1. Pengertian Suatu prosedur yang dipergunakan untuk menjaga vaksin pada suhu dingin
yang telah ditetapkan agar memiliki potensi yang baik mulai dari pembuatan
vaksin sampai pada saat pemberiannya kepada sasaran.
6. Prosedur / 1. Petugas Imunisasi memastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik
Langkah-Langkah dengan ketentuan sebagai berikut
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Petugas Imunisasi meletakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari
es
3. Petugas Imunisasi meletakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Petugas Imunisasi memastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus
vaksin.
5. Petugas Imunisasi meletakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB, TT, DT dan Td) jauh
evaporator
6. Petugas Imunisasi menyimpan pelarut pada suhu ruang terlindung dari
sinar matahari langsung.
7. Petugas Imunisasi meletakkanVaksin dengan masa kadaluarsa pendek
atau VVM B dibagian atas.
8. Petugas Imunisasi memberikan jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk
sirkulasi udara.
9. Petugas Imunisasi meletakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah
diantara vaksin
10. Petugas Imunisasi meletakkan 1 buah alat pemantau paparan beku
diantara vaksin yang sensitif beku
11. Petugas Imunisasi memeriksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore
kemudian catat pada grafik suhu
7. Diagram Alir
Pastikan letak,
posisi dan Letakkan Buku
Lemari Es Pencatatan suhu
jaringan listrik
memadai diatas lemari es
Letakkan 1 buah
thermometer dan 1 buah
pemantau paparan
beku/freeztag pada bagian
tengah vaksin
2/3
11. Rekaman N Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
histori perubahan o dirubah diberlakukan
3/3