Anda di halaman 1dari 4

PEMANTAUAN SUHU VAKSIN DAN KONDISI

VAKSIN
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman :1/5
UPTD. PUSKESMAS
Ns. I Kadek Sudirana, S.Kep
NUSA PENIDA II
NIP. 197407091994021001

Proses pemantauan/monitoring suhu di semua bagian ruang penyimpanan


1. Pengertian
vaksin, mulai dari penerimaan sampai dengan pengiriman.
Sebagai Acuan untuk memastikan kondisi vaksin tetap terjaga dalam kondisi
2. Tujuan suhu yang ditetapkan dari awal pengiriman, penerimaan sampai digunakan.
1. Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Nusa Penida II Nomor Tahun
3. Kebijakan tentang Pengendalian dan Pencegahan Penularan Corona Virus Disease
2019 ( Covid-19 ) di UPTD. Puskesmas Nusa Penida II
2. Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Nusa Penida II Nomor Tahun
tentang Standar Layanan Klinis di UPTD. Puskesmas Nusa Penida II
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
2. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas oleh Dirjen PP & PL
Depkes RI Tahun 2005.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 42 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Alat :
5. Alat dan
a. Cold Box/ Vaccine Carrier
Bahan
b. Ice Pack/ Cold Pack/Ice Gel
c. Vaccine Refrigerator
d. Termometer terkalibrasi/ Digital Data Logger
e. Log Tag

6. Prosedur Bahan :
/Langkah- Form Pencatatan
langkah Langkah-langkah
a. Pemantauan Suhu Pengiriman Vaksin
1. Petugas memastikan prosedur pengepakan vaksin sesuai standar
yang ditentukan untuk menghindari kerusakan
2. Petugas melakukan pengukuran suhu vaksin tetap berada pada
rentang antara 2°C s.d 8°C sebelum dilakukan pengiriman ke sarana
selanjutnya dan mencatat semua informasi di Kartu Monitor Suhu

b. Pemantauan Suhu Penerimaan Vaksin


1. Petugas memeriksa dokumen pengiriman vaksin/dokumen validasi
disaat yang sama saat vaksin diterima dan memastikan dokumen
lengkap dan memenuhi persyaratan sebelum menerima vaksin.
2. Petugas melakukan pemeriksaan suhu vaksin disaat yang sama saat
vaksin diterima dan memastikan suhu vaksin tetap berada pada
rentang antara 2°C s.d 8°C dengan melihat termometer pada vaccine
carrier dan melakukan pencatatan di Kartu Monitor Suhu
3. Petugas melakukan pencatatan aktivitas pada Kartu Monitor Suhu
dengan melengkapi informasi suhu minimum / maksimum, tanggal,
waktu, nama orang yang memeriksa dan mencatat suhu. Jika terjadi
penyimpangan suhu, setiap staf yang mendengar alarm atau

1/4
mengetahui adanya penyimpangan suhu di Digital Data Logger (DDL)
harus melaporkan kepada penanggung jawab sarana .
4. Petugas memberi label vaksin yang terpapar "JANGAN DIGUNAKAN"
dan menempatkannya dalam wadah terpisah selain dari vaksin lain
5. Petugas pengelola vaksin melaporkan masalah tersebut kepada
penanggung jawab sarana dengan mendokumentasikan kejadian
tersebut berikut informasi tanggal dan waktu penyimpangan suhu,
suhu unit penyimpanan serta suhu ruangan, jika tersedia (termasuk
suhu minimum/maksimum selama kejadian berlangsung), nama orang
yang menyelesaikan laporan dan deskripsi kejadian, lamanya waktu
vaksin mungkin terkena, dan melakukan inventarisasi vaksin yang
terkena dampak, membuat daftar item di unit (termasuk botol air)
selain vaksin, masalah apapun dengan unit penyimpanan dan/atau
vaksin yang terdampak sebelum kejadian serta informasi lain yang
terkait.
6. Petugas melakukan pemeriksaan dasardan pengaturan termostat jika
alarm suhu berbunyi berulang kali, dan tidak diperkenankan
memutuskan hubungan alarm sampai petugas menentukan dan
mengatasi penyebabnya.
7. Petugas melakukan transfer vaksin ke unit cadangan jika alarm terus
berbunyi atau suhu tetap di luar kisaran seperti yang diarahkan oleh
SOP.
8. Petugas menghubungi teknisi untuk memeriksa peralatan dan
menentukan perlunya perbaikan atau penggantian serta mencatatkan
kejadian berikut di Kartu Monitor Suhu.

c. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Harian


1. Petugas melakukan pemantauan suhu tempat penyimpanan vaksin
minimal 2 kali sehari di awal dan di akhir hari.
2. Petugas memastikan suhu pada vaccine refrigerator terjaga suhunya
antara 2°C s.d 8°C
3. Petugas mengatur termostat pada setelan yang telah ditentukan oleh
Indutri farmasi (factory-set) atau titik tengah, yang akan menurunkan
kemungkinan terjadinya penyimpangan suhu. Petugas farmasi
mencatat Penerimaan vaksin kedalam Kartu Stock gudang obat.
4. Petugas melakukan penyesuaian/pengaturan suhu dengan melihat
instruksi pada buku petunjuk manual.
5. Petugas mengatur penyesuaian ke pengaturan yang lebih hangat atau
lebih dingin dengan memutar kenop termostat secara perlahan untuk
menghindari keluar dari kisaran suhu yang benar lalu membiarkan suhu
di dalam unit menjadi stabil selama 30 menit tanpa membuka pintu.
6. Petugas mengukur ulang suhu unit penyimpanan dan mengulangi
langkah-langkah ini sesuai kebutuhan sampai suhu stabil antara 2°C
s.d 8°C untuk vaccine refrigerator
7. Petugas mencatat aktifitas penyesuaian atau pengaturan suhu dalam
Kartu Monitor Suhu.
8. Petugas Vaksin harus melakukan pemeriksaan Kartu Monitor Suhu
minimal 1 kali dalam sebulan.

d. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Bulanan


1. Petugas melakukan pengecekan apakah diperlukan
penyesuaian/pengaturan suhu unit penyimpanan (vaccine refrigerator
dan freezer) berdasarkan informasi dari pengukuran saat itu dan log
pemantauan suhu di luar hari kerja ketika pintu unit sering dibuka dan
ditutup.
2. Petugas memastikan tempat penyimpanan vaksin dihubungkan erat ke
sumber listrik, mengukur suhu di dalam unit penyimpanan, menunggu
selama 30 menit tanpa membuka pintu, agar suhu stabil lalu mengukur
suhu kembali untuk menentukan apakah termostat harus disetel ulang.

e. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Tahunan :

2/4
1. Petugas menggunakan Digital Data Logger (DDL) dengan arus dan
Sertifikat Pengujian Kalibrasi yang valid dan harus mencakup nama
atau nomor model/perangkat, nomor seri, tanggal kalibrasi (tanggal
laporan atau penerbitan) , konfirmasi bahwa instrumen lulus
pengujian (atau instrumen dalam toleransi) , Ketidakpastian yang
direkomendasikan atas +/- 0,5 ° C atau kurang.
2. Petugas menyimpan Digital Data Logger (DDL) selama tiga tahun agar
dapat dianalisis untuk tren jangka panjang dan/atau masalah yang
berulang. Kartu Monitor Suhu harus disimpan minimal 5 tahun.
1. Pengiriman dan Penerimaan
7. Diagram Alir
Melakukan pengepakan vaksin
sesuai SOP dan memeriksa
kelengkapan dokumen validasi

Mengukur suhu vaksin tetap


berada pada rentang antara
2°C s.d 8°C

Mencatat pada Kartu Monitor


Suhu di saat yang sama saat
penerimaan atau pengiriman

2. Pemantauan Harian, Bulanan dan Tahun

Melakukan pencatatan aktivitas


pada Kartu Monitor Suhu

Jika terjadi penyimpangan suhu, setiap staf


Melakukan pemantauan suhu selama 3 (tiga) yang mendengar alarm atau mengetahui
kali sehari adanya penyimpangan suhu di DDL harus
melapor ke koordinator vaksin

Melaporkan masalah tersebut ke Kepala Gudang


dilanjutkan ke Quality Assurance dengan Memberi label vaksin yang
mendokumentasikan kejadian terpapar "JANGAN DIGUNAKAN"
dan menempatkannya dalam
wadah terpisah selain dari vaksin
Melakukan pemeriksaan dasar lain

Menghubungi
teknisi
3/4 Melakukan penyesuaian Suhu
Mencatat penyesuaian di Kartu
Pemantauan Bulanan Monitor Suhu

Mengambil data DDL


8. Hal-hal yang Selama perjalanan ke puskesmas, lindungi vaksin dari paparan sinar matahari
perlu langsung
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Imunisasi
2. Gudang Obat
10. Dokumen 1. Buku Pencatatan suhu vaksin
Terkait 2. SBBK

11. Rekaman N Yang Isi Perubahan Tanggal mulai


histori o dirubah diberlakukan
perubahan
1 Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPTD.
Puskesmas Nusa Penida II
Nomor Tahun tentang
Pengendalian dan
Pencegahan Penularan
Corona Virus Disease 2019 (
Covid-19 ) di UPTD.
Puskesmas Nusa Penida II

2. Keputusan Kepala UPTD.


Puskesmas Nusa Penida II
Nomor Tahun tentang
Standar Layanan Klinis di
UPTD. Puskesmas Nusa
Penida II

4/4

Anda mungkin juga menyukai