b. Langkah-langkah
1. Memastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antara lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm (jika
lebih dari satu)
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Meletakan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Meletakan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Memastikan bahwa semua vaksin berada di dalam dus vaksin
5. Meletakan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :
a. Sensitif panas (BCG, campak dan polio)
b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-Hb-Hib, TT, DT dan Td) jauh dari
evaporator
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindungi dari sinar matahari
langsung
7. Vaksin dengan kadaluarsa pendek atau VVM B diletakan dibagian
atas
8. Memberi jarak antara dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara
9. Meletakan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin
10. Memeriksa suhu lemari es 1 hari 2 kali (pagi dan siang) termasuk
hari libur kemudian catat pada grafik suhu
6. Unit terkait - Kepala UPT Puskesmas
- Penanggung jawab Upaya Imunisasi
1
2