Anda di halaman 1dari 4

PENYIMPANAN VAKSIN DAN

PELARUT PROGRAM IMUNISASI


No. Dokumen:440/ /SOP/ /20
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman : 1/3
UPT Puskesmas dr. Kartika Tri Handayani
Labuhan Ratu NIP.197611212007012008

A. Pengertian Rangkaian kegiatan penyimpanan vaksin di dalam lemari


es dengan suhu 2-8 derajat celsius
B. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan penyimpanan vaksin
dan pelarut
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Labuhan Ratu Nomor
tentang
D. Referensi 1. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/4/1/2021
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 COVID-19.
2. Petunjuk Tehnis Pelayanan Imunisasi Pada Masa
Pandemi COVID-19 Tahun 2020.
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 12 Tahun 2017
Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
E. Prosedur/ Prosedur Penyimpanan Vaksin
Langkah-langkah 1. Pastikan lemari es Vaksin (Vaccine Refrigerator) dalam
kondisi baik dengan ketentuan :
a. Tempat penyimpanan lemari vaksin terlindung dari
sinar matahari
b. Terdapat stabilisator pada lemari es
c. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada
evaporator
d. Suhu pada lemari es vaksin berada pada suhu 2-8
derajat Celsius
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari
es vaksin atau diletakkan di dekat lemari es vaksin
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es vaksin
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada dalam dus
vaksin / kotak masing-masing vaksin
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :
a. Sensitif panas (BCG, Campak/MR, dan Polio) diletakkan
didekat evaporator
b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB Hib, TT, DT dan Td
serta vaksin Covid-19) diletakkan jauh dari evaporator
c. Pelarut disimpan pada suhu ruang dan terlindung dari
sinar matahari langsung
d. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B
diletakkan di bagian atas
e. Beri jarak atara dus/kotak masing-masing vaksin 1-2
cm untuk sirkulasi udara
f. Letakkan 1 buah thermometer (Logtag) pada bagian
tengah diantara vaksin
g. Lakukan monitoring suhu lemari es vaksin 2 (dua) kali
dalam sehari yaitu pada pagi dan siang/sore hari
kemudian catat pada grafik suhu
h. Mencatat pemakaian harian vaksin (pengeluaran vaksin
harian) pada register pemakaian vaksin
i. Obat/vaksin yang telah memasuki kadaluarsa (ED)
harus dikembalikan ke gudang obat Puskesmas dan di
catat dalam kartu stok Gudang Obat Puskesmas
j. Membuat laporan pemakaian obat/vaksin dalam 1
bulan termasuk sisa stok obat/vaksin dan permintaan
obat/vaksin untuk bulan berikutnya
Prosedur pemeriksaan keamanan vaksin
1. Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, vaksin atau
pelarut tidak boleh digunakan.
2. Periksa alat pemantau botol vaksin (VVM).
3. Periksa tanggal kadaluarsa.
4. Periksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika indikator
menunjukkan adanya pembekuan atau diperkirakan vaksin yang
sensitif beku (vaksin-vaksin DTP, DT, TT, HepB, DTP-HepB ) telah
membeku, sebaiknya dillakukan tes kocok.
Pemeliharaan cold chain atau sistem rantai dingin vaksin selama
pelaksanaan imunisasi
1. Simpan vaksin dan pelarut dalam vaccine carrier dengan
menggunakan cold pack, agar suhu tetap terjaga pada temperature
20-80 C dan vaksin yang sensitive terhadap pembekuan agar tidak
beku selama pelayanan imunisasi.
2. Hindari vaccine carrier yang berisi vaccine dari cahaya matahari
langsung.

2/3
3. Tutup rapat vaccine carrier sebelum sasaran datang vaksin dan
pelarut harus tersimpan dalam vaccine carrier.
4. Jangan membuka vaccine atau melarutkan vaccine bila belum ada
sasaran datang.
5. Lakukan Pada saat pelarutan, suhu pelarut dan vaksin harus sama.
6. Ingatkan Petugas imunisasi tidak diperbolehkan membuka vial
baru sebelum vial lama habis.
7. Lindungi dari cahaya matahari dan suhu luar untuk vaksin yang
sudah dilarutkan dengan cara diletakkan di lubang busa yang
terdapat di atas vaccine carrier bila sasaran belum datang.
8. Siapkan cool pack dalam setiap vaccine carrier sebaiknya terdapat
empat cool pack
9. Lakukan setiap vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis,
pelarutan selanjutnya dilakukan bila telah ada anak yang hendak
diimunisasi
Memeriksa kondisi Vaccine
Referigerator
F. Diagram Alir
Meletakkan grafik catatan suhu
didekat lemari Es Vaksin

Meletakkan coolpack pada bagian


dasar lemari es vaksin

Letakkan vaksin dalam


dus/kotak masing-masing vaksin

Letakkan vaksin sesuai sensitifitasnya

Letakkan pelarut dalam suhu ruang,


terhindar dari sinar matahari langsung

Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek diletakkan di atas

Beri jarak antar dus/kotak vaksin 1-2cm

Letakkan Logtag / thermometer pada bagian tengah vaksin

Periksa suhu lemari es vaksin 2 kali sehari

Mencatat pengeluaran vaksin harian pada buku register

Kembalikan obat/vaksin yang kadaluarsa ke gudang Obat

Membuat laporan bulanan penggunaan obat/vaksin


G. Unit Terkait Puskesmas
H. Hal-hal yang perlu 1. Kondisi Lemari Es Vaksin (Vaccine Referigerator)
di perhatikan 2. Suhu pada lemari Es Vaksin
3. Bunga es pada lemari es vaksin
4. Letak penyimpanan vaksin sesuai dengan dengan sensitifitasnya
5. VVM Vaksin
6. Expired Date (ED) / masa kadaluarsa vaksin
I. Dokumen Terkait Laporan penggunaan vaksin dan grafik suhu
J. Rekaman Historis No Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakuk

3/3
an Tanggal

4/3

Anda mungkin juga menyukai