VAKSIN
Nomor : 440/ /B/SOP/I/2018
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2018
Halaman : 1/2
1. Pengertian Suatu kegiatan petugas imunisasi dalam melakukan penyimpanan vaksin dan
pelarut vaksin sesuai dengan prosedur
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam penyimpanan vaksin dan
pelarut vaksin
Langkah – langkah:
a. Pastikan lemari es buka atas/buka depan dalam kondisi baik dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Lemari es dalam posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antara lemari es dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
b. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas/samping lemari es
c. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
d. Pastikan bahwa semua vaksin berada dalam dus vaksin
e. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB-Hib, TT, DT, dan TD) jauh
evaporator
f. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari langsung
g. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan bagian atas
/ depan
h. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
i. Letakkan logtag pada bagian tengah diantara vaksin
j. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang sensitif
beku
k. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore kemudian catat pada
grafik suhu
l. Jangan ada barang lain selain vaksin di dalam lemari es, vaksin yang rusak
atau kadaluarsa jangan disimpan dalam lemari es
6. Diagram Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan