Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN VAKSIN

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
Puskesmas A Nama Kepala Puskesmas
NIP.
1. Pengertian Pengertian yang dipergunakan untuk menjaga vaksin pada suhu d ingin yang telah
ditetapkan agar memiliki potensi yang baik mulai dari pembuatan vaksin sampai
pada saat pemberiannya kepada sasaran.
2. Tujuan Meningkatkan kualitas program imunisasi melalui penerapan system penyimpanan
yang memenuhi standar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : / / /2023 Tentang Penyimpanan Vaksin

4. Referensi 1. Bahan Sosialisai Program Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi


Bali Tahun 2012.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 12 Tahun
2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur 1. Alat
a. Lemari es
b. Alat pemantau paparan suhu beku ( Freeze Tag )
c. Thermometer
d. Grafik catatan suhu
e. Petunjuk pembacaan VVM (poster)
f. leaflet) LogTag
2. Bahan :
a. Cool pack / kotak dingin cair
6. Langkah-langkah 1. Memastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Meletakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Memastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin.
4. Meletakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
b.Sensitif beku (Hepatitis B, DPT/HB-Hib, IPV, TT, DT dan Td)
jauh evaporator
5. Meletakkan vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau V V M B
dibagian atas.
6. Berikan jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
7. Meletakkan 1 buah thermometer dan LogTag pada bagian tengah diantara
vaksin
8. Tletakkan Freeze Tag pada tempat vaksin yang sensitif beku.
9. Meletakkan kotak dingin cair diatas keranjang vaksin sebagai penahan
dingin.
10. Menutup lemari es dengan rapat
11. Menyimpan pelarut/drooper pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari
langsung, 1 hari sebelum digunakan masukkan pelarut kedalam lemari es.
12. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore (termasuk hari libur)
kemudian catat pada grafik suhu lembar hasil pemeriksaan
8. Hal-hal yang perlu 1. Jangan menaruh barang lain selain vaksin didalam lemari es vaksin.
diperhatikan
2. Vaksin yang rusak atau kadaluarsa jangan disimpan didalam kulkas
9. Unit terkait 1. Penanggung Barang Puskesmas
2. Penanggung Jawab Imunisasi

10. Dokumen terkait 1. Buku Pencatatan Suhu Lemari

11. Rekaman historis NO Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan


perubahan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai