Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT

No. Dokumen : 380/SOP/UKP/DW.II/2016


No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit: 2 Mei 2016
Hala Halaman : 1/2

UPT Puskesmas Dr. Hinarti Utami


Dawan II NIP. 19581230 199010 2 001
1. Pengertian Penyimpanan Vaksin dan Pelarut Vaksin adalah suatu prosedur yang dipergunakan
untuk menjaga vaksin pada suhu dingin yang telah ditetapkan agar memiliki potensi
yang baik mulai dari pembuatan vaksin sampai pada saat pemberiannya kepada
sasaran.

2. Tujuan Meningkatkan kualitas program imunisasi melalui penerapan system penyimpanan


yang memenuhi standar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 121 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Obat Publik di
UPT Puskesmas Dawan II
4. Referensi 1. KepMenkes nomor 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi.
2. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas oleh Dirjen PP &PL Depkes RI
Tahun 2005.
3. Buku Pedoman Teknis Vaksin dan Cold Chain, Depkes RI 2013
5. Prosedur Alat dan bahan:
1. Lemari es
2. Alat pemantau paparan suhu beku (Freeze TagR)
3. Thermometer Muller
4. Grafik catatan suhu
5. Petunjuk pembacaan VVM (poster, leaflet)
6. Cool pack / kotak dingin cair
6. Langkah- 1. Petugas memastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan
Langkah sebagai berikut
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Petugas meletakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Petugas meletakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Petugas memastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin.
5. Petugas meletakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
7. b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB, TT, DT dan Td) jauh
evaporator
6. Petugas menyimpan pelarut pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari
langsung.
7. Petugas meletakkanVaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B
dibagian atas.
8. Petugas memberikan jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
9. Petugas meletakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin
10. Petugas meletakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang
sensitif beku
11. Petugas memeriksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore kemudian catat
pada grafik suhu

1/2
7.Bagan Alir

Pastikan letak, Letakkan Buku


Lemari Pencatatan suhu
posisi dan jaringan
Es listrik memadai diatas lemari es

Masukkan vaksin sesuai


Susun cool pack
sensitifitasnya dan
didasar lemari es
pelarut/dropper disimpan
dalam suhu ruangan

Vaksin dengan VVM


B/mendekati kedaluarsa Beri jarak antar
letakkan paling atas dus vaksin 1-2
cm

Letakkan 1 buah thermometer dan


1 buah pemantau paparan
beku/freeztag pada bagian tengah
vaksin

Periksa suhu
lemari es 2 kali
sehari

8. Hal-hal yang 1. Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8° C


perlu 2. Jarak minimal lemari es dengan dinding belakan minimal 10 -15 cm
diperhatikan 3. Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung
4. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang cukup
5. Setiap 1 unit lemari es menggunakan hanya 1 stop kontak listrik tersendiri
9. Unit terkait 1. Poli imunisasi
2. Gudang Obat

10.Dokumen 1. Buku pencatatan suhu lemari es


terkait
11.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal diberlakukan
historis
perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai