Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT

IMUNISASI TINGKAT PUSKESMAS


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
AKHMAD ROHIDA
GUNUNGTANJUNG NIP.19631217 198603 1 013
1. Pengertian Penyimpanan vaksin dan pelarut imunisasi tingkat puskesmas
adalah suatu teknik kegiatan yang dilakukan dalam rangka
penyimpanan vaksin dan pelarut seuai standar.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar vaksin yang
sensitif beku dan sensitive panas tidak terpapar sehingga vaksin
tidak rusak.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Jalaksana No
800/017/SK/PKM.JLK/2021 tentang penetapan
penanggungjawab program.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.12 Tahun
2017 tentang penyelenggaraan Imunisasi
5. Prosedur/ a. Persiapan Bahan dan Alat :
Langkah- 1. Lemari es
langkah 2. Coolpack / kotak dingin cair
3. Alat pemantau paparan suhu beku (Freeze Tag ͬ)
4. Alat pemantau paparan suhu panas (VCCM)
5. Termometer
6. Grafik catatan suhu
7. Petunjuk pembacaan VVM (poster, leaflet)
b. Langkah – Langkah Prosedur :
1. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Lemari es pada posisi datar.
2) Terlindung dari sinar matahari langsung.
3) Satu stop kontak untuk setiap lemari es.
4) Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm.
5) Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-
20cm.
6) Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator.
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin.
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
1) Sensitif panas ( BCG, Campak dan Polio) dekat
evaporator.
2) Sensitif beku (Hepatitis B, DPTHB-Hib, TT, Dt dan Td).
6. Pelarut disimpan pada suhu ruangan, terlindung dari sinar
matahari langsung.
7. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B
diletakkan dibagian atas.
8. Beri arak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
9. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara
vaksin.
10. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara
vaksin yang sensitive beku.
11. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin BCG.
12. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore
(termasuk hari libur) kemudian catat pada grafik suhu.
Puskesmas Penyimpanan
Jalaksana Vaksin Dan No. dokumen : No. Revisi : Halaman :
Pelarut 0 2/2
Imunisasi
Tingkat
Puskesmas
6. Unit terkait Program Imunisasi

7. Dokumen 1. Laporan Amprah Vaksin Bulanan


terkait 2. Kartu catatan suhu Lemari Es
8. Rekaman
historis
perubahan

No YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL


UBAH MULAI
DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai