A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu
faktor yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu,
kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Untuk mewujudkan
hal tersebut, pemerintah telah melaksanakan visi Indonesia Sehat pada tahun
2010, yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang
penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam hal ini, penting kiranya diketahui informasi mengenai tingkat
kesehatan dan tingkat ketergantungan lansia di masyarakat. Salah satu
pelayanan kesehatan di masyarakat adalah poli khusus bagi lansia.
Pemerintah telah merumuskan berbagai peraturan perundang-
undangan, yang diantaranya seperti tercantum dalam Undang-Undang nomor
23 tahun 1992 tentang Kesehatan, dimana pada pasal 19 dan Peraturan
Mentri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2007 disebutkan bahwa kesehatan
manusia lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan dan kesehatan
dan kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah membantu
penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut.
B. LATAR BELAKANG
Notoatmodjo (2007) mengemukakan, bahwa lansia merupakan tahap
akhir siklus kehidupan. Lansia juga merupakan tahap perkembangan norla
yang akan dialami setiap individu dan merupakan kenyataan yang tidak dapat
dihindari. Lansia adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu
proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu dekade.
Di Puskesmas Rawa Buntu sendiri terdapat 12 posbindu yang setiap
bulannya mengadakan pelayanan kesehatan untuk lansia. 5 posbindu berada
di kelurahan Rawabuntu, 3 posbindu berada di kelurahan Ciater, 3 Posbindu
berada di kelurahan Rawa Mekar Jaya. Keberadaan posbindu ini tidak merata
ada di setiap RW maka dari itu, perlu dibentuknya Poliklinik Santun Lansia di
UPT Puskesmas Rawa Buntu.
E. SASARAN
Seluruh usia lanjut yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rawabuntu.
F. BIAYA
Anggaran Operasional dan DAK.
H. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai bahan acuan dalam kegiatan
identifikasi pembahasan umpan balik individu/kelompok terhadap program
kesehatan.