N DENGAN
PADLANURSABANIAH MANONJAYA
TUGAS AKHIR
Oleh :
N. EUIS PIROH
NIM. P2.06.20.3.17.121
TASIKMALAYA
2018
i
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. N DENGAN
PADLANURSABANIAH MANONJAYA
TUGAS AKHIR
Tasikmalaya
Oleh :
N. EUIS PIROH
NIM. P2.06.20.3.17.121
TASIKMALAYA
2018
i
LEMBAR PERSETUJUAN
MANONJAYA
NIM : P2.06.20.3.17.121
Pembimbing 1 Pembimbing 2
MANONJAYA
NIM : P2.06.20.3.17.121
Penguji
Hj. Peni Cahyati, S.Kp.,M.Kes H. Asep Riyana, S.Kep.,Ners.,MA.Kes Dudi Hartono,Ns., M.Kep
NIP: 195912021980031001 NIP: 197601012001121002 NIP: 197105121992931002
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P2 0620317121
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis yang saya susun ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atas pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa karyatulis ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas pembuatan tersebut.
N. Euis Piroh
P2 0620317121
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis yang
Manonjaya”
Adapun penyusun Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai salah satu syarat
mengikuti pendidikan dan penyusunan Proposal Karya Tulis ini penulis mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempata ini penulis
1. Ibu Hj. Betty Suprati, S.Kp. M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tasikmalaya.
2. Bapak Dudi Hartono, Ners, M.Kep selaku Ketua Jurusan Program Studi D
3. Ibu Lia Herliana S.Kep, Ners, M.Kep selaku Ketua Program Studi D III
bimbingan.
v
5. Bapak Drs. Unang Arifin, M.Kes selaku pembimbing 2 yang penuh
bimbingan.
7. Suami serta anak anak tercinta dan seluruh keluarga yang selalu
pihak yang telah turut serta membantu penyelesaian proposal karya tulis
ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam penulisan proposal karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penuliskan mengharapkan kritik, saran, dan
bimbingan lebih lanjut untuk kesempurnaan proposal karya tulis ilmiah ini
Penulis
vi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. N DENGAN GANGGUAN
HALUSINASI DENGAR DI YAYASAN PADLANURSABANIAH
MANONJAYA
ABSTRAK
vii
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. N DENGAN GANGGUAN
HALUSINASI DENGAR DI YAYASAN PADLANURSABANIAH
MANONJAYA
ABSTRAC
viii
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................... 4
C. Manfaat .................................................................................................................. 5
BAB II................................................................................................................................. 6
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 6
A. Konsep Biomedis ................................................................................................... 6
B. Konsep Masalah Keperawatan Halusinasi ....................................................... 11
C. Konsep Asuhan Keperawatan............................................................................ 19
BAB III ............................................................................................................................... 29
METODE TUGAS AKHIR .................................................................................................... 29
A. Desain Tugas Akhir ............................................................................................... 29
B. Subyek Tugas Akhir .............................................................................................. 29
C. Batasan Istilah (Defenisi Konseptual) .................................................................. 29
D. Lokasi Dan Waktu Tugas Akhir............................................................................. 30
E. Prosedur Tugas Akhir ........................................................................................... 30
F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................. 30
BAB IV ............................................................................................................................. 32
HASIL KARYA TULIS ILMIAH DAN PEMBAHASAN .............................................. 32
A. KARYATULIS ILMIAH ................................................................................... 32
B. Pembahasan ......................................................................................................... 52
BAB V .............................................................................................................................. 68
PENUTUP ........................................................................................................................ 68
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 68
B. SARAN ................................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 72
LAMPIRAN...................................................................................................................... 73
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berjalan selaras dengan orang lain (UU Kesehatan Jiwa No.3 Tahun 1966 dalam
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Disability Adjusted Life Year (DALY),
dimana masalah kesehatan jiwa berada pada urutan ketiga (10%) setelah penyakit
infeksi dan parasit (22,9%) serta kecelakaan (11%) yang berkontribusi terhadap
sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita
gangguan jiwa bertambah. Data dari World Health Organitation (WHO) ada
sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan jiwa. Indonesia sendiri
diperkirakan sebanyak 264 dari 1.000 anggota rumah tangga mengalami gangguan
masyarakat yang sangat tinggi, yakni empat diagnose yang paling banyak di
1
Indonesia adalah rasa cemas, depresi, penyalahgunaan obat, kenakalan remaja
dari 28 juta orang, dengan kategori gangguan jiwa ringan 11,6% dari populasi dan
0,46% menderita gangguan jiwa berat. Data jumlah gangguan jiwa terus
bertambah, data dari 33 rumah sakit jiwa (RSJ) diseluruh Indonesia hingga kini
jumlah penderita gangguan jiwa berat mencapai 2,5 juta orang. 11,6% penduduk
atau berkisar 19 tahun mengalami gangguan jiwa berat atau sekitar 1 juta
penduduk (http://etd.eprints.ums.ac.id).
Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku yang secara klinis
hendaya pada satu atau lebih kehidupan manusia. Gangguan jiwa diklasifikasi
merupakan gangguan persepsi sensori tentang suatu objek atau gambaran dan
pikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar meliputi semua
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi (Muhith 2011, h. 212). Halusinasi bisa
berupa suara-suara yang bising atau mendengung, dan yang paling sering berupa
2
Akibatnya pasien menjadi marah, bahkan mencederai diri, orang lain dan
lingkungan yang terjadi karena suara halusinasi tersebut. Pasien juga terlihat
menganggap halusinasi datang dari setiap tubuh atau diluar tubuhnya, halusinasi
Data pasien di Rumah Sakit dr. Soekardjo Tasikmalaya pada tahun 2015
terdapat pasien halusinasi sejumlah 171 pasien, dan pada tahun 2015 sejumlah
jumlah pasien 291 ,yang kedua resiko perilaku kekerasan dengan jumlah pasien
56, yang ketiga defisit perawatan diri dengan jumlah pasien 54, yang keempat
harga diri rendah dengan jumlah pasien 47, dan yang terakhir yaitu menarik diri
gangguan jiwa sampai tahun 2018 sebanyak 124 orang, diantaranya adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.1
JenisPenyakit L P Jumlah %
1. Skizofrenia 37 31 68 18.2 %
2. Depresi 6 12 18 6.8%
3. Epilepsi 6 6 12 1,0%
4. PSM (psikosomatik) 6 20 26 47,6%
Sumber : Data Puskesman Manonjaya s/d bulan Juni 2018
3
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penyakit Skizofrenia menduduki
Keselamatan, Kebutuhan Rasa Cinta dan Memiliki, Kebutuhan Harga Diri dan
Dari uraian di atas maka Penulis berminat untuk menyusun karya tulis
ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Ny. H dengan Halusinasi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
pendengaran dapat :
pendengaran.
pendengaran.
pendengaran.
4
d. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana pada pasien
C. Manfaat
3. Bagi Penulis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Biomedis
1. Pengertian skizofrenia
Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu “Skizo” yang artinya retak
atau pecah (split), dan “frenia” yang artinya jiwa. Dengan demikian
Sadock, 2010).
skizofrenia adalah gangguan jiwa yang menetap, bersifat kronis dan bisa
a. Fase prodromal
6
Biasanya timbul gejala-gejala non spesifik yang lamanya
bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset
mengatakan “orang ini tidak seperti yang dulu”. Semakin lama fase
b. Fase aktif
Hampir semua individu datang berobat pada fase ini. Apabila tidak
c. Fase residual
7
3. Jenis Skizofrenia
a. Skizofrenia simpleks
b. Skizofrenia hebefrenik
timbul pada masa remaja atau antara 15–25 tahun. Gejala yang
8
c. Skizofrenia katatonik
d. Skizofrenia Paranoid
2010).
f. Skizofrenia residual
9
gejala-gejala sekunder. Keadaan ini timbul sesudah beberapa kali
g. Skizofrenia skizoafektif
4. Penatalaksanaan Skizofrenia
skizofrenia. Hal ini diberikan dengan kombinasi satu sama lain dan
dengan jangka waktu yang relatif cukup lama. Terapi skizofrenia terdiri
masyarakat
10
d. Level pertama adalah pelayanan kesehatan jiwa komunitas.
Penerapan nyata yang dilakukan oleh pihak RSJ melalui 4 level tersebut
yaitu:
bansos.
1. Definisi Halusinasi
tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien
11
(Herman, 2011 hal 109). Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan
tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar
adalah gangguan psikotik atau mental yang timbul secara tiba-tiba tanpa
2. Etiologi
diantaranya adalah :
a. Faktor Predisposisi
12
dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stres. Diperoleh
1) Faktor genetik
2) Faktor perkembangan
kecemasan.
3) Faktor neurobiology
Ditemukan bahwa kortex pre frontal dan kortex limbic pada klien
13
4) Faktor neurotransmitter
5) Faktor biokimia
6) Teori virus
7) Psikologis
8) Faktor sosiokultural
dibesarkan.
14
b. Faktor Presipitasi
3. Tahapan Halusinasi
a. Fase comforting yaitu fase yang menyenangkan. Pada fase ini masuk
bibir tanpa suara, pergerakan mata cepat, respon verbal yang lambat
dan berfikir sendiri jadi dominan. Mulai dirasakan ada bisikan yang
15
tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu, dan dia dapat
takut, tidak berdaya, hilang kontrol, dan tidak dapat berhubungan secara
16
4. Jenis halusinasi
a. Halusinasi pendengaran
sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan
atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidungan
atau bau yang lain. Ini sering terjadi pada seseorang pasca serangan
d. Halusinasi pengecapan
e. Halusinasi perabaan
f. Halusinasi canesthetic
17
g. Halusinasi kinestetika
5. Rentang Respon
dan interpretasi awal dari suatu stimulus berdasarkan informasi yang diterima
melalui panca indera. Respon neuro biologis sepanjang rentang sehat sakit
berkisar dari adaptif pikiran logis, persepsi akurat, emosi konsisten, dan
18
C. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
pengkajian.
19
melalui observasi atau pemeriksaan secara langsung oleh perawat.
Data subjektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh klien
b. Analisa data
20
Halusinasi - Klien seperti sedang - Seperti mengecap
pengecapan merasakan makanan sesuatu, gerakan
tertentu, rasa tertentu atau mengunyah, meludah
mengunyah sesuatu atau muntah
Cenesthetic & - Klien melaporkan bahwa - Klien terlihat menatap
kinestic hallucination fungsi tubuhnya tidak dapat tubuhnya sendiri dan
terdeteksi misalnya tidak terlihat merasakan
adanya denyutan di otak, sesuatu yang aneh
atau sensasi pembentukan tentang tubuhnya
urine dalam tubuhnya,
perasaan tubuhnya
melayang di atas bumi
c. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
2. Diagnosis Keperawatan
21
potensi dari individu, keluarga atau masyarakat terhadap masalah
berikut :
22
obat
- Masukkan dalam
jadwalnya harian
pasien
Setelah…kali SP 2
interaksi pasien - Evaluasi kegiatan
mampu : yang lalu ( SP 1 )
- Menyebutkan - Latih berbicara /
kegiatan yang bercakap-cakap
sudah dengan orang lain saat
dilakukan halusianasi muncul
- Memperagak - Masukkan dalam
an cara jadwal kegiatan pasien
bercakap-
cakap dengan
orang lain
Setelah…kali SP 3
interaksi pasien - Evaluasi kegiatan
mampu : yang lalu (SP 1 dan
- Menyebutkan SP 2)
kegiatan yang - Latih kegiatan agar
sudah halusinasi tidak
dilakukan muncul Tahapan :
- Memuat - Jelaskan pentingnya
jadwal aktivitas yang teratur
kegiatan untuk mengatasi
sehari-hari halusinasi
dan mampu - Diskusikan aktivitas
memperagaka yang biasa dilakukan
nnya oleh pasien
- Latih pasien
melakukan aktivitas
- Susun jadwal
aktivitas sehari-hari
sesuai dengan
aktivitas yang telah
dilatih (dari bangun
pagi sampai tidur
malam)
- Pantau pelaksanaan
jadwal kegiatan,
berikan penguatan
terhadap perilaku
yang positif
Setelah...kali SP 4
interaksi pasien - Evaluasi kegiatan
mampu : yang lalu (SP 1,SP 2
dan SP 3)
- Menyebutkan
kegiatan yang
sudah
dilakukan
23
Keluarga Setelah..kali SP 1
mampu pertemuan - Identifikasi masalah
merawat pasien keluarga mampu keluarga dalam
di rumah dan m menjelaskan merawat pasien
enjadi sistem tentang halusinasi - Jelaskan tentang
pendukung yang halusinasi :
efektif untuk a. Pengertian halusinasi.
pasien b. Jenis halusinasi yang
pasien alami.
c. Tanda dan gejala
halusinasi.
d. Cara merawat pasien
halusinasi(cara
berkomunikasi, pembe
rian obat dan
pemberian aktivitas
pada pasien)
Setelah..kali SP 2
pertemuan - Evaluasi kemampuan
keluarga mampu : keluarga ( SP1)
- Menyelesaika - Latih keluarga
n merawat pasien
kegiatanyang - Rencana tindak lanjut
sudah keluarga/jadwal
dilakukan keluarga untuk
- Memperagak merawat pasien
an cara
merawat
pasien
Setelah..kali SP 3
pertemuan - Evaluasi kemampuan
keluargamampu : keluarga( SP 2)
- Menyebutkan - Latih keluarga
kegiatan yang merawat pasien
sudah - Rencana tindak lanjut
dilakukan keluarga/ jadwal kelua
- Memperagak rga untuk merawat pas
an cara ien
merawat
pasien serta
mampu
membuat
rencana
tindak lanjut
Setelah..kali SP 4 :
pertemuan - Evaluasi kemampuan
keluarga mampu : keluarga
- Menyebutkan - Evaluasi kemampuan
kegiatan yang pasien
sudah - Rencana tindak lanjut
dilakukan keluarga :
24
- Melaksanakan a. Follow up
follow up b. Rujukan
/rujukan
4. Implementasi
untuk diperhatikan terkait dengan standar tindakkan yang telah dan aspek
2014).
1) SP 1
25
2) SP 2
halusianasi muncul
3) SP 3
halusinasi
4) SP 4
1) SP 1
a) Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
26
(2) Jenis halusinasi yang pasien alami.
pasien)
2) SP 2
pasien
3) SP 3
4) SP 4
(1) Follow up
(2) Rujukan
27
5. Evaluasi
menjadi dua jenis, yaitu (1) evaluasi proses atau evaluasi formatif, yang
dilaksanakan.
dilaksanakan.
apakah masalah masih tetap ada, muncul masalah baru, atau ada data yang
28
BAB III
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara
oleh peneliti adalah melihat penerapan Asuhan Keperawatan Jiwa pada Ny. H
Subyek dalam studi kasus ini adalah idividu Ny. N yang mengalami
Manonjaya.
29
interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien atau
perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang mendekat (yang
(dunia luar).
2018)
30
G. Keabsahan Data
Data yang didapatkan pada laporan studi kasus ini bisa dikatakan
Padlanursabaniah.
31
BAB IV
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas klien
Nama : Ny.N
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
2) Alasan masuk
3) Faktor predisposisi
anaknya, klien orang yang selalu ingin memiliki apa yan dimiliki
oleh orang lain yang lebih dari dirinya, dan klien juga selalu
32
melahirkan anak ke 4nya, dan klien sudah di bawa ke Ustad dan
yayasan tersebut.
4) Pemeriksaan fisik
1) Tanda-tanda Vital
5) Psikososial
a) Genogram
Keterangan :
: perempuan
: klien
: garis keturunan
33
b) Konsep Diri
1) Gambaran diri
2) Identitas Diri
3) Peran
4) Ideal Diri
34
5) Harga Diri
6) Hubungan Sosial
c) Status mental
1) Penampilan
35
2) Pembicaraan
dimengerti.
a) Aktvitas Motorik
membuka bajunya.
b) Alam Perasaan
c) Afek
kurang,
e) Persepsi
36
suara itu adalah suara wanita dan kadang laki-laki. Klien juga
siang dan malam hari, klien mendengar suara itu saat dia
berdo’a dan minta perlindungan dari Allah SWT agar suara itu
bisa hilang.
f) Proses Fikir
g) Isi Pikir
h) Tingkat Kesadaran
37
juga mengetahui kalau saat ini sedang di Yayasan
Padlanursabaniah Manonjaya.
i) Memori
empat anaknya.
k) Kemampuan Penilaian
“Apabila ibu diminta milih maka ibu milih makan dulu atau
baru mandi, karena setelah makan harus cuci piring nanti bisa
38
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Manonjaya
(1) Makan
(2) Minum
(4) Mandi
sekali keramas.
(5) Berpakaian
39
(6) Istirahat / Tidur
jam tiap harinya, pada siang hari Ny.N tidur kurang lebih 1
jam dan tidur malam dari jam 21.00 wib sampai 04.00 wib,
mendengar suara-suara.
n) Mekanisme koping
teman”.
40
2. Analisa data
TABEL 4.1
41
3. Aspek Medis
b. Terapi Medis :
1) Terapi farmakologi
TABEL 4.2
NAMA OBAT
4. Pohon Masalah
a. BAGAN
MASALAH KEPERAWATAN
Isolasi sosial
5. Diagnosa Keperawatan
a. Halusinasi Pendengaran
b. Isolasi Sosial
42
7. Rencana Keperawatan
TABEL 4.3
KRITERIA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
EVALUASI
TUM : Setelah 1x interaksi 1. Beri salam/panggil nama 1. Untuk menjaga
1 Klien dapat klien menunjukan klien. saling percaya
mengontrol tanda-tanda percaya 2. Sebutkan nama perawat 2. Agar mengetahui
halusinasinya. kepada penulis : sambil berjabat tangan. nama penulis
1. Ekpresi wajah klien 3. Jelaskan maksud 3. Untuk mengetahu
TUK 1 : bersahabat. hubungan interaksi. maksud dan tujuan
Klien dapat 2. Klien menunjukkan 4. Jelaskan tentang kontrak 4. Agar klien
membina hubungan rasa senang. yang akan dibua. bersedia mengikuti
saling percaya. 3. Ada kontak mata. 5. Beri rasa aman dan sikap yang telah
4. Klien mau berjabat empati direncanakan
tangan. 6. Lakukan kontak singkat 5. Agar klien
5. Klien tapi sering nyaman dengan
mau menyebutkan adanya penulis
nama. 6. Agar klien tidak
6. Klien jenuh dan
mau menjawab sal mengamul
am.
7. Klien
mau duduk berda
mpingan
dengan penulis.
8. Klien
bersedia mengung
kapkan masalah y
ang dihadapi.
TUK 2 : Setelah 2x interaksi 1. Lakukan kontak sering 1 Agar klien percaya
Klien dapat klien menunjukan dan singkat secara dan mengetahui
mengenal tanda-tanda percaya bertahap. tentang kondisi
halusinasinya kepada penulis : 2. Observasi tingkah laku pasien saat
(jenis, Klien dapat klien terkait dengan wawancara
waktu, isi, situasi, menyebutkan jenis, halusinasinya : bicara 2 agar mengetahui
frekuensi, dan waktu, isi, situasi, dan tertawa tanpa tentan halusinasi.
respon saat frekuensi, dan respon stimulus, mengarahkan 3 Untuk menentukan
timbulnya timbulnya halusinasi telinga kekiri, kekanan, intervensi
halusinasi). kedepan seolah olah selanjutnya.
klien mendengar suara- 4 Untuk menentukan
suara. intervensi
3. Bantu klien mengenal selanjutnya.
halusinasinya : 5 Untuk menentukan
a. Tanyakan apakah intervensi
ada suara yang selanjutnya.
didengar. 6 Agar klien tetap
b. Tanyakan apa yang percaya
dikatakan
halusinasinya.
c. Katakan penulis
43
KRITERIA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
EVALUASI
percaya bahwa klien
mendengar suara
itu, namun perawat
sendiri tidak
mendengarnya.
d. Katakan bahwa
klien lain juga ada
yang seperti itu.
e. Katakan bahwa
perawat akan
membantu klien
4. Diskusikan dengan klien
:
a. Situasi yang
menimbulkan/ tidak
menimbulkan
halusinasi.
b. Waktu dan
frekuensi terjadinya
halusinasi.
5. Diskusikan dengan klien
apa yang dirasakan jika
terjadi halusinasi
(marah, takut, sedih dan
senang).
6. Beri kesempatan klien
untuk mengungkapkan
perasaannya.
7. Pemberian obat atas
intruksi dari dokter
TUK 3 : Setelah 2x interaksi 1. Identifikasi bersama 1. Agar mengetahui
Klien dapat klien menunjukan klien cara tindakan yang keadaan klien dan
mengontrol tanda-tanda percaya dilakukan jika terjadi memudahkan
halusinasinya. kepada penulis : halusinasi. melakukan
1. Klien dapat 2. Diskusikan manfaat cara intervensi
menyebutkan yang digunakan klien, selanjutnya.
tindakan yang jika bermanfaat beri 2. Agar klien
biasanya dilakukan Pujian. melakukan
untuk 3. Diskusikan cara baru kegiatan yang telah
mengendalikan untuk memutus/ di jadwalkan.
halusinasinya. mengontrol timbulnya 3. Agar halusinasi
2. Klien dapat halusinasi dengan cara : hilang dan tidak
menyebutkan cara a. Menghardik. datang kembali.
baru untuk b. Menemui orang lain 4. Untuk memulihkan
mengontrol untuk bercakap- kondisi klien.
halusinasi. cakap. 5. Mengetahui paham
3. Klien dapat c. Melakukan kegiatan dan tidaknya klien.
memilih cara yang biasa
mengatasi dilakukan.
halusinasi seperti 4. Bantu klien memilih dan
yang telah melatih cara mengontrol
didiskusikan halusinasinya secara
dengan penulis. bertahap.
44
KRITERIA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
EVALUASI
4. Klien dapat 5. Beri kesempatan kepada
melaksanakan cara klien untuk melakukan
yang telah dipilih cara yang telah dilatih,
untuk evaluasi hasilnya, dan
mengendalikan beri pujian jika berhasil.
halusinasi.
5. Klien dapat
mencoba cara
menghilangkan
halusinasi.
TUK 4 : 1. Keluarga menyataka 1. Buat kontrak waktu, te 1. Keluarga mampu
Klien dapat n setuju untuk men mpat, dan topik membantu untuk
dukungan dari gikuti dengan keluarga saat kesembuhan klien
keluarga dalam pertemuan dengan p keluarga berkunjung. 2. karena dukungan
mengontrol enulis. 2. Diskusikan pada keluarg keluarga sangat
halusinasinya. 2. Keluarga mampu a tentang pengertian hal penting.
menyebutkan penger usinasi, 3. Agar keluarga
tian, tanda dan tanda dan gejala halusin mengetahui.
gejala, proses terjad asi, proses terjadinya ha 4. Agar keluarga
inya halusinasi dan lusinasi, serta mengetahu cara
tindakan untuk men cara yang dapat perawatan pasien
gendalikan dilakukan klien dan kel jiwa.
halusinasi. uarga untuk memutus h 5. Agar
alusinasi. meminumnya
3. Jelaskan tentang obat- dengan teratur.
obatan halusinasi. 6.
4. Jelaskan cara merawat
anggota keluarga yang
halusinasi dirumah
misalnya
beri kegiatan, jangan bi
arkan sendirian, makan
bersama
5. Anjurakan pengurus
yayasan untuk
memantau obat-
obatan dan cara pem-
beriannya untuk mengata
si halusinasi.
TUK 5 : Setelah 3x interaksi 1. Diskusikan dengan klien 1. Agar keluarga
Klien dapat klien menunjukan dan keluarga tentang mengetahui jadwal
memanfaatkan obat tanda-tanda percaya dosis, frekuensi dan minum obat dan
dengan baik. kepada penulis : manfaat minum obat. mengingatkan
1. Klien dapat 2. Anjurkan klien meminta klien jika klien
menyebutkan sendiri obat pada lupa.
manfaat, dosis dan perawat dan merasakan 2. Agar mengetahui
efek samping obat. manfaatnya. kondisi klien.
2. Klien dapat 3. Anjurkan klien bicara 3. Agar klien
mendemonstrasika dengan penulis tentang mengetahui dan
n penggunaan obat manfaat dan efek meminumnya.
dengan benar. samping minum obat 4. Agar
3. Klien dapat yang dirasakan mengetahuinya.
informasi tentang 4. Diskusikan akibat 5. Agar klien teratur
45
KRITERIA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
EVALUASI
efek dan efek berhenti mengonsumsi meminum obat.
samping obat. obat-obat tanpa
4. Klien dapat konsultasi.
memahami akibat 5. Bantu klien
berhentinya menggunakan obat
mengonsumsi obat- dengan prinsip 6 benar
obat tanpa
konsultasi.
5. Klien dapat
menyebutkan
prinsip 6 benar
penggunaan obat
TABEL 4.4
Catatan Perkembangan
Hari Pertama
No.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
Data Subjektif : S:
1. Klien mengatakan “Saya - Klien mengatakan senang berkenalan dengan penulis.
suka mendengar suara - Klien mengatakan “Saya suka mendengar suara wanita
cewek dan dan laki-laki, kadang-kadang suara orang yang menyuruh
cowokmenyuruh saya untuk membawa benda tajam dan menyuruh
membawa benda tajam membuka baju. Suara-suara itu muncul kadang-kadang 2
,kadang-kadang suara kali dalam 1 hari biasanya muncul kalau saya lagi
orang yang menyuruh menyendiri dan melamun, lama suara itu ± 5 menit, saya
saya untuk mati. Suara- merasa cemas dan takut kalau suara-suara itu muncul “.
suara itu muncul kadang- - Klien mengatakan bersedia memasukan cara yang telah
kadang 2 kali dalam 1 dilatih kedalam jadwal harian.
hari biasanya muncul O :
kalo saya lagi menyendiri - klien kooperatif saat diajak interaksi.
dan melamun, lama suara - Klien mau membina hubungan saling percaya
itu ± 5 menit“. dengan penulis.
- Kontak mata klien ada saat interaksi.
Data Objektif : - Klien mau menjawab pertanyaan yang
- Klien tampak bingung. diberikan oleh penulis.
- Berbicara sendiri. - Klien mau menceritakan masalahnya .
- Klien kadang bicara - Klien mau
sendiri. memperhatikan cara menghardik yang diajarkan dan
46
No.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
- Klien kadang mondar- mau mempraktekkannya dengan benar.
mandir. A:
- Koping maladaptif. Halusinasi muncul 2x sehari
P:
Diagnosa Keperawatan Klien :
Halusinasi Pendenaran - Motivasi klien utuk melakukan menghardik halusinasi
secara mandiri sesuai jadwal yaitu setiap pagi jam 09.00 ,
Tindakan Keperawatan : siang jam 13.00 dan malam jam 22.00
SP1 Halusinasi Penulis :
1. Melakukan - Evaluasi SP1 Halusinasi
binahubungan saling - Monitor klien latihan menghardik sesuai dengan jadwal
percaya yang telah disusun.
dengan klien. - Lanjutkan SP2
2. Menanyakan tentang Halusinasi
perasaan klien. Paraf
3. Mengidentifikasi
halusinasi yang N. Euis Piroh
dialami klien (jenis,
isi, frekuensi, waktu,
situasi, dan respon).
4. Menjelaskan kepada
klien cara-cara untuk
mengontrol
halusinasi.
5. Melatih klien cara
mengontrol halusinas
i dengan cara yang
pertama yaitu
menghardik
halusinasi.
6. Memberikan
kesempatan kepada
klien untuk
melakukan cara yang
sudah diajarkan.
7. Memberikan
reirforcement positif
kepada klien.
8. Melakukan Evaluasi
terhadap perasaan
klien setelah latihan
mengontrol halusinasi
dengan cara
menghardik.
9. Memasukan latihan
menghardik
halusinasi dalam
jadwal kegiatan
harian klien.
10. Memberikan terapi
obat atas intruksi
dokter
47
TABEL 4.5
Catatan Perkembangan
Hari Kedua
No.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
1. Data Subjektif : S:
Klien mengatakan tidak
suka berkumpul dengan - Klien mengatakan perasaanya hari ini senang bertemu
teman-temannya maupun lagi dengan penulis.
pemilik yayasan. - Klien mengatakan “Saya masih suka mendengar suara
wanida dan laki-laki, kadang-kadang suara orang yang
Data Objektif : menyuruh saya untuk membawa bendatajam dan membuka
- Klien terlihat lebih suka baju. Suara-suara itu muncul kadang-kadang 2 kali dalam 1
menyendiri dikamarnya hari biasanya muncul kalau saya lagi menyendiri dan
dan melamun. melamun, lama suara itu ± 5 menit“.
- Kontak mata kurang. - Klien mengatakan kalau kemarin sudah diajarkan
bagaimana cara untuk menghardik halusinasi.
Dianosa Keperawatan : - Klien mengatakan setelah menghardik suara-suara yang
Isolasi Sosial didengarnya itu hilang.
- Klien mengatakan mau
Tindakan Keperawatan : diajari cara mengontrol halusinasi dengan menemui ora
SP2 Halusinasi ng lain untuk bercakap-cakap dan mau mempraktekanya.
1. Melakukan bina
hubungan saling O:
percaya dengan klien
dan mengingatkan - Klien kooperatif
kembali nama penulis. - Klien mau melakukan kontak mata dengan perawat.
2. Menanyakan tentang - Klien mampu mengajak bercakap-cakap dengan perawat
perasaan klien. meskipun hanya sebentar.
3. Menanyakan pada - Klien mau memasukan kedalam jadwal harian.
klien apakah
halusinasinya masih A:
muncul. Klien dapat menghardik halusinasi
4. Validasi jenis, isi,
waktu, frekuensi, P:
situasi dan respon Klien :
klien terkait - Motivasi klien utuk segera menemui perawat atau klien
halusinasinya. lain dan bercakap-cakap jika halusinasinya muncul.
5. Mengevaluasi cara Penulis :
mengontrol halusinasi - Evaluasi SP2 Halusinasi
dengan cara pertama - Penulis selalu siap ketika klien mengajak bercakap-cakap
yang sudah diajarkan saat halusinasinya muncul.
dan mengevaluasi - Lanjut SP3 Halusinasi
jadwal kegiatan harian
klien.
48
No.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
6. Melatih klien Paraf
mengontrol halusinas
i dengan cara yang N. Euis Piroh
kedua yaitu bercakap-
cakap bersama orang
lain.
7. Memberi kesempatan
kepada klien untuk
mempraktekan cara
bercakap-cakap
dengan orang lain.
8. Memberikan
reirforcement positif
kepada klien.
9. Melakukan evaluasi
terhadap perasaan
klien setelah latihan
mengontrol halusinasi
dengan cara yang
kedua yang telah
diajarkan.
10. Memasukan latihan
cara mengontrol
halusinasi dengan cara
menemui orang lain
untuk diajak bercakap-
cakap kedalam jadwal
kegiatan harian klien.
49
TABEL 4.6
Catatan Perkembangan
Hari Ketiga
No.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
1. Data Subjektif : S : - Klien mengatakan “Saya masih suka
Klien mengatakan “Saya merasa terganggu mendengar suara wanita dan laki-laki,
jika mendengar suara-suara menyuruh kadang-kadang suara orang yang
untuk membawa benda tajam, saya juga menyuruh saya untuk mengambil benda
jengkel dan rasanya ingin melempar barang- tajam dan membuka baju. Suara-suara itu
barang kalau suara-suara itu muncul “. muncul kadang-kadang 2 – 3 kali dalam 1
Klien mengatakan sebelum dibawa kesini hari biasanya muncul kalau saya lagi
klien marah-marah, melamun, dan suka menyendiri dan melamun, lama suara itu ±
menyendiri. 5 menit“.
- Klien mengatakan sudah melakukan cara
Data Objektif : yang diajarkan yaitu menghardik dan
- Pandangan kontak mata kurang. menemui orang lain untuk bercakap-cakap
- Nada suara cepat dan agak tinggi sesuai jadwal dan saat suara-suaranya
muncul.
Diagnosa Keperawatan : - Klien mengatakan selalu berusaha untuk
Halusinasi Pendengaran berkumpul dan melakukan aktivitas.
O:
Tindakan Keperawatan :
SP3 Halusinasi - Klien masih mengingat nama penulis,
1. Melakukan bina hubungan saling dan masih ingat cara mengontrol
percaya dengan klien dan halusinasi dengan cara pertama dan kedua
mengingatkan kembali nama penulis. (menghardik halusinasi dan menemui
2. Menanyakan tentang perasaan klien. orang lain untuk bercakap-cakap) yang
3. Menanyakan apakah halusinasinya sebelumnya telah diajarkan.
masih muncul. - Klien kooperatif saat diajak bicara.
4. Mengevaluasi cara mengontrol - Klien mau melakukan kontak mata
halusinasi dengan cara pertama dan dengan perawat.
kedua yang sudah diajarkan serta - Klien mampu menyebutkan kegiatan
mengevaluasi jadwal kegiatan harian apa saja yang biasa dilakukan yaitu
klien. menyapu, mencuci piring, melipat pakaian,
5. Melatih klien mengontrol halusinasi dan lain-lain.
dengan cara yang ketiga yaitu dengan - Klien mampu melakukan kegiatan yang
melakukan aktifitas terjadwal yang sudah dipilih dan dilatih dengan benar.
biasa dilakukan. - Klien mau memasukan kegiatan yang
6. Mengidentifikasi bersama klien cara sudah dipilih dan dilatih kedalam jadwal
atau tindakan yang dilakukan jika kegiatan harian.
terjadi halusinasi. A:
7. Mendiskusikan Halusinasi dapat teratasi
cara yang digunakan klien P :
yaitu melakukan aktivitas dan memb Klien :
eri pujian - Motivasi klien utuk belajar mengontrol
50
No.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
pada Klien jika bisa melakukannya. halusinasi dengan cara mengahardik, me
8. Memotivasi Ny. A dalam melakukan nemui orang lain untuk bercakap cakap
aktivitas untuk menghilangkan dan melakukan aktivitas sesuai dengan
halusinasinya jadwal yang telah disusun.
9. Membantu membuat dan Penulis:
melaksanakan jadwal kegiatan harian - Monitor klien latihan menghardik,
yang telah disusun klien. menemui orang lain untuk bercakap-
10. Meminta teman, keluarga, atau pera cakap, dan melakukan aktivitas sesuai
wat untuk menyapa klien jika sedan jadwal.
g halusinasi. Paraf
11. Membantu klien memilih cara yang
sudah dianjurkan dan dilatih untuk N. Euis Piroh
mencobanya.
12. Memberi kesempatan pada
klien untuk melakukan cara yang
dipilih dan dilatih
51
B. Pembahasan
intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Pada bab ini penulis akan
1. Pengantar Bab
a) Pengkajian Keperawatan
52
memberikan asuhan keperawatan, namun pada saat pengkajian tidak
sehari, klien mendengar suara itu saat dia melamun, sendirian dan
malam hari. Lama suara-suara itu kurang lebih 5 menit. Saat klien
tersinggung, dan selalu ingin memiliki apa yang dimiliki orang lain
suaminya.
53
pasien dalam kelompok, terlalu lama tidak diajak berkomunikasi,
objek yang ada di lingkungan, dan juga suasana sepi atau terisolasi
54
Dari perbandingan data menurut teori dan data yang ditemukan
pekerjaan.
b) Diagnosa Keperawatan
55
mendengar suara wanita dan laki-laki, Ny.N juga mendengar suara
kali sehari, Ny.N mendengar suara itu saat dia melamun, sendirian
klien suka menyendiri jika ada masalah. Hal ini yang menjadi dasar
Pada studi kasus yang pada klien yang lain dengan kasus yang
56
halusinasi pendengaran diperoleh data subyektif yaitu klien
klien susah tidur, suara itu muncul sehari 1 kali selama 3 menit. suara
itu muncul pada malam hari saat klien tidur dan klien merasa jengkel
yang dialami klien dengan respon merasa jengkel yang potensial akan
orang lain, dan lingkungan. Hal ini ditemukan baik pada Ny. N
c) Intervensi Keperawatan
57
dengan tujuan umum (TUM) agar klien dapat mengontrol halusinasi
klien untuk minum obat secara teratur. Setiap akhir tindakan strategi
58
pelaksanaan diberikan reinforcement positif yang rasionalnya untuk
59
berupa hadiah seperti permen, kado, atau makanan, perilaku sepeti
Pada study kasus yang dilakukan oleh penulis kepada klien yang
60
Berdasarkan intervensi yang penulis lakukan pada Ny. N,
pembahasan pada kasus, karena penulis mengacu pada teori yang ada,
d) Implementasi
61
mengajarkan cara kedua mengontrol halusinasi dengan menemui
62
tindakan mandiri (independent), saling ketergantungan (dependent).
cakap dengan orang lain, terjadi adanya distraksi dan fokus perhatian
Pada studi kasus yang dilakukan oleh Aji, (2012) pada Tn.
63
halusinasi, dan mengajarkan cara pertama mengontrol halusinasi
kasus yang dilakukan oleh Aji, (2012) pada Tn. E implementasi yang
e) Evaluasi
64
dengan menemui orang lain, untuk bercakap-cakap sehingga dapat
yang diharapkan.
pada klien. Evaluasi dibagi dua yaitu, evaluasi proses atau formatif
Pada studi kasus yang dilakukan oleh penulis kepada klien yang
lain dengan kasus yang sama pada Tn. E evaluasi yang dapatkan
65
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-cakap,
respon klien dengan tujuan khusus dan umum yang telah ditentukan.
Adapun keterbatasan yang ada dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
pendengaran
kali pertemuan.
dan implementasi.
yang telah dibuat oleh penulis. Dan juga peran dari pihak kepala
66
Dengan demikian penulis dapat membina hubungan saling percaya
perasaan pasien.
67
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari pada Ny.N dengan
secara lengkap.
lingkungan.
68
menyuruhnya untuk mengambil benda tajam dan membuka bajunya,
mendengar suara itu saat dia melamun, sendirian dan malam hari.
yayasan.
69
dan melakukan aktivitas terjadwal. Evaluasi sudah dilakukan penulis
sesuai keadaan klien, penulis tidak bisa mencapai batas maksimal pada
B. SARAN
2. Bagi Puskesmas/Yayasan
Pendengaran.
3. Bagi klien
kesembuhan klien.
4. Bagi keluarga
70
5. Bagi Penulis
71
DAFTAR PUSTAKA
Herman, Ade. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Basic Course).
Maramis, Rusdi. 2010. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III).
tidak diterbitkan
Medika.
Yosep, Iyus. 2010 & 2014.Keperawatan Jiwa. Bandung : PT. Refika Aditama.
72
LAMPIRAN
73
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Umur :
Tanggal masuk RS : No CM :
Alamat : Pendidikan :
Sumber data :
Bentuk tubuh :
____________________________________________________________
74
( ) ya, tahun ( ) tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
3. Trauma
Jelaskan: __________________________________________
Gejala: ________________________________________________
______________________________________________________
2. Berat Badan Kg TB Cm
75
Jelaskan: _____________________________________________
V. PSIKOSOSIAL
1. GENOGRAM
Keterangan genogram
Jelaskan: ……………………………………………….
2. KONSEP DIRI
Identitas __________________________________________
Peran __________________________________________
3. HUBUNGAN SOSIAL
______________________________________________________
______________________________________________________
4. SPIRITUAL
76
______________________________________________________
Jelaskan: _____________________________________________
1. Penampilan
Jelaskan: _____________________________________________
2. Pembicaraan
Jelaskan: _____________________________________________
3. Aktivitas Motorik
Jelaskan: _____________________________________________
4. Alam Perasaan
( ) putus asa
Jelaskan: _____________________________________________
77
Masalah Keperawatan: ……………………………….
5. Afek
Jelaskan: _____________________________________________
( ) mudah tersinggung
Jelaskan: _____________________________________________
7. Persepsi: halusinasi
( ) penciuman
Jelaskan: _____________________________________________
8. Isi Pikir
Waham
Jelaskan: _____________________________________________
78
9. Proses Pikir
Jelaskan: _____________________________________________
Jelaskan: _____________________________________________
11. Memori
( ) gang. daya ingat jangka panjang ( ) gang. daya ingat saat ini
Jelaskan: _____________________________________________
Jelaskan: _____________________________________________
Jelaskan: _____________________________________________
79
Masalah Keperawatan: ……………………………….
Jelaskan: _____________________________________________
Jelaskan: ___________________________________________
a. Tidur siang
b. Tidur malam
6. Penggunaan obat
80
7. Pemeliharaan kesehatan
a. Perawatan lanjutan
b. Sistem pendukung
a. Mempersiapkan makan
c. Mencuci pakaian
d. Pengaturan keuangan
a. Belanja
b. Transportasi
c. Lain-lain
Jelaskan: _____________________________________________
Koping Adaptif
Teknik relaksasi.
Aktivitas konstruktif.
Koping maladaptif:
81
Minum alkohol.
Bekerja berlebihan.
Menhindar.
Koping Obat-obatan
Lainnya: ………………………………………………………...
82
Diagnosa medik: ……………………………………………………….
DATA MASALAH
XVI. NCP
83