0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan2 halaman
SOP ini menjelaskan prosedur penyimpanan vaksin di Puskesmas Rawabuntu untuk menjaga rantai dingin (cold chain) agar tetap terjaga. Beberapa poin penting meliputi penyimpanan vaksin sesuai sensitivitasnya (panas atau beku), pemeriksaan suhu lemari es dua kali sehari, serta pencatatan suhu di grafik. Tujuannya untuk menjadi acuan pelaporan kasus efek samping pasca imunisasi.
SOP ini menjelaskan prosedur penyimpanan vaksin di Puskesmas Rawabuntu untuk menjaga rantai dingin (cold chain) agar tetap terjaga. Beberapa poin penting meliputi penyimpanan vaksin sesuai sensitivitasnya (panas atau beku), pemeriksaan suhu lemari es dua kali sehari, serta pencatatan suhu di grafik. Tujuannya untuk menjadi acuan pelaporan kasus efek samping pasca imunisasi.
SOP ini menjelaskan prosedur penyimpanan vaksin di Puskesmas Rawabuntu untuk menjaga rantai dingin (cold chain) agar tetap terjaga. Beberapa poin penting meliputi penyimpanan vaksin sesuai sensitivitasnya (panas atau beku), pemeriksaan suhu lemari es dua kali sehari, serta pencatatan suhu di grafik. Tujuannya untuk menjadi acuan pelaporan kasus efek samping pasca imunisasi.
1.Pengertian Penyimpanan vaksin adalah suatu prosedur pengambilan vaksin
untuk menjaga agar rantai vaksin (cold chain) tetap terjaga dengan baik. 2.Tujuan Sebagai acuan untuk pelaporan jika terjadi kasus KIPI (kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) 3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Rawabuntu No. / /PKMRBT/2018 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Rawabuntu
4.Referensi Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan RI, 2012; Jakarta 5.Alat dan Bahan 1. Lemari es 2. Coolpack 3. Alat pemantau paparan suhu dingin ( freeze tag) 4. Alat pemantau paparan suhu panas (vaccine cold chain monitor) 5. Thermometer 6. Gravik catatan suhu 6.Prosedur 1. Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan sebagai berikut : 2. Lemari es pada posisi datar 3. Terlindung dari sinar matahari langsung 4. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es 5. Satu stop kontak pada setiap lemari es 6. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm 7. Jarak antara lemari es stu dengan yang lainnya 15020 cm 8. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator 9. Letakan grafik suhu pada bagian ats lemari es 10. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es 11. Pastikan bahwa semua vaksin berada di dalam dus vaksin 12. Letakkan vaksin sesuai sensitifitasnya 13. Sensitif panas ( BCG, Campak dan Polio) 14. Sensitif beku (Hepatitis B, PENTABIO, TT,DT dan Td) jauh dari evavorator 15. Pelarut diletakkan pada suhu ruangan terlindung dari sinar matahari 16. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan dibagian atas 17. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara 18. Letakkan 1 buah termometer pada bagian tengah diantara vaksin 19. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan suhu beku di antara vaksin yang sensitif beku 20. Letakkan VVCM pada tempat penyimpanan vaksin BCG 21. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore, kemudian catat di grafik suhu 7.Diagram alir - 8.Hal-hal yang perlu - diperhatikan 9.Unit terkait 1. Ruang Farmasi
10. Dokumen terkait -
11.Rekaman historis perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan