Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM

PEMBERANTASAN PENYAKIT INFEKSI


SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


TASIKMALAYA
PENGERTIAN

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut):


Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran nafas mulai
hidung sampai alveoli termasuk andeknya (sinus,rongga teliga tengah,pleura)

PNEUMONIA :
Infeksi akut yang mengenai jaringan paru(alveoli) dengan tanda :
 Batuk
 Sukar bernafas
 Nafas cepat
 Tarikan dinding dada bagian bawah kedalam(TTDK)
Dalam pengendalian ISPA semua betuk Pneumonia seperti Bronkopneumonia,
Bronkiolitis disebut “Pneumonia” saja

INFLUENZA :
Infeksi akut yang menyerang saluran pernafasan, disebabkan oleh virus
influenza dengan gejala demam ≥ 38˚C disertai batuk dan sakit tenggorokan
KEGIATAN POKOK PENGENDALIAN ISPA

1. Advokasi & Sosialisasi


2. Penemuan dan Tatalksana Pneumonia Balita
3. Ketersediaan Logistik
4. Supervisi
5. Pencatatan Pelaporan
6. Kemitraan dan Jejaring
7. Peningkatan Kapasitas SDM
8. Pengembangan Program
9. Autopsi verbal
10. Monitoring Evaluasi
Advokasi & Sosialisasi

pertemuan u/ mendapat komitmen


pemegang kebijakan

meningkatkan pemahaman, kesadaran,


kemadirian dan menjalin kerjasama
Penemuan dan Tatalksana Pneumonia Balita
Bila Jlh Balita belum dketahui

Insiden pneumonia Balita X perkiraan jumlah Balita


Perkiraan jumlah Balita = 10% jumlah penduduk
Contoh :
Angka Insiden Pneumonia Balita = 10%
Perkiraan jumlah Balita = 10% jumlah penduduk
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas A = 30.000 orang
Maka :
Perkiraan jumlah penderita pneumonia di wilayah kerja tersebut per tahun adalah
10% x 10% x 30.000 = 300 Balita/tahun
Perkiraan jumlah penderita pneumonia di wilayah kerja tersebut per bulan adalah
10% x 10% x 30.000 = 25 Balita/bulan
12
Target :
Tahun 2012 = 80%
Maka Puskesmas A jumlah minimal penderita yang harus dicapai :
80% x 300 penderita pneumonia Balita = 240 Balita/tahun
80% x 25 penderita pneumonia Balita = 20 Balita/bulan
Ketersediaan Logistik

 Obat
Kotrimoksazol 480 mg tab
Kotrimoksazol 240mg/5ml sirup
Amoksisillin 125mg/5ml sirup
Paracetamol 500mg tab
Paracetamol 120mg/5ml sirup
 Alat
Soundtimer
Okigen konsentrator
 Buku pedoman
 Media KIE( poster, leaflet, lembar balik, DVD
tatalaksana)
 Media pencatatan pelaporan (register, form laporan)
Supervisi

 Pencapaian cakupan rendah


 Pencapaian cakupan tinggi namun meragukan
 Kelengkapan dan ketepatan laporan yang kurang
baik

Pencatatan Pelaporan

 Pelaporan berjenjang dari fasilitas kesehatan


(swasta/pemerintah) hingga ke pusat
Kemitraan dan Jejaring

Membangun hubungan dengan kegiatan


kemitraan melalui pertemua berkala dengan :
 Lintas program terkait
 Ormas
 LSM
 Toma
 Toga
 Perguruan tinggi
 Organisasi profesi
 Sektor swasta
Peningkatan Kapasitas SDM

 Pelatihan Tatalaksana, Manajemen


Pengendalian dan Pandemi Influensa
(tenaga kesehatan/non kesehatan) agar
tersedianya tenaga terlatih yang mampu
mempraktekannya.
Autopsi verbal

o Autopsi Verbal Kematian Pneumonia Balita =


kegiatan meminta keterangan atau informasi tentang
berbagai kejadian yang berkaitan dengan kesakitan
dan/atau tindakan yang dilakuakan pada balita
sebelum yang bersangkutan meninggal dunia.

o Peran aktif petugas ISPA/Puskesmas sangat penting


sebagai sumber informasi manajemen dalam
mementukan intervensi yang efisien dan efaktif.
Monitoring Evaluasi

 Menitikberatkan hasil keluaran/output yang


diperlukan untuk koreksi jangka waktu yang lebih
lama
 Menjadi masukan untuk perencanaan periode
berikutnya

Anda mungkin juga menyukai