Curah jantung ibu biasanya stabil 2
minggu setelah persalinan.
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
Identitas Klien
Nama :-
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama :-
Pendidikan :-
Alamat :-
No. RM :-
Pekerjaan :-
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal MRS :-
Tanggal Pengkajian :-
Sumber Informasi : Pasien dan Rekam Medis

6
Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama:
Mual dan muntah.
2. Riwayat penyakit sekarang:
Klien mengatakan bahwa klien tidak menstruasi selama 2 bulan dan
dilakukan pemeriksaan test pack secara mandiri dengan hasil positif
hamil. Klien memiliki riwayat penyakit jantung dan menanyakan apakah
klien dapat menjalani masa kehamilan dan melahirkan secara normal.
Klien merasa mudah lelah saat membersihkan rumah maupun melakukan
aktivitas lain. Pada saat pemeriksaan fisik didapatkan nadi 110 x/menit,
tekanan darah 90/60 mmHg, suhu 36oC, frekuensi napas 26 x/menit,
terdapat otot bantu napas, mulut kering, ekstermitas dingin, anemis
Riwayat Kesehatan Klien dan Keluarga :
1) Riwayat penyakit jantung bawaan
2) Infeksi streptokokus
3) Riwayat demam reumatik
4) Penyakit jantung katup
5) Endokarditis
6) Gagal jantung kongestif
7) Angina
8) Infark myokard
9) Riwayat merokok,minum kopi,alkohol)
Riwayat Haid: Tidak ada Informasi
Riwayat Perkawinan
a. Menikah
b. 1 kali pernikahan
c. Lama menikah (Tidak ada informasi)
Riwayat Kehamilan: Kehamilan pertama
Riwayat Psikososial: Tidak ada informasi
Pola Hubungan Seksual pada Kehamilan: Tidak ada informasi
Anamnesa Keluarga: Tidak ada Informasi

7
Kebiasaan Sehari-hari
a. Keletihan
b. Insomnia
c. Nyeri dada saat beraktifitas
d. Dispnea saat istirahat atau beraktifitas
e. Tanda vital berubah saat beraktifitas
Makanan / cairan
1) Kehilangan nafsu makan
2) Mual, muntah
3) Riwayat diet tinggi garam
4) Penggunaan dieretic
5) Obesitas
6) Edema
Eliminasi
1) Produksi urin meningkat
2) Konstipasi, efek dari suplemen zat besi
Hygiene
Penampilan kurang akibat keletihan selama beraktifitas untuk
perawatan diri.
Sirkulasi
1) Takikardia
2) Palpitasi
3) Warna kulit pucat
4) Kuku dan bibir pucat kebiruan
5) Riwayat hipertensi
6) Riwayat penyakit jantung
7) Terdapat pembesaran jantung
8) Edema
9) Nadi iregular,lemah dan cepat ( >100 x/mnt )
Pernafasan

8
1) Peningkatana frekuensi pernafasan ( >25 x/mnt )
2) Sering batuk
3) Ronkhi di basal paru setelah dua inspirasi dan ekspirasi yang
tidak hilang setelah batuk
4) Kesulitan bernafas saat beraktifitas

Nyeri / kenyamanan
Nyeri dada dengan ataupun tanpa aktivitas
Integritas ego
1) ansietas
2) mudah marah / mudah tersinggung
Interaksi sosial
Kurang berinteraksi akibat penurunan aktivitas
Pemeriksaan fisik
Tanda- tanda vital
 Peningkatan frekuensi nadi
 Peningkatan frekuensi pernafasan
Kepala
 Wajah pucat
 Bibir pucat kebiruan
 Edema pada wajah
Jantung
 Bunyi jantung abnormal
 Klik menandakan adanya kelainan katup atau dilatasi arteri
besar
 Adanya bising jantung
 Murmur
Paru
 Ronkhi di basal paru setelah dua inspirasi dan ekspirasi yang
tidak hilang setelah batuk

9
Ekstremitas atas
 Kulit pucat
 Edema pada kedua tangan dan jari
 Kekuatan otot menurun
 Kuku kebiruan
Ekstremitas bawah
 Kulit pucat
 Edema pda kedua kaki dan tungkai
 Kekuatan otot menurun
 Kuku kebiruan
Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
 Pemeriksaan darah lengkap dan urine lengkap
 Anemia
2) Foto thorax
 Pembesaran jantung
 Edema paru
3) Pulse oksimetri
 SPO2 < 95%
4) EKG
 Gangguan irama jantung, sistem konduksi jantung, adanya
kardiomegali, tanda penyakit perikardium, iskemi atau
infark, dan aritmia
5) Echokardiografi
 Untuk melihat stuktur dan fungsi
Analisa Data dan Masalah
No. Data Penunjang Etiologi Masalah
1 DS: Takikardi Penurunan curah
- Klien merasakan jantung
mudah lelah Edema

10
(Keletihan).
DO: Keletihan
- Frekuensi pernapasan
26 x/ menit (dipsnea). Perubahan warna kulit
- Takikardi. abnormal
- Edema.
- Perubahan warna kulit Dipsnea
abnormal.
Penurunan curah
jantung
2 DS: Kehilangan napsu makan Intoleran aktivitas
- Klien mengatakan
kehilangan napsu Produksi urin meningkat
makan.
- Klien memiliki Konstipasi
riwayat diet tinggi
garam Ketidakseimbangan antara
DO: suplai makanan dan
- Produksi urin kebutuhan oksigen
meningkat.
- Konstipasi akibat Kekuatan otot menurun
konsumsi suplemen
zat besi. Intoleran aktivitas
- Kekuatan otot
menurun.
3 DS: Peningkatan denyut nadi Ansietas
- Riwayat penyakit
jantung membuat Peningkatan frekuensi
klien khawatir dalam pernapasan
proses kehamilan dan
kelahiran. Penurunan produktivitas

11
- Ancaman status
terkini. Ancaman status terkini
DO:
- Keletihan Ansietas
- Penurunan
produktivitas
- Peningkatan denyut
nadi
- Peningkatan frekuensi
pernapasan.

2.2.2 Diagnosa
a. Penurunan curah jantung (00029) d.d takikardi, edema,
keletihan, perubahan warna kulit abnormal, dispnea
b. Intoleran aktivitas (00092) b.d ketidakseimbangan antara
suplai makanan dan kebutuhan oksigen
c. Ansietas (00146) b.d ancaman pada status terkini

2.2.3 Intervensi
Tujuan:
a. Klien dapat mencari informasi tentang metode untuk mempertahankan
kesehatan kardiovaskuler, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
terkait kesehatan, dan mendapatkan perawatan kesehatan ketika tanda
peringatan muncul.
b. Klien dapat melakukan aktivitas rutin dan mengembalikan daya tahan
otot.
c. Klien dapat mengambil keputusan dan mengurangi perasaan gelisah.
Intervensi
Secara rutin mengecek pasien baik fisik dan psikologis .
Pastikan tingkat aktivitas pasien tidak membahayakan curah jantung.
Lakukan terapi relaksasi.
Instruksikan pasien dan keluarga untuk membatasi mengangkat/

12
mendorong barang dengan cara yang tepat.
Instruksikan pasien dan keluarga mengenai aturan berolahraga,
termasuk pemanasan, peregangan dan pendinginan sebagaimana
mestinya.
Instruksikan pasien dan keluara mengenai pertimbangan khusus terkait
aktivitas sehari-hari.
Bantu pasien untuk mengenali perasaannya seperti adanya cemas,
marah, atau sedih.
Fasilitasi pasien untuk mengidentifikasi pola respon yang biasanya di
pakai ketika menghadapi rasa takut.
Berikan dukungan selama fase mengingkari (denial), marah, tawar
menawar, dan fase menerima dalam proses berduka.
Dorong untuk bicara atau menangis sebagai cara untuk menurunkan
respon emosi.

13
2.2.4 Tindakan Keperawatan
a. Mengecek pasien baik fisik dan psikologis secara rutin.
b. Memastikan tingkat aktivitas pasien tidak membahayakan curah
jantung.
c. Melakukan terapi relaksasi.
d. Menginstruksikan pasien dan keluarga untuk membatasi mengangkat/
mendorong barang dengan cara yang tepat.
e. Menginstruksikan pasien dan keluarga mengenai aturan berolahraga,
termasuk pemanasan, peregangan dan pendinginan sebagaimana
mestinya.
f. Menginstruksikan pasien dan keluara mengenai pertimbangan khusus
terkait aktivitas sehari-hari.
g. Membantu pasien untuk mengenali perasaannya seperti adanya cemas,
marah, atau sedih.
h. Memfasilitasi pasien untuk mengidentifikasi pola respon yang
biasanya di pakai ketika menghadapi rasa takut.
i. Memberikan dukungan selama fase mengingkari (denial), marah,
tawar menawar, dan fase menerima dalam proses berduka.
j. Mendorong untuk bicara atau menangis sebagai cara untuk
menurunkan respon emosi.
2.2.5 Evaluasi
a. Tanggal/pukul evaluasi dalam melakukan intervensi guna mencapai
tujuan.
b. Apakah sudah tercapai tujuan tersebut?
c. Revisi rencana keperawatan? Teratasi sebagian? Lanjutkan intervensi?
Atau hentikan intervensi?

14
BAB 3. KERANGKA KONSEP

Kehamilan dengan :

Kelainan Penyakit jantung Prolaps katup Stenosis Endokarditis Kardiomiopati


kongenital jantung reumatik mitral aorta peripartum

Pirau dari atrium Terhambatnya Daun katup Hambatan Gagal jantung Gagal jantung
kiri ke atrium aliran darah mengalami prolaps ejeksi kongestif kongestif
kanan dari atrium ke ke atrium kiri pada ventrikel
ventrikel sistol kiri
ventrikel,sehingga
darah mengalir balik

Penurunan
curah jantung

hipoksemia
15 Sesak nafas
Keletihan
Beban kerja jantung meningkat
Nafsu makan Suplai oksigen
turun keletihan ke jantung
menurun

Intoleransi Nyeri dada


aktifitas

Kondisi dan prognosis


penyakit

Ansietas

16
BAB 4. ANALISIS JURNAL

Volume
No Tahun
Penulis Judul (Nomor) Hasil
. Terbit
Jurnal
1. I Gusti Ngurah Karakteristik 2019 50 (3): Penyakit jantung pada kehamilan menjadi salah satu
Warsita, Ketut pasien hamil 498-502 penyebab kematian maternal non-obstetrik terbanyak
Sura Negara, Anak dengan penyakit di Bali. Pada penelitian ini terhitung dari periode
Agung Gede Putra jantung di RSUP Januari 2016 – Desember 2017 didapatkan 45 kasus
Wiradnyana, Made Sanglah kehamilan dengan penyakit jantung di RSUP Sanglah
Bagus Dwi Aryana Denpasar Denpasar dengan pervalensi 2,34% dari seluruh
persalinan.
2. Felicity Mayer, Multidisciplinary 2018 85: 96- Bukti ilmiah mengenai penanganan ibu hamil dengan
Debra Bick, Cath care for pregnant 105 penyakit jantung yang dilakukan dengan kolaborasi
Taylor women with semua multidisiplin masih terbatas. Namun tindakan
cardiac disease: kolaborasi para multidisiplin untuk penanganan ibu
A mixed methods hamil dengan penyakit jantung sangat dibutuhkan.
evaluation

17
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penyakit jantung pada kehamilan merupakan salah satu penyebab
morbiditas dan mortalitas tertinggi dalam kehamilan dan persalinan. Pada ibu
hamil dengan riwayat gangguan jantung akan menyebabkan kerja jantung semakin
berat pada trimester kedua. Pada kondisi ini akan terjadi peningkatan denyut
jantung yang menyebabkan ibu hamil mengalami kelelahan. Apabila penyakit
jantung pada kehamilan sudah parah ibu hamil akan kesulitan dalam beraktivitas,
hal ini disebabkan karena munculnya gejala payah jantung bahkan saat
beristirahat.

5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah ibu hamil yang memiliki riwayat
penyakit jantung untuk segera memeriksakan ibu dan janin ke pelayanan
kesehatan. Dibutuhkan pula pendidikan kesehatan mengenai kehamilan ibu
dengan penyakit jantung sehingga dapat dilakukan upaya preventif dan ibu dapat
menjalankan proses kehamilan serta kelahiran bayi dengan normal.

18
DAFTAR PUSTAKA

Mayer, F., D. Bick, dan C. Taylor. 2018. Multidisciplinary care for pregnant
women with cardiac disease: a mixed methods evaluation. International
Journal of Nursing Studies. 85(May):96–105.
Warsita, I. G. N., K. S. Negara, A. Agung, G. Putra, M. Bagus, dan D. Aryana.
2019. Karakteristik pasien hamil dengan penyakit jantung di rsup sanglah
denpasar. 50(3):498–502.
Rahmatullah, I. 2016. Menjalani Kehamilan dan Persalinan yang Sehat.
Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.
Herdman, T. H., dan S. Kamitsuru. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.
Bulechek, G. M., H. K. Butcher, J. M. Dochterman, dan C. M. Wagner. 2013.
Nursing Interventions Classification. Singapura: Elsevier.
Morehead, S., M. Johnson, M. L. Maas, dan E. Swanson. 2013. Nursing
Outcomes Classification. Singapura: Elsevier.

19

Anda mungkin juga menyukai