Anda di halaman 1dari 4

PENYIMPANAN VAKSIN

No. Dokumen :
S 094/RNG/SOP/300/01/2024
O No. Revisi : 02
P TanggalTerbit : 19/01/2024
Halaman : 1/4

UPTD
NUR HAYAT S, A.Md.Kep
PUSKESMASRIUNG NIP : 197512 200012 2 006

1. Pengertian Penyimpanan vaksin merupakan kegiatan penyimpanan vaksin


ke dalam lemari es atau chold chain dengan suhu 2-8 derajat
celsius.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas UPTD


Puskesmas Riung dalam pengelolaan rantai dingin untuk
menjaga kualitas vaksin sampai pada saat diberikan kepada
sasaran

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesms Riung Nomor:


094/082/2024 tentang Program imunisasi

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang


Penyelenggaraan Imunisasi
2. Surat Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019.

5. Alat dan bahan -

6. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas memastikan lemari es buka atas dan dalam kondisi
langkah baik, dengan ketentuan sebagai berikut:
1.1 Lemari es pada posisi datar
1.2 Terlindung dari sinar matahari langsung
1.3 Satu stop kontak untuk setiap lemari es
1.4 Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
1.5 Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator.
2. Petugas meletakkan Grafik catatan suhu pada bagian atas
lemari es.
3. Petugas memastikan semua vaksin berada dalam kondisi
aman
4. Petugas meletakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
4.1 Sensitif panas (BCG,Campak,Polio) dekat dengan
evaporator.
4.2 Sensitif beku (Hepatitis B,DPT-HB,DT,Td,) jauh dari
evaporator.
5. Petugas memastikan pelarut disimpan pada suhu ruang dan
terlindung dari sinar matahari langsung.
6. Vaksin dengan ED yang pendek atau VVM B diletakkan di
bagian atas.
7. Beri jarak antara vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
8. Petugas meletakan satu buah termometer pada bagian tengah
diantara vaksin.
9. Petugas meletakkan satu buah alat pemantau paparan beku
(freeze tag) diantara vaksin yang sensitif beku.
10. Petugas memeriksa suhu lemari es 2 kali sehari,pagi dan
sore(termasuk hari libur)dan dicatat pada grafik suhu
11. Petugas membuat laporan pemakaian vaksin dalam satu
bulan,sisa stok vaksin,dan permintaan untuk bulan berikutnya
12. Petugas mencatat vaksin yang sudah kadaluarsa (ED) untuk
dikembalikan ke gudang obat
1. Bagan alir
Pastikan lemari dalam kondisi
baik dan sesuai

Letakkan Grafik catatan suhu


pada bagian atas lemari es

Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:

• Sensitif panas (BCG,Campak,Polio) dekat dengan


evaporator.
• Sensitif beku(Hepatitis B,DPT-HB,DT,Td,) jauh dari
evaporator
Pastikan pelarut disimpan pada suhu ruang dan terlindung
dari sinar matahari langsung.

Vaksin dengan ED yang pendek atau VVM B diletakkan


di bagian atas.

Beri jarak antara vaksin 1- 2 cm untuk sirkulasi udara.

letakan satu buah termometer pada bagian

tengah diantara vaksin.

Periksa suhu lemari es 2 kali sehari,pagi dan

sore(termasuk hari libur) dan dicatat pada grafik

Buat laporan pemakaian vaksin dalam satu bulan,sisa stok


vaksin,dan permintaan untuk bulan brikutnya

bulan berikutn

catat vaksin yang sudah kadaluarsa (ED) untuk


dikembalikan ke gudang obat

2. Hal-hal yang Pastikan vaksin tidak terpapar suhu yang tidak sesuai atau sinar
perludiperhatikan matahari langsung.

3. Unit terkait Imunisasi

4. Dokumenterkait Buku register vaksin


5. Rekaman historis
No. Yang dirubah Isi perubahan Tanggalberlaku
perubahan

Nama kepala Syahrudin kola, 19/01/2024


puskesmas SKM diganti
menjadi Nur
Hayat S, Amd.
Keb

Anda mungkin juga menyukai