Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT

VAKSIN
Nomor : 440/ /B/SOP/I/2018
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2018
Halaman : 1/2

UPT Puskesmas Nurmala Yunita, SKM


Way Halim NIP. 197210111992022003

1. Pengertian Suatu kegiatan petugas imunisasi dalam melakukan penyimpanan vaksin dan
pelarut vaksin sesuai dengan prosedur

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam penyimpanan vaksin dan
pelarut vaksin

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Way Halim Nomor : 440/ /SK/I/2018 Tentang


Penanggung Jawab Program Puskesmas.

4. Referensi 1. Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.


2. Sop Penyelenggaraan Imunisasi Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina
Dan Kesehatan Mata Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
3. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Jakarta 2005.

5. Prosedur/ Alat dan bahan:


Langkah- a. Alat pemantau paparan suhu beku
Langkah b. Alat pemantau paparan suhu panas
c. Cool Pack atau kotak dingin cair
d. Grafik Catatan Suhu
e. Lemari Es
f. Petunjuk Pembacaan VVM
g. Logtag

Langkah – langkah:
a. Pastikan lemari es buka atas/buka depan dalam kondisi baik dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Lemari es dalam posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antara lemari es dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
b. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas/samping lemari es
c. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
d. Pastikan bahwa semua vaksin berada dalam dus vaksin
e. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB-Hib, TT, DT, dan TD) jauh
evaporator
f. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari langsung
g. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan bagian atas
/ depan
h. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
i. Letakkan logtag pada bagian tengah diantara vaksin
j. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang sensitif
beku
k. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore kemudian catat pada
grafik suhu
l. Jangan ada barang lain selain vaksin di dalam lemari es, vaksin yang rusak
atau kadaluarsa jangan disimpan dalam lemari es
6. Diagram Alir

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait Ruang Lab (tempat penyimpanan kulkas)

9. Dokumen a. Kartu stok vaksin


terkait b. Grafik pencatat suhu
c. Petunjuk pembacaan VVM
10.Rekaman NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai