Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN VAKSIN DAN

PELARUT PROGRAM IMUNISASI


TINGKAT PUSKESMAS

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 13 Juli 2018
Halaman : 1/2

UPT drg. Yudha Herawati


PUSKESMAS NIP. 196909221999032002

RUSUNAWA
1. Pengertian Rangkaian kegiatan penyimpanan vaksin di dalam lemari es
dengan suhu 2-80C
2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses penyimpanan vaksin dan
pelarut
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rusunawa Nomor
1. C/VII/SK/5/2018/001A tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
di UPT Puskesmas Rusunawa
4. Referensi Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
5. Prosedur 1. Petugas memastikan lemari es bukaan atas dalam
kondisi baik dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Lemari es dalam kondisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilizer pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20cm
f. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Petugas meletakkan buku grafik pencatatan suhu pada
bagian atas lemari es
3. Petugas meletakkan coolpack pada bagian dasar lemari
es
4. Petugas memastikan bahwa semua vaksin berada
dalam dus vaksin
5. Petugas meletakkan vaksin sesuai dengan
sensitifitasnya;
a. Sensitive panas (BCG, Campak dan Polio) dekat
evaporator
b. Sensitive beku (Hepatitis B, DPT-HB, Td, DT, dan
IPV) jauh dari evaporator
6. Pelarut disimpan pada suhu ruangan terlindung dari
sinar matahari langsung
7. Vaksin dengan masa kedaluarsa pendek atau VVm B
diletakkan di bagian atas
8. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi
udara
9. Petugas meletakkan 1 buah thermometer pada bagian
tengah diantara vaksin
10. Petugas meletakkan 1 buah alat pemantau paparan
beku diantara vaksin yang sensitive beku
11. Petugas memeriksa suhu lemari es 2 kali sehari dan
mencatatnya dalam buku pencatatan suhu lemari es
12. Petugas membuat laporan pemakaian vaksin dalam 1
bulan, sisa stok vaksin, dan permintaan vaksin untuk
bulan berikutnya
13. Vaksin yang telah memasuki masa kedaluarsa atau
dalam kondisi rusak (VVM C atau D) harus
dikembalikan ke gudang vaksin Dinas Kesehatan Kota
Bandung

6. Unit - Pengelola program imunisasi


terkait

2/2

Anda mungkin juga menyukai