Anda di halaman 1dari 2

SOP PENYIMPANAN VAKSIN DAN

PELARUT PROGRAM IMUNISASI


TINGKAT PUSKESMAS
No. Dokumen :SOP/UKM/IMUN/
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Oktober
2018
Halaman :2/2
Kepala UPTD Puskesmas
UPTD PUSKESMAS Martapura
Koordinator Imunisasi : Idawati Am.Kep
MARTAPURA Maslinda, SKM
NIP. 19720906199301 2 001
1. Pengertian Vaksin adalah antigen yang berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup lagi tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya yang telah diolah,
berupa toksin mikroorganisme yang tela diolah menjadi toksoid, protein
rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan
kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Penyimpanan vaksin adalah rangkaian kegiatan penyimpanan vaksin


didalam lemari es dengan suhu 2-8 C.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam proses penyimpanan vaksin dan pelarut vaksin
sehingga dapat menjamin kualitas dan mutu vaksin dan pelarut vaksin.
3. Kebijakan Surat keputusan Pimpinan Puskesmas Sumaja Martapura, Nomor :
…………….. Tentang : Penyimpanan Vaksin dan Pelarut Program
Imunisasi Tingkat Puskesmas.
4. Referensi Permenkes Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Alat dan bahan 1. Lemari Es


2. Cool Pack/ Kotak dingin cair
3. Alat pemantau paparan suhu beku (Freeze TagR)
4. Alat pemantau paparan suhu panas (Vaccine Cold Chain Monitor,
VCCMR)
5. Thermometer
6. Grafik catatan suhu
7. Petunjuk pembacaan VVM (Poster, leaflet)
6. Prosedur 1. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
1/2
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antara lemari es yang satu dengan yang lain 5-20 cm
g. Tidak trdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Letakan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :
a. Sensitif anas (BCG, Campak, dan Polio) dekat evaporator
b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB, TT, DT dan Td) jauh evaporator
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari langsung
7. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan dibagian
atas.
8. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
9. Letakan 1 buah thermometer ada bagian tengah diantara vaksin.
10. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang
sensitif beku.
11. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin BCG
12. Letakkan suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore (termasuk hari libur)
kemudian catat pada grafik suhu.
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Koordinator Imunisasi
9. Dokumen terkait

2/2

Anda mungkin juga menyukai